Edukasi Prognosis Kepustakaan Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis

31 kompartemen dorsal pertama yang terkena. Harus diperhatikan agar jangan sampai menyuntikkan campuran obat ini langsung pada tendonnya karena dapat menyebabkan kelemahan pada tendon dan potensial untuk terjadinya ruptur. Penyuntikan campuran obat ini juga hendaknya dicegah jangan sampai terlalu superfisial dari jaringan subkutan karena dapat menyebabkan depigmentasi pada kulit. Untuk pasien-pasien yang menderita diabetes melitus sebaiknya dilakukan pengontrolan glukosa darah karena pemberian kortikosteroid lokal dapat menyebabkan peningkatan glukosa darah sementara. Intervensi bedah diperlukan jika terapi konservatif tidak efektif lagi terutama pada kasus-kasus lanjut di mana telah terjadi perlengketan pada tendon sheath. Tindakan operasi mungkin diperlukan jika gejala yang parah atau tidak membaik. Tujuan pembedahan adalah untuk membuka kompartemen penutup untuk membuat lebih banyak ruang untuk tendon.

8. Edukasi

Pada tahap awal pengobatan yang dilakukan adalah dengan terapi konservatif. Sebaiknya penderita menghindari pekerjaan yang menggunakan jari- jari mereka. Hal ini dapat membantu penderita dengan mengistirahatkan immobilisasi kompartemen dorsal pertama pada ibu jari polluks agar edema lebih lanjut dapat dicegah. Idealnya, immobilisasi ini dilakukan sekitar 4-6 minggu.

9. Prognosis

Ad vitam : bonam Ad Sanationam : dubia ad bonam Ad Fungsionam : dubia ad bonam 10. Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Pemberi Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama PPK 1 - Skrining diagnostik - Terapi pendahuluan dan merujuk ke dokter spesialis saraf untuk diagnosis dan terapi - Rujukan ke Spesialis Bedah Ortopedi bedah saraf untuk tindakan bedah - • PPK 2 RS tipe B dan C : Talaksana medis dan intervensi invasif minimal sesuai dengan ketersediaan fasilitas • PPK 3 RS tipe A : Talaksana medis komprehensif, intervensi invasif minimal, dan operatif 32

11. Kepustakaan

1. De Jong RN. The Neurologic Examination revised by AF.Haerer, 5 th ed, JB Lippincott, Philadelphia 2. Huisstede BM, Coert JH, Fridén J, Hoogvliet P. 2014. Consensus on a multidisciplinary treatment guideline for de Quervain disease: results from the European HANDGUIDE study. American Physical Therapy Association 33 EPIKONDILITIS LATERAL TENNIS ELBOW M77.1

1. Pengertian

Tennis elbow adalah nyeri tekan dan nyeri pada epikondilus lateralis humeri akibat robekan periotal otot-otot ekstensor didaerah origonya epikondilus lateralis

2. Anamnesis

• Nyeri daerah sekitar siku • Kelemahan lengan bawah

3. Pemeriksaan Fisik

• Nyeri saat fleksi dan ekstensi siku secara pasif Cozen’s test • Tes fleksi siku +

4. Kriteria Diagnosis

• Nyeri tekan dan nyeri pada epikondilus lateralis humeri akibat robekan periotal otot-otot ekstensor didaerah origonya epikondilus lateralis • Gerakan ekstensi dan supinasi terasa nyeri 5. Diagnosis Banding • Bursitis • Tendinitis

6. Pemeriksaan Penunjang