Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Kepustakaan Standar Kompetensi Dokter Spesialis Neurologi Indonesia, 2015 Pengertian Ensefalitis toxoplasma adalah penyakit perdangan pada jaringan otak Anamnes

176 Terapi empirik: − Sefalosporin generasi III intravena Ceftriaxone 2 g12 jam iv atau Cefotaxime 2 g8 jam iv − Metronidazole 500 mg8 jam IV Terapi empirik diberikan hingga didapatkan antibiotik yang sesuai dengan hasil tes sensitivitas kuman yang diisolasi dari abses atau dari sumber infeksi. Jika hasil isolasi tidak ditemukan kuman penyebab, maka terapi empirik dapat dilanjutkan hingga 6-8 minggu. • Antiedema: dexamethasonmanitol sesuai indikasi • Operasi bila tindakan konservatif gagal atau abses berdiameter 2,5 cm

8. Edukasi

• Penjelasan Sebelum MRS rencana rawat, biaya, pengobatan, prosedur, masa dan tindakan pemulihan dan latihan, manajemen nyeri, risiko dan komplikasi • Penjelasan mengenai risiko dan komplikasi selama perawatan • Penjelasan mengenai faktor risiko dan pencegahan rekurensi • Penjelasan program pemulangan pasien Discharge Planning • Penjelasan mengenai gejala dan apa yang harus dilakukan sebelum dibawa ke RS 9. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam Ad Sanationam : dubia ad bonam Ad Fungsionam : dubia ad malam

10. Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer

Diagnosis dan kemudian rujuk ke Spesialis Saraf • PPK 2 RS tipe B dan C : b. Pemeriksaan penunjang : Darah rutin leukosit, LED, ureum, kreatinin, SGOT, SGPT, Pungsi lumbalbila tidak ada kontraindikasi dengan tujuan untuk kultur dan tes sensitifitas, CT Scan kepala + kontras c. Tatalaksana medis komprehensif • PPK 3 RS tipe A : − Pemeriksaan penunjang seperti PPK 2, ditambah MRI Kepala − Tatalaksana medis komprehensif kasus seperti di PPK 2 − Tatalaksana operasi

11. Kepustakaan

177 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer

2. Standar Kompetensi Dokter Spesialis Neurologi Indonesia, 2015

178 ENSEFALITIS TOXOPLASMA Kode ICD X : B58.2

1. Pengertian Ensefalitis toxoplasma adalah penyakit perdangan pada jaringan otak

yang disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii. Penyakit ini muncul akibat terjadinya reaktivasi kista laten di jaringan. Infeksi primer umumnya menyerang otak atau dapat berupa peyakit sistemik.

2. Anamnesis

Demam, sakit kepala, defisit neurologik fokal hemiparesis, paresis saraf kranial dan kesadaran menurun merupakan manifestasi klinis utama. Gejala lain adalah kejang, ataksia, afasia, parkinsonisme, chorea-athetosis dan gangguan lapangan pandang. Faktor Risiko HIV +

3. Pemeriksaan Fisik

Defisit neurologik fokal hemiparesis, paresis saraf kranial dan kesadaran menurun merupakan

4. Kriteria Diagnosis

Diagnosis definitif ensefalitis toksoplasma hanya dapat ditegakkan dengan pemeriksaan histologis biopsi jaringan otak. Sedangkan diagnosis presumtif ensefalitis toksoplasma dapat dibuat berdasarkan respon terhadap terapi empirik anti-toksoplasma secara klinis dan imajing. Secara praktis semua ODHA dengan lesi massa intrakranial dengan gejala neurologik yang progresif dapat diberikan terapi empirik anti-toksoplasma selama 2 minggu, walaupun serologinya negatif atau lesinya tunggal. Bila tidak terdapat perbaikan klinis maupun radiologik setelah terapi empirik, barulah dianjurkan untuk biopsi. Syarat pemberian terapi empirik anti- toksoplasma yaitu: • Pasien HIV positif • Terdapat gejala neurologis fokal yang progresif • Terdapat lesi fokal pada pemeriksaan imajing Tidak disarankan utk memberikan terapi empirik anti toksoplasma bila : • CD4 200 selmm3. • IgG antitoksoplasma -. • Telah menerima terapi profilaksis adekuat dengan cotrimoxazole.

5. Diagnosis Banding