Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang

78 bawah medial, jari ulnaris bawah medial, jari ulnaris dilakukan T1 C8-T1 lengan bawah ulnaris intrinsik jari lengan bawah ulnaris tidak dilakukan 4. Kriteria Diagnosis Memenuhi kriteria anamnesis dan pemeriksaan fisik, serta didapatkan bukti yang mendukung pada pemeriksaan penunjang

5. Diagnosis Banding

Kondisi Karakteristik Nyeri Cardiac Nyeri menjalar pada ekstremitas atas, utamanya pada bahu kiri dan lengan atas, dengan kemungkinan berasal dari jantung Cervical spondylotic myelopathy Perubahan pada cara berjalan, sering jatuh, disfungsi berkemih dan buang air besar, kesulitan menggunakan tangan, kaku ekstremitas, disfungsi seksual dengan temuan upper motor neuron Complex regional pain syndrome reflex sympathetic dystrophy Nyeri dan nyeri tekan pada ekstremitas, sering juga ditemukan tanda lain selain pada ekstremitas; perubahan kulit, fluktuasi vasomotor, atau dysthermia, keluhan sering muncul setelah kejadian pemicu Entrapment syndrome Contohnya, carpal tunnel syndrome n. Medianus atau cubital tunnel syndrome n. Ulnaris Herpes Zoster Inflamasi akut dari ganglion radiks dorsalis menyebabkan nyeri radikulopati dengan sebaran dermatomal Tumor intra dan ekstra spinal Schwannoma, osteochondroma, tumor pancoast, tumor thyroid dan esophageal, lymphoma, meningitis carcinomatous Parsonage-Turner Syndrome Nyeri ekstremitas atas proksimal dengan onset akut, biasanya diikuti dengan kelemahan dan gangguan sensorik, biasanya melibatkan plexus brachial atas Lesi sternotomy post median Terjadi setelah operasi cardiac, radikulopati C8 dapat terjadi karena fraktur dari tulang rusuk pertama yang tidak terdeteksi Rotator cuff pathologi Nyeri bahu dan lengan atas lateral Thoracic outlet syndrome Disfungsi nervus medianus dan ulnaris karena kompresi penyebab vaskular dan neurogenik,

6. Pemeriksaan Penunjang

• Pada setiap kasus spinal cervical, sebaiknya dilakukan pemeriksaan foto X-ray polos tiga posisi. • Jika foto X-ray tidak terlalu jelas dilakukan pemeriksaan elektromyografi atau pemeriksaan konduksi saraf. • Magnetic resonance imaging MRI sebaiknya dilakukan untuk mengevaluasi suati herniasi diskus dengan atau tanpa kompresi, dan juga gambaran osteofit spondylitik. • Computed tomographic myelography dapat digunakan sebagai alternatif MRI pada pasien yang menggunakan pacemaker atau alat stainless steel di leher. 79 7. Tatalaksana Tatalaksana pasien dengan radikulopati cervical dengan pilihan non operatif cukup efektif dilakukan. • Immobilisasi: immobilisasi leher pada fase akut dapat mengurangi gejala pada fase inflamatorik. Cervical collar dapat mengurangi namun tidak mengurangi proses penyakit. • Traction: meregangkan foramen neural dan memiliki efek dekompresi pada radiks yang terkena. • Farmakologi: - NSAID dipertimbangkan sebagai agen lini pertama untuk nyeri leher dan nyeri menjalar pada lengan. - Analgetik narkotik, muscle relaxant, anti-depressan, atau antikonvulsan juga berguna pada beberapa pasien. - Walaupun tidak spesifik pada radikulopati cervical, opioid dapat efektif untuk tatalaksana nyeri neuropatik sampai durasi 8 minggu. - Steroid oral tidak terlalu efektif, penggunaan jangka panjang justru berpotensi menyebabkan komplikasi serius. • Terapi fisik dan manipulasi: berguna untuk memulihkan range of motion dan muskulatur leher • Injeksi steroid: injeksi steroid cervical dapat dipertimbangkan. Injeksi cervical perineural epidural translaminar dan transforaminal, blok saraf selektif harus dilakukan dengan radiographic guidance dan hanya dilakukan setelah konfirmasi patologis dari MRI atau CT Scan. 80 Gambar 2. Algoritma untuk tatalaksana non operatif pada pasien dengan radikulopati cervical akut

8. Edukasi