Anamnesis Pemeriksaan fisik Kriteria diagnosis Diagnosis banding

57 SPRAIN DAN STRAIN OTOT KODE ICD X : M62.6 1. Pengertian A. Sprain Sprain adalah cedera ligamen tanpa disertai dislokasi atau fraktur yang disebabkan karena kekuatan abnormal atau berlebihan pada sendi. Klasifikasi Sprain adalah : - Grade 1 Nyeri minimal, memar minimal, bengkak atau hilangnya fungsi - Grade 2 Mulai terdapat beberapa instabilitas sendi. Kualitas nyeri sedang, disertai pembengkakan, memar dengan rasa nyeri yang dirasakan pada bantalan berat badan. - Grade 3 Terdapat pemberatan instabilitas sendi yang signifikan. Nyeri intensitas berat, bengkak dan memar. Kesulitan yang signifikan yang dirasakan pada bantalan berat badan sehingga mempengaruhi fungsional. B. Strain Cedera otot yang disebabkan oleh peregangan atau robekan dari serat otot sebagai akibat dari peregangan otot diluar batas atau kondisi karena otot berkontraksi terlalu kuat. Klasifikasi Strain : - Grade 1 Regangan ringan dengan beberapa serat otot robek, nyeri ringan dan sedikit atau tidak ada kehilangan kekuatan - Grade 2 Regangan moderat dengan adanya disfungsi pada kekuatan - Grade 3 Regangan otot komplit dengan pembengkakan yang signifikan dan memar, disertai hilangnya secara lengkap fungsi otot dan kekuatan

2. Anamnesis

Adanya nyeri yang tajam dan mendadak pada daerah yang mengalami injuri. Jika terdapat perdarahan di otot, maka akan didapatkan bengkak. Adanya 58 gerakan yang terbatas sebagai hasil dari cedera dan rasa sakit yang menyertainya gerakan individu yang terbatas bahkan ke titik yang membutuhkan imobiliasi sementara. Rasa sakit mungkin bias terjadi terus- menerus atau berhubungan dengan gerakan atau aktiviytas tertentu. Kondisi berputar, duduk atau membungkuk biasanya akan memperburuk rasa sakit.

3. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik didapatkan rasa nyeri saat disentuh atau pada tekanan, disertai pembengkakan lokal dan perubahan warna di sepanjang regio yang mengalami injuri. Adanya keterbatasan ROM karena nyeri atau spasme otot. Pada pemeriksaan ROM , dapat diketahui posisi tertentu untuk mengidentifikasi gerakan tertentu yang dapat memperburuk rasa sakitnya dan menentukan apakah nyeri hilang dengan berbaring atau istirahat. Tanda dan gejala akan tergantung pada tingkat keparahan cedera : - Sprain : Nyeri, pembengkakan, memar, ROM terbatas kemampuan untuk memindahkan sendi yang terkena terbatas - Strain Nyeri, pembengkakan, spasme muskular, ROM terbatas

4. Kriteria diagnosis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis , pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang seperti X ray atau MRI mungkin dapat memberi petunjuk kasus potensial pada injuri muskuloskeletal.

5. Diagnosis banding

- Fraktur Ditandai dengan memar, pembengkakan, deformitas, nyeri tulang atau ketidakmampuan untuk menanggung berat badan - Ruptur tendon Ditandai dengan ketidakmampuan otot untuk bergerak - Cedera kartilago Ditandai nyeri berat dengan sensasi robekan pada kartilago - Arthritis flare-up 59 Adanya riwayat artritis sebelumnya - Reaksi obat Statin, fibrat, colchicine, kortikosteroid, hydroxychloroquine dan amiodaron dapat menyebabkan rasa sakit karena efek myotoxin langsung. Fluoroquinolon dapat menyebabkan nyeri pada sendi atau tendon yang berat. Statin dapat meningkatkan risiko rhabdomiolisis.

6. Pemeriksaan penunjang