Pemeriksaan Fisik dan neurologis PEMERIKSAAN PENUNJANG A. EEG

280 Riwayat Keluarga • Riwayat epilepsi dan kejang demam pada keluarga • Penyakit neurologis lain

3. Pemeriksaan Fisik dan neurologis

• Lingkar kepala • Dismorfik • Kelainan kulit • Pemeriksaan jantung • Hiperventilasi, evaluasi psikogenik • Defisit neurologis

4. PEMERIKSAAN PENUNJANG A. EEG

Iktal bila memungkinkan dan interiktal Pola EEG tertentu dapat menunjukkan suatu sindrom, Epilepsi umum idiopatik • Childhood absence epilepsy : 3 Hz SWC • Juvenile myoclonic epilepsy : 4 – 6 Hz polyspikes wave complex Epilepsi parsial idiopatik • Benign Rolandic Epilepsy :stereotyped biphasic centrotemporal spike wave Epilepsi umum simtomatikkriptogenik • Spasme infantile : hypsarrhythmia • Lennox Gestaut Syndrome :slow generalized SWC Faktor-faktor yang dapat meningkatkan temuan gelombang epilepsi pada rekaman EEG interiktal: • Waktu perekaman Perekaman pascaiktal dalam 24 jam dapat menemukan gelombang epilepsi nteriktal interictal epileptiform discharges lebih besar 51 dibandingkan bila perekaman dilakukan lama setelah bangkitan 34. • Perekaman berulang • Keadaan kurang tidur sleep deprivation • Aktivasi: tidur, hiperventilasi, stimulasi fotik • Perekaman EEG iktal dibutuhkan agar diagnosis epilepsi lebih jelas. Video EEG telemetri digunakan bila diagnosis masih belum jelas dan untuk penentuan lokalisasi fokus pada evaluasi praoperasi epilepsi.

B. Pencitraan Indikasi

• Status epileptikus atau epilepsi akut yang berat 281 • Penderita epilepsi fokal kecuali yang memiliki sindroma elektroklinis yang tipikal untuk BECTs • Epilepsi refrakter • Bila ditemukan developmental delay atau adanya bukti sindroma neurokutan Jenis pencitraan Pencitraan Struktrural : CT scan kepala, MRI , MR spectroscopy CT scan memungkinkan diagnosis radiologis pada 10-20 pasien, sedangkan MRI memungkinkan diagnosis radiologis pada 50 pasien epilepsi parsial refrakter. Pencitraan Fungsional :PET, SPECT, fMRI Kegunaan: Umumnya digunakan untuk perencanaan operasi epilepsi Membantu identifikasi regio epileptogenik Membantu identifikasi daerah awitan bangkitan Melokalisasi fungsi otak C. Pemeriksaan Lab : darah untuk metabolik, elektrolit dan genetik jika diperlukan

5. Diagnosis