Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis

187 MENINGITIS BAKTERIAL Kode ICD X : G00.9

1. Pengertian

Meningitis bakterialis akut adalah infeksi meningitis yang terjadi dalam waktu kurang dari 3 hari dan umumnya disebabkan oleh bakteri banal.

2. Anamnesis • Demam

• Nyeri kepala • Fotofobia • Penurunan kesadaran • Kejang • Kelemahan 1 sisi • Pada stadium lanjut dapat dijumpai tanda hidrosefalus: nyeri kepala berat, muntah-muntah, kejang. • Pada orang dewasa biasanya diawali dengan infeksi saluran pernapasan atas yang ditandai dengan demam dan keluhan-keluhan pernapasan, kemudian diikuti gejala-gejala SSP. • Pada Meningitis Mengingokokus seringkali diawali dengan gejala septikemia dan syok septik, seperti demam, nyeri pada lengan danatau tungkai. Perlu diketahui riwayat berpergian haji atau ada orang lain yang mengalami hal yang sama karena penyakit ini dapat menyebabkan epidemi meningitis.

3. Pemeriksaan Fisik

• Pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan fisik menyeluruh. • Pemeriksaan neurologis: pemeriksaan GCS penurunan kesadaran, pemeriksaan kaku kuduk positif, pemeriksaan kekuatan motorik hemiparesis. • Pada stadium lanjut dapat dijumpai tanda hidrosefalus seperti papiledema. • Pada Meningitis Meningokokus sering diawali dengan tanda septicemia dan syok septik, seperti kulit teraba dingin atau kebiruan pada bibir, terdapat papul sampai ekimosis pada ekstremitas.

4. Kriteria Diagnosis

Tanda dan gejala klinis meningitis Plus • Parameter cairan serebrespinal CSS abnormal: predominansi PMN, rasio glukosa CSS:darah 0,4 Plus • Didapatkannya bakteri penyebab di dalam CSS secara mikroskopis danatau hasil kultur positif 188 ATAU Gejala dan tanda klinis meningitis Plus • Parameter CSS abnormal: predominansi PMN, rasio glukosa CSS:darah 0,4 Plus • Kultur CSS negatif Plus • Satu dari hal berikut:  Kultur darah positif  Tes antigen atau PCR dari CSS menunjukan hasil positif Dengan atau tanpa • Riwayat infeksi saluran pernapasan atas yang baru • Riwayat faktor predisposisi, seperti pneumonia, sinusitis, otitis media, gangguan imunologi tubuh, alkoholisme, dan DM. 5. Diagnosis Banding Meningitis Viral, Meningitis TB 6. Pemeriksaan Penunjang • Darah lengkap, Kimia klinik SE, SGOT, SGPT, BUN, SK,Albumin, kadar elektrolite urine bila di curigai komplikasi SIADH pada penderita meningitis. • Lumbal punksi pleositosis dominan sel polimorfonuklear, peningkatan kadar protein, penurunan kadar glukosa, rasio glukosa LCS: Darah 0.4 o Kontra indikasi lumbal punksi:  Papil edema  Penurunan keasadaran yang dalam dan progressif  Kecurigaan lesi desak ruang  Deficit neurologis fokal o Kontraindikasi relative:  Infeksi pada daerah tusukan  Syok  Koagulopathy  Trombosit 50.000 gdL Pada kasus tersebut perlu dilakukan pemeriksaan imaging sebelum dilakukan lumbal punksi • Pemeriksaan latex aglutinasi atau PCR untuk 3 kuman penyebab, Kultur darah dan likuor serta tes kepekaan antibiotika • Pengecatan gram pada darah dan likuor. • EEG bila didapatkan riwayat kejang 189 • CT scan kepala + kontras • MRI kepala + Kontras • Kriteria diagnosis: o Gejala dan tanda meningitis o + LCS abnormal; predominan PMN. Rasio glukosa LCS: darah0.4 o + didapatkan bakteri penyebab dalam LCS atau hasil kultur + o Dapat pula kultur LCS -, namun kultur darah + dantes antigen, atau PCR LCS + o dengan tanpa riwayat infeksi saluran nafas baru, factor predisposisi misalnya pneumonia, sinusitis, otitis media, gangguan imunologi tubuh, alkoholisme, dan DM

7. Tatalaksana • Terapi antibiotic empiric: