Pemeriksaan Fisik Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi Prognosis
2. Anamnesis
Ada tidaknya defisit neurologi akut yang terjadi sementara, kemudian pulih sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam Beberapa gejala umum yang terjadi pada TIA meliputi hemiparesis, monoparesis atau hemiparesis bilateral, hilangnya penglihatan monokuler atau binokuler, diplopia, disfagia, disartria, ataksia, vertigo, afasia yang terjaditiba-tiba, namun kembali pulih sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam dan tidak meninggalkan gejala sisa.3. Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaankegawatan survei primer meliputi : sirkulasi, airway, breathing • Pemeriksaan tanda vital: o Kesadaran o Hemodinamik tekanan darah, nadi, respirasi, saturasi oksigen o Skala nyeri VAS • Pemeriksaan fisik umum : pemeriksaan kepala, leher, kulit, ekstremitas, sistem kardiovaskuler, respirasi, abdomen, sistem urogenital. • Pemeriksaanneurologis : saraf kranial, motorik, sensorik, otonom, tanda-tanda rangsang meningeal. • Pemeriksaan fundus okuli. 4. Kriteria Diagnosis • Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang • Gejala neurologis sembuh total dalam waktu 24 jam • Penilaian tingkat kegawatan dan risiko terjadinya stroke dengan skor ABCD2 0 – 3 : risiko rendah ; 4 – 5 : sedang ; 6 – 7: tinggi5. Diagnosis Banding
• Epilepsi parsial • Migren klasik • Sinkope • Paroxysmal ataxia familial • RIND Reversible Ischemic Neurological Defisit6. Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan laboratorium : hematologi rutin, gula darah sewaktu, fungsiginjal ureum, kreatinin, elektrolit natrium, kalium, chlorida, kalsium, magnesium, al 148 bumin, analisis gas darah • Pemeriksaan CT Scan MSCT Scan kepala tanpa kontras gold standard • Pemeriksaan rontgen thoraks • EKG • Pemeriksaan atas indikasi: o Faktor koagulasi APTT, protrombin time, fibrinogen, TAT, INR o CKMB, Troponin T • USG karotis • TCD transcranial doppler • Pemeriksaan fungsi kognitif • Echocardiografi7. Tatalaksana
• Anti agregasi platelet: aspirin, klopidogrel dosis 75 mg, dipiridamol dosis 200 mg, cilostazol dosis 100 mg • Antikoagulan untuk TIA kardioemboli : warfarin 2 mg • Neuroprotektan • Penatalaksanaan faktor risiko o Anti hipertensi : fase akut stroke dengan persyaratan tertentu o Anti diabetika : fase akut stroke dengan persyaratan tertentu o Antidislipidemia : atas indikasi8. Edukasi
Penjelasan mengenai TIA dan risiko kejadian stroke dikemudian hari9. Prognosis
Ad vitam : Bonam Ad functionam. : Bonam Ad sanationam : Penilaian dengan parameter skor ABCD2 untuk menentukan risiko stroke dikemudian hari Faktor Risiko Poin Usia : ≥ 60 tahun 1 Tekanan Darah Sistolik ≥ 140 mmHg ; Diastolik ≥ 90 mmHg 1 Gambaran klinis - Kelemahan unilateral - Gangguan bahasa tanpa kelemahan 2 1 Durasi - ≥ 60 menit - 10 – 59 menit 2 1 Diabetes 1 149 Risiko stroke : 0 – 3 : rendah 4 – 5 : sedang 6 – 7 : tinggi10. Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan
• Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Semua pasien dicurigai TIA dan stroke akut setelah diberikan penanganan awal ABC, segera dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis saraf. • PPK 2 RS tipe B dan C : - Pemeriksaan lab, EKG, Ro Thorax, CT Scan, Doppler Carotis, TCDTCCD - Talaksana emergensi dan medis sesuai dengan ketersediaan fasilitas - Rujuk ke PPK 3 bila fasilitas tidak memadai • PPK 3 RS tipe A : - Pemeriksaan penunjang seperti di PPK 2 ditambah MRI, Angiografi, CTAMRADSA, Doppler Carotis dan TCDTCCD - Talaksana emergensi dan medis komprehensif11. Kepustakaan
Parts
» Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Prognosis
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Pengertian
» Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Terapi Akut :
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Anamnesis
» Pemeriksaan Fisik Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Tatalaksana Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Kepustakaan Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pengertian Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Edukasi Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan Kepustakaan
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Tatalaksana Edukasi Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan Kepustakaan
» Anamnesis Pemeriksaan fisik Kriteria diagnosis Diagnosis banding
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding
» Pemeriksaan Penunjang Algoritma Manajemen Herpes Zoster Tata Laksana A. Pencegahan:
» Anamnesis Diagnosis Banding Tatalaksana Non invasif:
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Edukasi Pengertian Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Prognosis Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
» Pengertian Anamnesis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Deferensial Diagnosis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Kriteria Diagnosis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Algoritma Tatalaksana Bell’s Palsy
» Anamnesis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Kepustakaan Standar Kompetensi Dokter Spesialis Neurologi Indonesia, 2015 Pengertian
» Kepustakaan Anamnesis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Pemeriksaan Fisik Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi Prognosis
» Pengertian Anamnesis Diagnosis Banding
» Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi
» Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Spondilitis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Edukasi Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan Kepustakaan Pengertian Anamnesis • Demam
» Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Tatalaksana • Terapi antibiotic empiric: Edukasi
» Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Kepustakaan
» Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang
» Kepustakaan Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis
» Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Prognosis Kepustakaan Pengertian
» Diagnosis Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Prognosis Kewenangan berdasarkan Tingkat Pelayanan: Kepustakaan
» PENGERTIAN ANAMNESIS GAMBARAN KLINIS
» PEMERIKSAAN FISIK KRITERIA DIAGNOSIS DIAGNOSIS BANDING PEMERIKSAAN PENUNJANG TATA LAKSANA
» KOMPLIKASI TERAPI EDUKASI PROGNOSIS KEWENANGAN BERDASAR TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Edukasi Prognosis
» Anamnesis Pemeriksaan Fisik Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana
» Edukasi Prognosis Kepustakaan Pengertian Anamnesis
» Pemeriksaan fisik Kriteria diagnosa Diagnosa banding Pemeriksaan penunjang: Genetik :
» Kepustakaan Pengertian Anamnesis Pemeriksaan Fisik
» Pemeriksaan Fisik dan neurologis PEMERIKSAAN PENUNJANG A. EEG
» Diagnosis Banding Tatalaksana Tata laksana epilepsi dengan obat anti epilepsi OAE di PPK I
» EDUKASI PROGNOSIS Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012
» Anamnesis Anamnesis secara lengkap dan terarah yang mencakup: Pemeriksaan Fisik
» Diagnosis Diagnosis banding Tatalaksana Edukasi Prognosis
Show more