Edukasi Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Kepustakaan

130 • Diazepam 10 mg IV bolus lambat dalam 5 menit, stop jika kejang berhenti, bila masih kejang dapat diulang 1 kali lagi atau Midazolam 0.2 mgkgBB IM • Pertahankan patensi jalan napas dan resusitasi • Berikan oksigen • Periksa fungsi kardiorespirasi • Pasang infus Stadium 2 0−30 menit • Monitor pasien • Pertimbangkan kemungkinan kondisi non epileptik • Pemeriksaan emergensi laboratorium • Berikan glukosa D50 50 ml danatau thiamine 250 mg i.v bila ada kecurigaan penyalahgunaan alkohol atau defisiensi nutrisi • Terapi asidosis bila terdapat asidosis berat Stadium 3 0−60 menit • Pastikan etiologi • Siapkan untuk rujuk ke ICU • Identifikasi dan terapi komplikasi medis yang terjadi • Vasopressor bila diperlukan • Phenytoin i.v dosis of 15–18 mgkg dengan kecepatan pemberian 50 mgmenit danatau bolus Phenobarbital 10–15 mgkg i.v.dengan kecepatan pemberian100 mgmenit Stadium 4 30−90 menit • Pindah ke ICU • Anestesi umum dengan salah satu obat di bawah ini : - Propofol 1–2 mgkgBB bolus, dilanjutkan 2–10 mgkgjam dititrasi naik sampai SE terkontrol - Midazolam 0.1–0.2 mgkg bolus, dilanjutkan 0.05–0.5 mgkgjam dititrasi naik sampai SE terkontrol - Thiopental sodium 3–5 mgkg bolus, dilanjut 3–5 mgkgjam dititrasi naik sampai terkontrol • Perawatan intensif dan monitor EEG • Monitor tekanan intrakranial bila dibutuhkan • Berikan antiepilepsi rumatan jangka panjang

8. Edukasi

• Penjelasan Sebelum MRS rencana rawat, biaya, pengobatan, prosedur, masa dan tindakan pemulihan dan latihan, risiko dan komplikasi 131 • Penjelasan mengenai status epileptikus, risiko dan komplikasi selama perawatan • Penjelasan mengenai faktor risiko dan pencegahan rekurensi • Penjelasan program pemulangan pasien Discharge Planning • Penjelasan mengenai gejala status epileptikus, dan apa yang harus dilakukan sebelum dibawa ke RS 9. Prognosis Ad vitam : dubia adbonam Ad Sanationam : dubia adbonam Ad Fungsionam : dubia adbonam

10. Kewenangan berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan • Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer

Penegakan diagnosis dan tatalaksana awal  rujuk • PPK 2 RS tipe B dan C : ‐ Pemeriksaan penunjang Lab, Lumbal Pungsi, Rontgen Thorax dan EEG , CT scan dengan kontras, USG abdomen kasus ibu hamil ‐ Talaksana medis sesuai dengan ketersediaan fasilitas • PPK 3 RS tipe A : ‐ Pemeriksaan penunjang seperti PPK 2 ditambah EEG deprivasi tidur, EEG monitoring, MRI dan pemeriksaan neurobehavior ‐ Pemeriksaan kadar obat dalam darah dan toksikologi, pemeriksaan genetic, hormonal, serologi penanda tumor, biomarker, HLA bila ada ‐ Pemeriksaan PET scan, SPECT atau MRS ‐ Talaksana medis komprehensif termasuk CBT ‐ Tatalaksana bedah epilepsi

11. Kepustakaan

1. Kelompok Studi Epilepsi Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Pedoman Tatalaksana Epilepsi edisi ke-5. Kusumastuti K, Gunadharma S, Kustiowati E ed. Airlangga University Press. 2014. 2. Sutter R, Ruegg S. Refractory Status Epileticus: Epidemiology, Clinical Aspects and Management of a Persistent Epileptic Storm. Epileptologie. 2012; 29: 186-93. 3. Brophy GM, Bell R, Claassen J, et al. Guideline for the Evaluation and Management of Status Epilepticus. Neurocrit Care. Spinger. 2012. 4. Glauser T, Ben-Menchem E, Bourgeois B, et al. Updated ILAE evidence reviem of antiepileptic drug efficacy and effectiveness as initial monotherapy for epileptic seizure and syndromes. Epilepsia. 2013;:1- 13. 132 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer

6. Standar Kompetensi Dokter Spesialis Neurologi Indonesia, 2015

133 VERTIGO Kode ICD X : R42

1. Pengertian