Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana Acuan Panduan Praktek Klinis Neurologi – Akreditasi Rumah Sakit V.2012

30 kumpulan gejala yang disebabkan oleh kompresi pada nervus medianus akibat inflamasi pada pergelangan tangan. Penyebab inflamasi dapat karena suatu infeksi, trauma, atau penggunaan berlebihan pada pergelangan tangan. Gejala lain pada penyakit ini adalah adanya rasa panas dan kelemahan otot otot pergelangan tangan. ‐ Osteoartritis pada persendian di pergelangan tangan ‐ Kienbock disease yaitu osteonekrosis pada os lunate ‐ Degenerative arthritis pada sendi radioskafoid, cervical radiculopathy trauma segmen C5 atau C6 ‐ Sindroma intersection dimana tenosinovitis terjadi pada tendon dari kompartemen dorsal pertama tendon otot ekstensor polisis brevis dan otot abduktor polisis longus sampai ke tendon kompartemen dorsal kedua otot ekstensor carpi radialis longus dan otot ekstensor karpi radialis brevis , dengan gejala nyeri dan inflamasi pada bagian distal pada daerah dorsolateral dari lengan bawah. Nyeri pada penyakit ini lebih kurang di daerah lateral dibandingkan pada de Quarvain syndrome. ‐ Sindroma Wartenberg, disebabkan oleh kompresi pada cabang superfisial nervus radialis yang mempersarafi bangian dorsal ibu jari dan sebagian jari telunjuk. Hal ini dapat disebabkan oleh tekanan kronis pada saraf, aktivitas yang melakukan gerakan repetitif, maupun trauma. Pasien dengan sindroma Wartenberg mengeluh rasa nyeri pada bagian dorsal radial tangan. Diagnosis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan Tinel’s sign yaitu dengan mengetuk ringan diatas nervus radialis dan pasien akan merasakan sensasi yang serupa dengan sengatan listrik ringan.

6. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium tidak ada yang spesifik untuk menunjang diagnosis penyakit ini. Kadang dilakukan pemeriksaan serum untuk melihat adanya faktor rheumatoid untuk mengetahui penyebab penyakit ini, tetapi hal ini juga tidak spesifik karena beberapa penyakit lain juga menghasilkan faktor rheumatoid di dalam darahnya. Pemeriksaan radiologik secara umum juga tidak ada yang secara spesifik menunjang untuk mendiagnosis penyakit ini. Akan tetapi, penemuan terbaru dalam delapan orang pasien yang dilakukan ultrasonografi dengan transduser 13 MHz resolusi tinggi diambil potongan aksial dan koronal didapatkan adanya penebalan dan edema pada tendon sheath.

7. Tatalaksana

Dapat diberikan analgesik atau injeksi lokal kortikosteroid. Kortikosteroid dapat digunakan sebagai anti inflamasi karena dapat mensupresi migrasi dari sel- sel polimorfonuklear dan mencegah peningkatan permeabilitas kapiler. Pada orang dewasa dapat diberikan dosis 20-40 mg metilprednisolon atau dapat juga diberikan hidrokortison yang dicampur dengan sedikit obat anestesi lokal misalnya lidokain. Campuran obat ini disuntikkan pada tendon sheath dari 31 kompartemen dorsal pertama yang terkena. Harus diperhatikan agar jangan sampai menyuntikkan campuran obat ini langsung pada tendonnya karena dapat menyebabkan kelemahan pada tendon dan potensial untuk terjadinya ruptur. Penyuntikan campuran obat ini juga hendaknya dicegah jangan sampai terlalu superfisial dari jaringan subkutan karena dapat menyebabkan depigmentasi pada kulit. Untuk pasien-pasien yang menderita diabetes melitus sebaiknya dilakukan pengontrolan glukosa darah karena pemberian kortikosteroid lokal dapat menyebabkan peningkatan glukosa darah sementara. Intervensi bedah diperlukan jika terapi konservatif tidak efektif lagi terutama pada kasus-kasus lanjut di mana telah terjadi perlengketan pada tendon sheath. Tindakan operasi mungkin diperlukan jika gejala yang parah atau tidak membaik. Tujuan pembedahan adalah untuk membuka kompartemen penutup untuk membuat lebih banyak ruang untuk tendon.

8. Edukasi