1248
Selain  itu  dalam  pengelolaan  keuangan  juga  harus  dilakukan  secara  transparan  dan akuntabel  dan  kemudian  dilakukan  audit  terhadap  pengelolaan  keuangan  partai
politik  oleh  akuntan  publik  setiap  tahunnya  yang  mencakup  laporan  realisasi anggaran  partai  politik,  laporan  neraca,  dan  laporan  arus  kas,  yang  kemudian  hasil
dari audit tersebut dumumkan secara periodik.
65
Kemudian  dalam  hal  keuangan  ini  partai  politik  dilarang  untuk  melakukan beberapa tindakan, adapun tindakan yang dilarang adalah sebagai berikut:
66
a. menerima  dari  atau  memberikan  kepada  pihak  asing  sumbangan  dalam
bentuk  apa  pun  yang  bertentangan  dengan  peraturan  perundang- undangan;
b. menerima sumbangan berupa uang, barang, ataupun jasa dari pihak ma-
na pun tanpa mencantumkan identitas yang jelas; c.
menerima  sumbangan  dari  perseorangan  danatau  perusahaanbadan usaha  melebihi  batas  yang  ditetapkan  dalam  peraturan  perundang-
undangan;
d. meminta atau menerima dana dari badan usaha milik negara, badan usaha
milik  daerah,  dan  badan  usaha  milik  desa  atau  dengan  sebutan lainnya;atau
e. menggunakan  fraksi  di  Majelis  Permusyawaratan  Rakyat,  Dewan  Per-
wakilan  Rakyat,  Dewan  Perwakilan  Rakyat  Daerah  provinsi,  dan  Dewan Perwakilan  Rakyat  Daerah  kabupatenkota  sebagai  sumber  pendanaan
Partai Politik.
Apabila dalam pengelolaan keuangan partai politik tidak membuat pembukuan, memelihara daftar penyumbang dan jumlah sumbangan yang diterima, serta terbuka
kepada masyarakat maka partai politik dikenai sanksi administratif berupa teguran oleh  Pemerintah.  Kemudian  apabila  partai  politik  tidak  menyampaikan  laporan
pertanggungjawaban  penerimaan  dan  pengeluaran  keuangan  yang  bersumber  dari dana  bantuan  APBNAPBD  secara  berkala  1  satu  tahun  sekali  kepada  Pemerintah
setelah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan maka partai politik dikenai sanksi administratif  berupa  penghentian  bantuan  APBNAPBD  sampai  laporan  diterima
oleh Pemerintah dalam tahun anggaran berkenaan.
67
Dan apabila terdapat pengurus yang menerima dari atau memberikan kepada pihak asing sumbangan dalam bentuk
apa pun yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan maka pengurus Partai Politik yang bersangkutan dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 dua
tahun dan denda 2 dua kali lipat dari jumlah dana yang diterimanya.
68
3. SUMBER KEUANGAN DAN PENGUATAN PARTAI POLITIK
Uang  dalam  politik  money  in  politics  merupakan  suatu  hal  keniscayaan, karena diakui atau tidak diakui tanpa adanya uang maka kegiatan politik akan sangat
sulit  dijalankan  dan  tentu  saja  hal  tersebut  akan  berdampak  pada  terhambatnya gerak, tumbuh, dan berkembangnya partai politik kearah yang jauh lebih baik. Tetapi
65
Lihat Pasal 39 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik
66
Lihat Pasal 40 ayat 3 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik
67
Lihat pasal 47ayat 2 dan 3 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik
68
Lihat pasal 48 ayat 4 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik
1249
politik  uang  money  politics
69
adalah  sebuah  tindakan  dan  cara  yang  tidak demokratis,  menggunakan  dan  memobilisasi  uang  untuk  mengintervensi  proses
politik dan kebijakan publik dapat menyebabkan pengaruh yang tidak wajar undue influence sehingga melanggar prinsip-prinsip demokrasi.
70
Oleh karena itu tentu saja berbeda antara uang dalam politik money in politcs dengan  politik  uang  money politics.  Uang  dalam  politik  money in politics  adalah
biaya  yang  semestinya  dikeluarkan  untuk  mengongkosi  proses  politik,  bukan  biaya yang dikeluarkan untuk membeli suara masyarakat agar pilihannya diarahkan pada
satu partai politik. Berarti bahwa uang dalam politik money in politics adalah biaya rasional yang berada di luar praktek-praktek suap menyuap dalam proses berpolitik.
Uang  dalam  politik  money in politics  lebih  dimaknai  bahwa  dalam  aktifitas  politik, partai  politik  terdapat  uang  yang  mendukung  berjalannya  kegiatan-kegiatan  partai.
Ketika  uang  ini  tidak  ada,  maka  kegiatan  partai  politik  tidak  akan  berjalan sebagaimana mestinya.
71
Oleh  karena  itu  maka  pengaturan  keuangan  partai  politik,  khususnya  terkait dengan  sumber  keuangan  yang  ditujukan  kepada  partai  politik.  Pengaturan  yang
demikian  ialah  salah  satu  cara  mempertahankan  kemandirian  partai  politik  dalam beridiologi untuk menciptakan keadaan demokrasi yang lebih baik, terutama di dalam
menentukan arah perjuangan kebijakan publik.
3.1. Menguatkan
Partai Politik Melalui Iuran Anggota
Partai  politik  di  Indonesia  termasuk  dalam  partai  politik  yang  berbasis  pada massa tetapi hidup dalam masyarakat yang warganya tidak mau menanggung beban
untuk membiayai kegiatan partai mass parties in free-riding society termasuk dalam hal  ini  adalah  anggota  partai  politik.
72
Dari  dulu  sampai  saat  ini  belum  ada  partai politik  yang  benar-benar  mampu  untuk  mengumpulkan  dana  yang  bersumber  dari
iuran anggota. Bahkan sampai saat ini semua partai politik baik pengurus ditingkat nasional maupun ditingkat daerah belum mempunyai peraturan dan petunjuk teknis
bagi para pengurus untuk melakukan penarikan dana iuran anggota. Oleh karena itu sampai  saat  ini  belum  ada  partai  politik  yang  benar-benar  mampu  untuk
mengumpulkan  dana  iuran  dari  setiap  anggotanya.
73
Hal  ini  juga  sebagaimana  yang diungkapkan  oleh  pengamat  politik,  Djayadi  Hanan,  bahwa  iuran  anggota  partai
69
Politik uang money politics yang dimaksud disini bukan hanya permainan politik uang Money politics yang dilakukan pada saat adanya pemilu baik eksekutif maupun legislatif,
melainkan juga mencakup tindakan partai politik yang selalu mengedepankan penghimpunan dana tanpa adanya sistem pertanggungjawaban yang jelas dan kemudian mempengaruhi ranah
kebijakan-kebijakan yang disusun oleh partai politik.
70
Yang dimaksud prinsip demokrasi yang paling utama dalam hal ini adalah menempatkan manusia Masyarakat sebagai pemilik kedaulatan. Oleh karena itu di dalam setiap kebijakan
publik yang akan di keluarkan adalah harus sesuai dengan nilai-nilai yang hidup di tengah kehidupan masyarakat, bukan kebijakan publik yang hanya mengakomodir kepentingan individu
atau kelompok tertentu saja.
71
Tim peneliti Komite Pemantau Legislatif bekerjasama dengan Partnership, pembiayaan partai politik sulawesi selatan, Komite Pemantau Legislatif bekerjasama dengan Partnership:
Jakarta, 2013, hlm. 31-32.
72
Ramlan Surbakti, Roadmap Pengendalian Keuangan Partai Politik Peserta Pemilu, jakarta: The Partnership For Governence Reform Kemitraan, 2015, hlm. 4.
73
Veri Junaidi dkk, Anomali Keuangan Partai Politik Pengaturan dan Praktek, Jakarta: Kemitraan Bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, 2011, hlm. 99.