TINJAUAN TENTANG PARTAI POLITIK
525 pemerintahan serta merebut dukungan rakyat atas dasar persaingan melawan
golongan atau golongan-golongan lain yang tidak sepaham
478
Dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008
Tentang Partai Politik, menyatakan bahwa Partai Politik adalah organisasi
yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk
memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
.
479
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan secara umum partai politik adalah suatu organisasi yang disusun secara rapi dan stabil oleh sekelompok
orang secara sukarela dan mempunyai kesamaan kehendak, nilai- nilai dan cita-cita serta ideologi tertentu yang sama dan berusaha untuk mencari dan
mempertahankan kekuasaan melalui pemilihan umum untuk mewujudkan alternatif kebijakan dan program-program yang telah mereka susun.
Fungsi utama partai politik adalah mencari dan mempertahankan kekuasaan guna mewujudkan program-programnya yang disusun berdasarkan
ideologi tertentu. sedangkan, tujuan utama dari partai politik adalah untuk mendapatkan simpati rakyat.
480
Artinya, kekuasaan yang diperoleh partai politik karena adanya legitimasi rakyat melalui sebuah pemilihan umum. Jadi,
partai politik seharusnya lebih mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan golongannya.
Bahkan menurut Pippa Norris
481
, tanpa partai politik sistem demokrasi perwakilan modern tidak dapat bekerja secara sempurna. Pentingnya partai
politik itu ditunjukkan oleh sejumlah fungsi yang harus dijalankannya. Shively
482
mengemukakan bahwa partai politik itu mesti mengerjakan hal-hal sebagai berikut: a basis for the mobilization of masses of citizens; a means of
recruiting and socializing political leaders; structured political identity, at both mass and elite levels; and a method of control within a government structure.
Partai politik tidak akan mampu bertahan apabila tidak didukung oleh fungsi Partai politik, berikut fungsi partai politik
483
: 1. Sebagai sarana komunikasi politik
Partai Politik adalah sarana komunikasi politik. Disini dapat diartikan sebagai jembatan antara masyarakat dan pemerintah. Partai politik
mengumpulkan beragam aspirasi dari bawah yang kemudian
478
B. Hestu Cipto Handoyo, Hukum Tata Negara Indonesia: Menuju Konsolidasi Sistem Demokrasi, Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2009, hlm. 260
479
Lihat Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik
480
Cholisin, dkk. Op.Cit. hlm. 112
481
Pippa Norris, , Political Parties and Democracy in Theoretical and Practical Development In Party Communications, National Democratic Institute for International Affairs NDI, 2005, hlm. 3
482
Shively, W. Philips, , Power and Choice An Introduction to Political Science, Second Edition, New York, McGraw-Hill, Inc, 1991, hlm. 172
483
Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008,, hlm. 405- 409.
526 merumuskannya dalam berbagai kebijakan partai politik yang
kemudian disampaikan kepada wakilnya yang duduk di pemerintahan. Namun tidak hanya sampai disini saja, parpol juga menghadapi
kepentingan individu yang dipaksakan, inilah yang menjadikan terjadinya benturan kepentingan antara aspirasi dari bawah dan
kepentingan individu dalam parpol tersebut.
Partai politik mendasarkan kebijakan atau program partai sangat berdasarkan atas suara-suara dari bawah yang kemudian dijadikan
sebagai platform partai politik dalam bentuk program partai politik yang berusaha diperjuangkan melalui wakil-wakilnya di pemerintahan.
Partai politik juga melakukan komunikasi politik terhadap kebijakan pemerintah yang di wujudkan dalam bentuk sosialisasi kepada
masyarakat terhadap kebijakan pemerintah ataupun dalam bentuk kritik, diskusi ataupun tindakan-tindakan lain yang bertujuan untuk
mencari baik buruknya diterapkannya kebijakan oleh pemerintah.
2. Rekrutmen politik Partai politik berfungsi untuk melakukan rekrutmen terhadap
masyarakat untuk menjadi kader partai dan untuk menjadi pemimpin baik di internal partai maupun dalam pemerintahan. Tentu saja partai
politik tidak sembarangan dalam melakukan rekrutmen untuk anggota partainya, dengan rekrutmen yang ketat pemilihan kader yang
cemerlang akan berpotensi menjadikan partai politik memiliki kiprah politik yang baik pula. Rekrutmen anggota partai yang dilakukan dengan
baik, akan menghasilkan kader partai yang baik pula, namun yang cukup rentan ketika terjadi pemilihan pimpinan partai, seringkali terjadi
ketegangan dan pertentangan dalam partai.
3. Sosialisasi politik Parpol sebagai sarana sosialisasi politik dapat diartikan bahwa
terdapat hubungan antara partai politik dan masyarakat melalui diskusi atau ceramah yang dilakukan sebagai upaya pembentukan sikap dan
orientasi masyarakat tentang fenomena politik yang sedang terjadi. Sosialisasi politik ini yang sering dan mudah dilihat adalah dalam
bentuk kajian dan diskusi yang temanya tidak jauh-jauh dari kebijakan pemerintah. Di sinilah peluang bagi partai politik untuk melakukan
sosialisasi politiknya sehingga masyarakat dapat mengambil sikap terhadap kebijakan pemerintah tersebut.
4. Pengatur konflik. Partai politik merupakan sarana penting dalam pengatur konflik, hal
ini didasarkan atas fakta bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk yang berpotensi menimbulkan konflik
apabila tidak diatur dengan baik. Sejalan dengan paham demokrasi yang telah menjamur di Indonesia, kebebasan berpendapat adalah suatu hal
yang mutlak yang dijamin oleh konstitusi negara kita sehingga menambah rawan terjadinya perbedaan pendapat. Sejauh ini partai
politik belum sepenuhnya menjadi pengatur konflik yang baik, bahkan dewasa ini tampak konflik semakin tumbuh kembang di dalam
masyarakat semenjak jatuhnya era orde baru. Sedikit pergesekan dalam
527 masyarakat menimbulkan konflik berkepanjangan yang sulit untuk di
redam. Dan partai politik seharusnya berperan aktif dalam meredakan konflik yang ada dalam masyarakat, tidak hanya organisasi
kemasyarakatan saja yang di tuntut untuk meredakan konflik dalam masyarakat.
Dalam Pasal 11 UU No. 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik , menyatakan bahwa fungsi partai politik adalah:
1 Partai Politik berfungsi sebagai sarana: a. pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas agar menjadi warga
negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
b. penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat;
c. penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan negara;
d. partisipasi politik warga negara Indonesia; dan e. rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui
mekanisme demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender.
2 Fungsi Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diwujudkan secara konstitusional.
Akan tetapi, parpol di Indonesia dan di banyak negara transisional lainnya belum memiliki kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan
fungsi-fungsi tersebut dengan baik karena banyaknya permasalahan internal di parpol sendiri. Partai politik cenderung menjadi kendaraan politik untuk
mencapai kekuasaan bagi para petualang poIitik dan hal ini menyebabkan parpol menjadi tidak optimal dalam menjalankan fungsi-fungsinya.