Transparansi Internal Partai Memecah konsentrasi pendanaan elit dan pemodal

1477 berkaitan dengan sumber pendanaan partai. 56 Menurut Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggaran Pemilu DKPP Jimly Asshiddiqie, keterbukaan dana partai politik harus disertakan dengan sanksi yang mengikat, seperti sanksi pembekuan sampai pembubaran partai politik yang harus diberikan kepada partai politik yang tidak transparan dalam pengelolaan dana partai. Apabila ada partai yang tidak jujur dalam melaporkan keuangan partai, maka merupakan suatu pelanggaran yang bisa mengancam pembekuan kepengurusan atau pembubaran. 57 Salah satu sumber dalam pendanaan kampanye Pemilu adalah sumbangan dari kas Partai. Dengan menciptakan keseimbangan dalam sumber pendanaan kampanye, maka kelebihan bentuk pendanaan dapat diwujudkan. Sumber keuangan internal partai akan ikut berperan dalam menjamin kemandirian keuangan partai politik. 58 Oleh karena itu, pengendalian keuangan partai politik harus sesuai dengan pola dan arah kebijakan publik sebagai berikut: 59 1. Penggunaan pendekatan regulasi dan subsidi finansial dari negara secara bersamaan; 2. Dana kampanye pemilu tidak bisa dipisahkan dari keuangan partai politik; 3. Keseimbangan yang wajar antara sumber keuangan publik dan sumber keuangan privat public funding in balance with private funding serta sumber internal partai iuran anggota dan sumbangan kader; 4. Kriteria yang adil kesetaraan dalam distribusi kontribusi negara kepada partai politik; 5. Kontribusi dana publik terhadap keseluruhan pengeluaran Partai Politik Peserta Pemilu P4 harus dibatasi dengan tidak lebih 25 dari total pengeluaran, sehingga nanti partai politik tidak tergantung kepada negara; 6. Pengaturan yang ketat mengenai distribusi dan alokasi dana publik APBN dan APBD baik secara langsung maupun tidak langsung kepada partai politik; 7. Pengaturan yang ketat mengenai sumbangan swasta baik jumlah maupun identitas lengkap penyumbang; 8. Batas maksimal pengeluaran partai untuk kegiatan kampanye Pemilu perlu ditentukan sehingga partai tidak memiliki utang ’ yang besar kepada penyumbang dana; 9. Transparansi dan akuntabilitas keuangan partai politik Pemilu sepenuhnya; 10. Jenis sanksi yang jelas untuk semua jenis pelanggaran; 11. Penetapan suatu otoritas independen yang disertai kewenangan untuk melakukan verifikasi, penyelidikan dan penyidikan untuk menegakkan ketentuan tentang keuangan partai. 56 Hasil Kajian ICW, Transparansi Keuangan Partai Masih Jadi Permasalahan Akut. http:nasional.kompas.comread2015092816422051Transparansi.Keuangan.Partai.Mas ih.Jadi.Permasalahan.Akut?utm_source=RDutm_medium=inartutm_campaign=khiprd . Diakses pada tanggal 15 Juli 2016. 57 http:nasional.kompas.comread2016052609175281tidak.transparan.kelola. keuangan.partai.politik.harus.dijerat.sanksi.pembekuan . diakses pada tanggal 11 Juli 2016. 58 Ramlan Surbakti, Op.Cit, hal. 10. 59 Ibid. hal. 9-11. 1478 Negara lain sebagai perbandingan juga terdapat adanya pembentukan institusi penegakan keuangan peserta pemilu, yaitu: 60 No. Negara Institusi dan Kebijakan Sanksi 1. Amerika Serikat 61 Federal Election Commission FEC bertugas menyampaikan informasi perihal dana kampanye, menegakkan ketentuan hukum perihal batas sumbangan dan larangan sumbangan kampanye, dan mengawasi pendanaan publik untuk pemilihan presiden. Sanksi administratif terhadap pelanggaran administratif. Apabila terjadi sengketa, maka akan ditangani oleh Alternative Dispute Resolution Office ADRO dengan menggunakan pendekatan negosiasi dalam menyelesaikan sengketa. 2. Inggris 62 KPU Inggris The Election Commission of United Kingdom tidak hanya bertugas menyangkut dana kampanye tetapi juga keuangan partai politik dan kegiatan kampanye yang dilakukan pihak ketiga. Peran pengawasan keuangan partai politik antara lain sosialisasi atas peraturan perundang- undangan yang terkait dana politik, melakukan penyelidikan dan pemberian sanksi atas segala bentuk pelanggaran, serta mempublikasikan data dana dan pengeluaran politik. Denda uang dalam jumlah yang telah ditetapkan dalam undang-undang, bervariasi sesuai dengan jenis dan tingkat pelanggaran, memberikan berbagai macam surat peringatan, pembekuan dana, dan sanksi pidana berupa denda dan penjara. 3. Brasil 63 KPU Brazil Tribunal Superior Electoral, TSE. TSE melakukan pengawasan atas keuangan partai politik baik pada masa kampanye maupun di luar masa kampanye. Pengawasan keuangan dilakukan secara bulanan dalam masa kampanye dan tahunan pada masa di luar kampanye. Pemberhentian transfer dana bagi partai politik yang bermasalah ataupun denda uang. 60 Ibid., hal 15-17. 61 Lebih lanjut lihat http:www.fec.govinfomission.html 62 Lebih lanjut lihat http:www.electoralcommission.org.ukour-worjroles-and- responsibilities 63 Lebih lanjut lihat http:www.english.tse.jus.brarquivoslaw-on-politicalparties 1479 4. Meksiko 64 Unit Khusus dalam KPU Meksiko Instituto Federal Electora. Tugas IFE mencakup keuangan partai dan dana kampanye. Selama periode pemilu, partai wajib menyampaikan laporan pengeluaran sebelum kampanye, serta laporan penerimaan dan pengeluaran awal dan akhir. Selama periode di luar Pemilu, partai politik harus menyerahkan laporan tahunan dan laporan triwulan. IFE memiliki kewenangan penuh menyelidiki semua pelanggaran ketentuan tentang keuangan partai politik, dan kewenangan ini tidak dapat dibatasi oleh Bank atau kerahasian pajak yang terkait dengan undang-undang lain. Denda hingga pembatalan registrasi partai. 5. Afrika Selatan 65 Memisahkan penanganan keuangan partai politik menjadi 2 dua, yakni: dana yang berasal dari negara diawasi dan ditegakkan oleh Badan Pemeriksa Keungan Negara Auditor General, sedangkan dana yang berasal dari sumber lain diawasi dan ditegakkan oleh KPU Afrika Selatan. Badan Pemeriksa Keuangan Negara dapat mengaudit sewaktu- waktu buku keuangan partai politik apapun, catatan rekening dan pernyataan keuangan yang berkaitan dengan uang yang berasal dari Negara. Partai politik wajib menyerahkan laporan keuangan tahunan terutama yang berkaitan dengan dana publik yang diterima berdasarkan the Public Funding Represented Political Parties Act pada tahun 1997. Partai politik tidak wajib menyerahkan laporan dana kampanye Pemilu yang dananya tidak berasal dari negara. Denda, hukuman penjara, dan kehilangan dana publik. KPU Afrika Selatan dapat memerintahkan penghentian alokasi uang yang berasal dari negara kepada suatu partai apabila partai tersebut terbukti gagal memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang- undang. 6. India 66 KPU India The Electoral Commission of India. KPU India melakukan monitor laporan pengeluaran para kandidat. Tugas KPU India adalah 64 Lebih lanjut lihat http:www.idea.intpolitical-financesources.cfmcountry-MX 65 Lebih lanjut lihat http:www.idea.intpolitical-financesources.cfmcountry-ZA 66 Lebih lanjut lihat http:www.eci.nic.inecieci-html 1480 membuat panduan transparansi untuk menjamin integritas proses pemilu dan menciptakan pemilu yang bebas dan adil dan mengirimkannya kepada semua partai politik. Partai Politik wajib menyampaikan laporan keuangan setiap tahun. Akan tetapi partai politik tidak wajib melaporkan keuangan terkait kampanye Pemilu. Yang wajib melaporkan keuangan kampanye Pemilu adalah para kandidat. Kandidat terpilih wajib menyerahkan salinan semua pengeluaran selama kampanye Pemilu. Dalam laporan transparansi untuk menjamin penerimaan dan pengeluaran partai politik disclosure regulations, harus termuat hal-hal sebagai berikut: 67 1. Identitas lengkap setiap sumber penerimaan; 2. Jumlah dari setiap jenis dan bentuk sumbangan, baik itu berupa uang, barang, jasa; potongan harga, pinjaman, ataupun hadiah; 3. Rincian program pengeluaran partai dan jumlah setiap jenis dan bentuk pengeluaran; 4. Adanya pihak ketiga berupa organisasi, forum, perkumpulan, kelompok, partai politik ataupun individu yang tidak terdaftar sebagai bagian dari Pelaksana Kampanye P4 atau Pasangan Calon tertentu, wajib melaporkan seluruh jenis penerimaan dan pengeluaran kegiatan kampanye kepada institusi yang ditentukan; 5. Kewajiban setiap pengurus partai politik tingkat nasional dan pengurus partai politik provinsi dan tingkat kabupatenkota menyerahkan laporan penerimaan dan pengeluaran partai kepada Kantor Akuntan Publik. Lembaga yang berwenang dapat menindaklanjuti hasil audit serta dapat melakukan penyelidikan lebih lanjut jika ditemukan bukti awal penyimpangan dalam hasil Audit; 6. Partai Politik Peserta Pemilu dalam Pemilu secara periodik harus melaporkan kepada publik melalui KPU terkait dengan pendanaan partai; 7. Setiap partai politik wajib untuk membuka rekening khusus dalam penerimaan dana partai dan memberikan izin pada kantor akuntan publik; 8. Setiap Laporan yang disampaikan kepada publik harus dalam format yang mudah diakses easily accessible format dan dalam bentuk yang mudah dibaca dan dipahami oleh publik in user-friendly. 67 Ramlan Surbakti dan Didik Supriyanto, Pengendalian Keuangan Partai Politik, Seri Demokrasi Elektoral Buku 10, Jakarta: Kemitraan Bagi Pembaharuan Tata Pemerintahan, 2011 hal. 92-93. 1481

D. Tranparansi Keuangan Partai Sebagai Pencegahan Korupsi

Pendanaan partai politik oleh negara merupakan salah satu ranah kunci untuk menunjukkan kehendak politik dalam memperbaharui partai politik karena partai politik merupakan pintu masuk utama jabatan politik dan titik masuk dalam pemberantasan korupsi. 68 Dalam rangka konsolidasi demokrasi, sistem keuangan partai politik yang efektif dan efisien merupakan sarana untuk memperkuat kontribusi partai politik bagi demokratisasi dengan cara membantu menjamin pemilihan umum yang bebas dan adil, meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses penyelenggaraan Pemilu. 69 Ini juga bertujuan untuk meningkatkan transparansi serta meningkatkan partisipasi politik warga negara. Dengan mengetahui transparansi jumlah donor dan calon, maka para pemilih akan dapat menilai sendiri tentang sumber keuangan yang dipandang wajardapat diterima. Oleh karena itu, pemilih dapat memberikan suara berdasarkan pertimbangan secara rasional. Sistem keuangan partai politik yang adil, transparan, dan akuntabel juga merupakan bagian dari upaya pencegahan korupsi. Ini disebabkan karena partai politik memiliki sumber penerimaan yang jelas serta dengan pertanggungjawaban secara jelas. Bantuan Dana Partai Politik diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan kepada Partai Politik. Menurut Marcus Mietzner, pengamat politik dari The Australian National University, dana bantuan partai politik merupakan hal yang penting. Bantuan keuangan untuk partai harus ditingkatkan karena bisa mencegah oligarki dan perilaku korupsi kader partai. Oligarki terjadi karena pendanaan hanya bertumpu pada segelintir elite partai pemilik uang banyak dan dekat kekuasaan. 70 Berkaitan dengan undang-undang pemilu, selama ini dalam penyelenggaraan pemilu, baik pemilu presiden dan wakil presiden, legislatif, ataupun pilkada, luput mengatur tentang keuangan pra-pemilu. Keuangan ini meliputi seluruh dana pra-pemilu, baik yang dikelola relawan, bakal calon kandidat atau pun partai politik. Ongkos politik yang mahal merupakan sumber utama penyebab munculnya korupsi politik. Para kader partai yang menduduki jabatan parlemen dituntut untuk dapat memberikan setora n kepada partai. Ini berakibat anggota partai harus dapat mencarikan dana untuk menghidupkan perekonomian partai. Secara bersamaan, mereka harus dapat mengumpulkan suara dukungan partai dan juga memberikan kontribusi finansial untuk mendukung program-program partai dalam meraih simpati masyarakat luas, khususnya di daerah pemilih. Model yang terjadi selama ini merupakan kelemahan situasi politik partai dan ini akan menjadikan seorang kader partai mencari jalan dengan cenderung melakukan praktek-praktek penyimpangan. Konsekuensinya adalah berusaha agar uang rakyat di parlemen dapat dimainkan untuk masuk ke dalam kas partai dengan menggunakan jabatan wakil rakyat. 68 Ibid. hal. 7. 69 Ibid. 70 http:beritagar.idartikelberitaketerbukaan-pengelolaan-keuangan-parpol- diusulkan-masuk-ruu-pemilu . diakses pada tanggal 15 Juli 2016. 1482 Pendanaan partai oleh negara akan merubah pragmatisme partai. Subsidi finansial dari negara diberikan kepada partai dikarenakan partai melaksanakan tugas publik sesuai dengan amanah konstitusi. Selain itu juga bertujuan untuk mencegah unsur swasta membel i’ kebijakan publik yang dibuat oleh kader partai yang sedang duduk dalam pemerintahan. Oleh karena itu, pembiayaan keuangan dari negara yang diberikan kepada partai politik harus disertai tujuan yang jelas, seperti mendorong partai politik untuk dapat melaksanakan fungsinya sebagai agen demokrasi, mampu menciptakan persaingan yang adil antar partai politik, serta mewajibkan partai politik untuk dapat mengelola keuangan partai secara transparan dan akuntabel. 71 Tuntutan transparansi dana kampanye didasari atas 3 tiga tujuan, yakni: 72 1. Menghindari manipulasi dana publik untuk membiayai kampanye; 2. Mencegah dominasi satu atau dua partai politik atau calon yang memiliki dana yang besar dalam menyampaikan informasi perihal visi, misi dan program kepada pemilih sehingga mendorong terselenggaranya kompetisi yang fair dengan mengupayakan terwujudnya kesempatan yang sama antar a sesama kandidat; 3. Menghindari tunduknya pemenang pemilu kepada kepentingan donator, menghindari penyandang dana kampanye mendikte kebijakan yang akan diambil oleh partai politik yang memenangkan pemilihan umum dan calon terpilih dalam pengambilan keputusan di lembaga legislatif dan eksekutif. Mengingat besarnya potensi penyelewengan dana politik oleh politisi, maka penggunaan dana politik tersebut harus diatur dengan ketat. Selain transparansi, prinsip akuntabelitas juga harus dimiliki oleh partai politik. Salah satu faktor yang menentukan efektivitas akuntabilitas peserta pemilu perihal keuangan partai politik adalah institusi yang diberi kewenangan menegakkan ketentuan tentang keuangan partai politik. Ada 3 tiga hal memuat tentang kewajiban prinsip akuntabelitas yang harus dimiliki partai politik, yakni: 73 1. Pengurus partai politik wajib menjawab pertanyaan, permintaan klarifikasi atau permintaan informasidatadokumen dari petugas lembaga yang berwenang dalam menegakkan ketentuan keuangan partai politik perihal dugaan kemungkinan adanya penyimpangan dalam keuangan partai politik; 2. Setiap partai politik peserta pemilu juga wajib menyampaikan laporan penerimaan dan pengeluaran tahunan yang telah diaudit oleh KAP kepada masyarakat umum; 3. Mematuhi sanksi administratif, finansial ataupun pidana yang dikenakan oleh lembaga yang berwenang. 71 Ramlan Surbakti, Op.Cit, hal. 7. 72 Ramlan Surbakti, Didik Supriyanto, dan Topo Santoso, 2008, Perekayasaan Sistem Pemilu untuk Tata Politik Demokratis Jakarta: Partnership for Governance Reform Indonesia hal. 124. 73 Ibid., hal. 14.