DEMOKRASI INTERNAL DALAM TATA KELOLA KEUANGAN PARTAI

1257 mendapatkan dukungan serta pengikut terbesar dalam positioning ideologi. 87 Strategi internal ini di fokuskan pada usaha-usaha pembenahan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam tubuh partai politik. Hal ini karena peta persaingan ke depannya akan masuk sampai ke ruang-ruang struktur dan budaya oganisasi partai politik. Hal ini harus disadari bahwa kualitas hasil partai politik yang nantinya ditawarkan kepada masyarakat akan sangat bergantung pada kualitas proses internal partai politik. 88

6. ENUTUP

6.1. Kesimpulan

Bahwa sumber keuangan partai politik sesuai dengan ketentuan yang berlaku berasal dari tiga sumber, yaitu: iuran anggota, sumbangan resmi, dan bantuan keuangan dari dana APBN APBD. Namun sumber keuangan partai politik masih banyak mengalami permasalahan. Adapun permasalahan yang terjadi ialah tidak berjalannya iuran dari anggota partai politik, sumbangan dari pihak ketiga yang tidak terkontrol dengan baik, dan bantuan keuangan dari APBN APBD yang jumlahnya masih jauh dari harapan. Permasalahan keuangan partai politik tentu saja dapat mempengaruhi gerak jalan parti politik kedepannya, dimana permasalahan keuangan partai politik tersebut dapat menjadi perusak ideologi partai politik, yang awalnya partai politik disibukkan dengan mendorong dan menyusun kebijakan publik. Kini partai politik hanya disibukkann dengan bagaimana caranya untuk mendapatkan uang, guna memenuhi kebutuhan dalam keseharian partai politik tanpa memperhatikan prinsip- prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaannya. Oleh karena itu untuk mengembalikan partai politik kepada arah ideologi pembentukan partai politik, maka perlu adanya pola kebijakan baru, yaitu dengan menumbuhkan ideologi para anggotanya terhadap perjuangan partai politik, dengan menguatnya ideologi anggota terhadap partai politik diharapkan iuran anggota bisa dilaksanakan dengan efektif, sehingga demokrasi internal dalam hal pendanaan partai dapat terlaksana dengan baik, dan tentu saja akan membawa dampak yang positif, dimana dalam hal kepemimpinan partai politik tidak terjadi sistem oligarki hanya karena salah seorang yang terlalu banyak menyumbang dan kemudian dipilih. Kemudian, untuk mengembalikan partai politik kepada ideologi partai politik, maka perlu adanya pembatasan sumbangan dari pihak ketiga individu dan kelompok swasta serta mengoptimalkan subsidi finansial yang berasal dari dana APBNAPBD. Dengan melakukan pembatasan sumbangan dari pihak ketiga dan mengoptimalkan subsidi finansial dari negara, maka diharapkan mampu untuk memotong mata rantai yang terjadi antara partai politik dengan kepentingan pihak ketiga yang itu semua berdampak pada kepentingan masyarakat umum. Kemudian dalam hal pengelolaan keuangan partai politik tentu saja harus dilakukan pengelolaan yang baik dan sesuai dengan peraturan. Bahwa pada dasarnya pengelolaan yang baik terhadap keuangan partai politik adalah dengan menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Penegakan prinsip transparansi dan 87 Firmanzah, Mengelola Partai Politik Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik di Era Demokrasi, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2011, hlm. 361. 88 Ibid., hlm. 379. 1258 akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan partai politik juga merupakan upaya menjaga integritas dan kredibilitas partai politik dalam semangatnya melakukan demokratisasi, baik dalam kehidupan organisasi internal, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kemudian yang tak kalah pentih bahwa pengelolaan keuangan partai politik yang transparan dan akuntabel akan menciptakan suasana politik yang kondusif, karena antara partai politik, pengurus, anggota, masyarakat, dan negara dapat saling mengawasi. Dengan adanya pengawasan dari semua pihak tentu saja akan membawa kebijakan yang dirumuskan dan disusun oleh partai politik benar-benar akan berpihak kepada kepentingan bersama, dan oleh karena itu tentu saja akan menciptakan keadaan demokrasi yang substansi.

6.2. Saran

 Terkait sumber keuangan partai politik hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: Pertama partai politik harus segera membuat aturan tertulis yang khusus mengatur secara teknis terkait dengan iuran anggota, guna memudahkan jalannya penghimpunan dana dari setiap anggota partai politik, kedua subsidi finansial dari negara harus ditingkatkan dengan hitungan rasional kebutuhan partaipolitik setiap tahunnya, dan ketiga melakukan pembatasan dana sumbangan baik oleh perorangan maupun kelompok swasta tertentu.  Tekait dengan menejemen pengelolaan keuangan partai politik wajib untuk segera melakukan reformasi, khususnya dalam penegakan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Hal ini adalah untuk menjaga integritas dan kredibilitas partai politik dalam penegakan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.