Partai Politik dan Ketua Partai Politik
429 idiil dan materiil.
308
Alan R. Ball menyatakan bahwa Political parties may be
principally defined by their common aim. They seek political power either singly or in cooperation with other political parties .
309
Sejalan dengan pendapat tersebut, Joseph Schumpeter telah menyatakan bahwa tujuan pertama dan utama dari
partai politik adalah menyingkirkan partai politik lain untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan.
310
Definisi partai politik sebagai institusi yang memiliki tujuan untuk memperoleh dan mempertahankan kekuasaan digunakan oleh banyak sarjana.
Tujuan tersebut menurut Alan R. Ball yang membedakan partai politik dari kelompok lain dalam sistem politik. Meskipun demikian, Maurice Duverger telah
mengingatkan agar tidak salah dalam memahami kata partai politik, sebagai institusi yang bertujuan memperoleh kekuasaan dan mempertahankannya.
Duverger mengatakan bahwa:
311
we use the word parties’ to describe the factions which devided the Republics of antiquity, the troops which formed round a condottiere in Renaissance
Italy, the clubs where the members of the Revolutionary assemblies met, and the committees which prepared the elections under the property franchise of
the constitutional monarchies as well as the vast popular organizations which give shape to public opinion in modern democracies. There is some
justification for this identity of name, for there is a certain underlying relationship-the role of all these instituttions is to win political power and
exercise it . Tentu partai politik harus dapat dibedakan dari institusi lain yang juga
memiliki tujuan memperoleh dan mempertahankan kekuasaan. Dalam hal ini, yang membedakan partai politik dengan pasukan yang membentuk militer bayaran
Condottiere pada masa renaissance di Italia atau Majelis Revolusioner Revolutionary Assembly pada masa revolusi Perancis sebagaimana dimaksud
Duverger, partai politik memiliki karakteristik demokratis dalam mencari dan mempertahankan kekuasaan. Oleh karena itu Antony Downs memberi pengertian
partai politik sebagai sekelompok orang yang mencari kekuasaan pemerintahan dengan memperoleh jabatan-jabatan pemerintahan tersebut melalui mekanisme
pemilihan yang telah diatur.
312
Sartori mengatakan bahwa political parties as any
political group identified by an official label that presents at elections, and is capable of placing through election, candidates
for public office .
313
Sebagai anak dari demokrasi, partai politik wajib menerapkan prinsip- prinsip demokrasi dalam organisasi partai. Menurut Henry Jones Ford, teori-teori
308
Miriam Budiarjo, Op.Cit., hlm. 403.
309
Alan R. Ball, Modern Politics and Government 4
th
ed, London: Macmillan Education, 1988, hlm. 73.
310
Joseph Schumpeter, Capitalism, Socialism and Democracy, USA: Routledge, 2003, hlm. 279.
311
Maurice Duverger, Political Parties Their Organization and Activity in the Modern State, Great Britain: Cambridge University Press, 1964, hlm. xxiii.
312
Wilhelm Hofmeister dan Karsten Grabow, Political Parties Functions and Organisation in Democratic Societies, Singapore: Konrad Adenauer Stiftung, 2011, hlm. 11.
313
Ibid.
430 organisasi partai politik menjelaskan bahwa partai politik memiliki kekuasaan
yang berasal dar rakyat emanates directly from the people, melalui penentuan kebijakan partai, namun pada kenyataannya, sedikit orang disamping elit politik
yang memiliki kekuasaan tersebut.
314
Sebelum membahas mengenai pemilihan ketua partai. Terlebih dahulu penting untuk diidentifikasi, siapa yang dimaksud sebagai ketua dalam suatu
partai party leader? Partai politik seringkali memiliki struktur partai yang berbeda satu sama lain. Tetapi hampir setiap partai di Indonesia memiliki ketua
partai dan dapat diidentifikasi. Sebagai informasi, bukan tidak mungkin suatu parta politik tidak memiliki ketua partai. Sebagai contoh, Green Party Australia
tidak memiliki ketua partai sejak pembentukannya pada tahun 1992. Mereka menolak adanya leader-centrisme dan hierarki dalam partai politiknya. Namun
pada tahun 2005, Green Party Australia memilih ketua partai mereka untuk pertama kalinya Bob Brown dengan alasan kebutuhan adanya sosok untuk
memimpin kampanye partai sehingga dapat menarik perhatian media dan mengoptimalkan elektabilitas. Contoh lain adalah Swedish Green Party yang
tidak memiliki ketua, hanya memiliki 2 dua orang juru bicara perempuan dan laki-laki.
315
Meskipun demikian, ketua suatu partai politik tetap dapat diidentifikasi. Selalu ada satu orang pemimpin yang menduduki posisi tertinggi dalam penentuan
kebijakan partai. Tingkat kekuasaan pemimpin ini dapat berbeda-beda bergantung kepada struktur dan etos partai. Kedudukan tersebut dapat berasal dari
kewenangan yang diberikan oleh peraturan internal partai atau dari kesukarelaan para anggota dan elit partai lain untuk mengikuti pilihan pemimpin tersebut.
316
Sebagai contoh, di Indonesia Prabowo Subianto merupakan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra disamping sebagai ketua umum. Jabatan Prabowo
sebagai ketua umum sebetulnya menggantikan Suhardi, Ketua Umum sebelumnya yang meninggal sehingga jabatan Ketua Umum mengalami kekosongan dan
Kongres Partai memutuskan Prabowo secara aklamasi untuk kembali menjabat sebagai Ketua Umum Gerindra merangkap sebagai Ketua Dewan Pembina.
317
Dalam hal ini, penulis mengidentifikasi bahwa Ketua dalam arti party leader sesungguhnya di partai Gerindra adalah Prabowo Subianto dalam jabatannya
sebagai Ketua Dewan Pembina. Apabila melihat struktur Partai Gerindra sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
ADART Gerindra, maka dapat dipahami bahwa jabatan ketua partai party leader di tubuh Partai Gerindra sesungguhnya adalah jabatan Dewan Pembina.
314
enry Jones Ford, Party Organization dalam Susan E. Scarrow, Perspective on Political Parties Classic Reading, Palgrave McMillan, US, 2002, hlm. 245-250.
315
William P. Cross, Party Leadership Selection and ntra-Party Democracy dalam William P. Cross dan Richard S. Katz Ed., The Challenge of Intra-Party Democracy, United Kingdom: Oxford
University Press, 2013, hlm. 101.
316
Ibid., hlm. 102.
317
Prabowo terpilih
Akalamasi Jabat
Ketua Umum
Gerindra http:politik.news.viva.co.idnewsread540293-prabowo-terpilih-aklamasi-jabat-ketua-umum-
gerindra diakses pada 15 Juli 2016.
431 Pasal 17 Anggaran Dasar Partai gerindra menyatakan bahwa struktur organisasi
Partai Gerindra terdiri dari tingkat Pusat, tingkat Provinsi, tingkat KabupatenKota, tingkat Kecamatan dan tingkat DesaKelurahan atau sebutan
lainnya yang masing-masing disebut Dewan Pembina DP, Dewan Pimpinan Pusat DPP, Dewan Pimpinan Daerah DPD, Dewan Pimpinan Cabang DPC, Pimpinan
Anak Cabang PAC dan Pimpinan Ranting PR.
318
Di tingkat pusat terdapat institusi Dewan Pembina dan Dewan Pimpinan Pusat yang masing-masing dipimpin oleh Ketua Dewan Pembina, sedangkan
Dewan Pimpinan Pusat dipimpin secara kolektif. Berikut akan dibandingkan tugas dan kewenangan Dewan Pembina dan Dewan Pimpinan Pusat sehingga dapat
dianalisis institusi mana yang berisi ketua partai party leader yang sesungguhnya.
Pasal 18 Dewan Pembina
Pasal 19 Dewan Pimpinan Pusat
Struktur Struktur
1 Dewan Pembina adalah Dewan Pimpinan tertinggi Partai GERINDRA
yang di Pimpin oleh Ketua Dewan Pembina.
1 Dewan Pimpinan Pusat adalah Dewan
Pelaksana tertinggi
Partai GERINDRA yang bersifat kolektif.
Wewenang Wewenang
2 Ketua Dewan Pembina memiliki wewenang :
a. Menetapkan kebijakan
Partai GERINDRA sesuai dengan Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres atau Kongres
Luar Biasa dan Rapat Pimpinan Nasional.
b. Menetapkan Ketua
Umum berdasarkan
keputusan Kongres
yang memilih calon-calon Ketua Umum.
c. Menetapkan Ketua Dewan Penasehat Pusat dan Ketua Dewan Pakar.
d. Memberikan pengarahan, petunjuk, 2 Dewan Pimpinan Pusat memiliki
wewenang : a. Membuat Program Kerja tahunan
dan Peraturan Partai GERINDRA di tingkat
Nasional berdasarkan
kebijakan Ketua Dewan Pembina dan sesuai dengan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah
Tangga, Keputusan Kongres atau Kongres
Luar Biasa dan Rapat Pimpinan Nasional.
b. Menetapkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah
berdasarkan keputusan
Musyawarah Daerah
yang menetapkan
calon-calon Ketua
318
ADART Partai
Gerindra, http:partaigerindra.or.iduploadsAnggaran_Dasar_dan_Anggaran_Rumah_Tangga_Tahun_2012
.pdf, diundug pada 15 Juli 2016.
432 pertimbangan, saran dan nasehat
kepada anggota dan pengurus Partai di tingkat Pusat, Daerah dan Cabang.
e. Menyetujui atau tidak menyetujui: 1 Pengesahan
komposisi dan
personalia pengurus
Partai tingkat Dewan Pimpinan Pusat,
Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang.
2 Penetapan dan pengajuan bakal calon anggota DPR dan DPRD
Provinsi serta
DPRD KabupatenKota.
3 Penetapan dan pengajuan calon Presiden dan Wakil Presiden.
4 Penetapan dan pengajuan calon Menteri, Duta Besar, jabatan di
dalam lembaga pemerintahan dan jabatan publik lainnya.
5 Pemberian rekomendasi calon Gubernur dan calon Wakil
Gubernur. 6 Pemberian rekomendasi calon
Bupati Walikota serta Wakil Bupati Wakil Walikota.
7 Pengesahan komposisi
dan personalia Dewan Penasehat di
tingkat pusat dan Dewan Pakar. 8 Pembentukan Organisasi Sayap
9 Pembentukan Badan
dan Lembaga ditingkat Pusat dan
Daerah. 10 Penyelenggaraan Kongres Luar
Biasa 11 Penyelenggaraan Rapat Pimpinan
Nasional. 12 Penyelenggaraan Rapat Kerja
Nasional. 13 Penyelenggaraan
Konferensi Nasional.
14 Hubungan dan kerjasama dengan Organisasi
Kemasyarakatan, Badan atau Lembaga lainnya
dan Partai Politik. 15 Pemberhentian Pengurus yang
mengundurkan diri
atas permintaan
sendiri, yang
Dewan Pimpinan
Daerah atas
persetujuan Ketua Dewan Pembina. c. Menetapkan Ketua Dewan Pimpinan
Cabang berdasarkan
keputusan Musyawarah
Cabang yang
menetapkan calon-calon
Ketua Dewan
Pimpinan Cabang
atas persetujuan Ketua Dewan Pembina.
d. Menetapkan komposisi
dan personalia Pengurus Partai tingkat
Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan
Daerah dan
Dewan Pimpinan Cabang atas persetujuan
Ketua Dewan Pembina. e. Menetapkan
komposisi dan
personalia Dewan Penasehat Pusat dan Dewan Pakar atas persetujuan
Ketua Dewan Pembina.
f. Menetapkan dan mengajukan bakal calon anggota legislatif DPR dan
DPRD Provinsi
serta DPRD
KabupatenKota dari
Partai GERINDRA atas persetujuan Ketua
Dewan Pembina. g. Menetapkan dan mengajukan calon
Presiden dan calon Wakil Presiden dari
Partai GERINDRA
atas persetujuan Ketua Dewan Pembina.
h. Menetapkan dan mengajukan calon Menteri, Duta Besar, jabatan dalam
pemerintahan dan jabatan publik lainnya dari Partai GERINDRA atas
persetujuan Ketua Dewan Pembina.
i. Memberi rekomendasi
calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur
dari Partai
GERINDRA atas
persetujuan Ketua Dewan Pembina. j. Memberi
rekomendasi calon
BupatiWalikota dan calon Wakil BupatiWakil Walikota dari Partai
GERINDRA atas persetujuan Ketua Dewan Pembina.
k. Menyelesaikan perselisihan
kepengurusan Dewan
Pimpinan Daerah.
l. Memberikan penghargaan sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan
433 diberhentikan
dan yang
meninggal dunia serta yang pindah partai di tingkat Dewan
Pimpinan Pusat,
Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan
Pimpinan Cabang. 16 Penetapan pengisian lowongan
antar waktu pengurus Partai tingkat Dewan Pimpinan Pusat
dan Dewan Pimpinan Daerah serta Dewan Pimpinan Cabang.
17 Penyempurnaan dan penggantian Pengurus Partai tingkat Dewan
Pimpinan Daerah dan Daerah Pimpinan Cabang.
18 Pengambilan keputusan untuk hal-hal yang strategis oleh
Ketua Umum atau Wakil Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal.
19 Pemberian penghargaan kepada atas nama perorangan dan
badan atau
lembaga atau
instansi dan perusahaan sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga.
f. Dalam hal Ketua Dewan Pembina tidak menyetujui keputusan Dewan
Pimpinan Pusat sebagaimana yang dimaksud pada point 1 sampai
dengan 19, maka Dewan Pimpinan Pusat dapat mengusulkan kembali.
Anggaran Rumah
Tangga atas
persetujuan Ketua Dewan Pembina. m. Memberikan
sanksi sesuai
ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga,
berdasarkan putusan sidang Majelis Etik dan Kehormatan.
n. Menyelenggarakan Kongres. o. Menyelenggarakan Kongres Luar
Biasa atas persetujuan Ketua Dewan Pembina.
p. Menyelenggarakan Rapat Pimpinan Nasional atas persetujuan Ketua
Dewan Pembina. q. Menyelenggarakan
Rapat Kerja
Nasional atas persetujuan Ketua Dewan Pembina.
r. Menyelenggarakan Konferensi
Nasional atas persetujuan Ketua Dewan Pembina.
s. Membentuk Badan
dan atau
Lembaga untuk tugas-tugas tertentu di tingkat Pusat dan daerah atas
persetujuan Ketua Dewan Pembina.
t. Menjalin hubungan dan kerjasama dengan Organisasi Kemasyarakatan,
Badan atau Lembaga lain dan Parti Politik atas persetujuan Ketua
Dewan Pembina.
u. Menyelenggarakan Musyawarah
Daerah Luar Biasa v. Membentuk Organisasi Sayap atas
persetujuan Ketua Dewan Pembina. w. Melaksanakan
pergantian antar
waktu PAW terhadap anggota DPR dan
DPRD sesuai
peraturan perundangan-undangan
yang berlaku.
x. Melaksanakan pergantian
calon terpilih anggota DPR dan DPRD
sesuai peraturan
perundangan- undangan yang berlaku.
y. Memberhentikan Pengurus yang mengundurkan diri atas permintaan
sendiri, yang diberhentikan dan yang meninggal dunia serta yang
pindah partai di tingkat Dewan
434 Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan
Daerah dan
Dewan Pimpinan
Cabang. z. Memberhentikan Anggota Partai
yang mengundurkan
diri atas
permintaan sendiri,
yang diberhentikan dan yang meninggal
dunia serta yang pindah Partai.
Kewajiban Kewajiban
- 3
Dewan Pimpinan
Pusat berkewajiban :
a. Melaksanakan Program Kerja tahunan dan semua ketentuan
Partai GERINDRA sesuai dengan kebijakan Ketua Dewan Pembina
dan Anggaran Dasar, Anggaran Partai Gerakan Indonesia Raya
GERINDRA Rumah Tangga, Keputusan
Kongres atau
Kongres Luar Biasa dan Rapat Pimpinan Nasional.
b. Memberikan pertanggungjawaban
pada Kongres atau Kongres Luar Biasa
Berdasarkan tabel yang diolah dari ADART Partai Gerindra tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa institusi tertinggi dalam struktur Partai Gerindra adalah
Dewan Pembina. Melihat kewenangan Dewan Pembina yang jauh lebih besar dan menjadi subordinat dari Dewan Pimpinan Pusat. Beberapa kewenangan penting
yang menunjukan Dewan Pembina sebagai institusi tertinggi partai adalah: 1 Dewan Pembina memiliki wewenang menetapkan kebijakan partai; 2 Dewan
Pembina memiliki wewenang menetapkan beberapa jabatan penting partai seperti Ketua Umum hasil Kongres, Ketua Dewan Penasehat Pusat, hingga Ketua Dewan
Pakar; 3 Dewan Pembinan memiliki kewenangan untuk memberikan pengarahan secara langsung kepada anggota dan pengurus di setiap lapisan mulai dari tingkat
Pusat, Daerah, hingga Cabang; 4 Dewan Pembina memiliki kewenangan memberikan persetujuan terhadap kepengurusan dan personalia partai di setiap
lapisan mulai dari Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, hingga Dewan Pimpinan Cabang; 5 Dewan Pembinan memiliki kewenangan memberikan
persetujuan dalam party candidacy untuk jabatan DPR, DPRD Provinsi, DPRD KabupatenKota, Presiden dan Wakil Presiden, Menteri, Duta Besar, jabatan
pemerintahan lain; 6 Memberikan rekomendasi Calon Kepala Daerah baik Gubernur dan Wakil Gubernur maupun Walikota dan Wakil Walikota atau Bupati
dan Wakil Bupati. Sedangkan Dewan Pimpinan memiliki kewenangan yang bersifat operasional harian partai. Oleh karena itu Dewan Pembina Partai gerindra
435 merupakan institusi tertinggi partai, sehingga party leader dari Partai Gerindra
adalah Ketua Dewan Pembina dalam hal ini Prabowo Subianto.