Perlekatan Tanggung Jawab Partai Politik Untuk Menetapkan Standar

688 keystone of democratic governance karena dituntut untuk menjalankan fungsinya sebagai berikut: 1. partai politik menyusun suatu struktur partisipasi politik; 2. partai politik bertindak sebagai a training ground for future political leaders and seek to win elections in order to enter government ; 3. baik di dalam maupun di luar pemerintahan partai politik hadir untuk mentransformasi sekumpulan kepentingan masyarakat menjadi kebijakan publik. 4. Di lembaga legislatif, partai politik berperan penting untuk menciptakan hubungan antara eksekutif dengan parlemen shaping the relationship between the executive and the legislature dan untuk memprioritaskan agenda legislatif prioritizing the legislative agenda. 826 Fungsi partai politik menurut beberapa pakar, seperti Wilhelm Hofmeister dan Karsten Grabow, La Palombara dan Weiner, Neumann, juga Maurice Duverger dan Kirchheimer. Wilhelm Hofmeister dan Karsten Grabow mengemukakan bahwa fungsi partai politik adalah sebagai berikut: They articulate and aggregate social interests: Parties express public expectations and demands of social groupings to the political system = function of political opinion-making; They recruit political personnel and nurture future generations of politicians; They select persons and present them as candidates for elections = function of selection. cetak tebal. Pen. They develop political programmes: Parties integrate various interests into a general political project and transform it into a political programme, for which they campaign to receive the consent and support of a majority = function of integration. They promote the political socialization and participation of citizens: Parties create a link between citizens and the political system; they enable political participation of individuals and groupings with the prospect of success. = function of socialization and participation. They organize the government. They participate in elections to occupy political charges. Normally in party democracies, a good part of government authorities arises from political parties = function of exercising political power cetak tebal. Pen. . They contribute to the legitimacy of the political system: in establishing the connection between citizens, social groupings and the political system, the parties contribute in anchoring the political order in the consciousness of the citizens and in social forces = function of legitimating. 827 826 Ibid., hlm. V. 827 Wilhelm Hofmeister and Karsten Grabow, Political Parties Functions and Organisation in Democratic Societies, Konrad Adenauer Stiftung, 2011 hlm. 16. 689 Wilhelm Hofmeister dan Karsten Grabow mengunggulkan peran partai politik atas berbagai cara pembentukan opini public dalam masyarakat modern. Alasannya, walaupun unsur- unsur sebagai suatu proses polymorpic baik melalui media massa, organisasi social, asosiasi, komunitas keagamaan, dan berbagai bentuk media social elektronik, partai politik masih menjadi principal agents untuk mengagregasi opini masyarakat dan mewakilinya dalam proses pengambilan keoutusan politik. Pada gilirannya, partai politik juga menjadi penentu keputusan politik melalui badan perwakilan dan pemerintah. Di sinilah Wilhelm Hofmeister dan Karsten Grabow melihat keuntungan masyarakat untuk mengikuti cara kerja partai politik yaitu memungkinkan untuk memahami dan mengevaluasi argumentasinya selama debat-debat politik warga dapat mengorientasi dirinya ecara politis melalui partai politik. Lebih jauh lagi, dengan bergabung di partai setiap warga negara dapat berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan politik. 828 Pandangan pakar yang lain diadopsi dalam Indeks Demokrasi Indonesia, yaitu dari La Palombara dan Weiner, bahwa fungsi partai politik di antaranya adalah fungsi penyerapan aspirasi masyarakat, fungsi komunikasi politik antara konstituen dengan para penyelenggara negara; fungsi pengkaderan dan rekruitmen calon-calon pemimpin politik, serta fungsi sosialisasi politik. 829 Duverger dan Kirchheimer mengidentifikasi fungsi partai politik dalam hubungannya antara masyarakat sipil dengan negara, yang di dalamnya baik dominasi negara maupun masyarakat adalah penting. Keduanya menekankan bahwa political parties are those constituent parts of the political system that through their utterance of interests and expression of values link the society and the political state . 830 Singkatnya, ditekankan bahwa partai politik memegang 828 Ibid., hlm. 17. 829 Maswadi Rauf dkk., Demokrasi Indonesia: Ledakan Tuntutan Piblik Vs. Inersia Politik, Jakarta: Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, dan Badan Pusat Statistik, 2013, hlm. 18. 830 János Simon, The Change of Function of Political Parties at the Turn of Millennium, Barcelona: Institute for Political Science of the Hungarian Academy of Sciences, Institut de Ciències Polítiques i Socials, 2003, hlm. 17. 690 fungsi penting untuk menghubungkan nilai-nilai suara kepentingan dan ekspresi masyarakat kepada negara. Setelah mengamati pandangan para ahli, di antaranya Maurice Duverger dan Kirchheimer tersebut, János Simon mengenumerasi fungsi partai politik dalam perkembangannya sebagai pemegang: 1. the functions of political socialization 831 2. the functions of mobilization 832 3. the functions of participation 833 4. the function of legitimacy. 834 5. the function of representation. Perlu ditekankan terhadap fungsi keempat, legitimasi, dimaksudkan bahwa fungsi partai politik adalah membentuk opini public berdasarkan kepercayaan dan dukungan yang ditunjukkan oleh partai politik kepada pemerintah dan sistem melalui keberadaannya. Fungsi legitimasi sepetti itulah yang merupakan efek dari berjalannya fungsi sosialisasi, mobilisasi, dan partisipasi. 835 Signifikansi dari fungsi perwakilan ini merupakan hasil dari esensi pluralitas partai yang berdasarkan pada pemilihan umum yang bebas. 836 Orientasi kepada keberhasilannya di pemilihan umum sep erti itulah yang diakui William . Riker, karena whatever their other ideological or programmatic functions, political parties serve to organize elections . 837 D engan memenuhi fungsi-fungsi itulah menurut János Simon, Partai politik menyediakan pelayanan yang penting bagi masyarakat yang terorganisasi secara politis. Berjalannya berbagai fungsi partai politik tersebut menuntut partai politik untuk membangun kepercayaan masyarakat trust sekaligus menjaga rasa hormat publik atas kepercayaannya itu. Hal inilah yang tersirat dar fungsi partai politik 831 Ibid., hlm. 19. 832 Ibid., hlm. 20 833 Ibid., hlm. 21 834 Ibid., hlm. 22 835 Ibid., hlm. 22 836 Ibid., hlm. 24 837 William H. Riker, The Two-Party System and Duvergers Law: An Essay on the History of Political Science, The American Political Science Review, VoL 76, No.4 Dec., 1982, hlm. 755., dalam http: links .j stor .orgsici ?sici =0003 -055428198212 29763A4 3C7 5 33ATTSAD L 3E2.0 .C03 B2-B, pada tanggal 7152016 11:14:49 AM. 691 menurut Wilhelm Hofmeister dan Karsten Grabow, karena dalam demokrasi partai, bagian baik dari kekuasaan pemerintah lahir dari fungsi menjalankan kekuasaan politik oleh partai politik. Ditambahkan pula menurut … bahwa partai politik memiliki hubungan sebagai pelaksana yang memastikan para pejabat pemerintah menjadi responsive terhadap pandangan para pemilih agencies for ensuring that government officials will be responsive to the views of rank-and-file voters. 838 Dari peran penting seperti itulah disadari walaupun partai tidak dapat mencegah orang yang mencari kekuasaan melalui kekerasan, penyuapan, pengaruh dari pemimpin yang kharismatik, atau kekuatan mereka yang berbuat kerusakan, dan partai politik itu sendiri masih terbuka untuk melakukan pelanggaran, tetapi tanpanya warga masyarakat tidak memiliki banyak pilihan akan demokrasi yang murni. Lebih tepatnya disebutkan dalam buku Comparative Politics bahwa p arties by themselves do not preclude people seeking power through arms, bribery, the power of a charismatic leader, or the strength of the mob, and parties themselves are open to a range of abuses. But without them, citizens and societies have few genuinely democratic alternative s . 839 Bagaimanapun secara konseptual dan normatif, kemungkinan partai politik untuk tidak dapat mencegah para pencari kekuasaan untuk berbuat tidak layak tidak dapat menjadikan alasan partai politik untuk tidak menetapkan standar kualifikasi para kandidat anggota legislatif yang akan diusungnya. Alasan utamanya adalah bahwa baik dalam proses pencalonan maupun ketika sudah memperoleh kursi di parlemen, para kader ini harus menjaga rasa hormat public terhadap lembaga yang ditempatinya ini. Dalam hal ini sangat bermanfaat apa yang ditulis ol eh Bagir Manan mengenai Menjaga Rasa ormat Publik terhadap Badan Perwakilan Rakyat . K epercayaan public yang rendah -bahkan dibandingkan dengan kepercayaan terhadap pers- 840 terhadap anggota DPR seperti itulah yang menjadi alasan utama kebutuhan untuk menjaga rasa hormat 838 Will iam R. Schonfeld, Review Article: Political Parties: The Functional Approach and the Structural Alternative , Comparative Politics, Vol. , No. Jul., , pp. -499, Ph.D. Program in Political Science of the City University of New York, diakses dari http:www.jstor.orgstable421854 , hlm. 483, pada tanggal 7182016 9:33:41 PM, 839 Ibid., hlm. 5-6. 840 Bagir Manan, Menjaga Rasa ormat Publik terhadap Badan Perwakilan Rakyat , makalah, disampaikan dalam diskusi yang diselenggarakan Majelis Kehormatan Majelis Kehormatan DPD RI, 2012, hlm. 2. 692 publik. Akuntabilitas DPR yang diukur dari capaian prakarsa raperda belum nampak berpengaruh terhadap kepercayaan badan perwakilan, baik di pusat maupun daerah. Alasan yang dikemukakan oleh Bagir Manan terhadap hal ini adalah pertama, terpilih sebagai anggota badan perwakilan rakyat harus dipahami bukan saja karena memperoleh suara terbanyak mayoritas, melainkan juga karena suatu bentuk kepercayaan publik. Kedua, privilege dijelaskan oleh Bagir Manan sebagai hak untuk didahulukan dari yang lain. Bagir Manan mencatat bahwa kemulyaan itu senantiasa disertai kewajiban. Sementara itu, immunity dimaksudkan bukan saja karena untuk mengecualikan anggota badan perwakilan dari pertanggungjawaban hukum tertentu, tetapi harus dipahami sebagai cara untuk menjaga kepercayaan publik. Ketiga, kode etik, sebagai kumpulan kewajiban yang harus senantiasa dijunjung tinggi oleh pejabat publik atau pekerja profesi. Menurut Bagir Manan, kode etik merupakan standar penjaga kehormatan public karena sebagai cara untuk mennguji kepercayaan public. Keempat, aturan hokum. Berbagai ketentuan hukum, termasuk peraturan tata tertib dapat menjadi sandaran dan membangun rasa hormat public terhadap badan perwakilan rakyat. Selain dasar-dasar normatif dan dogmatik tersebut, Bagir Manan mengembangkan pula sumber rasa hormat publik kepada badan perwakilan rakyat, yaitu integritas, keinsyafan dan tanggung jawab politik, keterpelajaran, dan kepemilikan rasa keagamaan atau keyakinan yang baik sebagai way of life. 841 Mendukung sumber- sumber rasa hormat publik terhadap badan perwakilan rakyat, akuntabilitas merupakan sumber yang dapat dikembangkan sebagai salah satu cara untuk menjaga kepercayaan publik terhadap wakil-wakilnya. Untuk dapat mencapai kemampuan untuk akuntabel seperti itulah, menjadi tanggung jawab politik untuk melakukan seleksi, dan diawali dengan menetapkan standar kualifiasi calon yang dalam track record-nya menunjukkan kemampuan sebagai sumber rasa hormat publik tersebut.

C. Dorongan Peraturan Perundang-Undangan Mengenai Partai Politik

Terhadap Peningkatan Kualifikasi Anggota Legislatif 841 Ibid., hlm. 6. 693 Menurut Bappenas dalam rangka konsolidasi demokrasi, peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD diindikasikan dapat mencerminkan efektifitas pelaksanaan fungsi parlemen, karena parlemen merupakan representasi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan supremasi kekuasaan sipil. Dalam pendekatan ini, parlemen dikatakan efektif jika memprioritaskan kepentingan masyarakat. Ukuran untuk menilai hal ini di antaranya adalah adanya tingkat partisipasi dan kontestasi politik yang tinggi, akuntabilitas politik yang tinggi, dan adanya hubungan yang kuat antara politisi dengan konstituen. Maka dari itu dalam pada aspek lembaga demokrasi, semakin tinggi prakarsa DPRD untuk mengusulkan rancangan peraturan daerah, semakin tinggi pula nilai indeks demokrasinya. 842 Tentu konteks DPRD sebagai ukuran final kualitas lembaga demokrasi tidaklah tepat. Walaupun demikian, hal yang penting adalah bahwa esensi sebagai lembaga perwakilan menjadi titik awal untuk melihat derajat keterwakilan dan hubungan antara politisi dengan konstituen. Tidak semua orang dapat memenuhi syarat untuk cakap bermusyawarah dalam lembaga perwakilan, sebagaimana tidak semua orang pula dapat dicitrakan memiliki integritas, keinsyafan dan tanggung jawab politik, keterpelajaran, dan kepemilikan rasa keagamaan atau keyakinan yang baik sebagai way of life. 843 Yang tidak kalah penting mengenai pendekatan ini adalah peran partai politik. Dalam konsep Indeks Demokrasi Indonesia ini, partai politik ditempatlan sebagai suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini adalah untuk memperoleh kekuasaan dan kedudukan poltik dengan cara konstitusional untuk melaksanakan kebijakan- kebijakan mereka. 844 Wilhelm Hofmeister and Karsten Grabow mengatakan bahwa: A political party has achieved its primary goal when it gains parliamentary representation, or even participation in the government. It has almost made it : its representatives are sitting in parliament, possibly even exercising governance; for a fixed term the party exercises power, enjoys the privileges linked to political power and may finally distribute favour to its clients. From 842 Maswadi Rauf dkk., Demokrasi Indonesia: Ledakan Tuntutan Piblik Vs. Inersia Politik, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, dan Badan Pusat Statistik, 2013, hlm. 18. 843 Ibid., hlm. 6. 844 Ibid.,, hlm. 18.