SESI I 10.30-12.30 WIB HariTanggal

148 ini pendapat pribadi saya, jangan, karena itu jadi juga nanti, harus kita berharap ini sikap dari PKS. Beri applause kepada pak Pipin dan juga Pak Magnus Ohman Waktu kita adalah sampai pukul 12.30 jadi kita punya waktu hampir satu setengah jam, saya mohon kepada para pemancing diskusi untuk disiplin menggunakan waktu. Mohon maaf prof, nanti jangan bilang saya kurang ajar ya prof kalau nanti di cut. Masing-masing saya kasih sepuluh menit, dengan nanti berharap 30 menit selesai, satu jam kita bisa diskusi. Kesempatan pertama saya persilakan dulu Prof. Ramlan. Silakan prof. Prof. Ramlan Soebakti: Disiplin waktu ini terutama membahas bidang seperti ini susah dipenuhi, apalagi ini materinya satu semester disuruh bicara sepuluh menit. Ibu bapak sekalian saya ingin berbicara 3 poin, poin pertama biar kita punya titik tolak yang sama, pertama mengenai partai politik, itu saya menyebut sekurang-kurangnya ada 3 unsur yang harus dipenuhi supaya bisa menjadi partai politik. Saya tidak bicara dari segi yuridis ya. 1. Ada sekelompok warga yang secara sukarela membentuk partai politik dan menjadi anggota. 2. Sudah punya ideology atau cita-cita politik. Apa yang dimaksud cita-cita politik Negara dan bangsa macam apa yang mau dia bangun. 3. Terus yang ketiga dari organisasi, organisasi itu system perang ada tujuan ideology partai tadi atau tujuan itu maka timbul berbagai tugas untuk itu ada pembagian kerja. Saya mengikuti pandangan dalam ilmu politik yang memandang kalau dalam bahasa Inggris bisa disebut political party is necessary but not sufficient for functioning democratic political system. Jadi partai politik itu necessary mutlak tapi tidak cukup hanya partai politik saja untuk berfungsinya suatu system politik demokrasi. Jadi mudah saja, kenapa partai politik saya sebut necessary karena ada juga yang tidak sependapat. Kalau tidak salah di satu jurnal saya baca, partai politik tidak perlu untuk berdemokrasi. Nyatanya katanya ada beberapa Negara pulau di Pasifik Selatan yang tidak ada partai politik. Partai politik dijalankan oleh kepala suku, tapi saya kira saya lihat secara universal, partai politik necessary but not sufficient for functioning of 149 democratic political system. Mengapa necessary, mengapa partai itu mutlak? Karena dia menjalankan empat fungsi, mungkin agak beda dengan yang disampaikan pak Saldi tadi, satu partai politik itu jembatan antara warga Negara dengan Negara. Maka partai merekrut warga Negara baik laki-laki maupun perempuan menjadi anggota partai dan partai politik menjadi wadah partisipasi. Yang kedua, partai menyiapkan calon pemimpin, kaderisasi begitu. Setelah menyiapkan, dia menyeleksi dan kemudian menawarkan calon pemimpin itu dalam pemilu. Jadi calon anggota DPRDPRD, calon Presiden, atau calon kepala daerah. Yang ketiga, merumuskan rencana kebijakan public kalau di Indonesia disebut visi misi program, merumuskan rencana kebijakan public berdasarkan aspirasi rakyat fungsi representasi partai politik itu dituntun oleh ideology partai tadi. Tadi dalam forum di Indonesia katanya symbol pajak, kalau saya menyebut ideology partai di Indonesia lebih banyak digunakan sebagai tontonan. Dan hamper tidak digunakan sebagai tuntunan. Fungsi yang ke-empat, partai mengkoordinasi bagaimana mengendalikan para kadernya yang duduk di lembaga legislative maupun eksekutif supaya untuk mereka berperan menurut garis kebijakan partai. Nanti itu bayangkan bagaimana ada suatu Negara demokrasi menerapkan demokrasi perwakilan tidak ada partai politik yang menjalankan empat fungsi itu. Bayangkan kalau setiap orang itu bisa menjadi calon anggota DPRDPRD, Presiden, kepala daerah itu akan membingungkan sekali bagi kita pemilih, bukan hanya, kedua kemudian setiap calon itu merumuskan kebijakan public sendiri, pasti akan membingungkan. Nah partai disini tidak hanya menyiapkan calon pemimpin tapi menyeleksi sehingga yang dipilih kemudian orang yang terbaik diantara yang baik. Demikian juga dengan rencana kebijakan public yang disiapkan itu juga sudah dimatangkan. Sehingga rakyat yang memilih itu tinggal hanya memilih mana yang dianggap paling bagus. Itulah mengapa partai disebut necessary dengan menjalankan empat fungsi. Tetapi ibu bapak sekalian untuk menjalankan empat fungsi ini, saya ingin kemukakan karena kita di Indonesia menjalankan demokrasi perwakilan bukan demokrasi langsung. Demokrasi langsung direct democracy mungkin tidak perlu partai politik. Tentu sekarang ini banyak Negara yang juga mulai menerapkan direct democracy tapi tidak pernah menghilangkan demokrasi perwakilan. Nah untuk menjalankan empat fungsi tadi perlu uang perlu dana, maka 150 dalam ilmu politik ilmuwan politik juga membuat perumusan. Money is necessary but not sufficient for functioning of democratic political party, uang itu penting, bayangkan apalagi sekarang di zaman teknologi informasi ini dana diperlukan sangat besar. Tapi uang saja tidak cukup, tetapi juga begini uang tidak pernah tidak menimbulkan masalah dalam politik, karena uang bisa digunakan untuk membeli kekuasaan, uang bisa digunakan untuk membeli kebijakan. Nah sekarang pertanyaannya saya masuk ke poin kedua situasi keuangan partai politik di Indonesia nah ibu bapak sekalian, untuk mempersingkat kata ini, ternyata partai politik kita di Indonesia memilihmengambil keputusan untuk mencari uang sendiri untuk partai. Mungkin dengan beberapa exception seperti PKS misalnya, dia mengumpulkan saya tidak tahu teratur apa tidak iuran, cuma di PKS sukar dibedakan ini iuran partai atau sedekah atau amal. Ya tentu konsekuensi masing-masing, kalau iuran anggota tentu dipertanggungjawabkan kepada public kalau amal gitu malah gak boleh diketahui oleh orang lain. Ya itu dua hal yang berbeda kan, misalnya PDI Perjuangan juga. Tapi sekali lagi baik PKS maupun PDIPerjuangan itu ada apa namanya tidak menerapkan itu secara rutin itu menurut pengamatan saya nanti bisa dikoreksi mungkin belum sistematis, belum kontinu begitu. Oke. Nah kalau begitu darimana partai politik kita mencari uang untuk mendanai. Itu katanya partai politik di Negara dimana free ride society penumpang yang gratis saja. Nah tapi memang partai politik tidak berupaya keras mencari untuk dana misalnya dari iuran anggota dan anggota partai juga mengatakan ngapain dia bayar iuran ke partai kok gak ada insentifnya, kok gak diatasi oleh Negara oleh partai. Ada empat strategi yang biasa digunakan nanti kita lihat yang mana yang diterapkan di Indonesia. Satu, yang ini saya kutip ini rupanya sudah pernah saya tulis di pengendalian keuangan partai politik yang diterbitkan oleh kemitraan. Yang pertama itu apa yang disebut client mass political party, partai politik pertama yang kadernya duduk di lembaga legislatif itu menggunakan kekuasaannya dalam pemerintahan untuk mencari dana dari pemerintahan kemudian dia bagikan kepada para anggota dan pekerjanya tentu diharapkan kesetiaan dan dukungannya bukan clientalistic tetapi ini hanya mungkin terjadi kalau birokrasi itu masih bisa diintervensi oleh partai. Di Indonesia apakah ada praktek seperti itu? Saya kira terutama partai yang terpilih jadi presiden. Ada yang mengatakan mengapa partai democrat bisa menang? 151 Jumlah kursinya sampai sejumlah 300 pada pemilu 2009. Karena menggunakan semua anggaran populis itu untuk itu. Jadi konon sudah ada markus leiser Yang kedua, itu yang disebut partai dibiayai oleh elit partai, oleh ketua umumnya. Ketua umum itu dari para pengusaha dan tentu dari usahanya sendiri, kalau dia pejabat itu juga dari pengusaha tapi karena dia memberi keamanan kepada pengusaha itu Di Indonesia itu diterapkan tapi tidak hanya dari ketua umum juga semua anggota kader partai duduk di lembaga legislative maupun eksekutif dipotong gajinya, kecuali Nasdem. Nasdem saya dengar, itu tidak memotong gaji anggota DPRDPRD tentu harus ada yang menanggung yang menanggung pak Surya Paloh. Tentu juga punya konsekuensi kan jadi putusan akhir juga semua pada pimpinan Nah itu elit partai yang pegang, konsekuensinya apa? Kalau pertama tadi konsekuensinya korupsi kan. Menggunakan dana public untuk kepentingan partai tertentu. Yang kedua juga tidak demokratis karena dibiayai oleh elit partai kemudian mengatakan ngapain saya dia gak peduli dengan anggota, gak ada dalam demokrasi yang seperti itu, terjadi juga sekarang di Indonesia. Yang ketiga, partai dibiayai oleh elit eksternal, ini seperti partai yang di Italia itu, saya lupa namanya siapa ya, dia punya klub sepakbola, dia punya televisi punya radio partai. Tapi itu sekarang dia karena sexual harassment atau dia womanizing gitu akhirnya dia masuk penjara, dia tidak lagi. Tapi itu adalah partai yang didirikan dan dibiayai sendiri oleh sori ini internal ya yang eksternal maksud saya adalah dibiayai oleh tokoh mungkin pengusaha tertentu atau orang tertentu mungkin bukan pengusaha. Tentu ini juga tidak bagus partai didikte orang tertentu diluar satu dua orang tertentu. Apakah partai kita ada yang seperti itu? Ada juga, walaupun mungkin kontribusinya berapa ini terutama kita lihat waktu di pilkada itu ada namanya Bandar pilkada. Semua calon kepala daerah itu dia dikasih duit, yang dikasih paling banyak yaitu pasangan calon yang tingkat elektabilitasnya paling tinggi. Ini juga pasti tidak demokratis karena partai didikte oleh orang tertentu yang punya duit. Yang keempat disebut partai kartel, ini ada koalisi partai, bersama-sama bersepakat untuk mencari uang dari Negara. Dan yang kedua juga tujuannya menghambat munculnya partai-partai baru yang menyaingi mereka. Nah di Negara-negara eropa barat semua partai yang punya kursi di DPR dapat uang dari Negara, kalau tadi ada usul pak Saldi tadi apa 152 konsekuensinya? Jika kemudian partai dibiayai sepenuhnya oleh Negara akhirnya partai daripada anggota tergantung pada Negara tergantung pada dirinya sendiri. Jadi kartel itupun kalau seluruhnya makanya tadi pak haris ada semacam konvensi itu dikatakan maksimal 30 dari pengeluaran partai itu berasal dari APBN bukan dari pemerintah tapi istilah ini perlu dipahami pemerintah itu adalah di Indonesia, Presiden wakil presiden dan cabinet yang berarti peserta pemilu jadi bantuan itu bukan dari pemerintah melainkan dari Negara jadi mendapat subsidi dari Negara, itu artinya kita semua, artinya partai kita disini bisa menyampaikan hasil penelitian dia mengenai keuangan partai. Ternyata pengeluaran disini lebih banyak daripada penerimaan resmi, jadi pengeluaran partai lebih banyak dari penerimaan resmi. Karena penerimaan resmi itu tentu hanya itu apa namanya potongan gaji anggota DPR terus 180 rupiah per suara yang dipilih Negara itu, itu yang resmi. Yang tidak resmi itu kemana darimana? Kalau dulu, mungkin tiga tahun yang lalu itu dianggap sumber daya gaib itu karena gak tau misterius sekarang makin jelas kalau semua hasil korupsi. Pengeluaran yang utama partai kita ada dua yaitu satu, kongres, muktamar, munas yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2 orang dari tiap-tiap kabupaten kota, wah ini memang mahal sekali ini tidak hanya transportasi dan sewa hotel tapi juga segala pernak-perniknya segala macamnya termasuk dengan oleh-olehnya gitu ya. Ingat kongres partai democrat oleh-olehnya itu adalah HP yang dibagikan oleh pak Anas itu. Oke. Kemudian pengeluaran kedua itu pemilu. Dan pemilu pun yang dilaporkan bapak ibu sekalian tidak semua yang dilaporkan dan dilaporkan juga tidak benar misalnya pemilu DPRDPD terakhir itu misalnya penerimaan dan pengeluaran calon anggota DPR itu malah diperintahkan maksimal laporannya 400 juta jangan boleh lebih dari situ, jadi ada yang sudah dipermak laporannya. Saya tanya kenapa begitu, supaya nanti nyusun laporannya lebih mudah bahkan ada pemilu presiden kita tau semua itu kampanye di televise itu tidak dilaporkan ke KPU. Situasi keuangan poin saya adalah dari segi penerimaan resmi kecil nyatanya dari elit partai yang tidak transparan kemudian juga hasil korupsi banyak orang orang partai sudah masuk penjara karena menggunakan pendanaan Negara. Itu komisi V di DPR itu, nanti kita lihat bagaimana pembuktian di pengadilan, itu salah satu wujudnya saudara sekalian begini, ada APBN perubahan misalnya ada tambahan anggaran 50 trilyun itu dibagi dua, 25 trilyun pemerintah yang 153 menentukan penggunaannya 25 trilyun DPR yang menentukan penggunaannya. DPR ini siapa, 10 fraksi itu umumnya untuk infrastruktur nanti tinggal fraksi yang menentukan nanti anggarannya ke arah mana. Dia nanti mendapatkan fee-nya atau apa kontraktor nanti dalam infrastruktur ini sekali lagi tidak transparan dan tidak dipertanggung jawabkan. Nah poin saya yang ketiga adalah perlu reformasi keuangan partai politik. Reformasi tentu dalam tiga hal, satu tentu dari segi penerimaan saya usulkan, ini sebenarnya bukan usul lagi ini sudah masuk rancangan draft RUU yang disusun oleh kemitraan pemerintah dan DPR. Sumber keuangan partai itu ada tiga, satu dari Negara, dua dari internal partai dan ketiga dari masyarakat. Dari Negara, kalau tadi pak Saldi menyebut dua scheme begitu, saya mengusulkan tiga hal dari Negara, satu yaitu subsidi dari Negara untuk membiayai fungsi pertama dan kedua partai politik itu tadi, menjadi jembatan antara warga Negara dengan Negara dalam bidang politik. Kemudian yang kedua, menyiapkan calon pemimpinkaderisasi itu perlu dana yang besar. Nah ini yang diperoleh dari subsidi Negara, kini terbentuknya bagaimana. Partai politik peserta pemilu yang lolos ambang batas saya bagi dua, dua kategori partai pemilu. Satu yang lolos ambang batas dan suara yang dia peroleh itu sampai 10 jadi 3,5 itu jumlah partai yang mendapat suara yang sama atau menerima jumlah yang sama dari subsidi Negara. Yang kedua, itu lebih 10 itu akan menerima subsidi yang sama dengan untuk mempunyai suara lebih dari 10 dan jumlahnya lebih besar dari kategori pertama. Ini sekali lagi berdasarkan jumlah pemilih. Yang dihormati dan dihargai itu bukan partai dan kursinya melainkan perolehan suara yang dia peroleh. Jadi itu artinya dia mandat dari pemilih. Untuk yang kedua itu menciptakan persaingan yang bebas dan adil antara peserta pemilu. Ini ada tiga bentuk subsidi Negara dalam kampanye pemilu, satu kalau ada debat di televise itu dibiayai oleh subsidi Negara. Kedua iklan kampanye melalui media cetak dan elektronik itu jenis iklan untuk semua partai ditanggung oleh Negara. Tetapi partai dimungkinkan kalau punya uang sendiri boleh menambah dua jenis iklan baru. Sekali lagi, maksimal dua dan dengan biaya sendiri. Yang ketiga, program partai bukan visi misi program tapi program yang terukur begitu yang betul-betul operasional itu digandakan dalam jumlah yang sama untuk semua partai untuk dibagikan dalam pemilu, itu wujud. Kemudian yang ketiga saudara sekalian jadi 154 begini mendorong partai itu sebagai lembaga demokrasi, jadi tujuan reformasi keuangan partai politik itu satu, mendorong partai politik berkembang sebagai lembaga demokrasi kemudian ada transparansi, akuntabilitas dan seterusnya. Untuk matching fund yang saya maksudkan adalah begini, partai politik yang mampu mengumpulkan iuran anggota selama setahun seratus juta Negara memberi seratus juta tapi betul-betul iuran anggota, bukan ada satu orang anggota menyumbang 100 milyar gitu kan. Betul-betul iuran anggota, nah ini maksudnya bagaimana membuat partai supaya anggota partai itu tetap berniat untuk membayar iuran. Itu berarti partai politik memang harus demokratis. Pengambilan keputusan yang sifatnya substansial dalam partai harus inklusif, ini tadi baru koma saya titik dahulu. Kalau partai demokratis artiny aanggota ikut dalam pengambilan keputusan, siapa calon dan sebagainya, dia bayar iuran itu dihitung sebagai insentif. Nah kemudian harus ada dari partai sendiri kemudian ada dari masyarakat. Untuk pengeluaran saya ingin menyampaikan dua hal, satu pengelolaan pengambilan keputusan mengenai utang kongres dan sebagainya itu perlu diubah bukan lagi seperti yang selama ini terjadi yang mahal dan tidak demokratis melainkan pengambilan keputusan itu melalui pemilihan pendahuluan pimpinan pusat menyiapkan calon yang kompetitif begitu nanti biar anggota partai di tingkat desakelurahan yang memilih. Nah konvensi partai tinggal merekapitulasi dan menetapkan apa yang terpilih, sedangkan rencana kebijakan nasional oleh suatu partai draftnya disiapkan oleh partai nanti juga disetujui oleh anggota partai yang dibawah, ini murah ini lebih murah tapi lebih demokratis. Ingat, seorang politikus Jerman Robert Mitchell itu mengatakan, partai politik itu makin komplek suatu organisasi termasuk partai politik tidak akan dikelola secara demokratis melainkan oligarki. Itu terjadi dari itu kalau dibilang system seperti sekarang sampai kapanpun sampai dunia kiamatpun partai politik kita tidak akan pernah demokratis dengan struktur seperti itu. Yang mana mengurangi kebutuhan pemilih kita untuk ikut dalam transaksi jual beli suara. Jual beli suara itu ada yang memang, ada sebagian yang memang kami membuka atau mengundang serangan fajar itu berbeda. Ini orang-orang yang membutuhkan. Bagaimana lagi saya tidak yakin untuk menghilangkan sama sekali tapi mengurangi kebutuhan sebagian pemilih itu dalam transaksi jual beli itu. Bagaimana menguranginya? Dengan peningkatan pelayanan 155 public, pemberantasan kemiskinan absolute, peningkatan pelayanan pendidikan, kesehatan dan transportasi publik yang lebih murah dan lain sebagainya, itu akan mengurangi kebutuhan, keinginan untuk menjual suaranya dan pada dasarnya menjual dirinya. Itulah reformasi dari segi pengeluaran dengan tiga bentuk subsidi pemerintah seperti yang saya sebutkan ini sebenarnya sekaligus reformasi dari segi pengeluaran. Dan subsidi dari Negara itu jelas penggunaannya. Nah tentu semua in harus ada ketentuan mengenai dana kampanye, lebih besar lagi keuangan partai politik. Tadi sudah diusulkan menjadi undang-undang oleh Pusako, tentu harus ada konstitusi yang menegakkannya. Sekarang ini praktis tidak ada, KPU itu cuma punya dua kewenangan membuatkan peraturan pelaksanaan kedua menetapkan kantor akuntan public yang mengaudit, kemudian mengumumkan hasil, itu saja. Tidak punya kewenangan untuk mencari informasi, menyidik dan sebagainya. Apa institusinya? Penutupnya ada tiga pilihan, model amerika, model Inggris atau mau kita model kita sendiri. Model Amerika itu yang kita tahu, di tingkat federal tidak ada itu yang namanya KPU, Federal Election Comission yang kerjanya memang hanya menegakkan ketentuan dana kampanye tidak ada yang lain. Karena Amerika tidak punya KPU tingkat federal, KPUnya tingkat Negara bagian. Atau model Inggris, The British Election Comission, itu hanya tugasnya sederhana sekali menyelenggarakan pemilihan anggota parlemen saja, mungkin empat tahun sekali karena itu diberikan kewenangan untuk menegakkan ketentuan undang-undang kampanye. Nah tugasnya ada tiga. Ini penutup betulan penutup. Satu, memang sosialisasi mengenai ketentuan ini tapi yang kedua melatih. Jadi tadi kalau pak Saldi mengatakan BPKP, BPK dan sebagainya. Saya menyebut institusi ini yang saya usulkan sebenarnya itu Komisi Penegak Hukum Pemilu atau transformasi dari Bawaslu. Apalagi sosialisasi dan melatih itu setiap partai orang yang mampu menjalankan ketentuan ini. Tentu badan ini bisa bekerja sama dengan kantor akuntan publik atau BPK dan lain sebagainya. Yang ketiga mempunyai kewenangan untuk menyidik, menyelidiki dan menyidik. Orang yang dianggap tahu informasi itu wajib menyebarkan informasi dan yang ketiga tentu menegakkan sanksi administratif dan sebagainya. Moderator: Charles Simabura, S.H., M.H. 156 baik terimakasih Prof. Ramlan. Beliau penyampaian beliau itu banyak sekali dan kita bisa terlarut-larut. Tapi memang asik prof, apalagi mengenai hokum tata Negara. Tapi kan saya di wa terus sama itu yang membuat saya mohon maaf prof, agak membatasi. Saya sebelum ke pak Magnus, karena beliau dari perspektifnya perbandingan kita ke PKS dulu lah. Ke PKS, Mr. Pipin dipersilakan. We need you to comparation perspective. Betul gak sih? Hihi. Silakan pak Pipin. Sepuluh menit pak ya. Kalau pak Pipin agak berani saya nyetopnya. Pipin Sopian: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat siang buat semua, kepada yang terhormat para narasumber Saya ingin mulai dari studi kasus, bahwa saat ini dimana bertebaran whatsapp grup para alumni temen-temen, bapak ibuk mungkin ada grup alumni dari SD, SMP, SMA. Saya pengalaman mengamati satu grup SMA satu angkatan, tiba-tiba saya memposting berita tentang politik, apa yang terjadi setelah memposting mengenai partai politik, maka teman-teman saya mayoritas mengatakan tolong jangan bahas partai politik di grup ini, saya melihat bahwa ini salah satu pelajaran berharga ketika mereka mengatakan jangan membahas politik di grup whatsapp ini. Terus saya kan bertanya-tanya karena selama ini saya memang dari kuliah S1, S2 juga belajar ilmu politik. Rupa-rupanya memang ada semacam sikap apolitis yang disebabkan oleh masalah-masalah yang di hadapi oleh partai politik. Maka solusi nya waktu itu saya upload saja tentang, ada yang mengupload tentang tax amnesty. Jadi bahaya tentang tax amnesty. Mereka mulai bereaksi, oh iya nih tax amnesty ini ternyata tidak hanya masyarakat yang diluar atau koruptor yang diluar, tapi kita juga kena. Lalu saya itulah produk politik. Ketika kita tidak peduli dengan partai politik, maka akan diberikan kepada pihak yang lain. Oke. Untuk memulai diskusi ini saya ingin memulai dengan apa masalah utama partai politik. Saya melihat, kami di PKS, saya di departemen politik. Nama saya Pipin Sopian, jadi katanya marketable. Terutama saya dari Sunda, mudah untuk dijual nama Pipin Sopian. Kami melakukan penelitian, empat hal ini yang paling penting. Masalah yang dihadapi oleh partai politik pertama politik itu berbiaya mahal, yang kedua kasus hokum elit politik, yang ketiga minimnya kehadiran partai politik ditengah-tengah 157 masyarakat, yang keempat adalah rendahnya kepercayaan public, disebabkan oleh tiga hal yang tadi. Mulai yang pertama: Pengelolaan partai politik itu butuh dana yang besar, tadi prof apa mengatakan bahwa dana dari pemerintah memang sangat kecil nanti saya akan jelaskan berapat totalnya. Ditambah system proporsional terbuka. Kami mengalami, saya mohon maaf waktu itu PDIP, Golkar, PKB juga tidak setuju dengan system, karena memang menganggap partai politik ini oligarki. Nah ini yang menyebabkan terjadi pertarungan yang dahsyat tidak hanya antar partai tapi juga didalam internal partai sehingga partai politik, anggota partai politik disini kemudian mencari dana yang mengakibatkan terjadi Yang kedua adalah Kasus hukum elit partai politik. Penelitian KPK ada sekitar 3600, tahun ini ada sekitar 315 itu adalah elit partai politik. PKS kami punya yang fenomenal adalah presiden PKS, satu kasus itu membuat kami tercoreng-moreng. Para kader-kader PKS menjadi ciut yang awalnya kami bangga karena kami partai satu-satunya yang tidak ada politisi yang terkena kasus korupsi pas kena langsung presiden. Itu tamparan besar buat kami. Alhamdulillah kami punya perspektif yang lain kenapa terlalu dipolitisasi dan sebagainya. Setiap hari PKS mendapat kerugian Yang ketiga minimnya kehadiran partai politik Tidak banyak diantara kita partai politik yang memang hadir dia hanya hadir ketika pemilu, tapi tidak hadir ditengah-tengah masyarakat saat ini makanya dalam partai politik ada dua teori, satu kampanye politik dan dua pemilu. Kampanye politik itu yang seharusnya dilakukan oleh partai politik, karena partai politik selama ini mayoritas partai pemilu kampanye hanya disaat dekat dengan pemilu. Lebih relasional, mereka lebih emosional, pragmatis pendekatannya, mobilisasi partai politik seharusnya ada solusi-solusi internal yang dilakukan dan disinilah yang PKS lakukan. Yang keempat adalah rendahnya kepercayaan public Hampir 90 public percaya bahwa TNI itu adalah lembaga demokrasi, lembaga Negara yang terpercaya. Sedangkan partai politik 52 apa ini artinya, terjadi public distrust terhadap partai politik. Dan ini disadari oleh partai politik termasuk PKS. Ini 158 penelitian dari Saiful Mujani, tapi bapak ibu yang sauya hormati perlu dipahami bahwa konstitusi kita memberikan posisi yang sangat strategis kepada partai politik, yang kedua yang menentukan siapa calon presidenwakil presiden adalah partai politik. Yang kedua, peserta pemilu adalah partai politik, untuk memilih anggota DPR- RI dan DPRD. Fungsi partai politik menurut undang-undang diantaranya tadi kita lihat ada ideology advokasi dan rekrutmen kader kepemimpinan dan pendidikan politik masyarakat dari situ kami dari PKS yang baru DR Budiman merencanakan satu pelembagaan misi PKS, membuat political party government, jadi kita ingin membangun pemerintahan pengelolaan partai politik yang baik itu seperti apa. Mulai prinsip pertama itu partisipasi, mohon maaf tadi materi-materi banyak yang mengkritik partai politik memang betul tapi untuk PKS memang agak berbeda dengan partai lain, kami memilih para anggota DPRDPRD kabupaten kota sampai RI dari basic dari bawah. Anggota partai dilibatkan untuk memberikan masukan, transparansi keuangan nanti akan saya jelaskan, prinsip merit koperasi jadi anggota partai saya umur 32 tapi saya sejak SMA sudah jadi anggota PKS. Saya ikut demonstrasi jadi bukan hal yang baru saya mulai dari tingkat depera, DPC, DPD sampai sekarang saya ada di DPT. jadi memang dari bawah kita melakukan pembinaan, prinsip keadilan kami perlakukan makanya yang bersalah siapapun tidak ada kontribusi besarnya, saya mohon maaf saya sebutkan kasus PKS yang adalah kasus Fahri Hamzah, bang Fahri, meskipun dia merasa sudah berjasa dan sebagainya tapi bagi PKS ketika dia bersalah tidak taat maka selesai. Karena tidak ada kepemilikan tunggal di PKS, itu salah satu contoh. Mulai dari prinsip efektif dan efisien ini salah satu contoh kebijakan good governance kita kebijakan public PKS yang terlibat kasus korupsi sebelum divonis oleh KPK, pilihannya hanya dua, kalau dia bersalah ya. Tim investigasi masuk dia mengundurkan diri atau diberhentikan. Itu kebijakan. Oke sekarang terkait dengan good governance dalam pengeluaran dana partai politik. ini sebetulnya agak semacam tabu di partai politik menyampaikan karena apa? Karena kita masalah-masalah yang kita hadapi membuat kita kadang malu untuk menyampaikan, hey kita ini butuh uang, begitu. Mengelola partai politik sehingga tidak ada korupsi dikemudian hari. Dan itu terjadi ketika pemberi.. presiden SBY luar biasa. Nanti saya perlihatkan. 159 Apa tujuan dari pengelolaan keuangan partai politik. Yang pertama kita ingin kembali membangun partai politik karena semua partai politik masalahnya sama. Salah satunya adalah uang, mereka bergantung kepada para pemilik modal. Maka perlu PKS punya salah satu kelebihan dibanding partai lain, punya nanti yang disebut sebagai iuran dan lain sebagainya. Jadi tidak mau ada kepemilikan modal satu atau dua orang. Yang kedua adalah meminimalisir tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh anggot atau elit partai, terpaksa melakukan korupsi karena dibutuhkan oleh partai politik untuk membiayai operasional partai politik. Yang ketiga adalah mengoptimalkan peran dan fungsi partai politik, jadi tiga hal itu. Ini contoh sumber pendanaan PKS saya kasih gambaran disini di undang-undang Nomor 2 tahun 2013 tentang partai politik ada tiga sumber, sumber yang pertama dari iuran anggota, yang kedua adalah dari APBN yang ketiga adalah sumbangan dari pihak ketiga. Yang pertama yaitu sumbangan dari anggota kami setiap anggota. Saya misalnya dipotong 4-5 setiap bulan ya, berbeda dengan yang lain ya. Kalau anggota DPR-RI mereka iuran sekitar 20 juta, kenapa? Karena mereka berada disitu bukan karena mereka. Tapi karena ada kader-kader anggota partai yang terlibat pada proses kampanye pada masa itu. Kemudian juga ada Galibu, gerakan limapuluh ribu. Ketika ada rakernas, tadi dibutuhkan sekitar sekian milyar, maka kami bisa sampai 2,4 milyar untuk mendapatkan apa pengumpulan atau funding dari. Sedangkan APBN sekitar 1,8 nanti saya lihat, ini salah satunya program dari kemaren 2,4 milyar gerakan program langsung presiden. Ayok. Ini program bareng-bareng. Karena sudah tidak boleh lagi misalnya ada dana yang tidak jelas dari anggota partai maka yang harus dilakukan adalah sense of belonging para anggota partai itu harus ditingkatkan salah satunya adalah dengan program galibu. Jadi sekilas untuk informasi bahwa PKS setiap tahun dari 2009 telah mengumpulkan sekitar 915 juta. Jadi suara yang didapat dari pemilih sebelumnya dikali dengan Rp. 108. Jadi total Negara membantu partai politik adalah 13 milyar. Kalau secara keseluruhan, kemendagri dan ICW melakukan penelitian, totalnya kalau DPP 13 milyar, DPD atau DPW tingkat provinsi dari APBD 60 milyar di DPC seluruh kabupatenkota 300 milyar. Totalnya 386 milyar dari APBN dan APBD, usulan kami sebetulnya ini. Tetapi saya tertegun tadi ketika tadi prof Saldi usulannya 70 sampai 80 persen dari APBN. Kami sih tepuk tangan, asik gitu ya. Tapi bapak ibu public akan melihat oh enak juga tiba-tiba dapat uang besar. Makanya kami 160 mengusulkan sumbangan anggota itu lebih banyak. Yang kedua sumbangan alokasi APBN yang ketiga baru sumbangan pihak ketiga. Tujuannya apa? Agar partai politik merasa dimiliki oleh anggota partai politik, bukan oleh Negara dan juga bukan oleh penyumbang pemodal. Pengelolaan dana partai politik kami bagi jadi empat disini. Satu biaya pendidikan program internal partai, ada kepedulian partai, sekolah konstitusi, training orientasi partai. Kami melakukan setiap bulan training orientasi partai untuk merekrut masyarakat menjadi anggota partai. Jadi di daerah ini kami sedang melakukan restrukturisasi dan meningkatkan apa namanya keanggotaan partai di tingkat kami ingin para politisi dari kita itu mereka sadar hokum. Mereka tahu apa larangannya yang boleh dan apa yang tidak boleh, kami ada pendidikan, pembinaan dan pelayanan. Kami ada dari fraksi PKS rumah keluarga Indonesia, rumah konstitusi, bank daerah PKS, aplikasi main PKS yang di android, kami punya pelatihan kewirausahaan sedangkan biaya operasional ini yang biasa dilakukan biaya kampanye, untuk itu ini salah satu program pusat kehidupan PKS ada rumah sehat, rumah cerdas, rumah aspirasi, semua DPC PKS harus menjadi pusat kehidupan PKS. Jadi mereka berdiri bukan hanya sebagai partai tapi juga betul-betul bisa masuk kedalam masyarakat dan dibutuhkan oleh masyarakat, nah ini aplikasi my PKS di android nanti bapak ibu nanti bisa buka. Salah satu yang fenomenal yang di awal kita buka yaitu posko mudik, informasi tentang mudik melalui aplikasi ini. Ini ada usulan dari fraksi, kami tadi saya kira sudah bagus ya. Kami mengusulkan rapid allocation, kalau dari APBN nanti ada bantuan yang syukur-syukur Alhamdulillah ya. Big allocation ini semua partai menerima alokasi yang sama, kami menyarankan ada biaya operasional partai disitu tambahannya, terutama TV. Minimal nanti TVRI nanti alokasinya partai politik mendapatkan fee dari Negara. Kalau misalnya dari TV swasta ya saya rasa karena frekuensi itu milik public makanya kita juga mendapatkan. Jadi nanti biasanya setiap hari kita mendengarkan kampanye Perindo, Golkar dan sebagainya. Yang lain, kami yang tidak punya TV tidak bisa melakukan hal yang sama. Itu tidak adil ya. Terus biaya pendidikan partai, untuk variable allocation nanti disesuaikan dengan suara partai masing-masing. Kami menyiapkan biaya pendidikan, pembinaan dan pelayanan public. Bagaimana pertanggungjawabannya? Pertama PKS salah satu yang sudah memiliki namanya anggaran pendapatan belanja partai politik. Jadi kami punya APBP, setiap tahun itu kami punya APBP. Jadi 161 ditentukan misalnya tahun ini sekian milyar, setiap bidang mendapatkan porsinya massing-masing, darimana datangnya kita sudah buatkan. Semua partai politik wajib menyampaikan laporan secara berkala kepada public melalui website media. Tapi tahun ini baru kepada internal anggota partai, karena mereka yang nyumbang maka kami sampaikan. Ya itu bagian dari good party governance yang kami lakukan, penggunaan keuangan yang disusun tadi akan diaudit oleh BPK, saya setuju silakan. Yang ketiga penggunaaan keuangan yang bersumber dari iuran anggota dan sumbangan yang sah diaudit oleh KAP yang yang di tunjuk. Sanksi dan penghargaan itu setuju. Kalau tadi prof Ramlan mengatakan mendapatkan mendapatkan penghargaan dan mendapatkan uang dari anggota maka kami sangat berterimakasih dan kami kemungkinan akan mendapatkan yang banyak. Ini menguntungkan pak, tolong ini diperjuangkan. Sedangkan partai politik yang tidak membuat laporan akan diberikan sanksi tegas. Minimal nanti anggaran belanjanya tidak dibantu pak, kalau tadi prof Saldi memang saya laporkan ke pimpinan . Kalau yang tidak wtp bakal tidak ikut pemilu wah bakal ditolak. Wah gapapa tapi itu high pole tinggi supaya bawahnya nanti tidak terlalu rendah. Catatannya memang alokasi APBN yang harus memperhatikan kemampuan Negara dan kondisi perekonomian nasional. Terimakasih. Assalamualaikum warhmatullahi wabarakatuh. Moderator: Charles Simabura, S.H., M.H. Baik terimakasih. Cukup menarik apa yang disampaikan pak Pipin. PKS sudah maju duluan, makanya kita undang PKS. Untuk urusan konflik kita undang PPP disana. Baik saya persilakan pak Magnus Ohman. Mister Magnus Ohman please send your research dari IFES. Magnus ohman: Thank you for We do have a presentation for you are unable to translate it. We will do so. And if one interested in share it afterward. What would ve I do given the time available and the discussion on going in Indonesia today is to give an overview in how have addres the issue on political finance in legislation and also implementation and I m drawing on an overview on political finance in legislation in countries and on 162 practical. Law and going on international standart basically on behalf of the on the screen now is one subclose in the united nation convention against corruption in terms of in charge of international guidelines for finding documents on political finance calling for transparency in party and campaign party. So transparency is established as the key how can we achieve this? We ll review it through 4 different types of regulation. I think what s the most important is financial report. We don t have a reporting system that works thus reasonably well and we can t forget abaout how this people not know international limits for standing bans if we don t know about the system an effective if all countries have Have address the issues in legislation Transparaency is .... 3 digffe type of regulatuion: 1. Financial report . Or being compied with we don t know all reporting requirement .... and in no country the next step is most countries have legal , I would say given the amount of time . Online obligation to nalyze the information available the public cannot monitor . And in canbodia . 2. Banning public institution to give money to political party . Another approach is not abn something completely, . To limit people and the opposite is limit some spending .... in our ... today ... one country in philiphines that address in this paper .. only idonesia all Is very very significant and I wanna ake a pointer membership funded pol party some mute poli party and radical give them I would love to spend a couple of day . Tming of the funding .... I should menton .. but thisis an interesting way of impacting in southeast public funding doesn t not solve money politic. it need to solve Indonesia should not Problem in regulatory system: What we seem to see are less than we expect impartiality and balance between the rules and very legalistic rules . We also need to be aware that aparties doent always they ned system, key goal is to increase compliance before we startd to use sanction In term .. parties have less capacity no country I hardly they rely on getting information we need too money politic media and othr politici s Moderator: Charles Simabura, S.H., M.H. 163 Terima kasih.Baik pak magnus bagian yang terakhir tadi itu mengerti saya.Kita akan lanjutkan diskusi.Hey girls kalau dilihat dari jadwal sekarang jam 12:45 kita akan berhenti di 12:30 tidak ada persoalan di internal kita juga pak? harus kita subsidi juga bagian tengahnya pak . sebagai peserta sudah mulai mengalami gejolak di dalam dirinya saya tidak berlama lama. Bapak ibu yang saya hormati peserta sekalian terutama professor ini kita coba . Dulu mohon komentarnya bapak yang sudah di sampaikan oleh beliau beliau di depan khusus untuk persentasi makalah kita setelah ini kan ada sesi kemudian seluruh peserta akan di berikan kesempatan untuk menyampaikan paper yang sudah di buat. Saya silahkan yang pertama untuk mas pur, pak feri, almas, reza. Ini yang tidak pakai ini semua ni silahkan mas pur. Purnomo: Assalamualaikum wr. Wb. Yang pertama Saya seorang yang cenderung percaya bahwa maksud saya bahwa dan ketika kita menyerahkan tambahan kewenangan kepada lembaga Negara maka sebenarnya di sisi yang lain kita juga menyerahkan hak kita kepada Negara sehingga hak kita sebagai masyarakat juga semakin melemah jangan-jangan permasalahannya bukan dari ketidakadaan lembaga yang mengawasi dana untuk keuangan ini. Dari hasil kajian saya misalkan saya melihat bahkan BPK pun tidak punya perspektif proses melakukan audit. Karena salah satu item audit BPK di kota Surabaya, tidak melihat bahwa komposisi pendidikan politik itu harus 60. Mereka hanya melihat oh ini kwitansinya kurang, materainya kurang oh ini nominalnya terlalu berlebihan padahal yang lebih prinsipil mereka tidak ikuti. Nah saya kok mencoba untuk melihat bahwa untuk memanfaatkan lembaga Negara yang memang sudah ada. Ketika bicara pendidikan dan penyidikan mereka serahkan saja pada polisi gitu kan. Ketika bicarakemudian audit keuangan serahkan saja pada BPK, bahwa lembaga-lembaga ini perlu diperkuat pengetahuannya bukan kewenangannya itu mungkin satu catatan pak Ramlan. Karena saya sendiri termasuk yang khawatir bahwa lebih mudah memang lembaga baru dan juga sanksi pidana di dalam undang- undang sekarang. Semakin kuat Negara maka semakin lemah civil societynya perspektif pejabat Negara yang salah tapi itu realitanya, itu yang pertama. Yang kedua adalah bapak-bapak yang ada di depan ketika bicara tentang keuangan politik salah satunya adalah dana kampanye teknis yang kita lupakan adalahtransaksi 164 online kalau saya belajar dari pengalaman saya pilkada di Surabaya tahun 2015 kemaren semua transaksinya maksudnya offline adalah semua bisa bikin kwitansi dimana saja. Dan yang namanya rekening khusus dana kampanye itu dari awal dia mendaftar sampai akhir isinya cuma 100000 yang merupakan saldo minimal dari pembukaan rekening. Dan ini artinya tidak ada dana masuk keluar dari sana yang tercatat kalau itu bisa dibuat secara online maka akuntabilitasnya akan lebih reliable dan lebih terjamin. Yang ketiga pertanyaan agak bodoh. Mr. Magnus mungkin bisa dijelaskan mengapa kita harus membatasi pengeluaran, saya influence comes from the income not from the extended. Kalau menurut saya ini mungkin pak Charles. Terimakasih. Moderator: Charles Simabura, S.H., M.H. Baik terimakasih pak pur. Pak pur lembaganya apa sekarang pak? lembaganya sekarang? oh KPU. Sudah di kpu sekarang .Silahkan pak feri tolong perkenalkan namanya dan lembaganya. Veri Junaidi: Perkenalkan saya Veri dari KODE Inisiatif konstitusi dan demokrasi. Pak pipin Jadi kalau melihat dari kondisi hari ini memang hampir semua kita yang di sini apatis dengan partai saya juga termasuk katagori kondisi hari ini tapi, menurut saya harus bicara terkait keuangan partai haris realistis bahwa hari ini dengan pelepas kita tidak suka degan partai politik kita mau memilih anggota kpu harus dengan partai kita mau membuat kebijakan harus dengan partai politik. Apapun kebijakan negara ini yang sangat strategis dan Bahkan menentukan apa yang kemudian punya kewenangan begitu oleh karena itu saya harus berbicara secara realistis dengan kondisi hari ini, bahwa siapa yang kemudian dengan kondisi partai politik kita kemudian menguasai modal maka dialah yang menguasai partai politik itu yang terjadi partai poiltik kita dan semua partai politik itu yang terjadi .Oleh karena itu dalam kesempatan ini saya menyampaikan 2 hal: pertama, Evaluasi terkait dengan perjalanan partai politik secara singkat dan juga soal rekomendasi. Soal evaluasi memang hampir seluruh pendapat pendanaan partai politik yang secara resmi dari hasil riset kami 2011-2012 menununjukan bahwa satu-satunya yang berkontribusi besar sigfikan tapi tidak jelas 165 dari mana sumbernya adalah dari iuran anggota partai politik hampir seluruh partai politik memiliki iuran anggota partai kecuali PKS dan kami yang mengklem memang memiliki tapi tidak dapat mengetahui berapa besaran dan berapa kontribursi misalnya trus terkait sebagian tiga ada batasan tapi kita tidak pernah mengetahui berapa kemudian sumbangan pihak ketiga yang sah menurut hukum yang diterima oleh hampir seluruh partai politik tidak memiliki catatan soal itu. Trus yang ketiga sumbangan anggota, sumbangan anggota partai politik memang di beberapa partai politik yang ingin di sampaikan 4......dan sebagainya ada sayangnya sumbangan dari anggota ini sama sekali tidak ada batasnya yang kemudian menjadi cela misalnya pengurus partai oleh partai untuk menyumbang berapapun yang meraka miliki untuk partai politik dan itu merupakan dana paling besar di ..partai politik.Yang terakhir subsudi negara misalnya subsidi negara kita bisa katakan sangat minim,kami mencoba menghitung misalnya politik rata rata kapten menengah kebawah itu memerlukan uang sekitar 51-60 milyar itu partai kecil menengah kalau partai besar 150 milyar misalnya dan itu bukan partai politik .Sumber pedanaan resmi yang bisa kita hitung dari subsidi negara itu pun 108 rupiah per suara yang di keluarkan oleh partai politik dari PDIP mungkin dapat dua koma sekian milyar .Pertanyaannya 50 M dari mana ?yang kemudian memecah .nah dari skema ini.. ternyata dari dana sumber subsidi kendaraan paling besar adalah dari anggota internal yang tanpa batasdan .. oleh karena itu kedepan saya merekomendasikan .Kalau menurut kami komposisi dana harus berimbang antara konstituen, public kendaraan partai dan negara itu harus berimbang kalau salah satu yang kemudian sangat menonjol kondisinya seperti sekarang oleh karena itu 30,35 dari komposisi itu menurut saya nominal yang cukup ideal dari mana itu kemudian itu di peroleh ?Yang pertama kami merekomendasikan misalnya pertama harus ada pembatasan terhadap sumbangan partai politik jadi nggak boleh kemudian pemilik partai dia sebagai satu satunya pengimbang dominan misalnya ..berikut atau yang lebih jarang perindo misalnya elit elit yang bisa kiata ketahui pendana yang cukup besar .Yang kedua harus ada peningkatan terhadap iuran anggota dan sumbangan public yang tadi prof ramlan sebutkan tapi ini rekomendasinya di tingkatkan dengan yang namanya Jadi kalau misalnya bagaimana dorongan kuat untuk anggota terlibat dalam pendanaan itu di perlukan.Saya memaklumi seperti pak magnus dan ahli-ahli keuangan partai 166 internasional pak magnus menyebut beliau beliau memang tidak setuju dengan iuran anggota karna hampir dikatakan mustahil dan tidak bisa berjalan tapi kita tidak bisa kemudian meninggalkan yang namanya anggota untuk terlibat dalam undangan ini karna kalau kita tinggalkan anggota maka kita tidak akan bicara soal demokratisasi partai politik itu tudak akan pernah berjalan. oleh karena itu mekanisme matching fund yang disampaikan prof ramlan tadi dalam artian ketika anggota membayar iuran partai mampu mengumpulkan iuran dari anggota maka ada kontribusi dari negara itu saya fikir satu hal yang perlu di lakukan supaya berjalan. Yang ketiga, subsidi negara, subsidi negara itu skema hari ini kan hanya yang proporsional saja yang di hitung per suara. Satu suara yang diperoleh partai politik dikalikan dengan Rp 108 kita gak tahu Rp 108 itu darimana hitung-hitungannya. Nah mungkin perlu peningkatan terkait dengan nilai Rp 108. Almas dari ICW punya itung- itungan terkait dengan itu. Saya pikir perlu ada peningkatan tapi kita tujuannya begini bapak ibuk sekalian Rp 108 rupiah kalaupun mau ditingkatkan 1000 saya setuju itu digunakan 100 bukan 60 seperti sekarang untuk kegiatan pendidikan politik dan kaderisasi. Kenapa pendidikan politik dan kaderisasi? Menurut saya itu yang sekarang ditinggalkan oleh partai politik ketika berjalan. Oleh karena itu sekalipun mau kita kasih 1 trilyun pun besaran itu tidak akan dikembalikan kepada pemilih, kepada masyarakat, jadi tidak menunggu partai politik. Skema yang kedua flat, dana flat ini juga yang mau ditanyakan kajian prof Saldi dengan teman-teman Pusako bagaimana kemudian skema flatnya, saya membantu teman-teman ICW dengan Almas dan mas Reza Syawawi akan mencoba merumuskan soal besaran atau rumus yang dalam flat itu akan diberikan. Flat yang dibayangkan adalah PDIP akan dapat sama dengan Hanura itu jelas tidak mungkin mustahil. PDIP punya anggap saja 34 propinsi kesemuanya sanggup dan kepengurusannya berjalan dan di 34 propinsi misalnya punya kursi di DPR sedangkan partai parati yang lain misalkan Hanura itu ndak sampai 34. Yang harus dikelola kan berbeda oleh karena itu harus berbeda pula. Nah oleh karena itu biaya flat ini sebenarnya digunakan untuk operasional dan konsolidasi di internal partai politik dan syarat penghitungannya flatnya adalah misalnya di pusat begitu dpp anggap saja mendapatkan 10 milyar misalnya atau 1 milyar di tingkat provinsi dia mendapatkan 500 juta di tingkat kabupaten kota mendapatkan 100 juta nilai adalah itu arti partai politik masing-masing 167 mendapatkan itu mestinya di hitung secara profosional provinsi maka a adalah di buat 1,3 jadi nilai besarnya klemnya adalah tapi yang di peroleh adalah di mendapatkan syarat profosional berapa partai itu . yang terakhir pak magnus saya setuju bahwa yang paling penting dan yang paling adalah mekanisme saksi bahkan kalau perlu terjadi . terimakasih.. Moderator: Charles Simabura, S.H., M.H. Baik terima kasih pak feri pak reza yang mau di sampaikan sama atau beda, ya harus beda kalau sama saya cut langsung supaya tidak pengulangan.. jadi persentase mereka bertiga .. silahkan pak reza. Reza Syawawi: Terima kasih yang pertama soal pembatasan semua hal pembatasan itu harus ada tapi kita perlu cari titik keseimbangan tadi sudah ada yang di usulkan 50,30,20 akan di cari posisi keseimbangan antara posisi negara ..dan ketiga posisi public masyarakat dan apakah itu sudah mecapai posisi saya kira peruntungan akan sangat komit menurut saya.soal audit selama ini parpol itu hanya di audit secara keuangan yang termasuk bersumber dari negara nah sebetulnya kita mau mengusulkan apakah parpol ini bisa di audit kinerjanya karena 1 dia memperoleh dana dari negara kalau menggunakan instrumen akuntabilitas keuangan negara maka sebetulnya partai bisa di audit kerjanya secara normatif saya tidak tau apakah ini secara implementatif bisa di gunakan atau tidak .yang ketiga yang terakhir adalah soal sanksi terutama yang terkait dengan transparansi keuangan partai kalau kit abaca undang-undangnya secara normatif hampir tidak ada sanksi yang clear soal bagaimana ketika partai tidak terbuka, maka saya sebetulnya mengusulkan yang pertama sanksi itu tidak hanya di tunjukan kepada personal pengurus partai tapi juga kepada organisasinya sebab ketika partai malah korban terhadap aturan terkait dengan keuangan maka institusi bukan personal pengurusnya jadi yang diterima sumbangan partai yang dilarang oleh undang- undang dan di gunakan oleh kegiatan partai maka sebetulnya itu adalah perbuatan organisasinya bukan perbuatan personal maka kedepan harus ada sanksi untuk mengurus. Misalnya menyangsi mulai dari penundaan, pemotongan, bahkan penghapusan bantuan keuangan partai misalnya sampai kepada pembubaran 168 nah tapi itu ka nada problem norma didalam undang-undang parpol. Saya kira itu ya yang terkait dengan sanksi. Terakhir saya kira, satu hal yang perlu kita perbuat adalah persepri soal kedudukan badan hokum partai politik. Saya kira hanya satu undang-undang yang memberikan definisi bahwa parpol itu adalah badan public. Yaitu di undang-undang keterbukaan informasi public. Nah di birokrasi kita di kekuasaan Negara kita sebetulnnya persepsi soal itu masih sangat minim apalagi institusi parpol nah saya kira ini perlu di didik supaya paham bahwa bagian dari itu. Kalau tidak kita akan hanya berputar-putar di undang-undang parpol saja. Tidak dalam konteks yang lebih luas. Pertama yang terkait dengan keterbukaan informasi public saya kira itu terimakasih. Moderator: Charles Simabura, S.H., M.H. Baik terimakasih. Silakan Almas. Almas ini di Padang itu pak salah satu nama angkutan bis itu. Padang-Pariaman. Hahaha Almas: Terimakasih mas Charles. Tadi saya sepakat sekali bahwa pengeluaran partai lebih banyak, jauhlebih banyak sekali jauh lebih banyak dari penerimaan partai yang. Saya dari ICW. Dan jumlah bantuan yang diberikan oleh Negara saat ini sangat kecil yaitu Rp. 108 per suara yang kalau ditotal kepada 10 partai saat ini hanya sebesar 13,1 M tapi mungkin kita jangan lupa bahwa Negara memberikan bantuan kepada partai tidak hanya melalui APBN tidak hanya melalui dan tidak hanya kepada partai di tingkat pusat saja. tapi Negara juga mensubsidi partai melalui ke semua partai di tingkatan-tingkatan masing-masing. DPW. DPD dan DPC itu mendapat sudsidi dana Negara. Perudem pada tahun 2011 atau 2012 bersama mas Feri pernah melakukan penelitian dan menyebut bahwa bantuan Negara kepada partai di tingkat pusat itu menutup 1,32 dari kebutuhan partai secara keseluruhan setiap tahunnya. Tapi berapa kemudian bantuan yang di cover oleh APBN dan APBD kepada kebutuhan partai selama satu tahun. Disini saya mencoba menghitung dari laporan keuangan PKS karena PKS adalah satu-satunya partai politik yang memberikan laporan keuangan secara terkonsolidasi kepada ICW pada tahun 2014 dan kami sangat mengapresiasi itu dan kami banyak mengutip soal itu. kalau dihitung dari 169 penerimaan PKS dari tingkat pusat sampai tingkat daerah PKS menerima 179 milyar dan PKS mendapat total bantuan dari Negara di tingkat DPP sampai DPC adalah 18 milyar. Yang artiny adalah PKS 10 keuangan PKS itu disubsidi oleh Negara di tingkat pusat di tingkat daerah propinsi dan kabupaten kota jadi hanya menutup 10. Darimana 90nya? PKS mencatat ee sori 33 dari 179 milyar itu berasal dari iuran dan infak anggota. Yang artinya adalah 57 sisanya itu disupport dari pihak ketiga yang say ajug atidak tahu pasti apakah itu kemudian adalah anggota partai yang sumbangan diluar iuran anggota atau kemudian dari badan usaha atau sumbangan eksternal yang ketiga yang lain. Sebenarnya negara sudah banyak membantu kepada partai politik awalaupun memang kalau kita bandingkan dengan total pengeluaran maka itu masih sangat kecil yang kalau lagi-lagi saya mengutip data dari PKS karena di salah satu dakwaan LHI itu juga disebutkan di Presiden PKS itu disebutkan. Ternyata dana bantuan Negara kepada DPP PKS sebesar 880 juta itu hanya 40 juta lebih banyak daripada tunjangan yang diberikan PKS kepada LHI selaku Presiden PKS. LHI sebulan mendapat support tunjangan dna transport dan sebagainya 70 juta dari PKS yang kalau kita kalikan selama 12 bulan dia mendapat 840 juta dari PKS. Jadi kalau kita hirung-hitung lucu jug akalu bantuan Negara hanya 40 juta lebih besar dari tunjangan yang diberikan presiden partai kepada Presiden partai. Belum lagi kepada ketua divisi atau kemudian pengurus-pengurus partai yang lain. Nah dari data-data itu tadi ICW kemudian mengusulkan bahwa sumbangan partai sebaiknya di sepakat dnegan pak Ramlan tadi dibagi menjadi 3. Ada internal, kenapa internal saya menyebutnya di awal karena sumber dana internal adalah sumber dana yang dapat menjaga kemandirian partai dari intervensi Negara. Karena Negara juga tidak baik memberikan support dana yang telalu besar kemudian juga menjaga kemandirian partai dari sumbangan-sumbangan pihak ketiga diluar partai. Nah di internal ini ada iuran dan sumbangan anggota yang harus dipisahkan dan harus dibatasi kemudian dari eksternal ada perorangan dan badan usaha dan bantuan politik dan bantuan dari Negara. Kalau tadi prof. Saldi menyebuat ada dua ada skema dua yaitu flat dan kemudian proporsional berdasarkan perolehan suara. Kami di ICW bersama teman-teman TI dan KODE kami mengusulkan ada 3 yang pertama adalah fix cost atau flat yang hitung-hitungannya nanti disesuaikan dengan perolehan dengan jumlah parati di DPP, DPW, dan DPC. Kemudian yang kedua 170 proporsional berdasarkan perolehan suara dan yang ketiga adalah indirect funding atau inkind yang berupa fasilitas gratis kepada partai yang mau mengadakan misalnya ini pendidikan politik baik itu di tingkat pusat maupun itu di tingkat daerah menggunakan gedung-gedung pemerintah dan itu gratis. Karena ketika kami wawancara dengan teman-teman partai mereka selalu menyebutkan bagaimana mereka akan melakukan pendidikan politik kalau dananya kecil dan sewa gedung dan sewa hotel itu sangat mahal. Dan ini adalah usul kami ada indirect donation kepada Negara kepada partai politik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah dan singkatnya berdasarkan hitung-hitungan kami partai di tingkat setingkat Hanura mempunyai satu DPP jelas satu DPP kemudian 34 DPW dan 503 PDC itu di seluruh Indonesia dia akan mendapat bantuan sebesar 67 milyar yang kalau sekarang Hanura hanya mendapat 700 juta nah nanti dengan adanya flat yang diberikan kepada DPP DPW dan DPC Hanur akan mendapat 67 milyar. Memang angkanya sangat melonjak tinggi dari pada saat awal tapi ini kami juga belum menghitung yang di tingkat daerah yang berdasarkan . Tapi saya rasa itu sangat penting untuk dilakukan kepada partai sekarang karena disbanding nanti partai mengambil dana Negara melalui cara-cara yang illegal. Kita tahu seperti kasus korupsi dan segala macam dari itu tadi. Sehubungan dengan itu saya juga ada pertanyaan. Dengan tingginya angka tadi itu kami selalu mendapatkan pertanyaan bagaimana kemudian ICW atau teman-teman yang pro terhadap kenaikan ini menjamin akan terjadi pembenahan di internal dalam partai politik nah saya ingin bertanya kepada pak Magnus dan pak Ramlan adakah desain atau mungkin pengalaman di Negara lain atau konsep yang baru mengenai bagaimana sih membuat usulan kenaikan ini beriringan dnegan pembenahan partai politik itu sendiri ini untuk membahasakan atau menyampaikan kepada public mengenai grand desain mengenai pembenahan keuangan partai politik ini terimakasih. Moderator: Charles Simabura, S.H., M.H. Baik terimakasih. Saya tidak buka lagi karena waktu. Saya mau ke pak Magnus. Maknyus kalau bahasa Indonesia. Pak Magnus ada tadi yang agak berbeda karena sepertinya aspirasinya pendanaan dari member itu penting dari anggota. Sementara tadi pak Magnus agak pesimis ya. Kurang lebih pada Negara apa public fund atau 171 mungkin juga tokoh private yang di perusahaan atau ketiga. Itu mau di bahas khusus. Lalu berikut juga bagaimana kemudian penaikan itu berindikasi langsung kepada perbaikan demokratisasi internal di partai itu. Mohon perspektif dari pengalaman beberapa Negara saya pikir itu. Tapi pak Ramlan sudah mengerti pak ya juga tadi Pak Pipin. Magnus Ohman: So it all clear, I think that membership funding party is a great idea. From a democratic perspective and that s the most the best way of funding parties its just that it doesn t work and I m saying that from a perspective of looking at issue from they re always this is part of the discussion that shoul we have membership of funding or not. How do we are to encourage membership funding I think small donation. And draw through funding does happen if you look at the united states Obama in 2008 not 2012 raise funding from large donation completely different side of the political spectrum Donald Trump is raising quite a lot of money from smalls donations like now. So the issues have do we achieve it? The number of think that have tried in giving small donations can encourage people to make donations and report it so that they can get a tax credit can work really well. Assume people pay tax if they don t pay tax it wont work. New York state is using matching fund and Germany has been using matching fund where full donation have certain level of matches that with public funding and now we are encouranging small donations also there are other thing complicated requirement regarding thing we have to have a receipt you have to have everything online, you have an tiny donations that will discourage small donations will make it more difficult for parties to get a raiser funding. Even practicing law recently they said you have to have receipt you have to have everything apart from apart from basically inaffect part is going at them regarding small-small donations in cash. Classic from the rules. Considering that limiting spending for parties can increase the relative income from small donations because parties doesn t have to spend a lot of money they can get more benefit from small donations. And the most effective way of limiting spending is limiting basic and I m also mention some countries eh some cases is difficult to do the risk of technical candidate to parties that 172 actually campaigning with someone else its also possible you see this In Phillipines where you have limited number of minute that you are allowed to campaign at TV so they create a fake party that comes out we campaign are set but there are different ways of doing but its noisy. Pipin Sopian: Baik terimakasih pertanyaannya saya melihat ada optimism ya jadi dalam teori politik itu ada namanya spiral of silence dimana partai politik itu sebenarnya tabu untuk membicarakan tentang bantuan pendanaan terkait partai politik. Tapi ketika ada dar CSIS dari KODE ada dari TI ada dari CSIS dan ada dari KPK juga disini ya sehingga sebetulnya spiral of silence itu sebetulnya kita terbuka tapi dengan melalui speaker bapak ibuk yang ada disini. Dari Pak Feri saya melihat mungkin untuk secara keseluruhan satu dua tahun ini mungkin akan diproses ya. Mungkin kit akan mulai dari awal untuk internal partai politik. Jadi PKS memang dari awal ingin terdepan mengimplementasikan sebagai good party governance itu. Jadi konsep ini kita sudah mulai sosialisasikan. Mulai darimana mulai dari diri sendiri dalam agama disebut li ibda binafsik kami ingin selesai dulu dengan diri kami semua pimpinan partai semua kepala daerah dari partai PKS disosialisasikan apa itu good party governance disitu. Jadi materi yang bapak ibu terima itu kurang lebih hampir sama bedanya nanti ada diselipkan ini ni agamalah di PKS karena kami partao dakwah kami harus memberikan contoh yang baik. Ketika kami salah maka akan berimplikasi kepada agama yang kami bawa begitu. Itu yang pertama, trus yang kedua saya setuju ada audit tapi memang audit kinerja itu memang hanya untuk lembaga Negara dan partai selama ini merasa tidak penting tidak perlu di audit oleh Negara karena memang UU nya hanya oleh KAP ya akuntan public hanya dari apbn saja . Tidak ada pembedaan strategi penghematan anggaran partai Ramlan : 1parpol punya persepsi yang salah terhadap . Transparansi hanya dari dana apbn.. yang lain 2. Sumbangan kecil Jumlah donasi begitu besar karena penyumbangnya banyak tapi donasinya kecil .. Anggota bpk berasal partai politik. Tentu nanti institusi itu salahsatu yang harus dibuat jangan berharap partai . Itu sudah menjdi budaya untuk mencatat pengeluaran dan pemasukan, banyak yang bersal dari hmi gmhi dlll parpol di satu sisi 173 iya ya public distrust pada partai.. jangan diusulkan 100 yang kita dapat 100.. pengambilan keputusan pembagian kursi. Pks salah satu yang palng pertama menyetujui Sumber penerimaan partai amerika meolak embatasn anggaran yang terakhir ini pertanyaan ada sumbangan pihak ketiga yang . Pilpres 2009 penerimaan dari pihak ketiga ini jauh lebih yang dilaorkakn pasangan calon SBY ke KPU. Pon pak todung mulya lubis yang di amerika.. Iklan kampanye disetujui oleh pasangan pasangan lainyya untuk pemilihan Perlu diatur mengatur sumbangan pihak ketiga Magnus Ohman: You cant force political party to be . Is necessary Moderator: Charles Simabura, S.H., M.H. Kesimpulan Dana partai untuk menyeimbangkan partai dan Perimbangan dari Negara masyrakat dan anggota parpol Membuat sanksi.. Pembenahan personalia dalam partai

2. SESI 2 13.30-15.30 Moderator

: Veri Junaidi Narasumber : - David Ennis Kanada - Giri Suprapdiono Direktur Gratifikasi KPK Moderator: Veri Junaidi Bapak Ibuk sekalian, yang berikutnya akan ada tiga orang narasumber kita punya waktu diskusi sampai jam 16.00 atau jam 4. Di sebelah kiri saya, saya perkenalkan ada pak Giri dari KPK, tapi kesini khusus untuk diskusi dengan kita. Beliau punya banyak kajian sebenarnya terkait dengan penguatan partai politik khususnya sola keuangan partai. Karena hari ini KPK sangat concern dengan hal ini. Yang kedua ada pak David, pak David dari IFES. Beliau juga dari Kanada, seorang advokat dan juga 174 ahli untuk isu-isu keuangan partai politik, sebelumnya beliau ada dari Ukraina jadi ada pengalaman yang cukup banyak terkait dengan isu-isu ini. Dan terakhir ada pak Riawan Chandra, beliau ahli hukum administrasi Negara dari Universitas Atmajaya Yogyakarta. Tiga orang narasumber ini nanti kita kasih kesempatan masing-masing 15 menit untuk paparan singkat dan kita bisa eksplor untuk diskusi lebih lanjut. Kesempatan pertama pak David untuk menyampaikan beberapa catatannya terkait peraturan keuangan partai politik di Kanada. David: Thankyou. Colleagues. Are everyone here? This morning we had a procured conversation about political finance regulation and some of its challenges involve in developing finance regulation sistems. What I wanna do now for the next 5 or 10 minutes is to look a case study. It s a case of Canada and explored how another country has tackled. As a starting point I wanna talk about the objectives of campaign finance regulation. Why do we do it? Why do we care? Um, I think this can be different from country to country. I think the fact that its pretty much for them all. First we ll concern with quality. We want people here to participate and for politic not to be dominated by a handful of rich man. Second, freedom. We want people to be able to say what they want and act for the causes and spend their money how they want. Popular participation, we want people to be engaged and should not be an activity for professional more ordinary people are involve. I think the richer are democracy is. Transparency obviously, its important for people to understand what s happening in political party in particular where money is coming from. And finally the autonomy of political actives, we want to regulate political parties so that they act in public interest, but we don t want to make them of the state. We want them to continue as the autonomous entities serving as the opposition of the government and this is an important value that people sometimes forget in their zeal to regulate political party. So this is the list of objectives state, I know on the mind of policy makers in Canada is not an exhausted list, so I don t put it there because I don t wanna show all the reasons, I put it there because I want to share. Thinking about