Definisi Partai Politik Memecah konsentrasi pendanaan elit dan pemodal
1443
Partai politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga Negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan
kehendak dan cita-cita untuk memperjuangakan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Berdasarkan definisi tentang partai politik tersebut, maka ciri-ciri partai politik adalah:
1. Melakukan kegiatan terus-menerus; 2. Berusaha memperoleh atau merebut dan mepertahankan kekuasaan dan
pemerintahan sesuai dengan aturan yang berlaku; 3. Ikut serta pemilu;
4. Dapat bersifat lokal maupun nasional yang berakar dari masyarakat. Maka berdasarkan definisi tersebut bagi organisasi masyarakat yang tidak
mempunyai kegiatan
berkesinambungan, tidak
bertujuan merebut
dan mempertahankan kekuasaan, tidak memiliki cabang-cabang di daerah-daerah dan tidak
ikut serta dalam pemilu yang dilaksanakan secara teratur tidak dapat dikategorikan sebagai partai politik.
Pada umumnya para ilmuwan politik biasa menggambarkan adanya empat fungsi partai politik. Keempat fungsi partai politik itu menurut Miriam Budiardjo
330
meliputi i sarana komunikasi politik;ii sarana sosialisasi politik political socialization;iii sarana rekrutmen politik political recruitment, dan iv pengatur
konflik conflict management. Sementara dalam istilah Yves Meny dan Andrew Knapp
331
, fungsi partai politik adalah i mobilisasi dan integrasi; ii sarana pembentukan pengaruh terhadap perilaku memilih voting patterns;iii sarana
rekrutmen politik;dan iv sebagai sarana elaborasi pilihan-pilihan kebijakan. B.
Konstitusional Partai Politik
Sri Soemantri dalam disertasinya menyatakan bahwa tidak ada satu negara pun didunia sekarang ini yang tidak mempunyai konstitusi atau Undang-Undang Dasar
332
. Negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lainnya
333
. Maka begitu pentingnya sebuah konstitusi Brian Thompson sebagaimana dikutip oleh Jimly Asshidiqie mengemukakan bahwa
a constitution is a document which contains the rules for the operation of an organization . Organisasi
yang dimaksud disini beragam bentuk dan kompleksitas strukturnya mulai dari organisasi mahasiswa, perkumpulan masyarakat di daerah tertentu, serikat buruh,
330
Miriam Budiardjo,Loc.cit,hlm.163-164
331
Yves Meny dan Andrew Knapp dalam Agun Gunandjar Sudarsa, Sistem Multipartai di Indonesia,Jurnal Legislasi,vol.5 No.1 Maret 2008,hlm.2
332
Adapun penganut paham modern yang tegas-tegas menyamakan pengertian konstitusi dengan Undang-Undang Dasar adalah C.F Strong dan James Bryce.Lihat dalam Dahlan Thaib dkk, Teori dan hukum
Konstitusi, Jakarta: Rajawali Press,1999,hlm.11
333
Sri Soemantri,Prosedur dan Sistem Perubahan Konstitusi, Bandung:Alumni,1979hlm.1-2
1444
organisasi kemasyarakatan, organisasi politik, PBB dan sebagainya semuanya membutuhkan dokumen dasar yang disebut konstitusi
334
. Konstitusi dalam sebuah negara secara garis besar merupakan dokumen tertulis
yang berisi
pengaturan hubungan
antara pemerintah
dengan yang
diperintah,mekanisme perlindungan HAM, penegasan sebagai negara hukum, hubungan antar lembaga negara dan mekanisme pergantian kepemimpinan. Maka Eric
Barent dalam bukunya An Introduction to Contitutional Law menyatakan bahwa
Constitution of a state is the written document or text which outlines the powers of its parliament, government, court, and other important national institution
335
. Begitu pentingnya keberadaan kontitusi dalam suatu negara, sehingga untuk
mengetahui suatu negara demokratis atau tidak dapat dilihat dari isi konstitusinya. Salah satu syarat terwujudnya negara demokratis adalah adanya pelaksanaan pemilu
berkelanjutan, aman dan damai yang diatur di dalam sebuah konstitusi. Pemilu sebagai sarana perwujudan kedaulatan rakyat yang berfungsi menghasilkan para wakil rakyat
untuk duduk di lembaga legislatif dan eksekutif tidak dapat dilepaskan dari peran partai politik. Di dalam partai politik diharapkan akan munculnya pemimpin-pemimpin yang
akseptabel dan kapabel melalui proses seleksi yang demokratis.
Amandemen UUD 1945 telah membawa perubahan yang cukup signifikan dalam struktur ketatanegaraan di Indonesia. Kebebasan berserikat, berkumpul dan
mengemukakan pendapat termanifestasikan dengan baik dalam amandemen UUD 1945 khususnya pasal 28 E yang berbunyi:
Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat . Berdasarkan pasal ini maka pendirian partai
politik mendapatkan legitimasinya. Karena melalui partai politik ini setiap orang mempunyai hak untuk berkumpul,berserikat dan mengeluarkan pendapatnya dan itu
dilindungi oleh undang-undang. Selain itu peran vital keberadaan partai politik dapat juga dilihat dalam bunyi pasal 6 A ayat 2 dan 22 E UUD 1945 yaitu:
Pasal 6 A
2 Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan
pemilihan umum. Pasal 22 E
1 Peserta pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan
anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah partai politik
Berdasarkan bunyi pasal tersebut diatas, maka suksesi kepemimpinan secara nasional melibatkan peran penting partai politik. Baik gabungan partai maupun
diusulkan sendiri oleh partai politik.