Kasus Pemilihan Ketua Umum Partai Amanat Nasional PAN

401 umum. Rangkulan tangan Radjasa dan Rais telah sukses mengantarkan Radjasa sebagai calon wakil presiden yang berpasangan dengan Prabowo Subianto di pemilu . Jelas sekali, bahwa Radjasa bukanlah oligarki kacangan , dia memiliki basis keuangan yang kuat. Terbukti, seseorang yang mengikuti suksesi kepemimpinan nasional membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk membiayai suksesi politik tersebut. Setelah suksesi kepemimpinan nasional berakhir, Radjasa berharap masih dapat melanjutkan kepemimpinan nya di PAN untuk periode kedua. Lagi-lagi Rais menghendaki agar dia berhenti dan menyerahkan estafet kepemipinan kepada orang lain. Pra-suksesi berjalan cukup alot, karena rival Radjasa adalah ketua MPR, Zulkifli Hasan yang juga merupakan besan Rais. Selain karena alasan kepemimpinan satu periode, ikatan kekeluargaan antara Rais dengan Hasan tak dapat dipungkiri memuluskan dukungan Rais ke Hasan. Sebagaimana peristiwa politik sebelumnya, kemenangan tipis diperoleh Hasan atas Radjasa, padahal jika diperhitungkan secara politis, konstribusi Radjasa terhadap partai sangat besar. Namun karena tradisi satu periode dipertahankan sebagai konsensus, jelas sekali kemenangan Hasan adalah kemenangan tradisi politik PAN. Maka Pada 1 Maret 2015 , Zulkifli Hasan terpilih sebagai Ketua Umum PAN periode 2015-2020, dengan perolehan 292 suara, sedangkan lawannya, Hatta Rajasa hanya mendapat 286 suara. Selisih tipis antara keduanya. Sebagai catatan, ketika dipimpin Amien Rais, PAN dalam Pemilu 1999 memperoleh dukungan suara 7,5 jutaan. Turun tipis pada Pemilu 2004 menjadi 7,3 juta. Ketika di bawah kepemimpinan Soetrisno Bachir, hasil Pemilu 2009 turun lagi ke 6,2 juta suara. Penurunan itu membuat Sutrisno Bachir digantikan oleh Hatta Rajasa. Hasilnya perolehan suara PAN naik drastis ke 9,5 juta pada Pemilu 2014. 275 Alasan karena suara PAN naik secara signifikan, maka Radjasa maju kembali sebagai calon ketua umun. Kekuatan oligarki yang dipimpin oleh Radjasa kalah oleh kekuatan oligarki- teknorat yang dipimpin oleh Rais. Hal ini sebenarnya adalah kombinasi antara Rais, Bachir dan Hasan untuk menghadang Radjasa. Hasilnya ternyata mampu mengalahkan Radjasa. Hal ini disebabkan karena pengurus Provinsi dan KabupatenKota masih melihat Rais sebagai perekat yang menyatukan mereka, dan tentu saja mereka tidak menghendaki adanya konflik di dalam partai. Hasan yang di dukung oleh oligarki lama yang di depak, yakni Bachir, sukses melenggang menjadi ketua umum dengan selisih hanya sekitar enam 6 suara. Suatu selisih yang sangat kecil bagi kekalahan yang besar. Kemenangan Hasan adalah kemenangan oligarki lama, yakni Rais, meskipun ia tidak memiliki basis material harta yang kuat, tetapi kharisma 275 I NCAR M ASUK 3 B ESAR DI P EMILU

2019, K

ETUM PAN H ARUS F OKUS KE P ARTAI , HTTP : NEWS . METROTVNEWS . COM READ 20150208355473 INCAR - MASUK -3- BESAR - D , DIAKSES TANGGAL 17 J ULI 2016. 402 kepemimpinan nya masih di dengar. Ia memiliki basis suara besar di Muhammadiyah yang selalu terpelihara, menyebabkan Rais selalu memiliki kekuatan politik meskipun ketua umum silih berganti. Titik demokrasi masih bisa terlihat dalam skema pemilihan ketua umum PAN, meskipun dukungan uang yang datang dari Bachir dan dukungan politik yang kuat dari Rais telah mengantarkan Hasan menjadi ketua umum partai, disamping dia adalah ketua MPR, sebuah jabatan Kenegaraan prestisius.