1336
dilakukan pembatasan terhadap belanja partai politik. Hal ini tentu sangatlah baik dalam mengontrol partai agar tidak boros.
3 Batasan Biaya Kampanye Pembatasan biaya kampanye juga akan mengurangi
beban pendanaan bagi partai maupun kader yang akan menyalonkan diri dalam pemilu. Selama ini biaya pemilu
sangatlah besar, sehingga menyebabkan banyaknya dana illegal yang digunakan dalam kampanye. Pembatasan biaya kampanye
akan meminimalisir adanya money politic. Selain itu, pemodal besar yang memiliki kepentingan dalam pemilu akan sedikit
terpinggirkan perannya sebagai donatur partai. Kontestasi politik juga akan lebih fair, dimana kader dan partai yang
minim modal memiliki kesempatan yang hampir sama dengan kader atau partai yang memiliki modal besar.
2. Redesain Laporan Keuangan Partai Politik yang Akuntabel dan
Transparan
Pasal 34A Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 memberikan kewajiban bahwa partai politik wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran yang bersumber dari dana bantuan APBN dan APBD kepada Badan Pemeriksa Keuangan
BPK secara berkala 1 satu tahun sekali untuk di audit paling lambat 1 satu bulan setelah tahun anggaran berakhir. Audit laporan
dilakukan 3 tiga bulan setelah tahun anggaran berakhir. Hasil audit atas laporan pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran
disampaikan kepada partai politik paling lambat 1 satu bulan setelah diaudit.
Pasal 39 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2011 mengatur pengelolaan keuangan partai politik dilakukan secara transparan dan
akuntabel. Pengelolaan keuangan partai politik di audit oleh akuntan publik setiap 1 satu tahun dan diumumkan secara periodik. Partai
politik wajib membuat laporan keuangan untuk keperluan audit dana yang meliputi: laporan realisasi anggaran partai politik, laporan neraca
dan laporan arus kas.
Namun kenyataannya, berbagai ketentuan yang telah ditetapkan di dalam Undang-Undang tidak dilaksanakan dengan baik
oleh partai politik. Oleh karena itu, perlu dilakukan penataan ulang, meliputi:
1 Ketentuan Publikasi Berkala Di Amerika Serikat melalui The Federal Election
Commission FEC, partai politik menyerahkan laporan keuangannya. FEC kemudian melakukan pengkajian dan
mempublikasikannya, sehingga masyarakat dapat mengetahui kondisi keuangan partai. Berbeda dengan di Kanada, partai
politik yang lolos verifikasi memiliki kewajiban untuk membuat laporan audit aset dan keuangan dalam waktu 6
enam bulan setelah verifikasi. Selain laporan audit aset, terdapat juga kewajiban dalam membuat audit tahunan
pajakfiskal, laporan tiga bulanan pendapatan partai dan
1337
laporan audit pengeluaran partai dalam waktu 6 enam bulan setelah hari pemilihan berlangsung.
Hal ini tentu baik jika dapat diterapkan di Indonesia. Misalkan, KPU yang ditunjuk untuk dapat menerima dan
mengkaji hasil laporan keuangan partai dan kemudian mempublikasikannya melalui berbagai media agar dapat
diketahui oleh masyarakat. Sehingga dengan demikian, masyarakat dapat ikut mengawasi sepak terjang partai politik.
Publikasi berkala juga akan mencipatakan iklim transparansi keuangan partai. Partai akan berlomba-lomba untuk dapat
menyajikan laporan yang baik dan akuntabel sebelum dipublikasikan agar dapat membangun citra partai.
2 Pencantuman Identitas Di Amerika Serikat, pencantuman identitas wajib
dicantumkan dalam laporan keuangan partai. Ketentuan aquo tidak hanya berlaku bagi penyumbang saja tapi juga kepada
siapa uang sumbangan itu diberikan. Ketentuan pencantuman identitas tersebut, diwajibkan bagi sumbangan di atas 200
dan pengeluaran di atas 200 juga.
3 Penegakan Sanksi Administrasi dan Pidana Kurangnya transparansi dan akuntabilitas laporan
keuangan partai politik, mengindikasikan bahwa laporan keuangan yang dilaporkan masih jauh dari upaya membangun
citra baik di mata publik. Kesan tidak transparan terutama terkait identitas penyumbang dapat terkena sanksi sesuai
dengan ketentuan dalam Undang-undang.
Di Kanada, sanksi yang diberikan bermacam-macam, mulai dari sanksi administrasi hingga sanksi pidana. Yang
menarik adalah, Kanada memberikan sanksi administrasi pemilu berupa tidak dapatnya calon menjadi kandidat pada
saat pemilu dan bila kandidat yang terpilih terbukti melakukan kecurangan, maka terhadap kandidat terpilih akan kehilangan
kursi atau tidak memiliki suara pada House of Common.
III. Kesimpulan
Menggali sumber dana yang potensial bagi partai politik dapat dilakukan dengan mengefektifkan sumber pendanaan partai yang sah
sesuai dengan Undang-Undang dan menerapkan program fundraising. Dengan menambah sumber pendanaan melalui program fundraising,
diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif sumber pendanaan partai. Selain menambah sumber pendanaan, dilakukan pula penataan keuangan
partai dengan mengatur, yakni: sumber dana, batasan belanja partai, dan batasan biaya kampanye.
Dalam menciptakan laporan keuangan partai yang akuntabel dan transparan dapat dilakukan dengan penataan laporan keuangan partai
politik dengan menyesuaikan laporan keuangan partai politik sesuai dengan standar akuntansi yang baik dan di publish kepada publik secara