BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
40
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Selain itu Dewan Komisaris telah menyampaikan Laporan Pengawasan atas Realisasi Bisnis Bank
untuk periode Tahun 2009 di bulan Februari 2010 dan Semester I Tahun 2010 di bulan Agustus 2010,
kepada Bank Indonesia.
5. Rights Issue
Pada tanggal 25 November 2010, RUPSLB menyetujui Perseroan untuk melakukan rights
issue sebanyak 3.374.716.060 lembar saham
dengan perolehan dana mencapai Rp 10,5 triliun bruto, yang akan dipergunakan oleh Perseroan
dalam rangka memperkuat struktur permodalan, yaitu:
a. sekitar 80 dialokasikan untuk penyaluran kredit korporasi, usaha menengah, usaha kecil
dan konsumer; b. sekitar 15 dialokasikan untuk pengembangan
infrastruktur pada teknologi informasi, outlet ATM dan lain-lain;
c. sekitar 5 dialokasikan untuk pengembangan anak perusahaan.
6. Code of Conduct CoC Whistle Blowing System WBS
Sebagai komitmen manajemen dalam peningkatan penerapan GCG di lingkungan kerja Perseroan,
pada bulan Desember 2010 telah dilaksanakan peluncuran buku CoC dan WBS BNI oleh Direksi
dan Dewan Komisaris.
Buku CoC tersebut merupakan panduan bagi segenap insan BNI dalam berlaku dan bertindak
sesuai semangat peningkatan GCG dalam Perseroan, sedangkan WBS merupakan sistem
yang dibuat sebagai wadah untuk melaporkan pelanggaran yang terjadi di lingkungan Perseroan
dalam upaya peningkatan pelaksanaan GCG, yang dikelola oleh pihak independen dan
pelaksanaannya dilakukan secara sukarela melalui mekanisme pelaporan khusus serta terjaga
kerahasiaannya.
7. Organisasi dan Sumber Daya Manusia
Menurut Dewan Komisaris, Program BNI Reformasi 1.0 yang diluncurkan oleh Direksi pada
akhir tahun 2009 telah berjalan namun dalam implementasinya masih dirasakan mengalami
beberapa hambatan yang memerlukan perbaikan sehingga evaluasi secara rutin perlu dilakukan
agar potensi kendala-kendala yang mungkin timbul di masa datang dapat segera dikoreksi
dan diantisipasi. Selain itu, dalam implementasi program tersebut Direksi agar memperhatikan
stabilitas operasional Perseroan sehingga proses The Board of Commissioners also submitted its
Supervision Report on the Bank’s Business Plan realization 2009 in February 2010 and Term I
2010 periods in August 2010 to Bank Indonesia.
5. Rights Issue On 25 November 2010, the Company conducted
Rights Issue releasing 3,374,716,060 shares and raising Rp 10.5 trillion gross, which will be used
to strengthen capital structure: a. 80 was allocated to fund loans for
corporation, small medium enterprises, and individual;
b. 15 was allocated to develop information technology infrastructure, outlets and ATMs,
etc.; c. 5 was allocated towards developing
subsidiaries.
6. Code of Conduct CoC Whistle Blowing System WBS
Reaffirming its commitment of improving the implementation of GCG in the Company, the
Directors and the Board of Commissioners launched the Code of Conduct CoC and Whistle
Blowing System WBS in December 2010.
CoC serves as a guidance for all BNI Employee to behave and to act in accordance with
the spirit of GCG improvement within the Company, while WBS is a system designed as
a channel for reporting any violations occurring within the Company in order to improve GCG
implementation, which is managed by an independent party and the implementation is
done voluntarily through a special reporting mechanism and kept confidential.
7. Organization and Human Resources According to the Board of Commissioners,
that BNI’s Reform Program 1.0 launched by the Director at the end of 2009 has been
conducted but there were some obstacles in the implementation that needs to be fixed, and
hence it needs regular evaluation so that any potential obstacle in the future can be corrected
and anticipated. Concerning the implementation of the program, the Board of Directors should
observe the stability of the Company’s operational so that it can maintain the process
Laporan Pengawasan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Supervisory Report
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
41
pencapaian target bisnis Perseroan tetap dapat berjalan dengan lancar.
Dalam rangka kaderisasi dan suksesi manajemen ke depan, Direksi diharapkan dapat meningkatkan
kompetensi dan kapabilitas sumber daya manusia Perseroan melalui program-program pelatihan dan
pengembangan yang kompeten dan berkualitas sehingga dapat mendorong dan membuka kesempatan
lebih luas bagi sumber daya manusia Perseroan untuk mengisi seluruh posisi-posisi strategis dalam
Perseroan. Terlebih lagi melihat kondisi perbankan Indonesia saat ini yang juga sedang mengalami
kekurangan sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas, maka usaha mempersiapkan kaderisasi
kepemimpinan dari sumber daya manusia Perseroan menjadi hal yang sangat penting.
Langkah ke Depan
1. Selain perlu melakukan upaya pengelolaan permodalan secara efektif dan efisien, diperlukan pula upaya
peningkatan pertumbuhan permodalan secara organik guna mendukung rencana pertumbuhan bisnis
Perseroan ke depan.
2. Dalam peningkatan kualitas kredit diperlukan upaya perbaikan secara fundamental, sistematis
dan komprehensif, mencakup mutu pengelolaan dan pengawasan kredit, yang meliputi antara lain
restrukturisasi recovery, ekspansi pinjaman secara prudent dan berkualitas, review secara berkala
terhadap kebijakan kredit dan infrastruktur yang ada serta sinergi yang baik antara Unit Bisnis, Kepatuhan,
Enterprise Risk Management
dan Satuan Pengawasan Internal.
3. Dalam pencapaian target bisnis Perseroan diperlukan pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan secara
periodik sehingga perbaikan strategi dan kebijakan dapat dilakukan oleh manajemen pada kesempatan
pertama.
4. Mengingat Pendapatan Bunga masih tetap menjadi sumber utama pendapatan Perseroan, pertumbuhan
ekspansi kredit perlu diupayakan untuk ditingkatkan dengan tetap memperhatikan kualitasnya. Dengan
adanya dana hasil rights issue, ekspansi kredit dapat dilakukan dengan tingkat bunga yang lebih kompetitif
dengan kualitas debitur yang lebih baik.
Upaya tersebut juga perlu didukung pertumbuhan Pendapatan Non Bunga, antara lain pengembangan
bisnis dan transaksi yang memberikan pendapatan fee
, optimalisasi penurunan beban Biaya Dana dengan meningkatkan komposisi dana murah CASA,
optimalisasi penurunan Biaya Operasional OPEX dan keberhasilan pencapaian recovery aset bermasalah di
tahun 2010 yang berkelanjutan. of achieving the Company’s business goals to run
smoothly. For the purpose of regeneration and succession
of the management in the future, the Board of Directors is expected to improve the competence
and capabilities of human resources through competent and qualified training and upgrading
programs, and so it can encourage and provide more opportunities for existing human resources
to fill all strategic positions within the Company. This is particularly important considering the
current condition of Indonesian banking sector, which is also experiencing shortage of competent
and qualified human resources.
Future Steps
1. Besides having an effective and efficient capital management, the Company also needs to put
some efforts to improve organic capital growth to support its business growth plans in the future.
2. To leverage the credit quality, BNI needs to conduct improvement fundamentally,
systematically and comprehensively, covering quality management and credit control, which
include among others loan restructuring recovery, prudent and quality loan expansion,
periodic review over credit policies and the existing infrastructure, and the synergy between
the Business, Compliance, Enterprise Risk Management and Internal Control Units.
3. To achieve Company business targets, it takes continuous monitoring and periodic evaluation so
that management can make improvement on the strategy and policy at the first opportunity.
4. Given the interest income remains the main source of Company’s revenues, it is deemed
necessary to increase credit expansion growth while maintaining quality. With the proceeds from
rights issue, credit expansion can be conducted with more competitive interest rates and better
quality debtors.
These efforts also need to be supported with non-interest income growth, including fees
from business development and transactions, optimizing the reduction of cost of funds by
increasing the composition of low-cost Current and Savings Account CASA, optimizing the reduction
of Operating Expenses OPEX, successful achievement of sustainable recovery asset in
2010.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
42
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
5. Upaya peningkatan kualitas pelayanan hendaknya menjadi prioritas sebagai salah satu instrumen
untuk meningkatkan kontribusi dana murah, melalui optimalisasi dan pemanfaatan infrastruktur
dan jaringan pelayanan.
6. Sebagai upaya diversifikasi pendapatan Perseroan, fee base income
perlu ditingkatkan dengan fokus kepada rangkaian transaksi yang memberi nilai
tambah. 7. Pengelolaan tingkat likuiditas pada level yang sehat
dan efisien perlu dipertahankan. Namun demikian Secondary Reserve
yang terlalu besar agar didorong untuk dapat diefektifkan penggunaannya
sehingga dapat diperoleh return yang lebih baik dan menghindarkan terjadinya negative carry atas
pengelolaan Secondary Reserve.
8. Pengelolaan risiko pasar perlu terus dijaga dengan baik, termasuk pengelolaan risiko nilai tukar, suku
bunga dan nilai investasi portofolio surat berharga. 9. Peningkatan kapabilitas Teknologi Informasi
diperlukan guna meningkatkan aspek integritas data dan business continuity plan agar dapat
mengakomodasi perubahan organisasi dan pengembangan bisnis Perseroan.
10. Evaluasi dan perbaikan terhadap kebijakan, sistem prosedur dan mekanisme operasional dalam
rangka build in control agar dilakukan secara kontinyu untuk mencegah terjadinya berbagai
permasalahan dalam kegiatan operasional Perseroan. Kesadaran dan pemahaman pegawai
terhadap pengelolaan manajemen risiko, memperkuat fungsi pengawasan dan pengendalian
internal serta kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku perlu ditingkatkan, sehingga kesalahan
yang sama tidak terulang lagi di waktu mendatang guna meminimalisir tingkat kerugian Perseroan.
11. Upaya peningkatan kualitas dan kuantitas SDM difokuskan kepada pemenuhan SDM terutama
SDM Perkreditan, terkait aspek perencanaan dan pelaksanaan kebijakan SDM serta law
enforcement yang selama ini dirasakan masih
kurang tegas sehingga kurang memberikan efek jera. Hal ini perlu didukung oleh sistem remunerasi
yang kompetitif, sistem reward and punishment yang baik serta pemahaman kebijakan, sistem dan
prosedur perkreditan yang efektif.
12. Dalam pelaksanaan GCG dan Code of Conduct diperlukan peningkatan fungsi pengawasan
manajemen lini untuk memastikan seluruh proses bisnis telah berjalan sesuai ketentuan dan prosedur
yang berlaku. Selain itu perlu adanya komitmen yang kuat dan berkelanjutan dari manajemen
dengan pendekatan sistim role modeling kepada jajaran pegawai.
5. Improving service quality should be prioritized as one of the instruments to enhance the contribution
of low-cost funds, through the optimization and utilization of infrastructure and service network.
6. In an effort to diversify the Company’s revenues, fee income base needs to be improved by
focusing on value chain transactions. 7. The company needs to maintain a sound
and efficient management of liquidity levels. Nevertheless, it also needs to encourage the
effective usage of such a large Secondary Reserve to obtain a better return and to avoid negative
carry from managing Secondary Reserves.
8. Market risks management needs to be monitored properly, including the management of foreign
exchange risk, interest rates and the value of the securities portfolio investments.
9. The capability of Information Technology needs to be improved with the purpose of improving the
aspects of data integrity and business continuity plan to accommodate changes in organizational
and business development.
10. Evaluation and improvement of policies, systems procedures and operational mechanisms in
order to have build-in-control should be done continuously to prevent the occurrence of
problems in Company operations.
Employee awareness and understanding on risk management, strengthening the supervisory
functions and internal controls, and compliance with prevailing regulations, need to be improved
in order not to repeat the same mistake and to minimize losses.
11. Improvement on HR quality and quantity is focused on the fulfillment of HR, especially
in credit, which related to planning and implementation of HR policies and law
enforcement that is still considered weak in creating a deterrent effect. It needs support in the
form of a proper reward and punishment system, understanding of policies, systems and effective
credit procedures.
12. The implementation of GCG and Code of Conduct require improvement of line management
oversight function to ensure all business processes have been conducted according to
prevailing rules and procedures. In addition, it also takes strong and continuous commitment from the
management using a role-modeling approach to all employees.
Laporan Pengawasan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Supervisory Report
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
43 Peter B. Stok
Komisaris UtamaKomisaris Independen President CommissionerIndependent Commissioner
Atas hasil kinerja Perseroan tahun 2010, Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi kepada Direksi
atas keberhasilan kepemimpinannya, kepada seluruh pegawai atas dedikasinya dan segenap pemangku
kepentingan BNI atas dukungan yang tiada henti. Dewan Komisaris berpendapat, bahwa kinerja tersebut
merupakan hasil dedikasi dan kerja keras dari seluruh jajaran manajemen dan pegawai Perseroan.
Dewan Komisaris memandang tahun 2011 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi manajemen,
disamping karena tuntutan untuk meningkatkan fungsi intermediary dan peran yang lebih besar
dalam mendukung pembangunan nasional melalui pembiayaan infrastruktur, dalam tahun 2011
manajemen juga masih banyak hal yang perlu diperbaiki, terutama yang terkait dengan pertumbuhan
kredit, tingkat NPL yang berkelanjutan dan risiko operasional. Dewan Komisaris akan terus mengawasi
dengan serius langkah-langkah yang diambil oleh manajemen untuk memperbaiki kondisi tersebut
dalam menjalani tahun 2011.
Dewan Komisaris berharap bahwa kerja keras yang telah dicapai di tahun 2010 dapat dilanjutkan dan
ditingkatkan untuk membawa kita semua menuju aspirasi bersama yaitu menjadikan BNI menjadi bank
kebanggaan negeri. Walaupun harus menghadapi berbagai tantangan, Dewan Komisaris mendukung
jajaran manajemen untuk terus melanjutkan upaya meraih kinerja terbaik dan mencapai semua target
tahun 2011 untuk membangun BNI yang lebih unggul.
Dalam kesempatan ini, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada Bapak Suwarsono,
Bapak Achjar Iljas, Bapak Parikesit Suprapto dan Bapak HMS Latief, yang masa tugasnya telah berakhir
di bulan Mei 2010, atas kontribusinya bagi Perseroan selama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris.
For the encouraging results in 2010, the Board of Commissioners would like to express appreciation
to the Board of Directors for the successful leadership, to all employees for their dedication and
all stakeholders BNI for the unwavering support. In the opinion of the Board, that performance resulted
from dedication and hard work of all management and employees of the Company.
For the Board of Commissioners, the year 2011 will be a year of challenges, due to the demands to
improve the intermediary function and play a greater role in supporting national development through
infrastructure financing. In 2011, the management also sees that there are still many things that need
improvement, especially related with the credit growth, continuing NPL rate and operational risks.
The Board of Commissioners will continue to supervise the steps taken by management to improve
those conditions in 2011.
The Board of Commissioners wishes that the hard work that was shown in 2010 can be maintained
and be improved to bring us all together towards our common aspiration of making BNI the pride of the
country. Despite the various challenges, the Board of Commissioners supports the management to continue
the efforts to achieve the best performance and to accomplish all targets in 2011 to build a greater BNI.
On this occasion, the Board of Commissioners would like to thank Suwarsono, Achjar Iljas, Parikesit
Suprapto and HMS Latif, who ended their tenures in May 2010, for their contribution to the Company
during their tenures as members of the Board of Commissioners.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
44
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Berbagai kemajuan dalam inisiatif bisnis dan organisasi sejalan dengan
strategi yang lebih fokus pada nasabah telah berdampak pada
penguatan fondasi dan membawa BNI semakin dekat pada tujuannya
untuk menjadi sebuah bank lokal dengan kemampuan global.
Major progress in business and organizational initiatives along with our more focused customer-centric strategy have resulted in a strong bottom line and has brought BNI
closer to its goal of becoming a local bank with global capabilities.
Board of Directors Report
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
45 Gatot M. Suwondo
Direktur Utama President Director
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
46
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
As the world becomes increasingly borderless with rising globalization, our goal is to position BNI as
a national bank that seamlessly bridges Indonesia with the world and the world with Indonesia. The
bank continues to strive to be a local bank with global capabilities. BNI is an Indonesian bank with
International branches, that spans the globe, east to west from New York to Merauke in West Papua and
north to south from Tokyo to Kupang, in Timor Island.
Since 2008 we have been preparing the foundation to move in this direction. We assessed our
capabilities and we launched a comprehensive program of implementing key changes in our Bank.
We named this program BNI Reformasi 1.0 which we formally launched in 2010. The guiding principal
of this transformation journey is to elevate and improve our customers’ experience with us.
We have identified two distinct customer segments the Bank would like to serve. The first are institutions
and the other are individuals. Accordingly, we have divided our business units into two major groupings,
which are Business Banking, service institutions and corporations, both private and government, and
the other grouping is Consumer and Retail Banking, service individuals.
As an example of better serving our customer needs in our Business Banking unit, which serves the
corporate market, we do not view the debt capital markets as competition for our loan products, but as
complementary to our Business Banking services. Here we have been more active providing financial
advisory services, helping our corporate customers access the capital markets. In this unit we will
emphasize on eight high potential growth sectors: Oil and Mining, Telecommunications, Chemicals,
Agriculture, Food and Beverage, Retail and Wholesale Trading, Power and Electricity, and lastly,
Construction and Engineering.
Laporan Direksi
Board of Directors Report
Seiring meningkatnya globalisasi yang menjadikan dunia seolah tanpa batas, sasaran jangka panjang
kami adalah menempatkan BNI sebagai bank nasional yang secara efektif menjembatani Indonesia ke dunia
dan dunia ke Indonesia. BNI berupaya menjadi bank lokal dengan kapabilitas global. Sebagai bank nasional
dengan cabang luar negeri terbanyak, jaringan kami menjangkau seluruh bagian dunia, timur ke barat dari
New York hingga Merauke di Papua Barat, serta utara ke selatan dari Tokyo sampai Kupang di Pulau Timor.
Sejak tahun 2008, kami telah mempersiapkan landasan yang diperlukan untuk mencapai sasaran tersebut.
BNI telah mengevaluasi kapabilitasnya dan pada tahun 2010 meluncurkan apa yang kami sebut program
BNI Reformasi 1.0 untuk melaksanakan berbagai perubahan penting dalam organisasi kami. Fokus kami
kepada nasabah akan merupakan landasan bagi proses transformasi BNI.
Kami telah mengidentifikasi dua segmen pasar yang akan kami layani, yakni segmen nasabah institusi
serta segmen nasabah individu. Untuk itu, kami telah membagi unit usaha BNI menjadi dua kelompok besar,
yakni kelompok Business Banking yang melayani nasabah institusi dan korporasi baik swasta maupun
pemerintah, serta kelompok Consumer and Retail Banking
yang fokus pada nasabah individu. Sebagai contoh kemampuan kami yang lebih baik
dalam melayani kebutuhan nasabah, pada unit Business Banking
yang melayani segmen korporasi, kami tidak melihat pasar surat hutang sebagai saingan,
melainkan adalah pelengkap bagi jasa layanan Business Banking
kami. Di sini, kami lebih aktif membantu nasabah memperoleh pendanaan yang mereka
perlukan melalui layanan penasehat keuangan yang memberikan akses ke pasar modal. Unit Business
Banking kini fokus pada delapan sektor industri
unggulan: Minyak dan Pertambangan, Telekomunikasi, Kimia, Agribisnis, Makanan Minuman, Perdagangan
Ritel dan Distribusi, Energi dan Listrik, serta sektor Konstruksi dan Rekayasa Teknik.
“Bank yang menjembatani Indonesia ke dunia dan dunia
ke Indonesia.”
Para Pemegang Saham yang terhormat, Dear Shareholders,
“A bank that bridges Indonesia with the world and the world
with Indonesia.”
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
47
For our retail and consumer customers, the objective is to be a lifetime banking partner. This covers all
stages of an individual’s lifespan from an early young phase to an older retiree phase. As part of our aim
of bridging Indonesia to the world, we are improving our services to Indonesian consumers living abroad
as well. For example, we have observed that there are more skilled Indonesians working overseas
whose needs have evolved from the traditional remittance services to investing their hard earned
savings in Rupiah mutual funds or housing loans.
While we do believe that BNI Reformasi 1.0, is a new and unique approach to transform BNI, we will
also continue to redefine, strengthen, and sharpen existing strategies, such as right sizing the balance
sheet and strengthening our capital structure. We are happy to report that at the end of the year 2010,
we completed a Rights Issue that raised more than Rp 10.5 trillion gross which significantly
strengthened our Tier-1 Core Capital and Capital Adequacy ratio to 16.6 and 18.6 respectively.
This new capital should provide us the foundation for sustainable asset growth in the years ahead.
BNI Reformasi 1.0 will also upgrade our Human Resource structure to lower the average age of our
employees as well as raise their average education and skill levels. On our network distribution
capabilities, we will continue to increase the depth and breadth of our foot print. We will also improve
the ”look and feel” of our customer touch points. The scale and pace of reforms under the BNI
Reformasi 1.0 will be managed to ensure a smooth and stable program with stability maintained in
our operating environment, that will deliver global service levels.
At the Annual General Meeting of Shareholders on 12 May 2010, The Board of Directors was
increased to ten members from nine with a combination of internal promotions and external
recruits from leading World Class Banks. May I take this opportunity to welcome Darmadi Sutanto,
Managing Director for Consumer and Retail, Honggo Widjojo Kangmasto, Managing Director for
Network and Services, Sutanto, Managing Director for Enterprise Risk Management and Adi Setianto,
Managing Director for Treasury and Financial Institutions. I would also like to take this opportunity
Bagi nasabah ritel dan konsumer, BNI ingin menjadi mitra di seluruh siklus hidup nasabah, dari fase usia
muda hingga masa pensiunnya. Sesuai sasaran BNI menjadi jembatan bagi Indonesia ke dunia, kami
juga terus mengembangkan layanan bagi nasabah Indonesia yang bekerja di luar negeri. Sebagai
contoh, kami mengamati kecenderungan perubahan kebutuhan nasabah dari sekedar pengiriman uang
menjadi kebutuhan untuk menginvestasikan uang tabungan mereka dalam produk-produk reksa dana
Rupiah atau kredit pemilikan rumah.
Sejalan dengan program kerja BNI Reformasi 1.0 yang merupakan suatu pendekatan baru dan unik
dalam melakukan perubahan terhadap BNI, kami juga tetap berupaya menyelaraskan, memperkuat
dan mempertajam strategi dan target-target yang telah ada. Beberapa diantaranya telah dimulai jauh
sebelumnya, seperti halnya strategi penyehatan neraca maupun penguatan struktur modal. Kami
berbesar hati melaporkan bahwa di akhir tahun 2010, BNI telah menuntaskan proses Penawaran Umum
Terbatas yang menghasilkan lebih dari Rp 10,5 triliun bruto. Dengan demikian, rasio Modal Inti dan CAR
BNI menguat menjadi berturut-turut 16,6 dan 18,6, yang akan memperkokoh landasan bagi
pertumbuhan aktiva secara berkelanjutan ke depan nanti.
Program BNI Reformasi 1.0 juga bertujuan memperbaiki struktur Sumber Daya Manusia BNI
dari aspek usia rata-rata maupun tingkat pendidikan karyawan. Di sisi kapabilitas distribusi, kami akan terus
memperluas dan mempertajam penetrasi jaringan kami. Nuansa layanan di setiap titik pelayanan nasabah
juga akan diperbaiki. Lingkup maupun jadual waktu berbagai langkah perubahan dalam BNI Reformasi 1.0
akan dikelola sedemikian hingga dapat berlangsung lancar tanpa mengganggu kestabilan operasional,
dalam menghantarkan BNI menjadi bank lokal dengan kapabilitas global di kancah dunia.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tanggal 12 Mei 2010, jajaran Direksi diperkuat dari sembilan
menjadi sepuluh anggota baik melalui promosi internal maupun rekrutmen profesional yang berasal dari
bank terkemuka kelas dunia. Pada kesempatan ini saya mengucapkan selamat bergabung kepada Bapak
Darmadi Sutanto sebagai Direktur Konsumer dan Ritel, Bapak Honggo Widjojo Kangmasto sebagai Direktur
Jaringan dan Layanan, Bapak Sutanto sebagai Direktur Enterprise Risk Management
dan Bapak Adi Setianto sebagai Direktur Tresuri dan Financial Institutions.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
48
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
to thank Achmad Baiquni, Darwin Suzandi and Bien Subiantoro for their valuable contribution and
services.
2010 Results
Our customer-centric strategy and transformation program produced some tangible results. For 2010,
we achieved Rp 4.1 trillion in net profit, rising 65.1 from Rp 2.5 trillion a year ago. Net interest income
grew by 5.3 to Rp 11.7 trillion from Rp 11.1 trillion in 2009, driven by a Net Interest Margin of 5.8.
Our Return on Assets reached 2.5 exceeding our 2.2 target, while Return on Equity rose to 24.7.
Outstanding loans stood at Rp 136.4 trillion from Rp 120.8 trillion a year ago. The corporate segment
represented 36.1 of our total loans followed by commercial, international, consumer and sharia
at 39.6, 17.5, 4.2 and 2.6 respectively. Our mortgage and credit card loans grew 46.3
and 24.6. On asset quality, we achieved a lower non-performing loans of 4.3 from 4.7 a year
ago. Loan Loss coverage reached 120.6 of total non-performing loans, up slightly from 120.1 in
2009. We continue to maintain sufficient loan loss reserves to ensure potential losses on our assets are
sufficiently covered.
Third Party funds experienced a 3.1 increase, reaching Rp 194.4 trillion from Rp 188.5 trillion the
previous year. Lower cost funds in the current and savings accounts CASA contributed 58.9 of the
total customer deposits while time deposits supplied the rest, 41.1.
Fee-based income increased 22.0 to Rp 5.2 trillion excluding recovery from Rp 4.3 trillion,
among others contributed by ATM usage, account management, trade finance and credit card related
fees. Operating expenses were slightly lower with a Cost to Income Ratio of 51.3 from 51.8 in 2009
due to bank-wide, branch and employee productivity improvements.
Laporan Direksi
Board of Directors Report
Achmad Baiquni, Bapak Darwin Suzandi dan Bapak Bien Subiantoro atas seluruh sumbangsih dan
karyanya bagi BNI.
Kinerja di Tahun 2010
Pelaksanaan strategi yang berorientasi pada nasabah serta program transformasi BNI telah menghasilkan
kinerja positif. Di tahun 2010, laba bersih mencapai Rp 4,1 triliun, meningkat 65,1 dari Rp 2,5 triliun di
tahun sebelumnya. Pendapatan bunga bersih tumbuh 5,3 menjadi Rp 11,7 triliun dari Rp 11,1 triliun
di tahun 2009, didorong oleh Marjin Bunga Bersih sebesar 5,8. Rasio Laba terhadap Aktiva mencapai
2,5, di atas target kami sebesar 2,2, sedangkan Rasio Laba terhadap Ekuitas meningkat menjadi
24,7.
Pinjaman yang diberikan mencapai sebesar Rp 136,4 triliun dibandingkan Rp 120,8 triliun di tahun
sebelumnya. Segmen korporasi menyumbang 36,1 dari total kredit, diikuti segmen komersial, konsumer,
internasional dan syariah dengan masing-masing sebesar 39,6, 17,5, 4,2 dan 2,6. Kredit
pemilikan rumah dan kartu kredit masing-masing tumbuh sebesar 46,3 dan 24,6. Dalam hal kualitas
aset, rasio kredit bermasalah turun menjadi 4,3 dari 4,7 pada tahun sebelumnya. Pencadangan
Terhadap Kerugian Kredit mencapai 120,6 dari total kredit bermasalah, sedikit meningkat dari 120,1
di tahun 2009. BNI terus menjaga jumlah cadangan kerugian atas kredit bermasalah yang memadai guna
memastikan perlindungan yang mencukupi terhadap potensi kerugian aset kami.
Dana Pihak Ketiga tumbuh 3,1 dari Rp 188,5 triliun tahun sebelumnya menjadi Rp 194,4 triliun.
Dana murah dari produk tabungan dan giro CASA menyumbang sebesar 58,9 dari total Dana Pihak
Ketiga sedangkan sisanya sebesar 41,1 berasal dari produk deposito.
Pendapatan fee tanpa memperhitungkan recovery meningkat 22,0 menjadi Rp 5,2 triliun dari Rp 4,3
triliun, diantaranya diperoleh dari kontribusi layanan ATM, pengelolaan rekening, trade finance dan bisnis
kartu kredit. Beban operasional turun dengan rasio CIR sebesar 51,3 dibandingkan dengan 51,8 di tahun
2009, berkat upaya-upaya peningkatan produktivitas cabang dan karyawan di seluruh organisasi BNI.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
49
Key Milestones
Apart from our financial achievements, 2010 also marked continuous progress in various areas to
ensure BNI’s long term sustainable growth.
In 2010, we expanded our network franchise reaching 1,153 outlets with 51 small business centers, 20
medium business centers, 12 consumer loan centers, 24 BNI Emerald and 5,004 ATMs. This distribution
network will allow us to offer a more convenient banking experience for our more than 11 million
customers, including the 1+ million we welcomed in 2010.
The Bank continues to make progress on improving its asset quality. In 2010 we grew
loans in line with our capital capacity and ensured that the new loans booked were of
high quality.
In June 2010 the Bank appointed Sutirta Budiman as the Bank’s Chief Business Risk
Officer to oversee the Bank’s integrated risk area and ensure that existing asset quality
efforts continue to show tangible results. One key area of focus will be on improving
the Bank’s credit infrastructure, credit underwriting capabilities and loan recovery
efforts. Some areas of improvement have been strengthening the independence and
effectiveness of the Risk units as required by the four eyes principle. Our goal is to have
loan quality issues normalized by the end of 2011.
To improve the focus of our BNI Sharia Bank we have also separated the bank’s Sharia Division into a
separate independent legal entity and we are seeking a strategic global partner to jointly further grow this
business.
Pencapaian Penting
Selain pencapaian finansial, di tahun 2010 kami juga berhasil meraih kemajuan penting di berbagai
bidang guna memastikan pertumbuhan BNI yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
Di tahun 2010, kami telah melakukan perluasan jaringan pelayanan, yang kini berjumlah 1.153 outlet
dengan 51 pusat layanan usaha kecil, 20 pusat layanan usaha menengah, 12 pusat layanan kredit konsumen,
24 layanan BNI Emerald serta 5.004 unit ATM. Melalui jaringan pelayanan tersebut, kami mampu
memberikan pengalaman perbankan yang nyaman bagi lebih dari 11 juta nasabah, termasuk lebih dari
1 juta nasabah baru di tahun 2010.
BNI terus mencatat kemajuan dalam upaya perbaikan kualitas aset. Di tahun 2010, kami
meningkatkan penyaluran kredit sesuai dengan kapasitas permodalan BNI dan
sekaligus memastikan bahwa kredit yang baru adalah kredit dengan kualitas yang baik.
Pada bulan Juni 2010, BNI menunjuk Bapak Sutirta Budiman sebagai Chief Business Risk
Officer untuk mengawasi risiko Bank secara
terintegrasi dan memastikan efektivitas upaya-upaya perbaikan kualitas aset yang
tengah berjalan. Salah satu fokus utama kami adalah untuk memperbaiki infrastruktur
kredit, kapabilitas pemberian kredit, serta upaya-upaya penyelamatan kredit. Salah satu
hasil yang dicapai adalah dalam memperkuat independensi dan efektivitas dari unit-unit
risiko sesuai dengan prinsip ‘four-eyes’. Kami mengharapkan bahwa permasalahan kualitas
kredit yang ada saat ini akan kembali normal pada akhir tahun 2011.
Untuk meningkatkan fokus dari Perbankan Syariah BNI, kami telah memisahkan Unit Usaha Syariah BNI
menjadi entitas usaha tersendiri, dan saat ini sedang mencari mitra strategis global untuk pengembangan
usaha segmen ini.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
50
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
During the year we adopted the new accounting standards, PSAK 50 and 55 Revised 2006 for the
2010 full year audit. We prepared for this conversion much earlier due to our December 2010 rights issue,
our September 30, 2010 audited financials had already been presented in accordance with PSAK 50
and 55 Revised 2006. Under the new accounting policy we continue to prudently provision against
our Non Performing Loans, whose amount does not differ much from 2009.
Equally important is the Bank’s adherence to internationally accepted corporate governance
standards. We work hard to ensure that all our decision-making, monitoring processes and our
relationship with key stakeholders, are based on the principles of Good Corporate Governance.
We have improved our employee Code of Conduct and GCG Handbook, where we provide the public
an opportunity to report any complaints about the bank and its employee behavior through the
internet at gcgbni.co.id and through the mail at PO Box GCG BNI. We have also launched a Whistle
Blowing System that allows employees to report any deviation from procedure or any fraudulent
transactions. In 2011, we plan to devise a GCG roadmap and launch an anti-corruption campaign.
The Bank’s Corporate Social Responsibility efforts are divided into four groupings. First is on Education,
which covers renovating and building schools, scholarship programs and training programs for
students and teachers. Second is on Public Health, which is done through the activities of 46 Public
Health Service Centers across several provinces, together with Mer-C. The health services provided in
these centers are set at affordable prices for lower income people and in some poorer areas are even
provided free of charge. Third is on Social Welfare, which is done through micro loans to small and
micro businesses. In addition to these financing, we provide among others, accounting and marketing
assistance. The last is on Nature Conservancy, which is done in the form of tree planting activities in
forests, coastal and urban areas.
Laporan Direksi
Board of Directors Report
Kami juga telah mengimplementasikan standar akuntansi yang baru, PSAK 50 dan 55 Revisi 2006,
untuk laporan keuangan tahun 2010 yang diaudit. Persiapan konversi telah dilakukan lebih awal,
dan untuk mendukung proses Penawaran Umum Saham Terbatas di bulan Desember 2010, laporan
keuangan tanggal 30 September 2010 yang diaudit telah menerapkan PSAK 50 dan 55 Revisi 2006.
Sesuai ketentuan akuntansi yang baru ini, kami terus menerapkan kebijakan pencadangan yang berhati-hati
atas kredit bermasalah BNI, dengan jumlah yang relatif tetap terjaga seperti pada tahun 2009.
Tidak kalah pentingnya adalah kepatuhan BNI terhadap pelaksanaan tata kelola berstandar internasional.
Kami terus berupaya memastikan bahwa setiap proses pengambilan keputusan, proses pengawasan
dan hubungan dengan para pemangku kepentingan, senantiasa berlandaskan pada prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang baik.
Kami telah menyempurnakan dokumen Pedoman Perilaku serta Panduan GCG BNI, yang kini memberi
kesempatan bagi publik untuk menyampaikan keluhan tentang BNI maupun karyawannya melalui
e-mail ke gcgbni.co.id atau surat ke PO Box GCG BNI. Kami juga telah meluncurkan sistem Whistle
Blowing
sehingga karyawan dapat melaporkan setiap pelanggaran prosedur atau transaksi bermasalah. Di
tahun 2011, kami akan menyiapkan peta GCG BNI serta meluncurkan kampanye anti korupsi.
Upaya BNI di bidang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terdiri dari empat kelompok kegiatan.
Pertama, di bidang pendidikan yang meliputi program renovasi dan pembangunan sekolah, beasiswa
serta pelatihan bagi siswa dan guru. Kedua adalah di bidang Kesehatan Masyarakat yang dilaksanakan
bekerja sama dengan Mer-C melalui pengadaan 46 Pusat Layanan Kesehatan Masyarakat di beberapa
propinsi, yang memberikan layanan kesehatan dengan harga terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan
rendah, atau bahkan secara cuma-cuma di wilayah yang kekurangan. Kegiatan yang ketiga adalah
Kesejahteraan Sosial, yang dilaksanakan melalui penyediaan kredit mikro serta bantuan akuntansi
dan pemasaran bagi usaha kecil dan mikro. Bidang keempat adalah kegiatan Konservasi Lingkungan
melalui kegiatan penanaman pohon di areal hutan, pantai dan perkotaan.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
51
Outlook
BNI is attracting wider and wider attention from the investment community with all the major
investment houses assigning dedicated Analysts to cover our Bank. At the end of 2010 about 23 of
our shareholders are international investors, up from 8.84 a year ago. The recent rights issue should
help the bank grow its business for 2011. We will be looking at potential industries as well as geographical
regions. Our two Business Banking and Retail Banking units will not only be looking at expanding
their business in their respective segments, but also be seeking ways to form linkages with each other to
provide the optimum services to our end customers. This business growth will try to optimize our existing
and growing infrastructure. However, we will try to find the optimum balance between this growth with
our continuous effort to maintain and improve our credit and operation quality. Growing our business
in a prudent way ensures that NPLs and operating costs are manageable and that the resulting income
growth is more sustainable.
In closing and on behalf of the entire Board of Directors, I would like to express my gratitude to
all our customers, both institutions and individuals. I also would like to thank our employees for their
hard work and for their pride in BNI, our Board of Commissioners for their guidance and dedication
and, finally, to our regulatory authorities, who tirelessly enforce increasingly more complex rules
and regulations to ensure a strong and efficient banking sector for all segments of society. I am
confident that with our strong capabilities and commitment, we can take advantage of rising
opportunities and by doing so effectively bridge Indonesia with the world and the world with
Indonesia.
Gatot M. Suwondo
Direktur Utama President Director
Pandangan Ke Depan
BNI telah menjadi semakin menarik bagi investor, dengan semakin banyak analis dari insititusi keuangan
ternama yang meliput kinerja saham BNI. Per akhir tahun 2010, sekitar 23 dari saham BNI dimiliki
oleh investor institusi keuangan asing, dibandingkan 8,84 di tahun sebelumnya. Tuntasnya Penawaran
Umum Terbatas diharapkan semakin mendukung pertumbuhan bisnis kami di tahun 2011, dimana
kami akan berkonsentrasi pada sektor-sektor industri unggulan maupun daerah-daerah yang potensial. Baik
unit Business Banking maupun Retail Banking akan terus melakukan pengembangan usaha di masing-
masing segmen, serta mencari peluang bersinergi untuk memberikan layanan terbaik bagi nasabah.
Pertumbuhan bisnis BNI akan bertumpu pada optimalisasi infrastruktur yang telah ada dan yang
terus berkembang. Namun, pertumbuhan akan terus diimbangi dengan upaya berkelanjutan untuk menjaga
serta meningkatkan kualitas kredit dan operasional BNI. Pertumbuhan usaha dilakukan secara berhati-
hati sehingga tingkat kredit bermasalah dan biaya operasional dapat dikelola dengan baik guna mencapai
peningkatan pendapatan secara berkelanjutan.
Sebagai penutup, mewakili seluruh Direksi, saya ingin menyampaikan apresiasi BNI terhadap para
nasabah institusi maupun individu. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran
karyawan atas kerja keras dan kebanggaannya pada BNI, serta kepada Dewan Komisaris untuk arahan dan
dedikasinya. Akhirnya, saya sampaikan terima kasih kepada para penentu kebijakan yang telah berusaha
keras melalui penerapan peraturan dan kebijakan yang makin kompleks, guna membangun sektor perbankan
yang sehat dan efisien bagi kepentingan setiap elemen masyarakat. Saya percaya, bahwa dengan
dukungan kapabilitas dan tekad yang kuat, BNI dapat memanfaatkan setiap peluang yang ada sehingga
mampu berperan efektif menjembatani Indonesia ke dunia dan dunia ke Indonesia.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
52
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Board of Directors
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
53 KirikeKanan•
Left to Right 1. Ahdi Jumhari Luddin
Direktur Kepatuhan Compliance Director
2. Darmadi Sutanto