BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
242
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
6. Menjaga kerahasiaan informasi danatau data perusahaan terkait dengan pelaksanaan tugas
dan tanggungjawab SPI kecuali diwajibkan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan
atau penetapanputusan pengadilan.
7. Memahami prinsip-prinsip GCG dan manajemen risiko.
8. Senantiasa meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan profesionalismenya
secara terus menerus. 9. Tidak merangkap tugas dan jabatan atau
melakukan kegiatan operasional di BNI maupun anak perusahaan, kecuali kegiatan operasional
di SPI.
i. Perlindungan Hukum kepada Pemimpin dan Auditor SPI
Pemimpin dan auditor SPI memperoleh perlindungan hukum dari BNI dalam rangka
menjalankan tugas pokok, kewajiban, tanggung jawab dan wewenang SPI dengan mengacu
kepada ketentuan yang berlaku di BNI.
Internal Audit Charter akan direview secara periodik
agar pelaksanaan audit SPI senantiasa berada pada tingkat yang optimal.
FUNGSI EKSTERN
Dalam pelaksanaan audit Laporan Keuangan BNI tahun buku 2006 sampai dengan 2009, BNI menunjuk
Kantor Akuntan Publik KAP Purwantono, Sarwoko Sandjaja PSS, yang mana KAP tersebut telah
terdaftar di Bank Indonesia. Laporan Keuangan BNI per 31 Desember 2010 dilakukan audit oleh KAP
Purwantono, Suherman Surja, yang mana KAP tersebut telah terdaftar di Bank Indonesia.
Akuntan yang telah melakukan audit Laporan Keuangan BNI yaitu:
1. Tahun buku 2006 dan 2007 oleh akuntan Imam Sarwoko.
2. Tahun buku 2008 dan 2009 oleh akuntan Benyanto Suherman.
3. Tahun buku 2010 oleh akuntan Peter Surja. Dalam penggunaan Akuntan Independen Perseroan,
BNI telah melaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 17PMK.012008 tanggal
5 Februari 2008 khususnya pasal 3 ayat 1 disebutkan: Pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan
dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 enam tahun buku berturut-turut dan oleh
seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 tiga tahun buku berturut-turut.
6. Maintains the confidentiality of corporate information andor data related to the
implementation of IAU duties and responsibilities unless stated otherwise as
governed in existing laws and regulations or court decisions.
7. Understands the principles of GCG and risk management.
8. Enhances knowledge, expertise, and professionalism in a continual manner.
9. Does not hold concurrent positions and duties or conduct operational activities within
BNI and subsidiaries except IAU operational activities.
i. Legal Protection for IAU Head and Auditor
The Head of IAU and Internal Auditors receive legal protection from BNI in the discharging of
primary duties, obligations, responsibilities, and authority by complying with policies applicable in
BNI.
The Internal Audit Charter shall be reviewed periodically to ensure that the implementation of IAU
audit process constantly achieves optimal level.
EXTERNAL FUNCTION
In the auditing of BNI’s financial statements for fiscal year 2006 until 2009, BNI appointed Public
Accountant Firm KAP Purwantono, Sarwoko Sandjaja PSS, registered with Bank Indonesia. BNI’s
financial statements per 31 December 2010 were audited by KAP Purwantono, Suherman Surja,
registered with Bank Indonesia.
The following Accountant has audited BNI Financial Statements:
1. Fiscal year 2006 and 2007 by Imam Sarwoko, Accountant.
2. Fiscal year 2008 and 2009 by Benyanto Suherman, Accountant.
3. Fiscal year 2010 by Peter Surja, Accountant. In regards the use of Independent Accountants by
the Company, BNI has complied with Regulation of the Ministry of Finance No. 17PMK.012008 dated
5 February 2008, and especially article 3 sub-article 1, which stated that “A general audit on the financial
statements of a business entity shall be provided by a Public Accountant Firm KAP for 6 six consecutive
fiscal years at the most, and by a Public Accountant for 3 three consecutive fiscal years, at the most.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Financial Review
Business Review
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
Functional Review
Corporate Data
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
243
Jasa lainnya yang diberikan Akuntan selain Jasa Audit Laporan Keuangan Konsolidasian yaitu:
1. Audit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan 2. Audit DPLK
3. Prosedur Disepakati Bersama atas Operasional
Kustodian 4. Prosedur Disepakati Bersama atas Evaluasi Kinerja
5. Prosedur Disepakati Bersama atas Keamanan Sistem Pencatatan Surat Berharga Secara Scripless
BI-S4
Penunjukan KAP untuk pelaksanaan audit Laporan Keuangan BNI tahun buku 2010 terlebih dahulu
memperoleh persetujuan Dewan Komisaris yang diberikan kuasa oleh RUPS pada RUPS Tahunan tahun
buku 2009. Persetujuan Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit. Di tahun
2009, KAP Purwantono, Suherman Surja telah menyampaikan hasil audit dan management letter
kepada BNI tepat waktu, dan dinilai mampu bekerja secara independen, memenuhi standar profesional
akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Dewan Komisaris secara berkala melakukan Rapat Dewan Komisaris RADIKOM yang membahas
beberapa hal mengenai manajemen risiko seperti kinerja keuangan, Laporan Kepatuhan dan Laporan
Profil Risiko. Disamping itu, Dewan Komisaris juga memberikan rekomendasi dan atau persetujuan atas
usulan penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar.
Melalui Komite Pemantau Risiko, Dewan Komisaris melakukan evaluasi kebijakan manajemen risiko serta
implementasinya antara lain: a. Risiko Kredit: Loan Exposure Limit LEL, Internal
Rating System IRS; Industry Risk Rating IRR,
Portfolio Management, Stress Test. b. Risiko Pasar: Gap Limit, Value at Risk VaR Limit
dan Capital at Risk CaR Limit untuk BNI Dalam Negeri dalam kondisi normal maupun kondisi stress.
c. Risiko Likuiditas: On Shore Limit, Secondary Reserve
SR Ideal Rupiah dan Valas dalam kondisi ketat maupun normal;
d. Risiko Operasional: Beban Risiko Operasional, Key Risk Indicator
, Lost Event Database, Perangkat Risiko Operasional PERISKOP, Business Continuity
Plan .
e. Pemantauan Profil Risiko Bank dan Perusahaan Anak.
In addition to the audit on consolidated financial statements, the Public Accountant also provides:
1. An Audit on the Partnership and Community Development Program
2. An Audit on DPLK 3. Jointly Agreed Procedures on Custodian Operations
4. Jointly Agreed Procedures on Performance Evaluation
5. Jointly Agreed Procedures on Security of Documentation System for Scripless Securities BI-
S4 The appointment of Public Accountant Firms for
the auditing of BNI’s financial statements for 2010 gained the approval of the Board of Commissioners
authorized by GMS during the annual GMS for 2009. BOC’s approval was issued based on recommendation
from the Audit Committee. In 2009, Public Accountant Firm Purwantono, Suherman Surja submitted
the results of audit and the management letter to BNI in a timely manner, and was considered able to
work independently, according to public accountant professional standards and work agreement and scope
of audit work agreed upon.
APPLICATION OF RISK MANAGEMENT AND INTERNAL CONTROL SYSTEM
The Board of Commissioners schedules periodic BOC meetings to discuss several key issues on risk
management such as the financial performance, Compliance Report and Risk Profile Report. In addition,
the BOC offers recommendations and or approval on proposed provision of funds for related parties and the
allocation of large funds.
Through the Risk Monitoring Committee, the BOC conducts an evaluation of risk management policies
and their implementation among others related to: a. Credit Risk: Loan Exposure Limit LEL, Internal
Rating System IRS; Industry Risk Rating IRR, Portfolio Management, Stress Tests.
b. Market Risk: Gap Limit, Value at Risk VaR Limit and Capital at Risk CaR Limit for in-country BNI
operations under normal conditions and stressed situations.
c. Liquidity risk: On Shore Limit, Secondary Reserve SR Ideal Rupiah and Foreign Exchange under
stringent and normal conditions. d. Operational Risk: Operational Risk Cost, Key
Risk Indicator, Lost Event Database, PERISKOP, Business Continuity Plan.
e. Monitoring of Bank and Subsidiary Risk Profiles.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
244
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
f. Penyusunan Kebijakan Umum Manajemen Risiko KUMR
g. Review Kebijakan Perkreditan Bank KPB h. Blue Print ERM Enterprise Risk Management
Direksi telah mengupayakan pelaksanaan fungsi pengendalian intern di setiap unit BNI sesuai Pedoman
Sistem Pengendalian Intern Bagi Bank Umum sesuai Surat Edaran BI No.522DPNP tanggal 29 September
2003 dan pelaksanaan aktivitas operasional dengan berpedoman pada Buku Pedoman Perusahaan BPP
dan ketentuan eksternal.
Direksi secara berkala melakukan rapat Rapat Direksi, Rapat Komite dan memutus melalui sirkulasi
mengenai berbagai hal sebagai berikut: a. Kebijakan yang terkait dengan manajemen risiko
dan profil risiko. b. Review Limit Risiko Kredit : Loan Exposure Limit,
Internal Rating System , Credit Risk Premium,
Internal Risk Rating , Portfolio Management, Stress
Test .
c. Review Limit Risiko Pasar : Gap Limit, VaR Limit dan CaR Limit untuk BNI Dalam Negeri dalam
kondisi normal maupun kondisi stress. d. Risiko Likuiditas : On Shore Limit, SR Ideal Rupiah
dan Valas dalam kondisi ketat maupun normal; e. Risiko Operasional : Beban Risiko Operasional, Key
Risk Indicator, Lost Event Database , PERISKOP,
Business Continuity Plan .
f. Pengadministrasian Rekening Beban Risiko Operasional dan PERISKOP.
g. Kriteria Dispute, Kebijakan Manajemen Risiko Operasional.
h. Profil Risiko BNI dan Konsolidasi Perusahaan Anak. i. Kebijakan Umum Manajemen Risiko dan Kebijakan
Perkreditan Bank. j. Review dan melakukan penyempurnaan Kebijakan
Aktiva Produktif Bank. k. Review Proses Pelaporan Produk dan Aktivitas
Baru. Untuk pengelolaan terhadap manajemen risiko,
bank berupaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui perubahan organisasi Divisi
Manajemen Risiko menjadi Divisi Enterprise Risk Management ERM dan Unit Policy Governance
PGV serta penempatan dan pengembangan SDM yang berdedikasi untuk mengelola risiko bank.
BNI juga melakukan program Kaderisasi SDM di bidang Manajemen Risiko secara terstruktur. Untuk
meningkatkan kompetensi SDMnya, juga dilakukan pengiriman karyawan terpilih untuk pelatihan dan
seminar baik di dalam maupun di luar negeri, serta
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
f. Formulation of Risk Management General Policies g. Review of Bank Loan Policy
h. Blue Print of ERM Enterprise Risk Management
The Board of Directors ensures that every BNI unit implements its internal control function in compliance
with the Guidelines on Internal Control System for Commercial Banks confirm BI Circular No.522DPNP
dated 29 September 2003 and conducts operational activities in conformity with the Company Manual and
external policies.
The Board of Directors periodically convenes BOD meetings, Committee meetings and arrives at
decisions through circulation of the following matters: a. Policies related to risk management and risk profile.
b. Review of Loan Risk Limit: Loan Exposure Limit,
Internal Rating System, Credit Risk Premium, Internal Risk Rating, Portfolio Management, Stress
Test. c. Review Market Risk Limit: Gap Limit, VaR Limit
and CaR Limit for in-country BNI operations under normal conditions and stressful situations.
d. Liquidity Risk: On Shore Limit, SR Ideal Rupiah and Foreign Exchange under stringent and normal
conditions. e. Operational Risk: Operational Risk Cost, Key
Risk Indicator, Lost Event Database, PERISKOP, Business Continuity Plan.
f. Administration of Operational Risk Cost Accounts and PERISKOP.
g. Dispute Criteria, Operational Risk Management Policy.
h. BNI Risk Profile and Subsidiary Consolidation. i. Risk Management General Policy and Bank Loan
Policy. j. Reviews and ensuring improvements on Bank
Productive Assets Policy. k. Reviews on New Product and Activity Reporting
Process. For the implementation of risk management, the Bank
works toward enhancing the quality of competent human resource by reorganizing the Risk Management
Division into the Enterprise Risk Management ERM Division and the Policy Governance Unit PGV, as well
as the deployment and development of dedicated personnel to manage bank risks.
BNI also engages in a systematic succession program for human resources in risk management. To enhance
the competence of human resources, the Bank sends selected personnel to participate in domestic
and overseas training and seminars, and conduct
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Financial Review
Business Review
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
Functional Review
Corporate Data
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
245
melakukan studi banding dengan lembaga perbankan yang lebih maju dalam penerapan manajemen risiko.
Dalam rangka penerapan manajemen risiko dan sistem pengendalian internal, BNI telah melakukan berbagai
hal sebagai berikut: a. memproses validasi dan sertifikasi oleh divisi-divisi
terkait terhadap Policy dan Standard Operating Procedure
dilakukan melalui PP Online. b. mereview secara periodik limit-limit risiko kredit,
risiko pasar dan risiko likuiditas VaR Money Market, VaR Forex, VaR Capital Market, SR Ideal Rupiah,
SR Ideal Valas, On Shore Limit, Gap Limit, Financial Covenant
, LEL c. melakukan updating kebijakan perkreditan seluruh
segmen melalui sistem Online PP Online. Bank secara efektif telah mengidentifikasi, mengukur,
memantau dan mengendalikan risiko Bank serta memiliki sistem informasi manajemen risiko yang
memadai, dengan berbagai inisiatif sebagai berikut: a. membangun Operational Risk Self Assessment
ORSA untuk memetakan peristiwa risiko operasional BNI di segenap unit.
b. melanjutkan pengembangan tool Perangkat Risiko Operasional PERISKOP.
c. pengelolaan risiko pasar secara periodik. d. mengembangkan metodologi dan perangkat
Manajemen Risiko antara lain Lost Given Default LGD, Probability of Default PD, Lost Event Data
Base LED, Key Risk Indicator KRI dll. e. Bank sedang mengembangkan infrastruktur Risk
Management yang mencakup credit risk, market
risk, operational risk dan integrasi risiko melalui Tim
BNI Reformasi 1.0 Stream ERM. f. melakukan stress test risiko pasar, risiko kredit dan
risiko likuiditas g. membuat simulasi Quantitative Impact Study untuk
mengetahui dampak implementasi Basel III. h. melakukan survei internal melalui Online Survey
OSV-PMS kepada Bisnis Unit sebagai alat evaluasi terhadap efektivitas kebijakan aktiva produktif yang
telah diimplementasikan di unit operasional.
BNI telah menerapkan Sistem Pengendalian Intern yang menyeluruh dan handal melalui Satuan Kerja
Audit Intern Independen terhadap DivisiSatuan Kerja yang mengelola Risiko dan terhadap Unit Bisnis sesuai
dengan PBI No.582003, tanggal 19 Mei 2003. Seiring dengan hal tersebut juga dilakukan Quality Assurance
independen terhadap unit dimana staf Quality Assurance
ditempatkan. benchmarking with other banking institutions more
advanced in the application of risk management. In applying risk management and the internal control
system, BNI has initiated the following measures: a. Validation and certification process by relevant
Divisions on the Policy and Standard Operating Procedure carried out through PP Online.
b. The periodic review of limits to credit risks, market risks and liquidity risks VaR Money
Market, VaR Forex, VaR Capital Market, SR Ideal Rupiah, SR Ideal Foreign Exchange, On Shore
Limit, Gap Limit, Financial Covenant, LEL
c. Ensure the updating of loan policies in all segments through the online system PP
Online. The Bank effectively identifies, measures, monitors
and controls risks, and has an adequate risk management information system in place through
the following actions: a. Establish an Operational Risk Self Assessment
ORSA scheme to map out BNI’s operational risk exposures in all units.
b. Continue to develop the Operational Risk Tool PERISKOP.
c. Periodic management of market risks. d. Develop risk management methodologies and
tools among others Lost Given Default LGD, Probability of Default PD, Lost Event Data Base
LED, and Key Risk Indicator KRI. e. Engages in ongoing development of risk
management infrastructure encompassing credit, market, and operational risks as well as
the integration of risks through BNI Reformation 1.0 ERM Stream.
f. Conduct stress tests on market, credit and liquidity risks.
g. Conduct simulation of the Quantitative Impact Study to identify the impact of the
implementation of Basel III. h. Conduct an Internal Online Survey OSV-
PMS on Business Units as an evaluation tool concerning the effectiveness of productive asset
policies implemented at operational units.
BNI adopts a comprehensive and reliable Internal Control System through an Internal Audit Unit that
is independent to DivisionsUnits that manage risks as well as to Business Units in accordance with
PBI No.582003 dated 19 May 2003. In addition, an independent Quality Assurance is conducted on
units where Quality Assurance staff is deployed.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
246
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Untuk meningkatkan kemampuan Quality Assurance dan Audit Intern juga dilakukan pelatihan dan
pengembangan, serta menerapkan Risk Based Audited.
Upaya sosialisasi yang menyeluruh terkait dengan pengendalian intern juga dilakukan untuk
menjamin keberhasilan rencana jangka panjang Bank. Berikut adalah tabel mengenai penyediaan dana
kepada pihak terkait related party dan penyediaan dana besar large exposure
PenyediaanDana Provision of Funds
Jumlah Amount
Debitur Debtors
Nominaljutaanrupiah Nominal in million of Rupiah
Kepada Pihak Terkait To Related Parties
72 Pihak terkait 23 Pihak Terkait yang dikecualikan dalam perhitungan BMPK
kepada pihak terkait 637,054
435,085 Kepada Debitur Inti
To Core Debtors a. Individu
b. Group 10 Debitur besar individual
10 Debitur besar grup 22,336,885
15,805,817
BNI telah memiliki kebijakan dan prosedur untuk menetapkan limit kreditpenyediaan dana kepada
individu maupun group debitur serta perusahaanpihak yang terkait dengan bank, sejalan dengan itu BNI telah
memiliki kebijakan yang mengatur limit kredit per sektor industri.
Secara berkala BNI melakukan rapat Komite Risiko dan Kapital Bidang Kebijakan Kredit maupun Rapat
Direksi untuk membahas hal-hal yang terkait dengan kebijakan, prosedur dan pelaksanaan operasional
bidang perkreditan. Pada dasarnya dalam pemberian fasilitas kredit kepada debitur, BNI selalu berpedoman
pada ketentuan yang berlaku dalam hal ini peraturan BI khususnya mengenai BMPK. Jumlah modal dan
rasio CAR selalu dilaporkan kepada Manajemen dan segenap unit untuk dipedomani dalam melaksanakan
kegiatan bisnis bank terutama yang menyangkut penempatan dana.
Manajemen memberikan perhatian terhadap pemberian kredit dalam jumlah besar antara lain yang
menyangkut penyediaan dana kepada debitur untuk membangun infrastruktur dengan melakukan kajian
yang lebih mendalam. Dalam melakukan pemberian kredit BNI telah melaksanakan four eyes principle
dimana permohonan kredit harus mendapatkan keputusan dari Unit Bisnis dan harus mendapat
rekomendasi dan mitigasi risiko dari Unit Risiko.
Dalam setiap persetujuan kredit, dilakukan Uji Kepatuhan Compliance Assessment oleh Quality
Assurance Divisi Kepatuhan. Pemberian kredit kepada
pihak terkait juga dimintakan persetujuan Dewan
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
BNI also conducts training and development programs to enhance quality assurance and internal
audit capacity, as well as implements risk-based audit methodologies. Comprehensive information
dissemination of internal control is also conducted to ensure successful implementation of the bank’s
long-term plans. The following table details funding to related parties and large exposures:
BNI has established policies and procedures to determine creditfunding limits to individuals and
debtor groups as well as companiesparties related to the Bank. BNI has also established policies that
regulate credit limits for each industry sector.
BNI holds periodic meetings for the Risk and Capital Committee on Credit Policies, and BOD meetings to
discuss matters related to loan policies, procedures and operational implementation. In giving out
loan facilities to debtors, BNI in principle strictly adheres to existing policies in a consistent manner,
particularly the BI Regulation on Legal Lending Limit. The amount of capital and CAR is consistently
reported to Management and to all units to serve as reference in implementing the Bank’s business
activities, primarily with regard to the placement of funds.
Management pays attention to the awarding of loans in substantial amount to debtors among
others for infrastructure development by conducting a more in depth assessment. In giving out loans,
BNI applies the four-eyes principle where a request for loans must gain approval from the business unit
and receive recommendation and risk mitigation from the Risk Unit.
For every credit approval, a Compliance Assessment is performed by the Quality AssuranceCompliance
Division. Loan disbursed to related parties must also obtain approval from the Board of Commissioners.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Financial Review
Business Review
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
Functional Review
Corporate Data
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
247
Komisaris, dimana untuk pemberian kredit diatas Rp 750 miliar harus dikonsultasikan dengan Dewan
Komisaris.
BNI melakukan penyampaian laporan ke Bank Indonesia dan telah dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
RENCANA STRATEGIS BANK
BNI menyusun rencana strategis jangka menengah untuk periode 5 lima tahun dalam bentuk Rencana
Korporasi Corporate Plan serta rencana strategis jangka pendek satu tahun Rencana Bisnis Bank
dengan proyeksi keuangan untuk 3 tiga tahun ke depan. Rencana tersebut mengacu pada Visi dan Misi
Perusahaan.
1. Rencana Jangka Panjang Corporate Plan