RISIKO KREDIT lanjutan CREDIT RISK continued

BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 445 are in Indonesian language. PT BANK NEGARA INDONESIA PERSERO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK NEGARA INDONESIA PERSERO Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 158 40. RISIKO KREDIT lanjutan 40. CREDIT RISK continued Pengelolaan risiko kredit diterapkan pada tingkat individu pinjaman dan tingkat portofolio. Pada tingkat individu pinjaman, setiap keputusan pemberian kredit oleh Unit Usaha memerlukan rekomendasi dari Unit Risiko Kredit. Mekanisme persetujuan kredit dilakukan melalui sirkulasi atau rapat anggota Pejabat Pemutus Kredit. Keputusan pemberian kredit dilakukan oleh pejabat yang berwenang dari Unit Usaha yang sesuai serta diberikan rekomendator dari Unit Risiko Kredit. Dengan demikian, proses pemberian kredit menjadi lebih komprehensif dan hati-hati. Credit risk management is implemented both at the individual borrower and portfolio level. At the individual level, each loan decision requires the recommendation from the Credit Risk Unit. The credit approval process mechanism is done through circulation or through a credit committee meeting or by credit approval officer. The lending decisions are made by authorized Business Unit officers in accordance with recommendations from the Credit Risk Unit Officers. As a result, the loan approval process becomes more comprehensive and prudent. Pada tingkat portofolio, setiap tahun sekali ditetapkan Loan Exposure Limit, yaitu diversifikasi portofolio pinjaman berdasarkan industri untuk mengoptimalkan risiko dan pendapatan di masing- masing industri dan mengurangi risiko konsentrasi. At the portfolio level, the annual loan exposure limit is determined to diversify loan portfolio among different industry sectors in order to optimize risk and return in each sector and to reduce concentration risk. Proses analisa dan persetujuan kredit dilakukan melalui serangkaian proses penilaian tingkat risiko kredit calon debitur, yang diantaranya dengan menggunakan internal rating system untuk kredit produktif dan scoring system untuk kredit konsumtif, sekaligus juga strategi mitigasi risikonya. Hasil proses analisa dan penilaian tingkat risiko kredit kemudian diajukan kepada anggota Pejabat Pemutus Kredit untuk mendapatkan persetujuan. Loan analysis and approval process is conducted through several assessment processes of the applicant’s credit risks, i.e. by using internal rating system for productive loans and scoring system for consumer loans, followed by the related risk mitigation strategy. The results of the credit’s analysis and risk assessment process will be forwarded to the Credit Approval Officers for approval. Pemeringkatan debitur memberikan penilaian yang lebih obyektif terhadap pemeringkatan debitur contoh risiko kredit rendah atau tinggi. The debtor rating designation gives an objective assessment of the debtors credit rating i.e., lower or higher credit risk. Kredit yang bermasalah dikelola oleh UnitDivisi Kredit Khusus agar penyelamatanpenyelesaiannya dapat dilakukan secara lebih baik dan memampukan Unit Usaha untuk dapat fokus pada pengelolaan debitur lancar dan melakukan ekspansi kredit. Troubled debt is managed by a Special Credit UnitDivision to ensure better recovery and settlement, and to enable the Business Unit to focus on the management of performing debtors and loan expansion. Pengembangan manajemen risiko kredit dilakukan secara bertahap sesuai dengan kerangka kerja yang ditetapkan Bank Indonesia. Khusus untuk pengukuran risiko kredit, Bank melakukan standarisasi dengan metodologi standardized approach. Selanjutnya, Bank juga mempersiapkan dan mengembangkan metodologi internal ratings- based approach. Bank masih mempersiapkan parameter risiko kredit, yang nantinya akan digunakan dalam perhitungan risiko kredit seperti Probability of Default, Loss Given Default dan Exposure at Default. The development of credit risk management is conducted in stages, and in line with the framework set by Bank Indonesia. Specifically for measuring credit risk, the Bank utilizes the standardized based approach. Further, the Bank is also preparing and developing internal ratings- based methodology. The Bank is still preparing credit risk parameters, which will be used in the calculation of credit risk such as Probability of Default, Loss Given Default and Exposure at Default. BNI฀•฀2010฀Annual฀Report 446 are in Indonesian language. PT BANK NEGARA INDONESIA PERSERO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK NEGARA INDONESIA PERSERO Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 159 40. RISIKO KREDIT lanjutan 40. CREDIT RISK continued