BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Financial Review
Business Review
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
Functional Review
Corporate Data
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
227
- Menetapkan unit organisasi yang seluruh pegawainya berhak memperoleh reward
atas keberhasilannya melaksanakan zero fraud operation
setiap periode waktunya. 2.BidangPunishment
- Memastikan bahwa kebijakan, sistem dan prosedur yang berkaitan dengan proses
dan penanganan kasus pegawai tidak menyimpang dari ketentuanundang-undang
yang berlaku.
- Mereview usulan kebijakan, sistem dan prosedur yang berkaitan dengan proses dan
penanganan kasus pegawai - Memberikan persetujuan atas usulan
kebijakan, sistem dan prosedur yang berkaitan dengan proses dan penanganan
kasus pegawai yang tidak menyimpang dari undang-undang dan peraturan yang ada.
- Memberikan keputusan sanksi administratif yang patut dikenakan terhadap pegawai
yang melakukan perbuatan pelanggaran sesuai dengan aturan sanksi pokok danatau
sanksi tambahan yang berlaku
- Memastikan bahwa proses penyelesaian kasus terhadap pegawai yang akan
dikenakan sanksi telah sesuai dengan aturan dan sistem yang berlaku.
- Memastikan bahwa keputusan yang diambil tidak menyimpang dari peraturan yang ada,
baik internal maupun eksternal.
3. Komite Layanan
Komite Layanan merupakan salah satu komite permanen di BNl yang memiliki kewenangan dan
fungsi: a. mengelola penciptaan, penyempurnaan dan
pengembangan kualitas kebijakan dan sistem managemen pelayanan BNI yang efisien,
efektif dan adaptif terhadap perkembangan dan lingkungan usaha.
b. mengelola perencanaan, pengorganisasian, pemantauan dan pengendalian kualitas pelayanan
BNI sesuai dengan perkembangan pasar c. menjaga dan mengendalikan kualitas pelayanan
BNI. Komite ini dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan
Direksi No. KP386DirR tanggal 21 Oktober 2005 perihal Perubahan Komite Layanan BNI menggantikan
Surat Keputusan lama yang diterbitkan sebelumnya. -
Identify organizational units where all employees are entitled to receive reward
for their accomplishments in ensuring zero fraud operations in each time period.
2. Punishment -
Ensure that policies, systems and procedures related to the process and handling of
employee-related cases do not deviate from existing laws and regulations.
- Review proposed policies, systems and
procedures related to employee-related case handling process.
- Approve proposed policies, systems and
procedures related to the handling of employee-related cases that do not deviate
from existing laws and regulations.
- Impose the appropriate administrative sanction
on an employee found to have committed a violation as governed in regulations on basic
sanctions andor additional penalties.
- Ensure that the process involved in resolving
cases where an employee is liable to sanction has been carried out according to existing
policies and systems.
- Guarantee that decisions do not deviate
from existing internal and external rules and regulations.
3. Service Committee
The Service Committee is a permanent Committee within BNI with the following authority and functions:
a. Manage the formulation, improvement and development of more efficient and effective
service management policy and system for BNI and adaptive to developments in the business
environment.
b. Manage the planning, organizing, monitoring and control of BNI’s service quality in accordance with
market developments. c. Maintain and control BNI’s service quality.
The Committee is implemented based on BOD Directive No. KP386DirR dated 21 October 2005
concerning changes to BNI, in replacement of the previous Directive.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
228
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
a. Susunan Anggota Komite Layanan
Ketua Chairman
Direktur Operasional Director of Operations
Ketua Pengganti merangkap anggota:
Alternate chairman concurrently serving as member
Direktur Konsumer Director of Consumer
Anggota terdiri dari Direktur yang membawahi SDM dan Pemimpin
Divisi-Divisi Members consist of the Human
Resource Director and the Head of the Divisions
Divisi Komunikasi Perusahaan Kesekretariatan, Divisi Operasional, Divisi Teknologi Informasi,
Divisi Jaringan, Divisi Manajemen Risiko, Divisi Kepatuhan, Divisi Sumber Daya Manusia, Divisi
Kredit Konsumen, Divisi Dana Jasa Konsumen, Divisi Wealth Management, Divisi Bisnis Kartu,
Divisi Usaha Kecil, Divisi Usaha Menengah. Corporate Communication, Operations,
Information Technology, Networks, Risk Management, Compliance, Human Resource,
Consumer Lending, Funds Customer Service, Wealth Management, Card Business, Small-
Scale Business and Medium-Scale Business.
b. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Layanan 1. Mengevaluasi dan mempertimbangkan usulan
penyempurnaan kebijakan, sistem manajemen dan prosedur layanan yang ada.
2. Mengevaluasi dan menyetujui usulan kebijakan, sistem manajemen dan prosedur layanan yang baru
3. Menyetujui pengecualian-pengecualian terhadap kebijakan dan prosedur layanan yang ada dengan
tetap menjaga kualitas layanan. 4. Memberi arahan kepada divisisatuanunit terkait
untuk menelaah lebih jauh masalah-masalah pelayanan tertentu yang berkenaan dengan ketaatan
terhadap kebijakan dan prosedur pelayanan yang berlaku
5. Memeriksa dengan seksama laporan-laporan yang dibuat oleh divisi terkait tentang telaahan
layanan dan prosedur layanan, dengan tujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam
kebijakan dan prosedur layanan yang ada
6. Menetapkan standar kualitas layanan di unit–unit operasional BNl,
7. Menetapkan alat pengukuran dan pengendalian layanan dan batasan-batasannya.
4. Komite Sumber Daya Manusia
Komite Sumber Daya manusia merupakan salah satu komite permanen di BNI yang beranggotakan seluruh
Direksi dan beberapa pemimpin Divisi yang memiliki kewenangan tertinggi dalam:
a. memutuskan penyempurnaan kebijakan dan
sistem manajemen SDM yang meliputi 6 enam elemen kunci pengelolaan SDM yaitu Perencanaan
SDM, rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan pengembangan pegawai, penilaian prestasi dan
potensi pegawai, manajemen jalur karier dan pengelolaan sistem penggajian dan imbalan
b. memutus persetujuan atas usulan perencanaan SDM, baik usulan program rekrutmen dan seleksi,
maupun program pelatihan dan pengembangan pegawai.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
b. Duties and Responsibilities of the Service Committee
1. Evaluate and take into account proposed improvements to existing service-related policies,
management systems and service delivery procedures.
2. Evaluate and approve proposed new service-related policies, management systems and service delivery
procedures. 3. Approve exceptions to existing service-related
policies and procedures by maintaining service quality.
4. Provide directions to the relevant divisionunit for a more in-depth assessment of service-related issues
specifically concerning compliance with applicable service policies and procedures.
5. Thoroughly examine reports produced by relevant divisions in assessing service delivery and
procedures for the purpose of improving flaws in existing service policies and procedures.
6. Establish the service quality standard for BNI operational units.
7. Identify service measurement tools and controls, as well as their limitations.
4. Human Resource Committee
The Human Resource Committee is a permanent Committee within BNI whose members consist of all
BOD members and several Division heads with the highest authority to:
a. Make decisions related to improvement measures
on human resource policies and systems encompassing 6 six key elements of HR
management namely HR planning, recruitment and selection, employee training and development,
employee performance and potential appraisal, career path management and payroll and reward
system management.
b. Approve proposed HR planning including for recruitment and selection programs as well as
employee training and development schemes.
a. The Membership Composition of the Service Committee
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Financial Review
Business Review
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
Functional Review
Corporate Data
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
229
c. mengevaluasi dan memutus persetujuan pelaksanaan program mutasirotasipromosi untuk
posisi-posisi jabatan strategis dan atau tenaga pimpinan Bank BNI
d. memutus kebijakan dan rumusan mengenai budaya kerja BNI yang bersifat strategis
Komite ini dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KP078DIRR tanggal 9 Februari 2004
perihal Perubahan Keanggotaan Komite Sumber Daya Manusia, menggantikan Surat Keputusan lama yang
telah diterbitkan sebelumnya.
a. Susunan Anggota Komite Sumber Daya Manusia
Ketua Chairman
Direktur yang membawahi unit Perencanaan dan Sumber Daya Manusia
Director overseeing the Planning and Human Resource Unit
Ketua Pengganti merangkap anggota:
Alternate chairman concurrently serving as member
Direktur Kepatuhan Director of Compliance
Anggota Members
Direktur Operasional, Direktur Manajemen Risiko, Direktur Konsumer, Direktur yang
membawahi Korporasi, Direktur yang membawahi unit Tresury dan Internasional,
Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia, Satuan Pengawasan Intern, Pemimpin Divisi Hukum
dan Corporate Secretary. Operations Director, Risk Management Director,
Consumer Director, Corporate Director, Treasury and International Director, Human Resource
Division Head, Internal Audit Unit, Legal Division Head and Corporate Secretary.
Sekretaris Secretary
Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia Head of the Human Resource Division
b. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Sumber Daya Manusia
1. Formulasi Kebijakan Sumber Daya Manusia - Memastikan kebijakan dan proses
pengelolaan staf kunci di BNI telah konsisten dengan perencanaan strategis
perusahaan - Mereview manpower plan jangka pendek
maupun jangka panjang, serta memutuskan kebijakan terbaik dalam penyelesaian
kekurangan maupun kelebihan pegawai 2. Prioritas koordinasi Sumber Daya Manusia
- Memastikan tersedianya Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan
menempatkannya pada jabatan-jabatan yang tepat,
- Memastikan bahwa program pelatihan pengembangan yang dilakukan akan bisa
menyediakan staf yang berkualitas pada segenap jabatan yang dibutuhkan.
3. Penilaian kinerja staf kunci - Memastikan dilakukannya evaluasi kinerja
terhadap staf-staf kunci. c. Evaluate and approve the implementation of job
transferrotationpromotion for BNI’s strategic and or leadership positions.
d. Decide on policies and formulations related to BNI’s strategic work culture.
The Committee is implemented according to BOD Directive No. KP078DIRR dated 9 February
2004 concerning changes to the Human Resource Committee membership, in replacement of the
previous Directive.
a. Membership Structure of the Human Resource Committee
b. Duties and Responsibilities of Human Resources Committee:
1. Formulation of Human Resource Policy - Ensure that policies and processes related
to the management of BNI’s key personnel are consistent with corporate strategic
planning. - Review short and long-term manpower
plans, and decide on the most effective policies for addressing employee strengths
and weaknesses. 2. Human resource coordination priority
- Guarantee the availability of quality human resource and to assign them to the most
suitable positions; - Ensure that training and development
programs can provide qualified staff in all positions.
3. Key personnel performance appraisal - Ensure that performance evaluations are
carried out on key personnel.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
230
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
- Memastikan sistem dan tingkat kompensasi serta benefit yang diberikan akan bisa
mendorong setiap pegawai dalam mencapai tujuan organisasi.
4. Staf Moral Membangun lingkungan kerja yang mampu
mendorong keterlibatan dan pengembangan Sumber Daya Manusia.
5. Komite Manajemen Teknologi KMT
Komite Manajemen Teknologi merupakan salah satu komite permanen di BNI yang memiliki kewenangan
dalam memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai perumusan, penetapan kebijakan dan strategi
pengembangan teknologi informasi BNI. Komite ini dibentuk dengan tujuan membantu Dewan Komisaris
dan Direksi dalam melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan Teknologi Informasi TI.
Pelaksanaan Komite ini didasarkan pada Surat Keputusan Direksi No. 288DIRR tanggal 20 Desember
2010 mengenai Penataan Komite Manajemen Teknologi KMT BNI, menggantikan surat keputusan yang telah
diterbitkan sebelumnya.
a. Susunan Anggota Komite Teknologi
Ketua Chairman
Direktur Operasional dan TI Director of Operations and IT
Ketua Pengganti merangkap anggota:
Alternate chairman concurrently serving as member
Direktur Konsumer Ritel Director of Consumer Retail
Anggota Tetap Permanent Members
Direktur Keuangan, Direktur Jaringan dan Layanan, Direktur Kepatuhan, Direktur
Enterprise Risk Management, Pemimpin Divisi Teknologi Informasi, Change Management
Office, Divisi Kredit Konsumen, Divisi Bisnis Kartu, Divisi Dana dan Jasa Konsumen, Divisi
Tresuri, Divisi Internasional, Divisi Transactional Banking Financial Service, Divisi Pengendalian
Keuangan, Divisi Umum, Divisi Operasional, Divisi Jaringan Layanan, Divisi Manajemen
Risiko dan Divisi Kepatuhan. Finance Director, Network and Service
Director, Compliance Director, Enterprise Risk Management Director, Information Technology
Division Head, Change Management Office, Consumer Lending Division, Card Business
Division, Customer Service Division, Treasury Division, International Division, Transactional
Banking Financial Services Division, Financial Control Division, General Affairs Division,
Operations Division, Network and Service Division, Risk Management Division and
Compliance Division.
b. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Teknologi
1. Bidang formulasi kebijakan TI - Memberikan rekomendasi kepada Direksi
mengenai kebijakan dan prosedur utama TI, khususnya terkait aspek pengembangan dan
pengadaan sistem TI, aktivitas operasional TI dan jaringan komunikasi, pengamanan
informasi, end user computing, aktivitas e-banking
, penggunaan pihak penyedia jasa TI, serta kebijakan dan prosedur terkait
penerapan manjemen risiko penggunaan TI BNI.
- Guarantee that the compensation and benefit systems and levels can motivate
each employee to work towards achieving company goals.
4. Boost staff morale by creating a working environment capable of encouraging the
engagement and development of its human resource.
5. Technology Management Committee TMC
The Technology Management Committee is a permanent Committee within BNI with the authority
to provide recommendations to the Board of Directors on the formulation and establishment of policies and
strategies for the development of BNI’s information technology. The Committee was established to assist
BOC and BOD in overseeing activities related to Information Technology.
The implementation of the Committee is in adherence to BOD Directive No. 288DIRR dated 20 December
2010 concerning the organizing of BNI’s Technology Management Committee TMC, in replacement of
the previous Directive.
a. Membership Structure
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
b. Duties and Responsibilities of the Technology Committee
1. IT policy formulation -
Provide recommendations to the BOD on key IT policies and procedures,
particularly in relation to the development and establishment of IT systems, IT
operational activities and communication networks, information security, end user
computing, e-banking, IT service providers as well as policies and procedures on the
implementation of risk management through IT applications.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Financial Review
Business Review
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
Functional Review
Corporate Data
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
231
- Review dan persetujuan rekomendasi dan Anggaran TI dan keamanan informasi.
- Penetapan dan evaluasi TI Governance. 2. Bidang penyelarasan strategi TI dan bisnis
- Memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai rencana strategis TI Information
Technology Strategic Plan yang sesuai
dengan rencana strategis kegiatan usaha BNI, dengan mempertimbangkan
faktor efisiensi, efektivitas serta rencana pelaksanaan road map, sumber daya
resources yang dibutuhkan, serta cost and benefit
yang akan diperoleh saat rencana diterapkan.
- Melakukan evaluasi dan rekomendasi terhadap kesesuaian proyek-proyek yang
disetujui dengan rencana strategi TI - Menetapkan status prioritas proyek TI yang
bersifat kritikan yang berdampak signifikan terhadap kegiatan operasional BNI
- Melakukan evaluasi terhadap kesesuaian TI dengan kebutuhan sistem informasi
manajemen yang mendukung pengelolaan kegiatan usaha BNI.
3. Bidang Pengelolaan Risiko TI - Memberikan rekomendasi kepada Direksi
mengenai perumusan kebijakan dan prosedur utama TI, khususnya terkait aspek
pengembangan dan pengadaan sistem TI, aktivitas operasional TI dan jaringan
komunikasi, pengamanan informasi, end user computing, aktivitas e-banking,
penggunaan pihak penyedia jasa TI, serta kebijakan dan prosedur terkait penerapan
manajemen risiko penggunaan TI BNI
- Memastikan efektivitas langkah-langkah minimalisasi risiko dan investasi BNI pada
sektor TI sehingga investasi tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap
tercapainya tujuan bisnis BNI
- Menfasilitasi hubungan antar divisisatuan unit dalam upaya penyelesaian berbagai
masalah terkait TI 4. Bidang pengukuran dan evaluasi kinerja TI
- Melakukan analisis dan rekomendasi terhadap kesesuaian pelaksanaan proyek-
proyek TI dengan rencana proyek yang disepakati project charter dalam service
level agreement SLA
- Melakukan pemantauan atas kinerja TI dan upaya peningkatannya.
- Review and endorse recommendations, IT
Budget and information security. -
Apply and evaluate IT Governance 2. Harmonization of IT strategy and business
- Provide recommendations to the BOD to
ensure consistency between information technology strategic plan and BNI’s
strategic business activity plan by taking into account efficiency and effectiveness,
roadmap, required resources, as well as cost and benefit anticipated upon the
implementation of the strategic plan.
- Evaluate and provide inputs on the
compatibility of approved projects with the IT strategic plan.
- Determine the priority status of critical IT
projects with significant impact on BNI operational activities.
- Evaluate on the compatibility of IT with
management information system needs that support the management of BNI
business activities.
3. IT risk management -
Provide recommendations to the Board of Directors on the formulation of main
IT policies and procedures, primarily with regard to the development and
establishment of IT systems, IT operational activities and communication networks,
information security, end-user computing, e-banking, IT service providers as well
as policies and procedures related to risk management through IT applications.
- Ensure the effectiveness of risk mitigation
measures and BNI investments in information technology that will contribute
to the achievement of BNI business goals.
- Facilitate relations between divisionsunits
in addressing various IT-related issues. 4. IT performance measurement and evaluation
- Analyze and provide recommendations on the compatibility of implementing IT
projects with the project plan project charter as agreed upon in the service level
agreement SLA
- Monitor IT performance and measures introduced for improvements.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
232
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN
Fungsi Kepatuhan di BNI dijalankan Divisi Kepatuhan yang mana Direksi telah membentuk Divisi Kepatuhan
beserta fungsi-fungsi pokoknya pada tanggal 20 Januari 2004 sebagai satuan kerja kepatuhan yang
permanen yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan.
Direktur Kepatuhan BNI saat ini dijabat oleh Ahdi Jumhari Luddin yang ditunjuk oleh Komisaris dan
Direktur Utama serta telah mendapat persetujuan BI, sesuai Surat BI No. 10156DSDM tanggal 29 Mei
2008 yang berlaku efektif sejak tanggal 24 Maret 2008.
Hubungan kerja Divisi Kepatuhan dengan unit organisasi lainnya adalah sebagai partner yang
independen, baik dalam proses rancangan kebijakan maupun review kepatuhan terhadap aktivitas
operasional lainnya.
Dalam menjalankan fungsinya, Divisi Kepatuhan melakukan:
a. uji kepatuhansertifikasi terhadap rancangan kebijakan yang akan dibakukan sebagai pedoman
operasional. b. uji kepatuhan terhadap usulan kredit baru dan atau
tambahan serta pengadaan barang dan jasa yang merupakan kewenangan Direksi.
c. uji kepatuhan terhadap usulan kredit baru dan atau tambahan untuk segmen menengah yang
merupakan kewenangan di bawah Direksi. d. pemantauan dan sosialisasi atas pelaksanaan
Prinsip Mengenal Nasabah, penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme serta pelaksanaan kewajiban sesuai Undang-undang Pencegahan dan Pemberantasan
Tindak Pidana Pencucian Uang UU PP TPPU.
e. menyusun action plan dan progress penerapan program Anti Pencucian Uang APU dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme PPT untuk dilaporkan ke Bank Indonesia.
f. review secara rutin oleh Quality Assurance QA, terhadap aktivitas operasional berdasarkan risk
assesment dan memantau tindak lanjut temuan hasil review QA, hasil audit internal maupun
eksternal.
Penerapan Fungsi Pokok Kepatuhan oleh Divisi Kepatuhan dalam rangka memastikan kepatuhan bank
meliputi:
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
IMPLEMENTATION OF COMPLIANCE FUNCTION
The Compliance function within BNI is performed by the Compliance Division which was established by
the Board of Directors along with its key functions on 20 January 2004 as a permanent compliance
work unit directly accountable to the Director of Compliance.
The position of BNI’s Director of Compliance is currently held by Ahdi Jumhari Luddin appointed
by the President Commissioner and President Director upon approval from Bank Indonesia, confirm
BI Letter No. 10156DSDM dated 29 May 2008 effective since 24 March 2008.
Working relations between the Compliance Division and other organizational units are based
on independent partnership with regard to the formulation of policies and compliance review of
other operational activities.
In performing its function, the Compliance Division: a. conducts a compliance testcertification towards
policies which shall be standardized into operational guidelines.
b. conducts a compliance test on new credit decisions and or the implementation of
procurement mechanisms which are under the authority of the Board of Directors.
c. conducts a compliance test on proposal for new or additional loans in the medium segment that
are under the authority of the Board of Directors. d. monitors and socializes the implementation of
Know Your Customer principle and programs for Anti Money Laundering and Prevention
of Funding for Terrorist as well as relevant requirements in line with Law on Prevention and
Eradication of Money Laundering UU PP TPPU.
e. prepare an action plan and progress report on the implementation of the Anti-Money Laundering
and Prevention of Terrorism Funding program for submission to Bank Indonesia.
f. routine review by Quality Assurance QA on operational activities based on risk assessment,
as well as monitoring the follow-up to results of review by QA, and results of internal and external
audit.
The implementation of the Compliance Function by the Compliance Division to ensure Bank compliance
encompasses the following responsibilities:
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Financial Review
Business Review
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
Functional Review
Corporate Data
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
233
a. melakukan pengujian kepatuhansertifikasi terhadap rancangan kebijakan dan prosedur yang dibuat oleh unit
pembuat kebijakan, yang selanjutnya dibakukan dalam Pedoman Perusahaan.
b. membantu Direktur Kepatuhan sebagai penguji kepatuhan terhadap rancangan keputusan kredit serta
pengadaan barang dan jasa yang merupakan kewenangan Direksi untuk mendapatkan Compliance Statement.
Disamping itu juga sebagai penguji kepatuhan terhadap rancangan keputusan kredit segmen menengah untuk
pemberian kredit baru dan tambahan yang kewenangan memutusnya di bawah Direksi
. c. melalui Quality Assurance QA Officer, melakukan
review kepatuhan terhadap aktivitas operasional
berdasarkan risk risk based review dengan membuat risk assessment
. Review dilaksanakan secara harian, berkala maupun mendadak serta memantau tindak
lanjut temuan audit internal maupun eksternal. Untuk mendukung proses review digunakan tool berupa
checklist dari aplikasi CARS Computer Assisted Review
System sebagai early warning system dalam risiko
operasional. Sarana lain yang dikembangkan adalah BCO BNI Control Overview yang merupakan database hasil
review QA secara paperless sekaligus sebagai sarana
pemantauan tindak lanjut temuan QA. d. secara aktif mendistribusikan informasi Peraturan Bank
Indonesia dan peraturan lainnya yang terkait dengan aktivitas perbankan kepada segenap unit organisasi untuk
dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku e. melakukan penelitian, pemantauan, dan sosialisasi secara
terus menerus atas pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabahpenerapan Program Anti Pencucian Uang
dan Pencegahan Pendanaan Terorisme APU dan PPT dan pelaksanaan Undang-undang Pencegahan
dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Mengingat jaringan distribusi BNI yang cukup luas,
maka Divisi Kepatuhan antara lain berinisiatif selalu menyempurnakan system untuk mengindentifikasikan
transaksi keuangan mencurigakan, mendeteksi transaksi keuangan tunai dalam jumlah tertentu, serta alert
system
untuk mengindentifikasi calon nasabah yang dianggap berisiko tinggi, calon nasabah yang berasal dari
negara yang tergolong sebagai negara berisiko tinggi, serta mengidentifikasikan bisnis berisiko tinggi yang
kemungkinan digunakan dalam aktivitas pencucian uang maupun pembiayaan teroris. Divisi Kepatuhan juga secara
terus-menerus melakukan penyempurnaan prosedur pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah serta melakukan
pemantauan pelaksanaan pengkinian data nasabah oleh unit operasional dan sosialisasi atas pelaksanaan Prinsip
Mengenal Nasabah dan pelaksanaan UU PP TPPU. Sosialisasi dilakukan melalui metode tatap muka maupun
melalui program e-learning Prinsip Mengenal Nasabah yang dipersiapkan oleh Divisi Kepatuhan bekerja sama
dengan Divisi Pendidikan dan Pelatihan. a.
conduct a compliance test and certification of policies and procedures formulated by policy-making
units which will later be standardized into Company Guidelines.
b. assist the Compliance Director in carrying out a compliance test on credit decisions as well as the
procurement of goods and services of which the authority to decide lies with the Board of Directors
through the Compliance Statement. It also conduct compliance test on decision drafts for new or
additional credit proposal in the middle segment whose authority rests under the level of Board of
Directors.
c. through the Quality Assurance QA Officer, a risk- based compliance review is carried out towards
operational activities through a risk assessment. Reviews are conducted on a daily, periodic or
incidental basis, along with the monitoring of follow- up actions to internal and external audit findings.
The review process utilizes a number of tools in the form of a set of check lists on the CARS Computer
Assisted Review System application as an early warning system for operational risks. Other tools
being developed include BCO BNI Control Overview as a paperless QA review results database to monitor
follow-up measures on QA findings.
d. actively disseminate information on Bank Indonesia Regulations and other banking policies to all
organizational units for due implementation. e. The Compliance Division also conducts continual
research, monitoring and information dissemination activities on the implementation of the ‘Know Your
Customer’ KYC principle and the Anti-Laundering and Prevention of Terrorism Funding Program, as
well as the implementation of Law on the Prevention and Abolition of Money Laundering. Given BNI’s
fairly extensive distribution network, the Compliance Division among others has initiated steps to improve
various systems designed to identify dubious financial transactions and to detect cash transactions within a
certain amount, as well as the alert system to identify possible high-risk customers and customers from
high-risk countries, and identification of high-risk businesses which may be used for money laundering
or terrorism funding. The Compliance Division also constantly improves on the KYC implementation
procedure, monitors the updating of customer data by operational units and disseminates information on
the implementation of KYC and Law on the Prevention and Abolition of Money Laundering. These information
dissemination activities are assured through direct interaction or e-learning programs on KYC organized
by the Compliance Division in collaboration with the Education and Training Division.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
234
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
f. memantau pelaksanaan kepatuhan Bank terhadap Peraturan Bank Indonesia, melalui
penerapan fungsi pokok Kepatuhan yang dituangkan dalam bentuk laporan Direktur
Kepatuhan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris secara
periodik. Dapat disimpulkan bahwa secara umum pelaksanaan kepatuhan terhadap
Peraturan Bank Indonesia dalam tahun 2010 telah berjalan baik. Penyimpangan yang terjadi
bukan suatu pelanggaran dan bersifat immateriil dan telah diselesaikan dengan baik.
Direktur Kepatuhan melaporkan tugas dan tanggung jawabnya kepada Direktur Utama
dengan tembusan kepada Dewan Komisaris secara periodik, paling kurang secara triwulanan
yang telah dilakukan secara tepat waktu. Selain itu Laporan Tugas dan Tanggung Jawab Direktur
Kepatuhan juga disampaikan kepada Bank Indonesia dengan tembusan kepada Dewan Komisaris dan
Direktur Utama secara semesteran. Untuk periode semester I 2010 dan semester II 2010, Laporan
telah disampaikan masing-masing melalui Surat nomor DIR070R tanggal 30 Juli 2010 dan nomor
DIR007R tanggal 28 Januari 2011.
Direksi melalui Direktur Kepatuhan telah menyetujui kebijakan kepatuhan dalam bentuk Pedoman
Perusahaan PP Kepatuhan yang berlaku di BNI. Selanjutnya, Direksi BNI melalui unit-unit pembuat
kebijakan dalam bentuk instruksi senantiasa mengkomunikasikan kebijakan, pedoman, sistem
dan prosedur ke seluruh jenjang organisasi.
Dibidang SDM, dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi yang
meliputi: a. penyelenggaraan refreshing workshop, pelatihan
dan seminar-seminar atas aktivitas perbankan secara berkesinambungan baik dalam bentuk
klasikal maupun On the Job Training kepada pegawai BNI sesuai dengan kompetensinya;
b. penyediaan fasilitas bagi pegawai BNI untuk turut serta dalam ujian sertifikasi manajemen
risiko maupun pelatihan yang berkaitan dengan kompetensi lainnya yang dilakukan oleh lembaga
eksternal;
c. penyediaan sarana e-learning yang dapat di akses oleh segenap pegawai BNI.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
f. monitoring the Bank’s compliance towards Bank Indonesia Regulations is carried out through
the implementation of the compliance function, the results of which are incorporated in the
Compliance Director’s Report presented to the President Director with a copy forwarded to
BOC on a periodic basis. The Bank in general has complied with Bank Indonesia Regulations
throughout 2010, except for several immaterial shortcomings which do not constitute as breaches
of existing regulations and have been duly resolved.
In the discharging of duties and responsibilities, the Compliance Director submits a report to the President
Director with a copy forwarded to the Board of Commissioners on a monthly basis. This has been
carried out in a timely fashion. In addition, a report on the duties and responsibilities of the Compliance
Director is also delivered to Bank Indonesia on a semi- annual basis, with copies forwarded to the Board of
Commissioners and President Director. For the first semester of 2010 and the second semester of 2010,
reports have each been submitted through Letters No. DIR070R dated 30 July 2010 and No. DIR007R
dated 28 January 2011, respectively.
The Board of Directors through the Compliance Director has issued approvals for compliance policies
in the form of a Compliance Manual applicable within BNI. The Board of Directors through policy-
making units has issued instructions for the continual communication of policies, guidelines, systems and
procedures to all organizational levels.
Enhancing human resource quality is initiated through the following measures:
a. provide refresher workshop, training and seminars on banking activities in a continual manner both
through regular and on-the-job programs for BNI employees in accordance with their competencies;
b. provide BNI employees with the opportunity to participate in the risk management certification
exam and training related to other competencies organized by external institutions;
c. provide e-learning facilities accessible to all BNI employees.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Financial Review
Business Review
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
Functional Review
Corporate Data
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
235
Untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas Satuan Kerja Kepatuhan telah dikembangkan
sarana Manajemen Information System MIS yang meliputi antara lain: BCO BNI Control Review,
CARS Computer Assisted Review System, GRIPS Gathering Reports and Information Processing
System
, EIS Executive Information System.
PENERAPAN FUNGSI AUDIT INTERN
Fungsi audit intern di BNI dijalankan oleh Satuan Pengawasan Intern SPI sebagai unit yang langsung
berada di bawah Direktur Utama. Kelembagaan SPI di BNI bersifat independen dan tidak terlibat langsung
terhadap satuan kerja operasional.
Fungsi audit intern BNI dilakukan mengacu pada Standard Pelaksanaan Fungsi Audit Intern
Bank SPFAIB, beberapa hal penting yang telah dilaksanakan terkait hal tersebut adalah:
-
Piagam Audit Intern Internal Audit Charter yang ditandatangani oleh Direktur Utama BNI
dan disetujui oleh Dewan Komisaris BNI, telah disusun dan selalu diupdate terakhir sesuai Surat
Keputusan DIR No. KP275DIRR tanggal 31-12- 2009.
- Fungsi Satuan Kerja Audit Intern telah dibentuk
sesuai Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum SPFAIB dengan nama Satuan
Pengawasan Intern SPI.
- Panduan Audit Intern telah disusun berupa Buku
Pedoman Kebijaksanaan, Organisasi dan Prosedur dan selalu diupdate sesuai dengan perkembangan
bisnis, organisasi dan ketentuan yang berlaku.
Pemimpin Satuan Pengawasan Intern saat ini dijabat oleh Muhammad Anas Malla, SH, LLM, 53 tahun yang
menjabat sebagai Pemimpin Satuan Pengawasan Intern sejak bulan Juni tahun 2006. Sebelum menjabat
sebagai pemimpin Satuan Pengawasan Intern BNI, telah menjabat antara lain sebagai Pemimpin
Divisi Kepatuhan, Wakil Pemimpin Kantor Wilayah, Pemimpin Kantor Cabang BNI Dalam dan Luar Negeri.
Secara struktural dalam menjalankan tugasnya Pemimpin Satuan Pengawasan Intern membawahi
3 tiga Wakil Pemimpin yang masing-masing fungsi tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Wakil Pemimpin Area 1 audit Kantor Besar
Internasional dan Penunjang yang membawahi fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Kelompok Audit Internasional Penunjang 2. Kelompok Audit Khusus
3. Kelompok Audit Teknologi Informasi To heighten effectiveness in the implementation
of duties assigned to the Compliance Unit, a Management Information System MIS has been
developed among others through BCO BNI Control Review, CARS Computer Assisted Review System,
GRIPS Gathering Reports and Information Processing System, and EIS Executive Information System.
IMPLEMENTATION OF THE INTERNAL AUDIT FUNCTION
BNI’s internal audit function is performed by the Internal Audit Unit IAU directly reporting to the
President Director. Within BNI, the IAU is an independent institution and not directly involved in
operational units.
BNI’s internal audit function is performed in adherence to the Implementation Standard of the Bank’s Internal
Audit Function SPFAIB through the following aspects:
-
The Internal Audit Charter signed by BNI President Director and approved by BNI President
Commissioner was established and has been updated over time the most recent was confirm
BOD Directive No KP275DIRR dated 31-12- 2009.
- The Internal Audit Work Unit was established
according to the Implementation Standard on the Internal Audit Function for Commercial Banks,
known as the Internal Audit Unit IAU.
- Internal Audit Guidelines are embodied in the
Policy, Organization, and Procedure Manual updated over time in line with business and
organizational developments and existing policies.
The Head of the Internal Audit Unit is currently Muhammad Anas Malla, SH, LLM, age 53, who
has held the position of Head of the Internal Audit Unit since June 2006. Prior to serving as Head of
the Internal Audit Unit, he served as Head of the Compliance Division, Deputy Head of Regional Office,
and Head of BNI Domestic and Overseas Branches.
In carrying out duties, the Head of the Internal Audit Unit structurally supervises 3 Deputy Heads each with
the following functions: a. Area 1 Deputy Head International Head Office
and supporting audit overseeing the following functions:
1. International Audit Group Support 2. Special Audit Group
3. Information Technology Audit Group
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
236
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
b. Wakil Pemimpin Area 2 Audit Kredit dan Jaringan yang membawahi fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Kelompok Audit Kredit 2. Kelompok Audit Jaringan
3. Kelompok Audit Business Usaha Kredit jaringan
c. Wakil Pemimpin Area 3 Audit Kredit Jaringan yang membawahi fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Kelompok Audit Kredit 2. Kelompok Audit Jaringan
3. Bagian Umum yang melekat pada Bagian
Umum Wilayah Selain itu, Pemimpin Satuan Pengawasan Intern juga
didukung oleh Kelompok Penunjang yang meliputi Pengembangan Perencanaan, Pengelolaan SDM
dan Bagian Umum, serta Pengendalian Mutu Audit.
Audit dilakukan dengan ruang lingkup keseluruhan kegiatan BNI yang difokuskan pada aspek dan unsur
kegiatan yang memiliki tingkat risiko yang tinggi terhadap kepentingan Bank dan Masyarakat dengan
pendekatan “Risk Based Audit”. SPI BNI telah melakukan fungsi pengawasan secara independen
dengan cakupan tugas yang memadai dengan pendekatan Risk Based Audit, sesuai dengan rencana,
pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit dalam Rencana Audit dan Konsultasi Tahunan RAT.
Pelaksanaan penilaian kecukupan dan efektivitas pengendalian Intern Bank telah tertuang dalam Tujuan
Audit dalam setiap penugasan dan fokus audit yang ditetapkan berdasarkan hasil evaluasi risiko pada
masing-masing aktivitas yaitu: a. menilai efektivitas Risk Management
b. menilai Kecukupan dan Efektivitas Internal Control.
Setiap hasil pemeriksaan telah dilaporkan sesuai dengan SPFAIB yaitu kepada Direktur Utama dengan
tembusan kepada Direktur Kepatuhan dan kepada Dewan Komisaris.
Pemantauan dan analisa perkembangan tindak lanjut perbaikan yang dilakukan oleh auditee telah dilakukan
secara off site dan on site. Pemantauan dilakukan dengan menggunakan aplikasi IAMS Internal Audit
Monitoring System
, yang dapat menghasilkan laporan pending tindak lanjut hasil audit secara up to date.
Pengkinian pedoman serta sistem dan prosedur kerja telah dilakukan sesuai perkembangan bisnis,
organisasi dan ketentuan yang berlaku melalui updating dalam sistem Pedoman Perusahaan Online
BNI.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
b. Area 2 Deputy Head Credit and network audit overseeing the following functions:
1. Credit Audit Group 2. Network Audit Group
3. Network Credit Business Audit Group
c. Area 3 Deputy Head Credit Network Audit overseeing the following functions:
1. Credit Audit Group 2. Network Audit Group
3. General Affairs Section attached to the Regional
General Affairs Section In addition, the Head of Internal Audit Unit is supported
by a number of support functions comprising Planning Development, Human Resources General Affairs,
and Audit Quality Control.
Audits are performed on the entire scope of BNI activities focused on aspects and elements with high
risk levels affecting the interest of the bank and the public through a risk-based approach. BNI’s Internal
Audit Unit conducts independent oversight with sufficient scope of work through the risk-based audit
approach according to the audit plan, implementation, and results monitoring in the Annual Audit and
Consultancy Plan.
The assessment of the adequacy and effectiveness of the Bank’s internal control is incorporated in the Audit
Purpose of each assignment, and the audit focus is determined based on the risk evaluation results of each
activity which covers the following: a. Assess the effectiveness of risk management
b. Assess the adequacy and effectiveness of internal
control All audit results are reported in accordance with
SPFAIB to the President Director with a copy forwarded to the Compliance Director and to the Board of
Commissioners.
The monitoring and analysis of progress achieved in implementing improvement measures by the
auditee has been conducted both off-site and on-site. Monitoring activities adopt the IAMS Internal Audit
Monitoring System application which provides up-to- date reports on follow-up to audit results. Operating
guidelines, systems and procedures are updated in line with business and organizational developments and
existing policies through the updating of BNI’s online Company Manual.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Financial Review
Business Review
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
Functional Review
Corporate Data
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
237
Temuan audit intern Bank dalam Laporan Hasil Audit SPI telah mendapatkan disposisiarahan strategis dari
Direksi dan tindak lanjutnya dimonitor oleh manajemen lini, Divisi Kepatuhan dan SPI, serta dilaporkan per
triwulanan. Laporan dan realisasi audit SPI dilaporkan kepada Dewan Komisaris sebagai wakil pemegang
saham melalui Laporan Kaji Ulang Business Plan SPI setiap semester.
Kaji ulang secara berkala atas efektivitas pelaksanaan kerja SKAI dan kepatuhannya terhadap SPFAIB oleh
pihak eksternal telah dilakukan setiap 3 tiga tahun. Review terakhir dilakukan pada bulan Mei 2009
oleh pihak eksternal yaitu PT. Sidharta Consulting KPMG dengan hasil bahwa secara umum Bank telah
memenuhi ketentuan di dalam SPFAIB.
Pemenuhan sumber daya yang berkualitas dilakukan dengan menetapkan kualifikasikompetensi
yang diperlukan untuk menunjang efektivitas dan melakukan rekrutmen secara berkala. Untuk
meningkatkan kualitas SDM dilakukan pelatihan, training, program sertifikasi dan mengikutsertakan
dalam seminar-seminar. Perencanaan peningkatan mutu SDM dituangkan dalam Business Plan yang
dibuat setiap tahun. Realisasi tahun 2010 SPI telah bekerja sama dengan beberapa instansi seperti IAI,
IIA, IBI, melakukan seminar dalam dan luar negeri, Program Refreshing Audit tahunan dan workshop
audit dan training best practices audit.
Laporan Pelaksanaan dan Realisasi Hasil Audit Intern Tahun 2010
a. Ruang Lingkup dan Jenis AuditKonsultasi
Ruang lingkup kegiatan SPI mencakup pelaksanaan assurance dan konsultasi terhadap seluruh
kegiatan BNI dan semua tingkatan manajemen BNI. Jenis Kegiatan SPI terdiri dari:
1. kegiatan audit yang terdiri dari, Audit Umum,
Audit Teknologi Informasi TI, Audit Issue Proyek dan Audit Pendalaman.
2. kegiatan konsultasi Formal dan Informal.
b. Metodologi Audit Konsultasi
1. Kegiatan assurance. Dalam pelaksanaan kegiatan assurance, SPI
menggunakan metode dan pendekatan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan audit dilakukan dengan
menggunakan pendekatan Risk Based Audit dimana prioritas auditee yang diperiksa
adalah auditee yang memiliki tingkat risiko tinggi.
Internal audit results in the IAU audit report are based on the strategic decisions directions of the Board of
Directors where follow-up actions are monitored by line management, the Compliance Division and IAU,
and reported on a quarterly basis. IAU audit report and implementation is reported to the Board of Commissioners
as the representative of shareholders through the semi- annual IAU Report on Business Plan Review.
A periodic review performed by external parties on the implementation effectiveness of responsibilities assigned
to the Internal Audit Work Unit and its compliance with SPFAIB is carried out every three years. The most recent
review was conducted in May 2009 by PT Sidharta Consulting KPMG as the external party which found
that the Bank in general has fulfilled terms and conditions stated in SPFAIB.
Efforts to ensure qualified human resource are carried out by identifying the required qualificationscompetencies to
support effectiveness and through periodic recruitment. Human resource quality is enhanced through training,
certification programs, and seminars. Human resource quality improvement plans are incorporated in the
Business Plan, prepared on an annual basis. To achieve this, in 2010 IAU worked together with several agencies
such as IAI, IIA, IBI in organizing national and international seminars, annual audit refresher programs, audit
workshops and audit best practices training.
Report on Internal Audit Implementation and Realization for 2010
a. Scope and Type of AuditConsultancy
The scope of IAU activities encompasses the provision of assurance and consultancy on all BNI activities and
for all management levels. IAU activities consist of the following:
1. Audit work: General audit, Information technology
IT audit, issueproject audit and in-depth audit. 2. Consultancy work formal and informal.
b. Audit Consultancy Methodology
1. Assurance Activity In providing assurance, IAU applies the following
methods and approaches: a. Audits are implemented through the risk-based
audit approach where priority is placed on auditees’ with high risk levels.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
238
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
b. Tujuan kegiatan audit yang dilakukan oleh SPI adalah sebagai berikut:
menilai efektivitas dan kualitas Risk Management
. menilai efektivitas dan kecukupan Internal
Control. 2. Kegiatan Konsultasi
Jasa konsultasi dilaksanakan sesuai dengan kebutuhanpermintaan user dan ketersediaan
sumber daya SPI, sepanjang tidak mengganggu independensi dan objektivitas SPI dalam
pelaksanaan audit.
c. Realisasi Pelaksanaan Audit
Berdasarkan Rencana Audit Tahunan RAT tahun 2010, target pelaksanaan audit dan konsultasi
sebanyak 153 seratus lima puluh tiga auditee dari total 326 tiga ratus dua puluh enam auditee
BNI, di luar audit pendalaman. Realisasi audit dan konsultasi sampai dengan akhir tahun 2010
sebanyak 168 seratus enam puluh delapan auditee 109,80. Secara komposisi hasil audit
dapat dilihat pada tabel berikut:
Realisasi Per Jenis Audit
Jenis Target
Target Realisasi
Realization Type
Umum 141
142 100.71
General Teknologi Informasi
4 7
175.00 Information Technology
Proyek 1
1 100.00
Project Konsultasi
2 5
250.00 Consultation
Issue 5
6 120.00
Issues Pendalaman
7 -
In-depth Total
153 168
109.80 Total
Piagam Audit Intern Internal Audit Charter a. Visi dan Misi SPI
1. Visi SPI adalah ”Menjadi mitra bisnis yang profesional, independen dan obyektif bagi
manajemen untuk mendukung terwujudnya BNI sebagai Bank yang unggul, terkemuka dan
terdepan dalam layanan dan kinerja”.
2. Misi SPI adalah “Melaksanakan kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan
obyektif, untuk memberikan nilai tambah dalam peningkatan efektivitas risk management,
control dan governance process”.
b. Tujuan dan Ruang Lingkup Kegiatan SPI
1. Kegiatan yang dilakukan SPI bertujuan untuk memberikan rekomendasi perbaikan terhadap
kualitas dan efektivitas pengelolaan risiko serta kecukupan dan efektivitas pengendalian intern.
b. Audit-related activities performed by IAU aim to:
assess the effectiveness and quality of Risk Management.
assess the effectiveness and adequacy of Internal Control.
2. Consultancy Activity Consultancy services are provided in accordance
with user needsrequests and the availability of IAU resources providing such services do
not interfere with IAU’s independence and objectivity in conducting audit activities.
c. Actual Audit Implementation
Based on the Annual Audit Plan AAP for 2010, the target for audit and consultancy implementation was
set at 153 auditees from a total of 326 BNI auditees apart from in-depth audits. The realization of the
audit and consultancy target by the end of 2010 was 168 auditees 109.80. In terms of composition,
audits results are presented in the table below:
Audit Type Realization
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Internal Audit Charter a. IAU Vision and Mission
1. IAU’s vision is ”to become a professional, independent and objective business partner for
management in shaping BNI into a leading and premier Bank at the forefront of services and
performance”.
2. IAU’s mission is “to perform assurance and consultancy activities in an independent and
objective manner to offer added value by enhancing the effectiveness of risk management,
control and governance process”.
b. Purpose and Scope of IAU Activities
1. Activities conducted by IAU aim to provide recommendations on ensuring improvements to
risk management effectiveness and quality as well as internal control adequacy and effectiveness.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Financial Review
Business Review
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
Functional Review
Corporate Data
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
239
2. Ruang lingkup kegiatan SPI mencakup pelaksanaan assurance dan konsultasi terhadap
seluruh kegiatan BNI dan semua tingkatan manajemen BNI.
c. Struktur dan Kedudukan SPI
1. SPI dipimpin oleh seorang Pemimpin SPI yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Utama. 2. Pemimpin SPI diangkat dan diberhentikan
oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada Bank
Indonesia dan Bapepam dan LK. 3. Direktur Utama dapat memberhentikan
Pemimpin SPI, setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris, jika Pemimpin SPI tidak
memenuhi persyaratan sebagai auditor SPI sebagaimana diatur dalam Keputusan Ketua
Bapepam dan LK Nomor Kep-496BL2008 tanggal 28 Nopember 2008 danatau gagal atau
tidak cakap menjalankan tugas.
4. Auditor SPI bertanggung jawab kepada Pemimpin SPI sesuai dengan struktur
organisasi SPI.
d. Tugas dan Tanggung Jawab SPI
1. Menyusun dan melaksanakan Rencana Audit dan Konsultasi Tahunan.
2. Melaporkan realisasi Rencana Audit dan Konsultasi Tahunan setiap semester kepada
Direktur Utama dan Dewan Komisaris. 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas
efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia,
pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya.
4. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen
risiko sesuai dengan kebijakan BNI. 5. Memberikan saran perbaikan dan informasi
yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen.
6. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada
Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan.
7. Memberikan konsultasi kepada pihak intern BNI untuk memberikan nilai tambah dan perbaikan
terhadap kualitas pengendalian, pengelolaan risiko dan tata kelola perusahaan.
8. Melakukan audit pendalaman khusus apabila diperlukan.
2. The scope of IAU activities encompasses the implementation of assurance and
consultancy services on all BNI activities for every BNI management level.
c. IAU Structure and Position
1. The IAU is led by the IAU Head reporting directly to the President Director.
2. The IAU Head is appointed and dismissed by the President Director upon approval from
the Board of Commissioners and reported to Bank Indonesia as well as Bapepam and LK.
3. The President Director may discharge the Head of IAU upon obtaining approval from
the Board of Commissioners when the IAU Head fails to satisfy requirements as an IAU
auditor as governed in Bapepam and LK Chairman’s Directive No. Kep-496BL2008
dated 28 November 2008 andor fails or found unqualified to perform the necessary
duties.
4. IAU auditor is accountable to the IAU Head in accordance with IAU’s organizational
structure.
d. Duties and Responsibilities of IAU
1. Prepares and implements the Annual Audit and Consultancy Plan.
2. Reports on the realization of the Annual Audit and Consultancy Plan for every semester
to the President Director and the Board of Commissioners.
3. Examines and assesses efficiency and effectiveness in the areas of finance,
accounting, operations, human resource, marketing, information technology and other
activities.
4. Examines and evaluates the implementation of internal controls and the risk management
system in accordance with BNI policies. 5. Offers recommendations for improvements
and the provision of objective information on audited activities at all management levels.
6. Prepares an audit report for submission to the President Director and Board of
Commissioners with a copy forwarded to the Compliance Director.
7. Provides consultancy services to BNI internal parties to ensure added value and
improvements to the quality of control, risk management and corporate governance
mechanisms.
8. Conducts an in-depth specific audit when deemed necessary.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
240
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
9. Melaksanakan pemantauan tindak lanjut audit dan melaporkan kepada Direktur Utama dan
Dewan Komisaris setiap triwulan. 10. Melaporkan segera atas setiap temuan
audit yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha Bank kepada Direktur
Utama dan Dewan Komisaris. 11. Menyiapkan Laporan Pelaksanaan dan Pokok-
pokok Hasil Audit dan menyampaikan kepada Bank Indonesia.
12. Mengajukan Anggaran Tahunan untuk tahun yang akan datang dan melaporkan realisasinya
kepada Direktur Utama setiap semester. 13. Menyusun kebijakan dan prosedur tertulis
sebagai pedoman bagi Auditor Intern dalam melaksanakan tugasnya.
14. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit yang dilakukan.
15. Melaksanakan pendidikan secara berkelanjutan dan sesuai dengan kompetensi auditor.
16. Bekerja sama dengan Komite Audit.
e. Wewenang SPI
1. Melakukan akses secara penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap catatan, informasi,
karyawan, dana, asset, lokasiarea serta sumber daya lain BNI, yang berkaitan dengan
pelaksanaan audit dan konsultasi.
2. Melakukan verifikasi, wawancara, konfirmasi dan teknik pemeriksaan lainnya kepada
nasabah atau pihak lain berkaitan dengan pelaksanaan audit dan konsultasi.
3. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris danatau Komite
Audit serta anggota dari Direksi, Dewan Komisaris, danatau Komite Audit.
4. Melakukan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris danatau
Komite Audit. 5. Menentukan jadwal, auditee, personil, ruang
lingkup dan menggunakan metodologi, teknik, perangkat dan pendekatan audit
dalam melaksanakan tugas pokok yang telah ditetapkan.
6. Melakukan koordinasi dengan auditor eksternal. 7. Menggunakan jasa pihak ekstern dalam
pelaksanaan audit apabila dipandang perlu.
f. Kode Etik SPI
Auditor SPI harus menerapkan dan menjunjung tinggi Kode Etik sebagai berikut:
1. Integritas a. Melakukan tugasnya dengan jujur, tekun
dan bertanggung jawab.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
9. Monitors follow-up actions to the audit process and reports to the President Director and the
Board of Commissioners on a quarterly basis. 10.Immediately reports on any audit finding
assessed to obstruct the sustainability of the Bank’s business activities to the President
Director and the Board of Commissioners. 11. Prepares a report on audit implementation
and key audit results for submission to Bank Indonesia.
12. Submits the Annual Budget for the forthcoming year and reports on its realization to the
President Director on a semi-annual basis. 13. Formulates written policies and procedures
as guidelines for the Internal Auditor in the implementation of duties.
14. Prepares programs to evaluate the quality of audit activities.
15. Provides education and training programs in a continual manner in accordance with the
auditor’s competencies. 16. Works together with the Audit Committee.
e. IAU Authority
1. Has complete, unrestricted and unlimited access to BNI’s records, information,
employees, funds, assets, locationsareas and other resources related to the implementation
of audit and consultancy activities.
2. Conducts verifications, interviews, confirmations and other audit techniques
for customers or other parties related to the implementation of audit and consultancy
activities.
3. Engages in direct communication with the executives and members of BOD, BOC andor
the Audit Committee. 4. Conducts periodic and incidental meetings with
the BOD, BOC andor the Audit Committee. 5. Determines schedules, auditees, personnel
and scope, and applies the appropriate audit methodology, technique, instrument and
approach in implementing core duties. 6. Coordinates with the external auditor.
7. Employs the services of an external party in the implementation of audit activities when
considered necessary.
f. IAU Code of Conduct
An IAU Auditor must apply and uphold the following Code of Conduct:
1.Integrity a. Performs duties in an honest,
conscientious, and responsible manner.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Financial Review
Business Review
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
Functional Review
Corporate Data
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
241
b. Mematuhi hukum dan membuat pengungkapan sesuai dengan ketentuan
perundangan dan profesinya. c. Tidak melakukan tindakan yang dapat
merusak kredibilitas SPI dan profesi internal audit.
d. Mendukung tujuan BNI dan SPI. 2. Obyektivitas
a. Tidak terlibat dalam kegiatan yang akan menimbulkan konflik kepentingan.
b. Tidak menerima apapun yang berdampak atau diduga akan berdampak terhadap
professional judgement .
c. Senantiasa menggunakan professional judgement dalam pelaksanaan tugas pada
kondisi dan situasi apapun. d. Mengungkapkan semua fakta yang
diketahui. 3. Kerahasiaan
a. Bersikap hati-hati dalam menggunakan dan menjaga informasi yang diperoleh dalam
pelaksanaan tugasnya. b. Tidak menggunakan informasi untuk
kepentingan siapapun danatau dengan cara apapun yang akan bertentangan dengan
hukum danatau ketentuan organisasi.
g. Kompetensi
1. Melaksanakan tugas sesuai dengan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman
yang dimilikinya. 2. Melaksanakan audit sesuai dengan Standar
Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank SPFAIB atau standar audit yang berlaku.
3. Meningkatkan kompetensi secara terus menerus.
h. Persyaratan Auditor SPI
1. Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur dan obyektif
dalam pelaksanaan tugas. 2. Memiliki pengetahuan dan pengalaman
mengenai teknis audit, pengetahuan prinsip manajemen, proses aktivitas auditee dan
disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugas.
3. Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan di bidang perbankan
dan pasar modal serta peraturan perundang- undangan terkait lainnya.
4. Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis
secara efektif. 5. Mematuhi standar profesi dan Kode Etik SPI.
b. Complies with applicable laws and provides disclosures in accordance with existing
policies and the demands of the profession. c. Does not commit actions that may damage
IAU credibility and the profession of the internal auditor.
d. Supports BNI and IAU goals. 2. Objectivity
a. Is not involved in activities that may lead to conflict of interest.
b. Does not accept any reward in any form which may influence or perceive to affect
professional judgment. c. Applies professional judgment at all
times in carrying out duties under any circumstances and situation.
d. Discloses all known facts. 3. Conidentiality
a. Exercises caution in using and holding information obtained during the
implementation of duties. b. Does not utilize information for the interest
of any person andor in any way that is in contradiction with existing laws andor
organizational policy.
g. Competence
1. Performs duties in accordance with the auditor’s knowledge, skills, and experience.
2. Implements the audit function in adherence to the Implementation Standard of the Bank’s
Internal Audit Function SPFAIB or existing audit standards.
3. Continually enhances competencies.
h. IAU Auditor Criteria
1. Demonstrates impeccable integrity with a professional conduct in an independent,
honest, and objective manner in the implementation of duties.
2. Possesses the necessary knowledge and experience in audit techniques, management
principles, auditee activities, and other disciplines of knowledge relevant to the
profession.
3. Knowledgeable on banking and capital market laws and regulations as well as other relevant
legislation. 4. Demonstrates the ability to interact and
communicate effectively both verbally and in writing.
5. Complies with professional standards and IAU Code of Conduct.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
242
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
6. Menjaga kerahasiaan informasi danatau data perusahaan terkait dengan pelaksanaan tugas
dan tanggungjawab SPI kecuali diwajibkan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan
atau penetapanputusan pengadilan.
7. Memahami prinsip-prinsip GCG dan manajemen risiko.
8. Senantiasa meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan profesionalismenya
secara terus menerus. 9. Tidak merangkap tugas dan jabatan atau
melakukan kegiatan operasional di BNI maupun anak perusahaan, kecuali kegiatan operasional
di SPI.
i. Perlindungan Hukum kepada Pemimpin dan Auditor SPI
Pemimpin dan auditor SPI memperoleh perlindungan hukum dari BNI dalam rangka
menjalankan tugas pokok, kewajiban, tanggung jawab dan wewenang SPI dengan mengacu
kepada ketentuan yang berlaku di BNI.
Internal Audit Charter akan direview secara periodik
agar pelaksanaan audit SPI senantiasa berada pada tingkat yang optimal.
FUNGSI EKSTERN
Dalam pelaksanaan audit Laporan Keuangan BNI tahun buku 2006 sampai dengan 2009, BNI menunjuk
Kantor Akuntan Publik KAP Purwantono, Sarwoko Sandjaja PSS, yang mana KAP tersebut telah
terdaftar di Bank Indonesia. Laporan Keuangan BNI per 31 Desember 2010 dilakukan audit oleh KAP
Purwantono, Suherman Surja, yang mana KAP tersebut telah terdaftar di Bank Indonesia.
Akuntan yang telah melakukan audit Laporan Keuangan BNI yaitu:
1. Tahun buku 2006 dan 2007 oleh akuntan Imam Sarwoko.
2. Tahun buku 2008 dan 2009 oleh akuntan Benyanto Suherman.
3. Tahun buku 2010 oleh akuntan Peter Surja. Dalam penggunaan Akuntan Independen Perseroan,
BNI telah melaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 17PMK.012008 tanggal
5 Februari 2008 khususnya pasal 3 ayat 1 disebutkan: Pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan
dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 enam tahun buku berturut-turut dan oleh
seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 tiga tahun buku berturut-turut.
6. Maintains the confidentiality of corporate information andor data related to the
implementation of IAU duties and responsibilities unless stated otherwise as
governed in existing laws and regulations or court decisions.
7. Understands the principles of GCG and risk management.
8. Enhances knowledge, expertise, and professionalism in a continual manner.
9. Does not hold concurrent positions and duties or conduct operational activities within
BNI and subsidiaries except IAU operational activities.
i. Legal Protection for IAU Head and Auditor
The Head of IAU and Internal Auditors receive legal protection from BNI in the discharging of
primary duties, obligations, responsibilities, and authority by complying with policies applicable in
BNI.
The Internal Audit Charter shall be reviewed periodically to ensure that the implementation of IAU
audit process constantly achieves optimal level.
EXTERNAL FUNCTION
In the auditing of BNI’s financial statements for fiscal year 2006 until 2009, BNI appointed Public
Accountant Firm KAP Purwantono, Sarwoko Sandjaja PSS, registered with Bank Indonesia. BNI’s
financial statements per 31 December 2010 were audited by KAP Purwantono, Suherman Surja,
registered with Bank Indonesia.
The following Accountant has audited BNI Financial Statements:
1. Fiscal year 2006 and 2007 by Imam Sarwoko, Accountant.
2. Fiscal year 2008 and 2009 by Benyanto Suherman, Accountant.
3. Fiscal year 2010 by Peter Surja, Accountant. In regards the use of Independent Accountants by
the Company, BNI has complied with Regulation of the Ministry of Finance No. 17PMK.012008 dated
5 February 2008, and especially article 3 sub-article 1, which stated that “A general audit on the financial
statements of a business entity shall be provided by a Public Accountant Firm KAP for 6 six consecutive
fiscal years at the most, and by a Public Accountant for 3 three consecutive fiscal years, at the most.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Financial Review
Business Review
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
Functional Review
Corporate Data
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
243
Jasa lainnya yang diberikan Akuntan selain Jasa Audit Laporan Keuangan Konsolidasian yaitu:
1. Audit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan 2. Audit DPLK
3. Prosedur Disepakati Bersama atas Operasional
Kustodian 4. Prosedur Disepakati Bersama atas Evaluasi Kinerja
5. Prosedur Disepakati Bersama atas Keamanan Sistem Pencatatan Surat Berharga Secara Scripless
BI-S4
Penunjukan KAP untuk pelaksanaan audit Laporan Keuangan BNI tahun buku 2010 terlebih dahulu
memperoleh persetujuan Dewan Komisaris yang diberikan kuasa oleh RUPS pada RUPS Tahunan tahun
buku 2009. Persetujuan Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit. Di tahun
2009, KAP Purwantono, Suherman Surja telah menyampaikan hasil audit dan management letter
kepada BNI tepat waktu, dan dinilai mampu bekerja secara independen, memenuhi standar profesional
akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Dewan Komisaris secara berkala melakukan Rapat Dewan Komisaris RADIKOM yang membahas
beberapa hal mengenai manajemen risiko seperti kinerja keuangan, Laporan Kepatuhan dan Laporan
Profil Risiko. Disamping itu, Dewan Komisaris juga memberikan rekomendasi dan atau persetujuan atas
usulan penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar.
Melalui Komite Pemantau Risiko, Dewan Komisaris melakukan evaluasi kebijakan manajemen risiko serta
implementasinya antara lain: a. Risiko Kredit: Loan Exposure Limit LEL, Internal
Rating System IRS; Industry Risk Rating IRR,
Portfolio Management, Stress Test. b. Risiko Pasar: Gap Limit, Value at Risk VaR Limit
dan Capital at Risk CaR Limit untuk BNI Dalam Negeri dalam kondisi normal maupun kondisi stress.
c. Risiko Likuiditas: On Shore Limit, Secondary Reserve
SR Ideal Rupiah dan Valas dalam kondisi ketat maupun normal;
d. Risiko Operasional: Beban Risiko Operasional, Key Risk Indicator
, Lost Event Database, Perangkat Risiko Operasional PERISKOP, Business Continuity
Plan .
e. Pemantauan Profil Risiko Bank dan Perusahaan Anak.
In addition to the audit on consolidated financial statements, the Public Accountant also provides:
1. An Audit on the Partnership and Community Development Program
2. An Audit on DPLK 3. Jointly Agreed Procedures on Custodian Operations
4. Jointly Agreed Procedures on Performance Evaluation
5. Jointly Agreed Procedures on Security of Documentation System for Scripless Securities BI-
S4 The appointment of Public Accountant Firms for
the auditing of BNI’s financial statements for 2010 gained the approval of the Board of Commissioners
authorized by GMS during the annual GMS for 2009. BOC’s approval was issued based on recommendation
from the Audit Committee. In 2009, Public Accountant Firm Purwantono, Suherman Surja submitted
the results of audit and the management letter to BNI in a timely manner, and was considered able to
work independently, according to public accountant professional standards and work agreement and scope
of audit work agreed upon.
APPLICATION OF RISK MANAGEMENT AND INTERNAL CONTROL SYSTEM
The Board of Commissioners schedules periodic BOC meetings to discuss several key issues on risk
management such as the financial performance, Compliance Report and Risk Profile Report. In addition,
the BOC offers recommendations and or approval on proposed provision of funds for related parties and the
allocation of large funds.
Through the Risk Monitoring Committee, the BOC conducts an evaluation of risk management policies
and their implementation among others related to: a. Credit Risk: Loan Exposure Limit LEL, Internal
Rating System IRS; Industry Risk Rating IRR, Portfolio Management, Stress Tests.
b. Market Risk: Gap Limit, Value at Risk VaR Limit and Capital at Risk CaR Limit for in-country BNI
operations under normal conditions and stressed situations.
c. Liquidity risk: On Shore Limit, Secondary Reserve SR Ideal Rupiah and Foreign Exchange under
stringent and normal conditions. d. Operational Risk: Operational Risk Cost, Key
Risk Indicator, Lost Event Database, PERISKOP, Business Continuity Plan.
e. Monitoring of Bank and Subsidiary Risk Profiles.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
244
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
f. Penyusunan Kebijakan Umum Manajemen Risiko KUMR
g. Review Kebijakan Perkreditan Bank KPB h. Blue Print ERM Enterprise Risk Management
Direksi telah mengupayakan pelaksanaan fungsi pengendalian intern di setiap unit BNI sesuai Pedoman
Sistem Pengendalian Intern Bagi Bank Umum sesuai Surat Edaran BI No.522DPNP tanggal 29 September
2003 dan pelaksanaan aktivitas operasional dengan berpedoman pada Buku Pedoman Perusahaan BPP
dan ketentuan eksternal.
Direksi secara berkala melakukan rapat Rapat Direksi, Rapat Komite dan memutus melalui sirkulasi
mengenai berbagai hal sebagai berikut: a. Kebijakan yang terkait dengan manajemen risiko
dan profil risiko. b. Review Limit Risiko Kredit : Loan Exposure Limit,
Internal Rating System , Credit Risk Premium,
Internal Risk Rating , Portfolio Management, Stress
Test .
c. Review Limit Risiko Pasar : Gap Limit, VaR Limit dan CaR Limit untuk BNI Dalam Negeri dalam
kondisi normal maupun kondisi stress. d. Risiko Likuiditas : On Shore Limit, SR Ideal Rupiah
dan Valas dalam kondisi ketat maupun normal; e. Risiko Operasional : Beban Risiko Operasional, Key
Risk Indicator, Lost Event Database , PERISKOP,
Business Continuity Plan .
f. Pengadministrasian Rekening Beban Risiko Operasional dan PERISKOP.
g. Kriteria Dispute, Kebijakan Manajemen Risiko Operasional.
h. Profil Risiko BNI dan Konsolidasi Perusahaan Anak. i. Kebijakan Umum Manajemen Risiko dan Kebijakan
Perkreditan Bank. j. Review dan melakukan penyempurnaan Kebijakan
Aktiva Produktif Bank. k. Review Proses Pelaporan Produk dan Aktivitas
Baru. Untuk pengelolaan terhadap manajemen risiko,
bank berupaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui perubahan organisasi Divisi
Manajemen Risiko menjadi Divisi Enterprise Risk Management ERM dan Unit Policy Governance
PGV serta penempatan dan pengembangan SDM yang berdedikasi untuk mengelola risiko bank.
BNI juga melakukan program Kaderisasi SDM di bidang Manajemen Risiko secara terstruktur. Untuk
meningkatkan kompetensi SDMnya, juga dilakukan pengiriman karyawan terpilih untuk pelatihan dan
seminar baik di dalam maupun di luar negeri, serta
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
f. Formulation of Risk Management General Policies g. Review of Bank Loan Policy
h. Blue Print of ERM Enterprise Risk Management
The Board of Directors ensures that every BNI unit implements its internal control function in compliance
with the Guidelines on Internal Control System for Commercial Banks confirm BI Circular No.522DPNP
dated 29 September 2003 and conducts operational activities in conformity with the Company Manual and
external policies.
The Board of Directors periodically convenes BOD meetings, Committee meetings and arrives at
decisions through circulation of the following matters: a. Policies related to risk management and risk profile.
b. Review of Loan Risk Limit: Loan Exposure Limit,
Internal Rating System, Credit Risk Premium, Internal Risk Rating, Portfolio Management, Stress
Test. c. Review Market Risk Limit: Gap Limit, VaR Limit
and CaR Limit for in-country BNI operations under normal conditions and stressful situations.
d. Liquidity Risk: On Shore Limit, SR Ideal Rupiah and Foreign Exchange under stringent and normal
conditions. e. Operational Risk: Operational Risk Cost, Key
Risk Indicator, Lost Event Database, PERISKOP, Business Continuity Plan.
f. Administration of Operational Risk Cost Accounts and PERISKOP.
g. Dispute Criteria, Operational Risk Management Policy.
h. BNI Risk Profile and Subsidiary Consolidation. i. Risk Management General Policy and Bank Loan
Policy. j. Reviews and ensuring improvements on Bank
Productive Assets Policy. k. Reviews on New Product and Activity Reporting
Process. For the implementation of risk management, the Bank
works toward enhancing the quality of competent human resource by reorganizing the Risk Management
Division into the Enterprise Risk Management ERM Division and the Policy Governance Unit PGV, as well
as the deployment and development of dedicated personnel to manage bank risks.
BNI also engages in a systematic succession program for human resources in risk management. To enhance
the competence of human resources, the Bank sends selected personnel to participate in domestic
and overseas training and seminars, and conduct
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Financial Review
Business Review
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
Functional Review
Corporate Data
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
245
melakukan studi banding dengan lembaga perbankan yang lebih maju dalam penerapan manajemen risiko.
Dalam rangka penerapan manajemen risiko dan sistem pengendalian internal, BNI telah melakukan berbagai
hal sebagai berikut: a. memproses validasi dan sertifikasi oleh divisi-divisi
terkait terhadap Policy dan Standard Operating Procedure
dilakukan melalui PP Online. b. mereview secara periodik limit-limit risiko kredit,
risiko pasar dan risiko likuiditas VaR Money Market, VaR Forex, VaR Capital Market, SR Ideal Rupiah,
SR Ideal Valas, On Shore Limit, Gap Limit, Financial Covenant
, LEL c. melakukan updating kebijakan perkreditan seluruh
segmen melalui sistem Online PP Online. Bank secara efektif telah mengidentifikasi, mengukur,
memantau dan mengendalikan risiko Bank serta memiliki sistem informasi manajemen risiko yang
memadai, dengan berbagai inisiatif sebagai berikut: a. membangun Operational Risk Self Assessment
ORSA untuk memetakan peristiwa risiko operasional BNI di segenap unit.
b. melanjutkan pengembangan tool Perangkat Risiko Operasional PERISKOP.
c. pengelolaan risiko pasar secara periodik. d. mengembangkan metodologi dan perangkat
Manajemen Risiko antara lain Lost Given Default LGD, Probability of Default PD, Lost Event Data
Base LED, Key Risk Indicator KRI dll. e. Bank sedang mengembangkan infrastruktur Risk
Management yang mencakup credit risk, market
risk, operational risk dan integrasi risiko melalui Tim
BNI Reformasi 1.0 Stream ERM. f. melakukan stress test risiko pasar, risiko kredit dan
risiko likuiditas g. membuat simulasi Quantitative Impact Study untuk
mengetahui dampak implementasi Basel III. h. melakukan survei internal melalui Online Survey
OSV-PMS kepada Bisnis Unit sebagai alat evaluasi terhadap efektivitas kebijakan aktiva produktif yang
telah diimplementasikan di unit operasional.
BNI telah menerapkan Sistem Pengendalian Intern yang menyeluruh dan handal melalui Satuan Kerja
Audit Intern Independen terhadap DivisiSatuan Kerja yang mengelola Risiko dan terhadap Unit Bisnis sesuai
dengan PBI No.582003, tanggal 19 Mei 2003. Seiring dengan hal tersebut juga dilakukan Quality Assurance
independen terhadap unit dimana staf Quality Assurance
ditempatkan. benchmarking with other banking institutions more
advanced in the application of risk management. In applying risk management and the internal control
system, BNI has initiated the following measures: a. Validation and certification process by relevant
Divisions on the Policy and Standard Operating Procedure carried out through PP Online.
b. The periodic review of limits to credit risks, market risks and liquidity risks VaR Money
Market, VaR Forex, VaR Capital Market, SR Ideal Rupiah, SR Ideal Foreign Exchange, On Shore
Limit, Gap Limit, Financial Covenant, LEL
c. Ensure the updating of loan policies in all segments through the online system PP
Online. The Bank effectively identifies, measures, monitors
and controls risks, and has an adequate risk management information system in place through
the following actions: a. Establish an Operational Risk Self Assessment
ORSA scheme to map out BNI’s operational risk exposures in all units.
b. Continue to develop the Operational Risk Tool PERISKOP.
c. Periodic management of market risks. d. Develop risk management methodologies and
tools among others Lost Given Default LGD, Probability of Default PD, Lost Event Data Base
LED, and Key Risk Indicator KRI. e. Engages in ongoing development of risk
management infrastructure encompassing credit, market, and operational risks as well as
the integration of risks through BNI Reformation 1.0 ERM Stream.
f. Conduct stress tests on market, credit and liquidity risks.
g. Conduct simulation of the Quantitative Impact Study to identify the impact of the
implementation of Basel III. h. Conduct an Internal Online Survey OSV-
PMS on Business Units as an evaluation tool concerning the effectiveness of productive asset
policies implemented at operational units.
BNI adopts a comprehensive and reliable Internal Control System through an Internal Audit Unit that
is independent to DivisionsUnits that manage risks as well as to Business Units in accordance with
PBI No.582003 dated 19 May 2003. In addition, an independent Quality Assurance is conducted on
units where Quality Assurance staff is deployed.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
246
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Untuk meningkatkan kemampuan Quality Assurance dan Audit Intern juga dilakukan pelatihan dan
pengembangan, serta menerapkan Risk Based Audited.
Upaya sosialisasi yang menyeluruh terkait dengan pengendalian intern juga dilakukan untuk
menjamin keberhasilan rencana jangka panjang Bank. Berikut adalah tabel mengenai penyediaan dana
kepada pihak terkait related party dan penyediaan dana besar large exposure
PenyediaanDana Provision of Funds
Jumlah Amount
Debitur Debtors
Nominaljutaanrupiah Nominal in million of Rupiah
Kepada Pihak Terkait To Related Parties
72 Pihak terkait 23 Pihak Terkait yang dikecualikan dalam perhitungan BMPK
kepada pihak terkait 637,054
435,085 Kepada Debitur Inti
To Core Debtors a. Individu
b. Group 10 Debitur besar individual
10 Debitur besar grup 22,336,885
15,805,817
BNI telah memiliki kebijakan dan prosedur untuk menetapkan limit kreditpenyediaan dana kepada
individu maupun group debitur serta perusahaanpihak yang terkait dengan bank, sejalan dengan itu BNI telah
memiliki kebijakan yang mengatur limit kredit per sektor industri.
Secara berkala BNI melakukan rapat Komite Risiko dan Kapital Bidang Kebijakan Kredit maupun Rapat
Direksi untuk membahas hal-hal yang terkait dengan kebijakan, prosedur dan pelaksanaan operasional
bidang perkreditan. Pada dasarnya dalam pemberian fasilitas kredit kepada debitur, BNI selalu berpedoman
pada ketentuan yang berlaku dalam hal ini peraturan BI khususnya mengenai BMPK. Jumlah modal dan
rasio CAR selalu dilaporkan kepada Manajemen dan segenap unit untuk dipedomani dalam melaksanakan
kegiatan bisnis bank terutama yang menyangkut penempatan dana.
Manajemen memberikan perhatian terhadap pemberian kredit dalam jumlah besar antara lain yang
menyangkut penyediaan dana kepada debitur untuk membangun infrastruktur dengan melakukan kajian
yang lebih mendalam. Dalam melakukan pemberian kredit BNI telah melaksanakan four eyes principle
dimana permohonan kredit harus mendapatkan keputusan dari Unit Bisnis dan harus mendapat
rekomendasi dan mitigasi risiko dari Unit Risiko.
Dalam setiap persetujuan kredit, dilakukan Uji Kepatuhan Compliance Assessment oleh Quality
Assurance Divisi Kepatuhan. Pemberian kredit kepada
pihak terkait juga dimintakan persetujuan Dewan
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
BNI also conducts training and development programs to enhance quality assurance and internal
audit capacity, as well as implements risk-based audit methodologies. Comprehensive information
dissemination of internal control is also conducted to ensure successful implementation of the bank’s
long-term plans. The following table details funding to related parties and large exposures:
BNI has established policies and procedures to determine creditfunding limits to individuals and
debtor groups as well as companiesparties related to the Bank. BNI has also established policies that
regulate credit limits for each industry sector.
BNI holds periodic meetings for the Risk and Capital Committee on Credit Policies, and BOD meetings to
discuss matters related to loan policies, procedures and operational implementation. In giving out
loan facilities to debtors, BNI in principle strictly adheres to existing policies in a consistent manner,
particularly the BI Regulation on Legal Lending Limit. The amount of capital and CAR is consistently
reported to Management and to all units to serve as reference in implementing the Bank’s business
activities, primarily with regard to the placement of funds.
Management pays attention to the awarding of loans in substantial amount to debtors among
others for infrastructure development by conducting a more in depth assessment. In giving out loans,
BNI applies the four-eyes principle where a request for loans must gain approval from the business unit
and receive recommendation and risk mitigation from the Risk Unit.
For every credit approval, a Compliance Assessment is performed by the Quality AssuranceCompliance
Division. Loan disbursed to related parties must also obtain approval from the Board of Commissioners.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Financial Review
Business Review
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
Functional Review
Corporate Data
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
247
Komisaris, dimana untuk pemberian kredit diatas Rp 750 miliar harus dikonsultasikan dengan Dewan
Komisaris.
BNI melakukan penyampaian laporan ke Bank Indonesia dan telah dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
RENCANA STRATEGIS BANK
BNI menyusun rencana strategis jangka menengah untuk periode 5 lima tahun dalam bentuk Rencana
Korporasi Corporate Plan serta rencana strategis jangka pendek satu tahun Rencana Bisnis Bank
dengan proyeksi keuangan untuk 3 tiga tahun ke depan. Rencana tersebut mengacu pada Visi dan Misi
Perusahaan.
1. Rencana Jangka Panjang Corporate Plan
Corporate Plan BNI adalah suatu bentuk sistem
perencanaan jangka panjang dengan horison waktu lima tahun. Corporate Plan ini mencakup
langkah-langkah di bidang usaha bisnis dan bidang manajemen yang akan dilakukan BNI sebagai bank
komersial yang harus sehat, berkembang dan menguntungkan, serta tetap tidak keluar dari visi-misi
BNI yang telah ditetapkan bagi masa depan BNI.
Perencanaan jangka panjang Corporate Plan merupakan perencanaan yang akan memberikan
arahan global bagi BNI pada jangka waktu sampai 5 lima tahun yang akan datang. Perencanaan ini berisi
hal-hal mendasar yang diperlukan bagi penentuan arah BNI, diantaranya memuat visi dan misi BNI, analisis
lingkungan eksternal maupun internal, tujuan dan sasaran jangka panjang, strategi global dan proyeksi
keuangan 5 lima tahun ke depan.
Corporate Plan bertujuan untuk memberikan arahan
bagi manajemen dan pegawai BNI mengenai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam waktu 5 lima
tahun ke depan, serta strategi bisnis dan manajemen yang akan diterapkan. Corporate Plan menjadi panduan
bagi penyusunan rencana jangka pendek BNI maupun unit organisasi.
Secara detail, karakteristik dari Rencana Lima Tahun BNI adalah sebagai berikut:
1. Jangkawaktu5limatahuntanpa“rolling adjusment
”setiaptahun. Corporate Plan
merupakan dokumen perencanaan yang berjangka waktu 5 lima tahun tanpa rolling
adjustment setiap tahun. Ini berarti bahwa tujuan,
sasaran dan strategi yang ditetapkan ditetapkan untuk berlaku selama 5 lima tahun dan tidak
Credit approval exceeding Rp 750 billion must be consulted with the Board of Commissioners.
Submission of reports by BNI to Bank Indonesia has been carried out in accordance with existing
regulations.
BANK STRATEGIC PLAN
BNI develops a medium-term strategic plan extending across a five-year period through its
Corporate Plan and a one-year short-term strategic plan Bank Business Plan with financial projections
for the next 3 years. These plans are consistent with Corporate Vision and Mission.
1. Long Term Corporate Plan