Medium and Short-Term Business Plan

BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Financial Review Business Review Corporate Social Responsibility Good Corporate Governance Functional Review Corporate Data BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 249

2. Rencana Jangka Menengah dan Pendek Business Plan

Rencana Bisnis Bank RBB adalah suatu bentuk perencanaan jangka pendek yang mempunyai time horizon selama 3 tiga tahun dengan rolling adjustment 1 satu tahun penyesuaian tiap tahun. RBB tersebut merupakan dokumen tertulis yang menggambarkan rencana kegiatan usaha Bank bisnis dan manajemen yang akan dilakukan perusahaan pada jangka pendek 1 tahun antara lain memuat sasaran perusahaan, strategi yang diterapkan untuk mencapai sasaran tersebut, rencana untuk memperbaiki kinerja usaha serta rencana pemenuhan ketentuan kehati- hatian. RBB tersebut juga disertai dengan sasaran dan proyeksi keuangan 3 tiga tahun yang akan datang. Realisasi RBB ini di evaluasi setiap bulan oleh Divisi Perencanaan Strategis bekerja sama dengan Divisi Pengendalian keuangan berdasarkan masukanlaporan dari segenap unit organisasi dalam bentuk Laporan Realisasi RBB untuk selanjutnya dilaporkan kepada bank indonesia paling lambat 45 empat puluh lima hari setelah periode laporan. Penyusunan RBB bertujuan untuk memudahkan implementasi kebijakan-kebijakan dasar BNI yang ditetapkan dalam Kebijakan Umum Direksi. RBB juga merupakan dokumen perencanaan yang memuat rencana kerja dan anggaran perusahaan sekaligus untuk memenuhi ketentuan dari Bank Indonesia. RBB merupakan sistem perencanaan di tingkat perusahaan yang disusun setiap tahun. RBB ini pada dasarnya terdiri dari 2 dua bagian utama, yaitu kegiatan atau rencana bisnis perusahaan baik untuk jangka 1 satu tahun dan proyeksi keuangan untuk jangka waktu 3 tiga tahun. RBB disusun oleh Divisi Perencanaan Strategis bersama-sama Divisi Pengendalian Keuangan. RBB ini disampaikan ke segenap unit dan ke Bank Indonesia oleh Divisi Pengendalian Keuangan. Penerapan RBB secara operasional di BNI dilakukan melalui penyampaian RBB ke segenap unit organisasi untuk selanjutnya menjadi dasar finalisasi Business Plan Unit . Setiap unit organisasi harus menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan rencana kerjanya setiap 3 tiga bulan kepada Divisi Perencanaan Strategis sebagai masukan laporan realisasi RBB. Dalam pelaksanaannya penyampaian laporan realisasi dapat dilakukan dalam bentuk presentasi ataupun dokumen hardcopy , sesuai dengan kebutuhan.

2. Medium and Short-Term Business Plan

The Bank Business Plan BBP refers to a short-term planning process with a 3-year time horizon and annual rolling adjustments. BBP refers to a written document that describes the Bank’s business and management activity plan to be implemented within 1 year which spells out company goals, strategies implemented to achieve such goals, plans to improve business performance and the implementation of prudent banking principles. BBP also outlines goals and financial projections for the next 3 years. The realization of the BBP is evaluated on a monthly basis by the Strategic Planning Division together with the Financial Control Division based on input report from organizational units in the form of the BBP Realization Report for submission to Bank Indonesia no later than 45 days after the reporting period. The formulation of BBP is intended to facilitate the implementation of BNI basic policies established in the BOD General Policy. The BBP is also a planning document that contains corporate workplan and budget and part of the fulfillment of Bank Indonesia regulations. The BBP is a corporate-level planning system prepared on an annual basis. It essentially consists of 2 two main parts, namely a 1-year company business or activity plan and a 3-year financial projection. BBP is formulated by the Strategic Planning Division in collaboration with the Financial Control Division. The plan is then circulated to all units and submitted to Bank Indonesia by the Financial Control Division. The BBP is technically applied within BNI by making it known to all organizational units and later serves as reference for the finalization of the Business Unit Plan. Each organizational unit must submit a quarterly report on the implementation of its work plan to the Strategic Planning Division as input for the BBP realization report. In its actual implementation, the delivery of such realization report can be done in the form of a presentation or in hardcopy format according to the need. BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 250 BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 RBB yang disusun setiap tahun telah disusun dengan realistis, komprehensif, terukur dan memperhatikan prinsip kehati-hatian prudent serta mempertimbangkan perubahan internal dan eksternal. Dalam penyusunan RBB tersebut dilakukan melalui 2 dua proses, yaitu proses perencanaan BNI-wide, yang keluarannya meliputi seluruh organisasi BNI, serta proses perencanaan Unit-wide, yang cakupannya meliputi level Unit. Kedua proses tersebut saling terkait, dimana perencanaan tingkat unit merupakan penjabaran strategi dari perencanaan tingkat BNI BNI- wide , dan penyusunan rencana BNI-wide itu sendiri mempertimbangkan masukan-masukan dari setiap unit dalam bentuk Draft Business Plan Unit. Pendekatan ini dikenal dengan sistem perencanaan dua arah, Top- down Bottom-up Planning Process. Rencana Korporasi dan Bisnis telah disusun secara periodik dengan jadual pelaksanaan serta mekanisme penyusunan yang telah dibakukan dalam Buku Pedoman Perusahaan. Untuk Rencana Korporasi corporate plan 2009-2013 dan Rencana Bisnis Bank 2011-2013 business plan telah disetujui dan disahkan oleh Dewan Komisaris sebagai representasi dari Pemegang Saham. Direksi mengkomunikasikan Rencana Korporasi Corporate Plan dan Rencana Bisnis Bank Business Plan kepada Pemegang Saham Pengendali melalui forum Rapat Umum Pemegang Saham RUPS serta kepada segenap jenjang organisasi melalui forum-forum antara lain seperti Business Review, kunjungan kerja, dsb. Disamping itu, baik Corporate Plan maupun Business Plan disampaikan ke segenap unit organisasi Perusahaan sebagai Dokumen Perencanaan company-wide yang harus dipedomani dalam penyusunan dan pelaksanaan Rencana Kerja setiap unit. Atas Rencana Bisnis Bank Business Plan yang telah disetujui tersebut, segenap Direksi dan karyawan BNI mempedomani dan melaksanakan Business Plan secara optimal yang telah dijabarkan ke dalam Rencana Kerja masing-masing unit. Terhadap pelaksanaan rencana tersebut telah dipantau secara periodik, baik secara harian melalui EIS Executive Information System , bulanan melalui PMS Performance Measurement System dan triwulanan melalui Laporan Realisasi RBB. Penyusunan dan penyampaian Rencana Bisnis Bank telah berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No. 1221PBI2010 tanggal 19 Oktober 2010 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 1227DPNP tanggal 25 Oktober 2010, memperhatikan tingkat risiko komposit dan Risk Control System Strategic Risk, mempertimbangkan faktor internal dan eksternal Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance The annual BBP has been prepared in a realistic, comprehensive, and measurable manner by adhering to prudent banking principle and taking into account external and internal changes. The formulation of BBP undergoes 2 two main phases: BNI-wide planning process, the output of which encompasses the entire organization and the unit-wide planning process focused at the unit level. Both processes are inter-related where unit-wide planning spells out BNI-wide planning and strategies, and the formulation of the BNI-wide plan itself takes into consideration input from every unit in the form of Draft Business Unit Plan. This approach is known as the two-way top-down and bottom-up planning process The Corporate and Business Plan is prepared periodically whereby its implementation timeline and formulation mechanism has been standardized in the Company Manual. The Corporate Plan 2009-2013 and the Bank Business Plan 2011- 2013 have been approved and authorized by the Board of Commissioners as the representative of Shareholders. BOD communicates the Corporate Plan and Business Plan to Controlling Shareholders through the General Meeting of Shareholders and also to all organizational levels through various forums such as business reviews and official visits. In addition, both the Corporate Plan and Business Plan are made available to all organizational units within the company as a Company-wide Planning Document that should underpin the formulation and implementation of the Work Plan of each unit. Based on the agreed upon Business Plan, all BOD members and BNI employees must refer to and implement the Business Plan in an optimal manner as outlined in the Work Plan of the respective unit. Plan implementation is monitored on a regular basis, including daily monitoring through EIS Executive Information System, monthly monitoring through PMS Performance Measurement System and quarterly monitoring through the BBP Realization Report. The formulation and submission of the Business Plan complies with Bank Indonesia Regulation No. 1221PBI2010 dated 19 October 2010 and Bank Indonesia Circular No. 1227DPNP dated 25 October 2010, taking into account the composite risk level, risk control system and strategic risks, by weighing external and internal factors affecting BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Financial Review Business Review Corporate Social Responsibility Good Corporate Governance Functional Review Corporate Data BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 251 yang mempengaruhi kelangsungan usaha serta memperhatikan prinsip kehati-hatian dan prinsip perbankan yang sehat. Dewan Komisaris menjalankan fungsi pemantauan dengan melaksanakan pengawasan secara berkala terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank Business Plan dalam bentuk laporan realisasi rencana kerja dan rencana bisnis. Disamping itu, setiap bulan Manajemen melaporkan mempresentasikan kinerja Perusahaan kepada Dewan Komisaris. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank Bank telah mentransparansikan kondisi keuangan dan non-keuangan kepada stakeholders termasuk Laporan Keuangan Publikasi triwulanan dan telah melaporkannya kepada Bank Indonesia atau stakeholder sesuai ketentuan yang berlaku. Penyusunan dan penyajian laporan keuangan disesuaikan dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank. Hal tersebut dilakukan dengan tepat waktu, lengkap, utuh, kini dan cukup akurat sesuai Peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia. Transparansi Informasi Produk Bank telah mentransparansikan informasi produk Bank sesuai ketentuan Bank Indonesia tentang transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah. Penerapan mengenai transparansi informasi produk Bank saat ini telah dapat diketahui nasabah melalu saran-sarana seperti website BNI, Brosurleaflet, Iklan ATB dan BTL, staterpack maupun pengumuman yang dipasang disebarkan di kantor-kantor Cabang BNI. Selain informasi produk dan manfaat yang tercantum di dalam sarana-sarana tersebut, untuk persyaratan tertulis pembukaan rekening yang harus dilengkapi oleh nasabah pada saat membuka rekening. Disamping itu, informasi produk-produk consumer banking telah disampaikan secara transparan melalui media cetak, media elektronik dan billboard termasuk media internet. Terkait dengan penggunaan data pribadi nasabah oleh pihak Bank, telah dicantumkan di dalam Ketentuan dan Syarat Pembukaan Rekening yang diberikan bank kepada nasabah pada saat pembukaan rekening. business sustainability and abiding by prudent and sound banking principles. The Board of Commissioners fulfills its monitoring function by periodically overseeing the implementation of the Business Plan in the form of a report on the realization of work and business plan. In addition, Management provides a monthly report or presentation of Company performance to the Board of Commissioners. MATERIAL DISCLOSURES Transparency of Bank’s Financial and Non- Financial Condition The Bank ensures the transparency of its financial and non-financial condition to stakeholders through its quarterly financial reports submitted to Bank Indonesia or stakeholders in accordance with existing policies. The Bank prepares and presents financial statements in compliance with procedures, type of reporting and scope as governed in the Bank Indonesia Regulation on the Transparency of the Bank’s Financial Condition. These financial statements are published and submitted in a timely, comprehensive, complete, up-to-date, and accurate manner according to Bank Indonesia’s Regulations and Circulars. Transparency of Product Information The Bank has ensured the transparency of product information in conformity with Bank Indonesia Regulation on the Transparency of Bank Product Information and Use of Customer Personal Data. The transparency of bank product information is guaranteed for customers through a range of facilities such as BNI official website, brochures leaflets, ATB and BTL advertisements, staterpacks, and announcements displayed or disseminated at BNI branch offices. Apart from product information and benefits disseminated through these facilities, information is also available on the bank account opening form which the customer must complete. Furthermore, information on consumer banking products has been disseminated in a transparent manner through the print and electronic media, billboards and the internet. Information on the Bank’s use of customer personal data is also included in the Terms and Conditions for Account Opening provided by the Bank to the customer at the time of opening an account. BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 252 BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Transparansi Tata Cara Pengaduan Nasabah dan Penyelesaian Sengketa Kepada Nasabah Bank telah melakukan transparansi tata cara pengaduan nasabah dan penyelesaian sengketa kepada nasabah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tentang pengaduan Nasabah dan Mediasi Perbankan. Untuk itu Bank meluncurkan suatu system on line mengenai penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah yang disebut ”Online Customer Complaint OCC”. Aplikasi OCC merupakan aplikasi web base yang dapat di akses pada BNI forum oleh setiap user, khususnya Personal in charge PIC di segenap Kantor Cabang UtamaCabangKantor LayananCabang Pembantu dan di unit in charge UIC di kantor Besar, dapat menggunakan aplikasi OCC tersebut. Implementasi OCC pada dasarnya bertujuan untuk menjamin penyelesaian pengaduan nasabah dengan cepat oleh seluruh unit yang tepat. Hal tersebut dapat dilakukan karena melalui implementasi ini Bank dapat memantau proses dan penyelesaian pengaduan nasabah oleh seluruh unit yang berkompeten. Selama ini Laporan penyelesaian Pengaduan Nasabah disusun secara manual, melalui implementasi OCC ini akan dihasilkan laporan otomasi sehingga diharapkan dapat mempermudah penyusunan laporan, baik laporan yang disampaikan ke Bank Indonesia maupun yang disampaikan ke Manajemen. Sistem ini juga dapat dimanfaatkan sebagai database keluhan nasabah. Secara singkat penggunaan dan eskalasi OCC dapat diuraikan sebagai berikut: a. Setiap user dapat menginput pengaduan nasabah pada aplikasi ini. 1. Tahap verifikasi pada Kantor cabang Utama CabangKantor Layanankantor cabang Pembantu dilakukan oleh masing-masing penyelia atau pemimpin Kantor LayananCabang Pembantu 2. Tahap penyelesaian pada UIC di kantor Besar dilakukan oleh masing-masing pengelola pada setiap unit yang mengelola permasalahan b. Seluruh pengaduan yang telah di input secara otomatis dapat dipantau pada Divisi Layanan c. PICUIC diminta untuk menyelesaikan pengaduan sesuai dengan batas waktu pengaduan d. Apabila permasalahan belum dapat diselesaikan, pengaduan dapat diteruskan automatic by system sesuai mapping eskalasi ke BNI Contact Center BCC serta unitDivisi terkait guna penyelesaian pengaduan tersebut. Pengaduan yang telah diselesaikan akan diteruskan kembali ke Kantor Cabang UtamaCabang yang menyampaikan pengaduan. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Transparency of Customer Complaint Mechanism and Dispute Settlement Procedure The Bank has acted transparently by providing information on its customer complaint mechanism and dispute settlement procedure to customers in accordance with Bank Indonesia Regulation on Customer Complaint and Banking Mediation. The Bank has launched an online system for the handling and resolution of customer complaints known as the Online Customer Complaint OCC mechanism. The OCC system is a web-based application accessible to each user through BNI forums particularly Personal in Charge PIC in all main branch offices, branches, service pointssub-branches and in Unit in Charge UIC at the Head Office. OCC implementation essentially aims to ensure that customer complaints can be resolved in a timely manner by the appropriate unit. The implementation of OCC enables the Bank to monitor the process and settlement of customer complaints by all relevant units. Whereas previously reports on the settlement of customer complaints were generated manually, the implementation of OCC enables automatic report generation to facilitate the required reports to be submitted to Bank Indonesia or the Management. The system also serves as a database for customer complaints. The implementation and scaling up of OCC is briefly described below: a. By using this application, every user can key in customer grievances into the system which sets in motion the following actions: 1. Verification phase at the Main Branch Office BranchService PointSub-Branch performed by the respective administrator or executive of the Service PointSub-Branch. 2. Resolution phase at UIC of the Head Office is carried out by the respective administrator of each unit handling the issue at hand. b. All complaints automatically inputted can be monitored by the Service Division. c. PICUIC is instructed to resolve the lodged complaint within the time limit for its settlement. d. In the event that a resolution has not been reached, the complaint can be forwarded automatically by the system in accordance with the escalation map to the BNI Contact Center and the relevant UnitDivision to ensure due settlement. When a complaint is sorted out, it will be informed to the Main Branch OfficeBranch which had been notified about the complaint in the first place. BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Financial Review Business Review Corporate Social Responsibility Good Corporate Governance Functional Review Corporate Data BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 253 e. Unit Layanan Wilayah Kelompok GSN dapat memonitor pengaduan dari segenap Cabang di wilayahnya masing-masing. Penyampaian Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Dalam rangka memberikan informasi yang transparan dan akurat kepada seluruh stakeholdernya, Bank telah menyampaikan Laporan Tahunan paling tidak kepada: a. Bank Indonesia; b. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI; c. Lembaga Pemeringkat di Indonesia; d. Asosiasi Bank-Bank di Indonesia; e. LPPI; f. 2 dua Lembaga Penelitian bidang Ekonomi dan Keuangan; g. 2 dua Majalah Ekonomi dan Keuangan. Selain kepada pihak-pihak tersebut di atas, terkait dengan status sebagai Bank go public, BNI juga menyampaikan Laporan Tahunan kepada Bapepam dan Lembaga Keuangan serta otoritas Bursa. Disamping itu, Bank mentransparansikan laporan secara tepat waktu dengan cakupan sesuai ketentuan melalui homepage Bank, yang meliputi: a. Laporan Tahunan keuangan dan non-keuangan; b. Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan, yang juga diterbitkan sekurang-kurangnya dalam 1 satu surat kabar berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran luas di tempat kedudukan kantor pusat Bank Pelaksanaan GCG Bank telah menyusun laporan pelaksanaan GCG dengan isi dan cakupan sekurang-kurangnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan telah mencerminkan kondisi Bank yang sebenarnya atau sesuai hasil self assessment Bank. Selain disajikan dalam homepage Bank, Laporan Pelaksanaan GCG tersebut sekurang-kurangnya telah disampaikan secara lengkap dan tepat waktu kepada: 1. Bank Indonesia; 2. YLKI; 3. Lembaga Pemeringkat di Indonesia; 4. Asosiasi Bank-Bank di Indonesia; 5. LPPI; 6. 2 dua Lembaga Penelitian bidang Ekonomi dan Keuangan; 7. 2 dua Majalah Ekonomi dan Keuangan e. The Regional Service Units GSN Group can monitor complaints lodged at every Branch in their respective areas. Submission of the Annual report and Financial Report The Bank has made available its Annual Report to at least the following parties: a. Bank Indonesia; b. YLKI; c. Ratings agencies in Indonesia; d. Bank Associations in Indonesia; e. LPPI; f. 2 two Research Institutes on the Economy and Finance; g. 2 two economic and finance magazines. In addition to the aforementioned parties, given its status as a listed bank, BNI also submits its Annual Report to Bapepam and Financial Institution as well as the stock exchange authority. The Bank ensures the timely delivery of reports in a transparent manner with the appropriate coverage in accordance with terms and conditions on the Bank’s homepage including: a. Annual Report financial and non-financial; b. Quarterly Financial Report published in at least 1 one Indonesian language newspaper with extensive circulation at the place of domicile of the Bank’s Head Office GCG implementation The Bank prepares a report on GCG implementation where its content and coverage is in conformity with existing policies and reflects the genuine condition of the Bank or in accordance with the Bank’s self assessment results. In addition to posting at the Bank’s homepage, the Bank makes available the GCG implementation report to at least the following parties, in a comprehensive and timely manner: 1. Bank Indonesia; 2. YLKI; 3. Rating Agencies in Indonesia; 4. Bank Associations in Indonesia; 5. LPPI; 6. 2 two Research Institute on the Economy and Finance; 7. 2 two Economic and Finance Magazines BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 254 BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Sistem Pelaporan Internal melalui Teknologi Informasi Untuk mendukung kecukupan pelaporan internal BNI berupaya menyediakan sistem pelaporan internal Bank yang lengkap dan didukung oleh Sistem Informasi Manajemen SIM yang handal dengan kemampuan untuk menyediakan data dan informasi dengan tepat waktu, akurat, lengkap dan handal serta efektif untuk pengambilan keputusan manajemen. Adapun SIM Bank yang tersedia antara lain: 1. EIS Executive Information System untuk pemantauan portfolio oleh unit-unit kerja secara harian. 2. Ctrl-D sebagai sarana distribusi laporan-laporan operasional unit-unit kerja secara harian. 3. PMS Performance Management System untuk penilaian kinerja unit-unit kerja bisnis dan fungsional secara bulanan. 4. BAR Branch Activity Resume untuk pemantauan aktivitas transaksi finansial di unit-unit kerja yang dilakukan melalui system core banking iCONS secara harian. 5. SRP Statutory Report Portal untuk sarana pelaporan ke pihak eksternal BI, Kantor Pajak misalnya LBU dan MPN. 6. Simple CRM Customer Relationship Management sebagai sarana memantau portfolio nasabah serta profil lengkapnya secara harian. 7. PERISKOP untuk pengelolaan risiko operasional termasuk dengan melakukan pencatatan kejadian kerugian yang terjadi, menyusun tindak lanjut serta melakukan mitigasi. 8. SAR Sale Activity Resume adalah portal reporting untuk melihat aktivitas para sales, capaian sales serta insentif bagi para sales. SIM Bank EIS, Ctrl-D, PMS, dsb tersebut dapat diakses sesuai dengan periode pelaporan yang ditetapkan harian, mingguan, ataupun bulanan dan dibangun dan dikembangkan oleh tenaga SDM yang kompeten, baik oleh pihak ekstenal vendor maupun sebagian besar oleh pihak internal inhouse yang merupakan tenaga business analyst, sistem analyst dan programmer yang menguasai bidangnya antara lain penguasaan database Oracle, SAS, MySQL dan penguasaan bahasa pemrograman Php, Java. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Internal Reporting System through Information Technology To support the adequacy of its internal reporting, BNI applies a comprehensive internal reporting system supported by a reliable Management Information System MIS with the capacity to provide timely, accurate, comprehensive, reliable data and information for effective management decision making. The Bank’s existing MIS includes: 1. EIS Executive Information System to monitor work unit portfolio on a daily basis. 2. Ctrl-D for the distribution of unit operational reports on a daily basis. 3. PMS Performance Management System to assess unit performance business and functional on a monthly basis. 4. BAR Branch Activity Resume to monitor financial transactions in work units through the iCONS core banking system on a daily basis. 5. SRP Statutory Report Portal serves as a reporting mechanism to external parties BI, Tax Office for example LBU and MPN. 6. Simple CRM Customer Relationship Management for the monitoring of customer portfolios complete with their profiles on a daily basis. 7. PERISKOP to help manage operational risks including through the documentation of loss events, identifying follow-up measures and mitigation actions. 8. SAR Sale Activity Resume refers to a reporting portal to track sales activities, sales outcomes, and incentive for the sales force. The Bank MIS EIS, Ctrl-D, PMS, etc. are accessible in line with the established reporting period daily, weekly, or monthly and developed by competent human resources, both external parties vendors and, the majority, are internal parties in-house ranging from business analysts, system analysts and programmers experienced in their respective fields such as with database applications Oracle, SAS, MySQL and programming languages Php, Java. BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Financial Review Business Review Corporate Social Responsibility Good Corporate Governance Functional Review Corporate Data BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 255 IT Security System Bank Terkait pemeliharaan aset dan informasi, saat ini Bank telah memiliki fasilitas yang memadai dengan diterapkannya sistem keamanan yang berlapis untuk mengakses dan menggunakan informasi pada sistem aplikasi, system database maupun system operasi. Penerapan keamanan berlapis tersebut meliputi: 1. password management dan token 2. user access access list management 3. perangkat nertwork application security seperti VPN Virtual Private Network, Firewall, IPS Intrusion Prevention System , IDM Identity Management, serta Periodical Penetration Testing sehingga dapat melakukan deteksi dini, klasifikasi dan seleksi terhadap berbagai ancaman seperti serangan virus, worm dan spyware. 4. pengamanan berlapis physical security parameter pada Data center dan disaster recovery center pada bank. 5. SSL Security Socked Layer untuk transaksi internet banking. Pembobolan sistem keamanan diminimalisir dengan dilakukannya pemantauan oleh kelompok satuan kerja IT Security Management terkait akses informasi terhadap system aplikasi, database dan operating system dan pengkinian updating program anti virus secara periodik untuk mencegah dan melindungi jaringan IT Bank. Bank telah melakukan penerapan standar manajemen mutu terhadap pengelolaan IT Security ISO 9001:2000 dan dalam tahapan implementasi ISMS Information Security Management System 27001 untuk menunjang keselarasan terhadap kehandalan IT Security system pada Bank. Pelaporan Performance IT Security System Bank telah dilakukan secara periodik PMS-Performance Management System untuk penilaian kinerja secara bulanan, sehingga saat ini Bank mampu menyediakan data dan informasi secara tepat waktu, akurat, lengkap dan handal serta efektif dan dapat diakses melalui sarana intranet online dengan browser Internet Explorer yang tersedia di setiap PC pegawai yang berwenang di unit- unit kerja Sosialisasi dan peningkatan kesadaran awareness dengan pelatihan peningkatan keahlian penguasaan IT security dan mengisi kuisioner tingkat pemahaman terhadap IT Security System juga dilakukan secara periodik melalui sarana intranet online untuk menurunkan risiko gangguan dan mencegah kerusakan serta kesalahan sistem dari dalam dan luar jaringan IT Bank. IT Security System Bank With regards to the maintenance of assets and information, the Bank currently has adequate facilities in place with the application of a tiered security system for accessing and utilizing information drawn from applications, databases and operational systems. The tiered security systems include: 1. Password management and token 2. User access access list management 3. Network application security instruments such as VPN Virtual Private Network, Firewall, IPS Intrusion Prevention System, IDM Identity Management, and Periodical Penetration Testing which allow for early detection, classification and selection of various threats such as virus, worms and spyware attacks. 4. Multi-layered security physical security parameter at data centers and disaster recovery centers at the Bank. 5. SSL Security Socked Layer for internet banking transactions. Intrusions into the security system can be minimized through monitoring activities by the IT Security Management group work unit concerning information access on application systems, database and operating systems, and periodic updating of anti-virus programs as a preventive measure and to protect the Bank’s IT networks. Application of the quality management standard on the implementation of IT Security ISO 9001:2000 and during the implementation stage of ISMS Information Security Management System 27001 to support synchronization of a sound bank-wide IT security system. Periodic reporting of IT Security System Performance PMS-Performance Management System for monthly performance appraisal, capable of providing timely, accurate, comprehensive, and effective data and information accessible through online intranet facilities with browser support Internet Explorer available in every authorized employee’s PC in operational units. Information dissemination and awareness building activities through training enhance IT security expertise and the completion of questionnaires to determine the level of understanding on IT security systems carried out on a periodic basis through online intranet facilities in order to lower the risk of interruptions and prevent system damage and errors from the Bank’s internal and external networks. BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 256 BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Shares Option Untuk periode Januari – Desember 2010, Perseroan tidak melakukan shares option. Rasio Gaji Pegawai Yang Tertinggi dan Terendah Gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perusahaan atau pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan danatau jasa yang telah dilakukannya. Rasio gaji yang tertinggi dan terendah dalam skala perbandingan; Rasio gaji Pegawai yang tertinggi dan terendah Ratio of highest to lowest employee salary 64.09 : 1 Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah Ratio of highest to lowest BOD salary 1.50 : 1 Rasio gaji anggota Dewan Komisaris yang tertinggi dan terendah Ratio of highest to lowest BOC salary 1.11 : 1 Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi Highest salary ratio for BOD and employee 1.25 : 1 Penyimpangan Internal Penyimpangan internal Internal Fraud adalah penyimpangankecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap honorer dan outsourcing terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan yaitu apabila dampak penyimpangannya lebih dari Rp 100.000.000,- Seratus juta rupiah. Jumlah penyimpangan internal dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: satuan Internal฀fraud฀dalam฀1฀tahun Internal฀fraud฀in฀1฀year Jumlah฀kasus฀yang฀dilakukan฀oleh | Number of cases conducted by Pengurus Management Pegawai฀Tetap Permanent Employee Pegawai฀tidak฀tetap Outsourcing Employees Tahun฀ sebelumnya Previous Year 2009 Tahun฀ berjalan Current Year 2010 Tahun฀ sebelumnya Previous Year 2009 Tahun฀ berjalan Current Year 2010 Tahun฀ sebelumnya Previous Year 2009 Tahun฀ berjalan Current Year 2010 Total fraud Total fraud _ -- 6 8 -- 1 Telah diselesaikan Settled _ -- 6 3 _ _ Dalam proses penyelesaian di internal Bank Under internal settlement process _ -- -- 5 -- 1 Belum diupayakan penyelesaiannya Pending follow-up actions _ -- -- -- -- _ Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Share Option For the period between January and December 2009, the Company did not offer any share options Ratio of Highest to Lowest Employee Salary Salary refers to the right of an employee to receive in monetary form, reward from the company or employer to the employee hired and paid in accordance with an employment contract, agreement, or laws and regulations, including allowances for the employee and family members as compensation for work andor services rendered. Ratio of highest to lowest salary along the comparative scale Internal Fraud Internal Fraud relates to any deviationdishonest behavior committed by management, permanent employeesnon-permanent employees contract basis and outsourcing related to the Bank’s operational process and activities with significant impact on its financial condition particularly when it involves a discrepancy of more than Rp 100,000,000 One hundred million rupiahs. The number of internal fraud cases is provided in the table below: BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Financial Review Business Review Corporate Social Responsibility Good Corporate Governance Functional Review Corporate Data BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 257 Internal฀fraud฀dalam฀1฀tahun Internal฀fraud฀in฀1฀year Jumlah฀kasus฀yang฀dilakukan฀oleh | Number of cases conducted by Pengurus Management Pegawai฀Tetap Permanent Employee Pegawai฀tidak฀tetap Outsourcing Employees Tahun฀ sebelumnya Previous Year 2009 Tahun฀ berjalan Current Year 2010 Tahun฀ sebelumnya Previous Year 2009 Tahun฀ berjalan Current Year 2010 Tahun฀ sebelumnya Previous Year 2009 Tahun฀ berjalan Current Year 2010 Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum Under litigation process _ -- _ 1 _ _ Kasus penyimpanganfraud dengan kerugian di atas Rp 100 juta Fraud with loss above Rp 100 million Pegawai Outsourcing Outsourced Employee Permasalahan Hukum Permasalahan hukum adalah permasalahan hukum perdata dan pidana yang dihadapi Bank selama periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum. Permasalahan hukum yang terjadi di Bank untuk periode Januari–Desember 2010 dapat dilihat dari tabel sebagai berikut: Permasalahan Hukum Jumlah Perkara Number of Cases Legal Proceedings Perdata Civil Pidana Criminal Telah selesai telah mempunyai kekuatan hukum tetap 55 18 Completed Legal binding Dalam proses penyelesaian 433 173 In process Total 488 191 Total Catatan: Perkara Perdata termasuk perkarasengketa Tata Usaha Negara TUN dan perkara Perselisihan Hubungan Industrial PHI Notes: Civil cases include State Administration TUN cases and Industrial Relationship PHI cases. Dari total perkara tersebut di atas, perkara hukum materiil dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Perkara Jumlah Number of Cases Cases PerdataTata Usaha Negara TUNPerselisihan Hubungan Industrial PHI 9 CivilTUNPHI Pidana 8 Criminal Total 17 Total Gugatan perkara perdata yang dihadapi BNI disebabkan antara lain: 1 keberatan debitur atas pelaksanaan eksekusi lelang jaminan, 2 gugatan pihak ketiga atas jaminan, 3 penguasaan jaminan oleh pihak ketiga, dan 4 penguasaan asset BNI oleh pihak ketiga. Sedangkan tuntutan perkara pidana disebabkan antara lain: 1 dugaan tindak pidana korupsi, 2 dugaan pelanggaran prinsip kehati-hatian tindak pidana perbankan lainnya, dan 3 dugaan penyimpangan dalam proses pengadaan barang dan jasa. Jumlah perkara yang dihadapi BNI selama tahun 2010 pada dasarnya tidak berpengaruh secara signifikan pada kondisi keuangan BNI. Hal ini tercermin dari: - Profil Risiko Hukum selama tahun 2010 memperoleh predikat LOW. Legal Issues Legal issues cover both civil and criminal cases confronting the Bank throughout the reporting year and have undergone some legal process. Legal cases involving the Bank from January to December 2010 are provided in the table below: Of the total number of litigation cases, the significant ones are as follow: Civil cases faced by BNI mostly involve cases of: 1 objections by debtors over the execution of sale auction of collateral, 2 claims by a third-party on the collateral, 3 take-over of collateral by a third- party, and 4 take-over of BNI assets by a third-party. Criminal cases faced by BNI mostly involve cases of: 1 suspicion of acts of corruption, 2 suspicion of violation of prudent banking principles or other banking fraud with criminal intent, and 3 suspicion of irregularities in the procurement of goods and services. The litigation cases involving BNI in 2010 did not have a significant impact on the financial condition of the Bank, as reflected from the following indicators: - Legal Risk Profile for 2010 was in the category of LOW. BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 258 BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 - Pencadangan kerugian karena perkara sampai dengan Desember 2010 adalah sebesar Rp 104,5 miliar atau 0,32 dari modal BNI. Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan Bank memiliki kebijakan intern mengenai benturan kepentingan Bank antara lain sebagaimana dimuat dalam Credit Policy Committee CPC, Buku Kode etik BNI, Buku Budaya Kerja Prinsip 46 dan Anggaran Dasar BNI dan SOPBuku Pedoman Perusahaan. Sebagai contoh, BNI memiliki ketentuan tentang pemberian kredit kepada calon debitur yang memiliki hubungan keluarga maupun yang mengandung benturan kepentingan dengan pemrosesan dan atau pemutus kredit. Ketentuan tersebut disusun dengan maksud untuk melindungi kepentingan bank dan pihak-pihak yang terkait. Disamping itu dalam SOP BNI juga memuat ketentuan-ketentuan untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan dalam proses pengadaan barang dan Jasa. Bank telah mengungkapkan adanya benturan kepentingan dalam setiap keputusan serta terdokumentasi dengan baik. Sebagai contoh, sebab-sebab pengalihan proses atau pengambilan keputusan kredit karena adanya benturan kepentingan diinformasikan dalam Perangkat Aplikasi Kredit PAK. Perangkat Aplikasi Kredit PAK beserta data dan dokumen dalam rangka pemberian kredit tersebut disimpandidokumentasi sesuai ketentuan yang berlaku. Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai Bank berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi atau menghindari terjadinya benturan kepentingan dalam menjalankan kegiatan operasional bank. Kebijakan intern mengenai benturan kepentingan yang diterapkan BNI dapat menghindarkan terjadinya benturan kepentingan yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Bank. Di tahun 2010, tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan yang berpengaruh signifikan terhadap kondisi keuangan Bank. Buy Back Share dan Buy Back Obligasi Bank Buy back shares atau buy back obligasi adalah upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah diterbitkan Bank dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut, yang tatacara pembayarannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk periode Januari-Desember 2010, BNI tidak melakukan action buy back atas outstanding obligasi BNI. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance - Loss provisions for legal causes up to December 2010 that amounted to Rp 104.5 billion, or 0.32 of our total equity. Transactions with Conflict of Interest The Bank has established its own internal policies on conflict of interest among others as regulated by the Credit Policy Committee CPC, BNI Code of Conduct, Principle 46 Work Culture, Articles of Association and the Corporate SOPGuidelines. For example, BNI adheres to policies on giving out loans to prospective debtors with family ties or conflict of interest with regard to the credit approval process and or the decision maker involved. These policies are intended to protect the interest of the Bank and other related parties. In addition, BNI’s SOP also contains regulations aimed at preventing the possible occurrence of conflict of interest in the procurement of goods and services. The Bank has provided disclosure of any conflict of interest in every decision made and has been well-documented. For example, reasons for diverting the loan approval processes or decision making due to the presence of conflict of interest are informed in the Loan Application Tool LAT. This instrument along with the necessary data and documents for credit disbursements is helddocumented in accordance with existing policies. The Board of Commissioners, Board of Directors and Bank employees make all possible efforts to reduce or prevent the occurrence of conflict of interest in implementing operational activities. Internal policies on conflict of interest applied at BNI can prevent such conflict of interest that may adversely affect the Bank. In 2010, there were no transactions with conflicts of interest that may have a material impact on the Bank’s financial condition. Share and Bond Buyback The buyback of shares or bonds refers to efforts in reducing the number of outstanding shares or bonds issued by the Bank through the repurchase of such shares or bonds of which payment method is carried out in accordance with existing policies. For the period between January and December 2009, BNI did not engage in any buyback of outstanding BNI bonds. BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Financial Review Business Review Corporate Social Responsibility Good Corporate Governance Functional Review Corporate Data BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 259 Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik Untuk periode Januari–Desember 2010, Perseroan hanya memberikan dana untuk kegiatan sosial terkait dengan program Corporate Social Responsibility CSR dan tidak memberikan dana untuk kegiatan politik. Rincian pemberian dana untuk kegiatan sosial terkait dengan program CSR dapat dilihat pada halaman khusus yang membahas program CSR BNI SEKRETARIS PERUSAHAAN Sekretaris Perusahaan di BNI dijabat oleh Pemimpin Divisi Komunikasi Perusahaan Kesekretariatan yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan bertugas mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan. Sekretaris Perusahaan secara efektif telah menjalankan fungsinya untuk tahun 2010 antara lain: a. Sebagai penghubung antara BNI dengan otoritas pasar modal, investor dan masyarakat umum serta bertanggung jawab dalam hal menyediakan dan menyampaikan informasi yang penting mengenai BNI kepada masyarakat umum maupun kepada pemegang saham. b. Memelihara hubungan baik dengan pihak eksternal, khususnya dalam rangka pemenuhan kewajiban yang harus dilakukan oleh BNI sebagai perusahaan publik termasuk untuk memberikan keterangan mengenai kinerja, kegiatan operasional, serta hal-hal lain menyangkut BNI. c. Menyebarluaskan informasi mengenai BNI kepada segenap pegawai termasuk menyampaikan program dan kebijakan manajemen. Informasi tersebut disampaikan melalui media internal antara lain, Tabloid 46, Newsletter, intranet, temu karyawan, serta sosialisasi ke kantor wilayah dan cabang. d. Memberikan masukan pertimbangan, dan pendapat hukum kepada Direksi dan unit-unit lain mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pasar modal dan status BNI sebagai badan hukum publik, hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan usaha perusahaan serta merumuskan peraturan atau kebijakan perseroan. e. Mengikuti perkembangan pasar modal termasuk peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal dan menginformasikan kepada manajemen. f. Memfasilitasi, mencatat dan mendokumentasikan pelaksanaan rapat-rapat Direksi dan rapat-rapat Dewan Komisaris. Funds for Social and Political Activities From January to December 2010, the Company had only disbursed funds for social activities related to Corporate Social Responsibility programs and did not provide funds for political activities. Funding for social activities associated with Corporate Social Responsibility programs is detailed in a separate section on the discussions of BNI CSR programs. CORPORATE SECRETARY The position of BNI’s Corporate Secretary is held by the Corporate Communications Division Head directly accountable to the President Director and responsible for building a good corporate image in a consistent and sustainable manner through the effective management of communication programs to all stakeholders. Throughout 2010, the Corporate Secretary has effectively discharged its functions in regards to : a. Liaison between BNI and capital market authorities, investors and the general public, being responsible for the preparation and dissemination of material information on BNI to the general public as well as to the shareholders. b. Maintaining good relationships with external stakeholders, and especially with regards to information disclosure of BNI as a publicly listed company, including information on performance, operating activities, and other issues concerning BNI. c. Dissemination of information about BNI to all employees, including on management’s policies and programs. Information is conveyed through a variety of internal media such as Tabloid 46 Bulletin, newsletter, intranet portal, employee gatherings, and socialization to regional offices and branches. d. Providing input and legal opinion for consideration by the Board of Directors and other units, on issues related to the capital market and BNI status as a public company, issues related to business expansion by the Bank, and in the formulation of official policies and regulation of the Bank. e. To stay up to date on developments in the capital market including regulations of the capital market and to inform such developments to the management. f. Facilitating, taking minutes, and documenting the minutes of meetings by the Board of Directors and Board of Commissioners. BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 260 BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 g. Menindaklanjuti pengaduan nasabah. h. Mengkoordinasikan penyelenggaraan RUPS. i. Menyampaikan laporan-laporan yang diwajibkan oleh otoritas yang berwenang terhadap perseroan sebagai badan hukum publik, seperti Laporan Triwulanan Perusahaan, Laporan Manajemen, Laporan Tahunan dan lain sebagainya. j. Mengkoordinasikan penyaluran dana untuk kegiatan sosial terkait dengan program Corporate Social Responsibility BNI. Dalam menjalankan fungsi dan perannya tersebut, Sekretaris Perusahaan dibantu oleh: Kelompok Komunikasi Investor, Kelompok GCG dan Kesekretariatan, Kelompok Komunikasi Eksternal, Kelompok Komunikasi Internal, Kelompok Komunikasi Marketing, Kelompok Kemitraan dan Bina Lingkungan, Kelompok Corporate Social Responsibility dan Penunjang Komisaris, dengan tugas dan tanggung jawab utama sebagai berikut: a. Investor Relations bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dalam pelaksanaan fungsi yang berkaitan dengan aspek finansial, sedangkan pelaksanaan fungsi lainnya serta administrasi kepegawaian tetap berada di bawah Divisi Komunikasi Perusahaan Kesekretariatan. b. Unit Pengelolaan PKBL bertanggung jawab kepada Direktur Sektor-nya, namun dalam pelaksanaan fungsi dan administrasi kepegawaiannya berada di bawah Divisi Komunikasi Perusahaan Kesekretariatan. c. Unit Pengelolaan Penunjang Komisaris bertanggung jawab langsung kepada Komisaris, namun demikian administrasi kepegawaiannya berada di bawah Divisi Komunikasi Perusahaan Kesekretariatan. d. Apabila diperlukan, Dewan Komisaris dapat langsung berkoordinasi dengan VP GCG Office of the Board . e. Dalam pelaksanaan fungsi pengelolaan Corporate Identity yang berkaitan dengan Marketing Communication, Unit Corporate Branding berkoordinasi dengan sektor Konsumer Ritel dibawah Direktur Konsumer Ritel, sedangkan yang berkaitan dengan Corporate Identity yang diterapkan di WilayahCabang, berkoordinasi dengan sektor Jaringan Layanan dibawah Direktur Jaringan Layanan. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance g. Following up on customer’s complaints. h. Coordinating the General Meeting of Shareholders i. Submitting mandatory reports as a public company to the relevant authorities, such as the Quarterly Reports, the Management reports, the Annual Reports, and other such reports. j. Coordinating the disbursement of funds for social activities related to the Bank’s Corporate Social Responsibility programs. In discharging those functions and responsibilities, the Corporate Secretary is assisted by: Investor Communication Group, GCG and Secretariat Group, External Communications Group, Internal Communications Group, Marketing Communications Group, Partnership and Community Development Group, Corporate Social Responsibility Group, and the Board of Commissioners Support Group, with the following duties and responsibilities: a. Investor Relations is accountable to the Finance Director in the implementation of functions related to financial aspects, while the implementation of other functions and the administration of permanent employees is under the responsibility of the Corporate Communications Division Secretariat. b. The PBKL Partnership and Community Development Program Management Unit is accountable to the Director of the respective sector, while the implementation of personnel function and administration is assigned to the Corporate Communications Division Secretariat. c. The Commissioners’ Supporting Management Unit directly reports to the Board of Commissioners, while personnel administration is the responsibility of the Corporate Communications Division Secretariat. d. If deemed necessary, the Board of Commissioners may coordinate directly with the GCG VP Office of The Board. e. In the management of the Corporate Identity related to marketing communications, the Corporate Branding Unit coordinates with the Consumer Retail Section under the Consumer Retail Director, while matters related to Corporate Identity implemented at the regionalbranch level are coordinated with the Network Services Section under the Network Services Director. BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Financial Review Business Review Corporate Social Responsibility Good Corporate Governance Functional Review Corporate Data BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 261 Daftar Siaran Pers Tanggal Date Perihal Subject January 8 BNI Kuasai Pangsa Pasar Kredit Sindikasi Indonesia 2009 BNI Dominates the Market for Syndicated Loans in Indonesia in 2009 January 12 Hingga Akhir 2009, Penyaluran KUR BNI Mencapai Rp 1,53 Triliun KUR Disbursement by BNI up to Year-end 2009 Amounted to Rp 1.53 Trillion January 15 Keluarga Besar BNI Bantu Pembangunan 293 Rumah untuk Korban Gempa di Padang Pariaman BNI and Employees Help the Construction of 293 Houses for Padang Pariaman Earthquake Victims January 16 Penyaluran KUR BNI di Kalimantan Selatan Mencapai Rp 38,9 Miliar KUR Disbursement in South Kalimantan by BNI amounted to Rp 38.9 Billion January 21 BNI Raih Penghargaan Best Corporate Governance dari EuroMoney BNI Won the Best Corporate Governance Award from EuroMoney January 25 BNI – Kementerian Luar Negeri RI Kerjasama Kartu Pegawai Elektronik BNI and Foreign Affairs Ministry Cooperated in Electronic Employee ID Card January 25 BNI – POSINDO Kerjasama Layanan Remittance BNI - POSINDO Cooperates in Remittance Service January 26 Realisasi Kredit BNI untuk Proyek Jalan Tol Terus Meningkat Loans by BNI for Toll Road Infrastructure Projects Continue to Increase January 28 BNI Salurkan Rp 8,5 Triliun untuk Pembiayaan Proyek Kelistrikan BNI Disburses Rp 8.5 Trillion in Financing for Power Projects January 29 BNI Raih Penghargaan Best Remittance Provider of The Year in South East Asia dari Alpha South East Asia BNI Recognized as Best Remittance Provider of the Year in Southeast Asia from Alpha South East Asia February 6 Penyaluran KUR BNI di Jawa Tengah Mencapai Rp 144,5 Miliar KUR Disbursement in Central Java by BNI Amounted to Rp 144.5 Billion February 11 Menko Perekonomian RI Meresmikan Sentra Usaha Kain Songket Kampoeng BNI di Ogan Ilir Coordinating Minister for Economy Inaugurated Kampoeng BNI Kain Songket in Ogan Ilir February 16 Kinerja BNI Tahun 2009: Laba Bersih BNI Naik 103 BNI Performance in 2009: BNI Net Income Increased by 103 February 24 BNI Berikan Layanan Cash Management untuk BP Indonesia BNI Provides Cash Management Services to BP Indonesia February 24 BNI Credit Card IWAN TIRTA Gelar Blessed in Spring BNI Credit Card and IWAN TIRTA hosted Blessed in Spring fashion event February 25 BNI Credit Card COACH Gelar Spring Collection 2010 BNI Credit Card and COACH hosted Spring Collection 2010 fashion event March 4 BNI Berikan Pinjaman Rp 3 Triliun Kepada Perum Pegadaian BNI Provides Rp 3 Trillion of Loan Facilities to Perum Pegadaian March 12 BNI Tambah Fasilitas Kredit Rp 626 Miliar kepada Perum Peruri BNI Provides Rp 626 Billion in Additional Loan Facilities to Perum Peruri March 31 Luncurkan Kredit untuk Waralaba, BNI Berikan Fasilitas Pembiayaan kepada Franchisee Alfamart BNI Provides Financing facilities to Alfamart Franchisee in Franchise Loan Scheme April 21 Kembali Mendukung INACRAFT 2010, BNI Sebagai Mitra Usaha Kecil BNI as Partner to Small Businesses Support the INACRAFT 2010 Exhibition April 21 Kinerja BNI Kuartal I 2010: Laba Bersih BNI Naik 62 Menjadi Rp 1,03 Triliun BNI Quater I 2010 Performance: Net Income Increased by 62 to Rp 1.03 Trillion May 4 Tingkatkan Kolaborasi Bisnis, BNI TELKOM Kerja sama Kartu Co-Branding Increased Business Collaboration of BNI and Telkom Through Co-Brand Card May 5 Penyaluran KUR BNI di Jawa Timur Mencapai Rp 134,42 Miliar KUR Disbursement in East Java by BNI Amounted to Rp 134.42 Billion May 6 BNI PT United Tractor Tbk Kerja sama Skim Kredit untuk Pembelian Alat Berat BNI and PT United Tractor Tbk Cooperated in Loan Scheme for Heavy Equipment Purchases May 8 BNI Berikan Fasilitas Kredit Pembibitan Sapi BNI Provides Loan for Cattle Breeding May 11 BNI Executive Lounge Tampilan Baru The New Look of BNI Executive Lounge May 11 BNI – Medco EP Indonesia Tingkatkan Kerjasama Layanan Perbankan dan Fasilitas Pembiayaan BNI and Medco EP Indonesia Cooperated in the Provision of Banking Services and Financing Facilities May 12 RUPS BNI Tetapkan Pembagian Dividen 35 dari Laba dan Susunan Pengurus Perseroan BNI AGMS Approved 35 Dividend Payment and New Management Structure May 17 BNI dan DEPKUMHAM RI Kerjasama Pengelolaan Biaya SABH BNI and DEPKUMHAM RI Cooperated in the Management of SABH May 25 BNI Fasilitasi Pembayaran Gaji Anggota TNI AL BNI Facilitates Payroll of Navy Personnel May 27 Penyaluran KUR BNI di Bali Mencapai Rp 17,05 Miliar KUR Disbursement in Bali by BNI Amounted to Rp 17.05 Billion June 8 BNI Berikan Fasilitas Kredit Rp 500 Miliar untuk PT PP Persero BNI Provides Rp 500 Billion in Loan Facilities tp PT PP Persero June 18 BNI biaya waralaba Mister Baso BNI Provides Franchise Loans for Mister Baso List of Press Release BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 262 BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Tanggal Date Perihal Subject June 18 PT Bank BNI Syariah resmi menjadi Bank Umum Syariah PT Bank BNI Syariah established as Commercial Sharia Bank June 18 BNI Berikan Fasilitas Kredit Rp 2,6 Triliun dan USD 15 Juta untuk PT Waskita Karya Persero BNI Provides Rp 2.6 Trillion and USD 15 Million in Loans to PT Waskita Karya Persero June 24 BNI dan LOTTE Mart Melakukan Kerja sama Kartu Co-branding BNI and LOTTE MART Cooperated in Co-Brand Card July 12 BNI Optimalkan Outlet Walk in Center Untuk Tingkatkan Layanan Kartu Kredit BNI Optimizes Walk-In Center for Credit Card Services July 27 Penyaluran KUR BNI di NTB Mencapai Rp 24,87 Miliar KUR Disbursement in NTB by BNI Amounted to Rp 24.87 Billion July 27 Kinerja BNI Semester I2010: Laba Bersih BNI Naik 61 BNI First-half 2010 Performance: Net Income increased by 61 July 30 BNI Perum PERHUTANI Kerjasama Layanan Cash Management BNI and Perum PERHUTANI Cooperated in Cash Management Services August 4 BNI Raih Penghargaan Best Trade Finance Bank 2010 dari Alpha South East Asia BNI Recognized as Best Trade Finance Bank 2010 by Alpha South East Asia August 5 BNI Raih Best Indonesia Green Banking Awards 2010 BNI Won the Best Indonesia Green Banking Award 2010 August 6 BNI Berikan Fasilitas Kredit USD 30 Juta untuk Proyek Lapangan Gas Singa, di Blok Lematang, Sumatera Selatan BNI Provides USD 30 Million Loan Facilities to Develop Singa Gas Field in Lematang Block, South Sumatra August 6 BNI Bangun Rumah Asuh di Musi Banyuasin BNI Established Rumah Asuh in Musi Banyuasin August 18 BNI Raih Penghargaan The Best Local Cash Management di Indonesia dari AsiaMoney BNI Won the Best Local Cash Management in Indonesia from AsiaMoney August 19 Antisipasi Lebaran, BNI Siapkan Persediaan Uang Tunai Rp 37,9 Triliun In Anticipation of Lebaran, BNI Prepares Rp 37.9 Trillion in Cash Reserves August 30 BNI Gandeng Universitas Tanjungpura Terbitkan Kartu Kredit Baru BNI Cooperates with Universitas Tanjungpura in a Co- Brand Credit Card September 3 Hari Pelanggan Nasional: BNI Menyapa Nasabah National Customer Day: Greetings to Our Customers September 7 Untuk Keenam Kalinya, BNI Gelar Rejeki Mudik bagi Nasabah BNI Hosted the Sixth Rejeki Mudik for Customers September 28 Gandeng BNI, Kementerian Kelautan dan Perikanan Percepat Realisasi KUR BNI and the Ministry of Maritime and Fisheries Cooperated to Facilitate KUR Disbursement Spetember 29 BNI Raih Penghargaan Anugerah Cinta Karya Bangsa 2010 BNI Won the Anugerah Cinta Karya Bangsa 2010 Award September 30 BNI Raih Penghargaan The Best Local Cash Management 2010 di Indonesia dari AsiaMoney BNI Recognized as Best Local Cash Management in Indonesia 2010 from AsiaMoney September 30 Kampoeng BNI Raih Penghargaan Platinum dari KSN Awards 2010 Kampoeng BNI Won the Platinum Award in KSN Awards 2010 October 13 BNI Tambah Fasilitas Kredit ke PT Telkom Sebesar Rp 1 Triliun BNI Provides Rp 1 Trillion Additional Loan Facilities to PT Telkom October 13 BNI Penang Adventist Hospital Kerjasama Hospital Guarantee BNI and Penang Adventist Hospital Cooperated in Hospital Guarantee October 14 BNI Dukung Kontak Dagang Indonesia – Timur Tengah BNI Supports Trade Relations between Indonesia and the Middle East October 25 BNI Fasilitasi Perdagangan RI – China Melalui Aplikasi Elektronik BNI Smart Trade BNI Supports RI-China Trade through BNI Smart Trade Electronic Application October 25 BNI – Kemenpera Lanjutkan Kerjasama Penyaluran KPR Subsidi BNI and Ministry of Public Housing Cooperated in Subsidized Mortgage Loans October 28 BNI Peroleh Bilateral Loan USD 50 Juta dari ING Bank BNI Received USD 50 Million in Bilateral Loans from ING Bank November 2 BNI Lelang Agunan Kredit Usaha Kecil BNI Auctioned-Off Collaterals of Small Scale Loans November 9 BNI Buka Tresuri Regional Area TRA Semarang BNI Established Treasury Regional Area TRA in Semarang November 8 Dukung Tanggap Darurat 3 Bencana, BNI Salurkan Bantuan Senilai Lebih dari Rp 2,5 Miliar BNI Provides Aids of More than Rp 2.5 Billion to Help Victims of Three Natural Disasters November 22 Perseroan Tetapkan Harga Saham Rights Issue BNI Rp 3.100 per Lembar Saham Offering Price for BNI Rights Issue Determined at Rp 3,100 per Share November 25 RUPSLB BNI Setujui Penambahan Modal Melalui Penawaran Umum Terbatas III The EGMS of BNI Approved Additional Capital Through Rights Issue III November 30 BNI – Kementerian Hukum HAM Kerja sama Kartu Pegawai Elektronik BNI and DEPKUMHAM Cooperated in Employee Electronic ID Card December 3 BNI Raih MDGs Award di Bidang Pengentasan Kemiskinan dan Kelaparan BNI Won the DG Award in Poverty and Hunger Eradication Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Financial Review Business Review Corporate Social Responsibility Good Corporate Governance Functional Review Corporate Data BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 263 Tanggal Date Perihal Subject December 9 BNI – TELKOM Tingkatkan Kolaborasi Bisnis BNI and Telkom Increased Business Collaboration December 15 Penyaluran KUR BNI di Jawa Timur Mencapai lebih dari Rp 160 Miliar KUR Disbursement by BNI in East Java Amounted to more than Rp 160 Billion December 22 BNI Sebagai Bank Operasional Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd BNI Provides Banking Operational Services to Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd December 29 Antisipasi Kebutuhan Akhir Tahun, BNI Naikkan Persediaan Uang di ATM Sebesar 30 In Anticipation of New Year Festivities, BNI Prepares 30 More Cash in its ATMs Keterbukaan Informasi Tanggal Date Keterangan Description January 21 Permintaan Konfirmasi Bursa Tentang Pemberitaan di Media Massa Request for Confirmation from the Stock Exchange Regarding News Reporting at the Mass Media February 1 Informasi Rencana Public Expose BNI Plans for BNI Public Expose February 1 Penyampaian Draft Materi Public Expose BNI Submission of Draft Materials for BNI Public Expose February 2 Permintaan Konfirmasi Bursa Tentang Pemberitaan di Media Massa Request for Confirmation from the Stock Exchange Regarding News Reporting at the Mass Media February 9 Permintaan Penjelasan dan Klarifikasi tentang Pemberitaan di “Kontan” Request for Explanation and Clarification Regarding News Reporting in Kontan February 10 Penyampaian Revisi Draft Materi Public Expose BNI Submission of Revised Draft Materials for BNI Public Expose February 10 Penyampaian Materi Public Expose BNI Submission of Materials for BNI Public Expose February 11 Perubahan Jadwal Public Expose BNI Change of Date for BNI Public Expose February 15 Pengumuman Atas Rencana Pengalihan Hak dan Kewajiban Unit Usaha Syariah BNI Announcement of Plans for Transfer of Rights and Obligations of BNI Sharia Unit February 16 Penyampaian Materi Final Public Expose BNI Submission of Final Materials for BNI Public Expose February 17 Laporan Keuangan Publikasi Per 31 Desember 2009 audited BNI Published Financial Statements as of 31 December 2009 audited February 17 Laporan Keuangan Konsolidasi Per 31 Desember 2009 audited BNI Consolidated Financial Statements as of 31 December 2009 audited February 19 Penyampaian Hasil Public Expose BNI Submission of the Results of BNI Public Expose March 24 Pengumuman Keterbukaan Informasi Transaksi Afiliasi BNI Announcement of Information Disclosure of BNI Affiliated Transaction March 24 Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik Information for Immediate Public Disclosure April 1 Rencana RUPS BNI Plans for BNI Annual General Meeting of Shareholders April 12 Publikasi Pemberitahuan RUPS Tahunan Tahun Buku 2009 BNI Publication of Notification of 2009 Annual General Meeting of Shareholders April 15 Penyampaian Dokumen Pendukung Transaksi Afiliasi BNI Submission of Supporting Document for BNI Affiliated Transaction April 23 Laporan Keuangan Publikasi Per 31 Maret 2010 unaudited BNI Published Financial Statements as of 31 March 2010 audited April 27 Panggilan RUPS BNI Invitation for BNI Annual General Meeting of Shareholders April 27 Publikasi Panggilan RUPS BNI Publication of Invitation for BNI Annual General Meeting of Shareholders April 27 Laporan Tahunan Tahun Buku 2009 2009 Annual Report April 29 Laporan Keuangan Konsolidasi Per 31 Maret 2010 unaudited BNI Consolidated Financial Statements as of 31 March 2010 audited May 17 Hasil RUPS Tahunan Tahun Buku 2009 BNI Resolutions of BNI Annual General Meeting of Shareholders 2009 May 17 Publikasi Hasil RUPS Pengumuman Pembagian Dividen Tunai Publication of Resolutions and Announcement of Distribution of Cash Dividend May 17 Jadwal Pembagian Dividen Tunai BNI Schedule for Distribution of Cash Dividend June 3 Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik Information for Immediate Public Disclosure Information Disclosure BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 264 BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Tanggal Date Keterangan Description June 14 Penyampaian Pengumuman Peringkat Obligasi BNI Submission of Announcement of BNI Bonds Ratings June 28 Laporan Keuangan Publikasi Per 30 Juni 2010 unaudited BNI Published Financial Statements as of 30 June 2010 audited July 28 Laporan Keuangan Konsolidasi Per 30 Juni 2010 unaudited BNI Consolidated Financial Statements as of 30 June 2010 audited August 2 Informasi Penggantian Corporate Secretary BNI Information on Change of BNI Corporate Secretary August 6 Publikasi Pemberitahuan RUPS Luar Biasa BNI Publication of Notification on BNI Extraordinary General Meeting of Shareholders August 6 Pemberitahuan RUPS Luar Biasa BNI Notification on BNI Extraordinary General Meeting of Shareholders August 12 Laporan Proses Divestasi dan Penyampaian Siaran Pers Divestasi Saham Negara R.I. Pada BNI Report on Divestment Process and Submission of Press Release on Divestment of Government Owned Shares in BNI August 23 Publikasi Keterbukaan Informasi BNI Publication of BNI Information Disclosure August 23 Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik Information for Immediate Public Disclosure October 14 Laporan Keuangan Publikasi Per 30 September 2010 audited BNI Published Financial Statements as of 30 September 2010 audited October 14 Laporan Keuangan Konsolidasi Per 30 September 2010 audited BNI Consolidated Financial Statements as of 30 September 2010 audited October 19 Penyampaian Jadwal Rencana Pelaksanaan Rights Issue BNI Submission of Plans for BNI Rights Issue October 19 Rencana RUPS Luar Biasa BNI Plans for BNI Extraordinary General Meeting of Shareholders October 25 Rencana Penggunaan Dana Yang Diperoleh Dari Hasil PUT III BNI Plans for the Use of Proceeds from BNI Rights Issue III October 25 Surat Pengantar Untuk Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka PUT III Cover Letter for Registration of Rights Issue III October 26 Publikasi Pemberitahuan RUPS Luar Biasa Publication of Notification on BNI Extraordinary General Meeting of Shareholders October 26 Pemberitahuan RUPS Luar Biasa Notification on BNI Extraordinary General Meeting of Shareholders November 9 Publikasi Panggilan RUPS Luar Biasa BNI Publication of Invitation for BNI Extraordinary General Meeting of Shareholders November 9 Panggilan RUPS Luar Biasa BNI Invitation for BNI Extraordinary General Meeting of Shareholders November 12 Surat Pengantar Perubahan dan atau Tambahan Informasi atas Pernyataan Pendaftaran PUT III BNI Cover Letter for Revision andor Additional Information of Registration of Rights Issue III November 15 Rencana Penggunaan Dana Yang Diperoleh Dari Hasil PUT III BNI Plans for the Use of Proceeds from BNI Rights Issue III November 22 Surat Pengantar Dokumen Tambahan PUT III BNI Cover Letter for Additional Documents for Registration of Rights Issue III November 23 Permohonan Pencatatan Saham Tambahan BNI Request for Listing of BNI Additional Shares November 23 Publikasi Informasi Tambahan Di Surat Kabar Publication of Additional Information at News Paper November 26 Hasil RUPS Luar Biasa BNI Resolutions of BNI Extra Ordinary General Meeting of Shareholders November 26 Publikasi Hasil RUPS Luar Biasa BNI Publication of Resolutions of BNI Extra Ordinary General Meeting of Shareholders November 29 Jadwal Penerbitan HMETD BNI Schedule for Publishing BNI Pre-emptive Rights December 17 Permintaan Penjelasan Bursa Request for Explanation from the Stock Exchange December 23 Penyampaian Laporan Hasil Pelaksanaan Penukaran HMETD Ke Dalam Saham Submission of Report on Conversion of Pre-emptive Rights Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Financial Review Business Review Corporate Social Responsibility Good Corporate Governance Functional Review Corporate Data BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 265 KODE ETIK BNI Pada tahun 2001 BNI telah menerbitkan Code of Conduct BNI CoC sebagai pedoman bagi insan BNI dalam bersikap dan berperilaku dalam melaksanakan tugas sehari-hari, serta dalam berinteraksi dengan sesama insan BNI, mitra kerja, mitra usaha dan pihak-pihak lainnya. Pada tahun 2010 BNI melakukan revisi dan penyempurnaan terhadap CoC tersebut yang hasilnya dituangkan dalam buku Kode Etik BNI. Peluncuran dan publikasi hasil revisipenyempurnaan CoC yang selanjutnya disebut Buku Kode Etik BNI tersebut dilakukan pada tanggal 1 Desember 2010 dalam acara Seminar GCG untuk pegawai internal yang diselenggarakan oleh BNI bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi KPK dan Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG yang dihadiri oleh perwakilan masing-masing unit di BNI Pokok Materi dalam Kode Etik BNI a. Bertindak Profesional b. Menjadi Panutan Saling Mengingatkan c. Menjaga Hubungan Baik Antar Insan BNI d. Menjaga Kerahasiaan e. Menjaga Keamanan Kerja f. Berkomitmen Terhadap Lingkungan g. Melakukan Pencatatan Data dan Penyusunan Laporan h. Mencegah Benturan Kepentingan i. Larangan memberi, menerima hadiah atau cinderamata j. Bertindak Sebagai Narasumber k. Larangan menjadi Anggota dan Donatur Parpol l. Larangan mengungkapkan Informasi yang tidak benar m. Menggunakan dan Menjaga Aset BNI n. Larangan menyalahgunakan Corporate Identity Buku Kode Etik BNI tersebut telah didistribusikan kepada seluruh pegawai BNI secara serentak pada bulan Januari 2011 dan masing-masing pegawai diminta untuk menandatangani Pernyataan Sikap Insan BNI yang tercantum pada lembar terakhir Buku Kode Etik BNI yang pada intinya berisi bahwa pegawai berkomitmen: a. Telah menerima dan memahami isi Buku Kode etik BNI b. Bersedia secara bersungguh-sungguh dan dengan penuh kesadaran untuk melaksanakan komitmen yang tertuang dalam 14 empat belas Kode Etik BNI. c Apabila Pegawai mengingkarinya maka pegawai ybs bersedia menerima konsekuensinya sesuai dengan peraturan dan kebijakan perusahaan yang berlaku di BNI. BNI’S CODE OF CONDUCT In 2001, BNI established its Code of Conduct CoC as a guideline for BNI employees in projecting the appropriate attitude and behavior in the discharging of their daily tasks, and in interacting with other BNI personnel, colleagues, business partners and other parties. In 2009, BNI revised and improved on the CoC which eventually led to the publication and launching of BNI’s Book of Code of Conduct on 1 December 2010 to coincide with the GCG seminar for internal employees organized by BNI in cooperation with the Corruption Eradication Commission KPK and the National Governance Policy Committee KNKG, and attended by representatives from respective BNI units. Main Issues Covered in BNI’s Code of Conduct: a. Professional conduct b. Become role models and to constantly remind each other c. Maintain harmonious relations among BNI personnel d. Maintain confidentiality e. Maintain work security f. Demonstrate commitment to the community and environment g. Record-keeping and compilation of reports h. Prevent conflict of interest i. Prohibition from offering and accepting gifts or souvenirs j. Serve as resource persons k. Prohibition to serve as a political party member and donor l. Prohibition to impart untruthful information m. Utilize and maintain BNI’s assets n. Prohibition to abuse corporate identity BNI’s Book of Code of Conduct was distributed simultaneously to all BNI employees in January 2011, and each employee is requested to sign the BNI Employee Statement Letter attached on the last page of the Book of Code of Conduct which essentially contains the following employee commitment: a. Accept and understand the content of BNI’s Book of Code of Conduct b. Willing to genuinely implement with full consciousness the commitment as embodied in the 14 fourteen Codes of Conduct. c. If the Employee reneges on commitment, the said employee must be prepared to accept the consequences in accordance with existing regulations and company policies applicable within BNI. BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 266 BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Lembar Pernyataan Sikap Insan BNI tersebut untuk selanjutnya diadministrasikan pada file personalia masing-masing pegawai yang tersimpan pada unit dimana pegawai yang bersangkutan ditempatkan. Sosialisasi Kode Etik BNI a. Launching dan sosialisasi hasil penyempurnaan Code of Conduct BNI tahun 2001 dengan nama Buku Kode etik BNI dalam acara Seminar GCG bekerjasama dengan KPK dan KNKG yang dihadiri oleh pegawai internal yang mewakili unit-unit di seluruh Kantor Besar dan seluruh Kantor Wilayah serta undangan dari beberapa instansi BUMN lain. b. Diskusi bersama atau sharing session seluruh pegawai pada masing-masing unit BNI mengenai materi yang terkandung dalam Buku Kode Etik BNI tersebut secara serentak pada acara bulan mutu BNI, Februari 2011, untuk memastikan agar seluruh pegawai mengetahui dan memahami Buku Kode Etik BNI tersebut bagi pegawai yang mewakili unitnya dalam acara launching Buku Kode Etik BNI tersebut pada Seminar GCG diminta untuk meneruskan sosialisasi tersebut kepada unitnya. Pelaksanaan sharing session dimaksud beserta daftar hadir pegawai disampaikan kepada Divisi KMP sebagai kelengkapan administratif pelaksanaan GCG perusahaan. c. Sosialisasi butir-butir Buku Kode Etik BNI dalam setiap materi Pelatihan GCG bagi pegawai BNI baik pegawai baru maupun lama. Dalam pelatihan tersebut para pegawai diberikan penjelasan serta pemahaman mengenai poin-poin materi dalam Buku Kode Etik BNI beserta contoh penerapan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, dampak serta sanksi apabila terdapat pelanggaran terhadap kode etik BNI tersebut d. Memasukkan Buku Kode Etik dalam website BNI forum sehingga pegawai dapat dengan mudah mengakses Buku Kode Etik tersebut. Pengawasan implementasi Etika Bisnis Pengawasan implementasi Etika Bisnis di BNI dilakukan oleh Divisi Komunikasi Perusahaan Kesekretariatan pada bagian Pengelolaan Hukum dan Pemantauan GCG – Kelompok GCG dan kesekretariatan, yang salah satu fungsinya adalah memantau implementasi GCG. Namun demikian pemantauan terhadap pelaksanaan GCG tersebut juga dilakukan oleh Divisi Kepatuhan untuk memastikan telah dipenuhinya kepatuhan dan kewajiban terhadap peraturan GCG, serta oleh Divisi Sumber Daya Manusia yang akan membantu proses penyelesaian terhadap terjadinya kasus-kasus pelanggaran GCG khususnya terkait dengan pengenaan sanksi terhadap pelanggar GCG. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance The BNI Employee Statement Letter shall then be attached to the personnel record of each employee and kept in the unit where the employee is assigned to. BNI’s Code of Conduct Socialization a. Launching and promotion of the end result of improvements made to the Code of Conduct in 2001 eventually known as BNI’s Book of Code of Conduct were made during a GCG seminar held in collaboration with the Corruption Eradication Committee KPK and KNKG with attendance by internal employees representing units from all Head Offices and Regional Offices as well as invitees from several other State- Owned Enterprises. b. To ensure that all employees learn and understand about the BNI Book of Code of Conduct, employees in respective BNI units are encouraged to engage in joint discussions or sharing sessions on the substance of the Book of Code of Conduct held simultaneously during the BNI Quality Month Event held in February 2011. Employees representing their units during the launching of the BNI Book of Code of Conduct at the GCG seminar are encouraged to pass on information and knowledge to co-workers in their respective unit. The implementation of these sharing sessions and the employees’ attendance list are reported to the KMP Division for administrative purposes on the implementation of GCG. c. Information on the substance of BNI’s Book of Code of Conduct is also disseminated during each GCG training for newly recruited and current BNI employees where training participants are provided with explanations on key points in the Code of Conduct along with examples of performing daily tasks, as well as on impacts and sanctions when a breach of the Code of Conduct is committed. d. Inclusion of the Book of Code of Conduct into BNI’s Official Website allows employees easy access to such information. Oversight of Business Ethics Overseeing the implementation of business conduct within BNI is carried out by the Corporate Communications Division under the Legal Management Section and GCG Monitoring – GCG Group and Secretariat, one of its functions of which is to monitor GCG implementation. Overseeing GCG implementation is also performed by the Compliance Division to ensure full compliance with GCG policies and the implementation of obligations, and by the Human Resource Division in assisting the resolution of cases related to violations of GCG principles particularly related to the imposition of sanctions. BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Financial Review Business Review Corporate Social Responsibility Good Corporate Governance Functional Review Corporate Data BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 267 Penegakan Dalam Buku Kode Etik BNI disebutkan bahwa Insan BNI dalam tingkatan apapun apabila jelas terbukti telah melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik BNI akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang tercantum dalam kebijakan dan ketentuan yang berlaku. Prinsip 46 Prinsip 46 merupakan panduan perilaku yang akan membantu semua insan BNI memahami nilai-nilai Budaya Kerja BNI dan melaksanakan Perilaku Utama yang dijadikan tonggak-tonggak perilaku teladan di BNI. Tuntutan ini berlaku bagi seluruh insan BNI dari jajaran Dewan Komisaris, Direksi, pemimpin sampai jajaran pegawai terendah dalam struktur organisasi, termasuk pegawai rekanan yang ditugaskan di BNI. Pada tanggal 5 Juli 2007, manajemen BNI mencanangkan budaya kerja baru yang dikenal dengan istilah Prinsip 46, menggantikan budaya kerja lama yaitu 5 Pilar dan 12 Perilaku Pegawai yang diformulasikan pada tahun 1986 yang dinilai sudah tidak relevan lagi dengan keadaan BNI saat ini dan yang akan datang. Budaya kerja BNI yang baru ini merupakan upaya memformulasikan kembali nilai-nilai budaya kerja BNI yang lebih relevan untuk mencapai visi dan misi BNI. Nilai-nilai yang terkandung di dalam budaya kerja yang baru diharapkan akan dapat mendukung pencapaian visi dan misi BNI untuk senantiasa unggul dalam layanan dan kinerja karena mencerminkan keinginan sungguh-sungguh dan komitmen yang kuat dari insan-insan BNI untuk memberi yang terbaik kepada seluruh pihak yang berkepentingan stakeholder baik internal maupun eksternal. Prinsip 46 merupakan akronim dari 4 empat nilai budaya kerja BNI yang baru ditambah dengan 6 enam perilaku utama insan BNI. Setiap nilai budaya kerja BNI memiliki perilaku utama yang merupakan acuan bertindak bagi seluruh insan BNI. 4 Nilai Budaya Kerja 4 Values of Work Culture 6 Perilaku Utama 6 Core Behaviors Profesionalisme Professionalism •฀฀Meningkatkan฀kompetensi฀dan฀memberikan฀ hasil terbaik •฀ To฀improve฀work฀competencies฀and฀deliver฀ the best result Integritas Integrity •฀ Jujur,฀tulus฀dan฀ikhlas •฀฀To฀be฀honest,฀sincere,฀and฀whole-hearted •฀ Disiplin,฀konsisten฀dan฀bertanggung฀jawab •฀ Disciplined,฀consistent฀and฀responsible Orientasi฀Pelanggan Customer Oriented •฀ Memberikan฀layanan฀terbaik฀melalui฀kemitraan฀ yang sinergis •฀ To฀provide฀the฀best฀services฀through฀ synergistic partnership Perbaikan฀Tiada฀Henti Continous Improvement •฀ Senantiasa฀melakukan฀penyempurnaan •฀ Constantly฀strive฀for฀improvement •฀ Kreatif฀dan฀Inovatif •฀ Creative฀and฀innovative Sanction BNI’s Book of Code of Conduct states that BNI’s employees at any hierarchical level when clearly proven to have committed a breach of the Code of Conduct shall be liable to sanction in accordance with regulations stipulated in existing policies as well as terms and conditions. Principle 46 Principle 46 refers to guidelines on conduct to assist BNI employees in understanding work culture and in implementing appropriate work behavior as the benchmark of exemplary behavior in BNI. These values are applicable for all BNI personnel from the rank of the Board of Commissioners, the Board of Directors, and Executives down to the lowest employee level within the organizational structure, including employees of partners stationed at BNI. On 5 July 2007, BNI management introduced a new work culture known as Principle 46 to replace the former work culture of 5 Pillars and 12 Employee Conducts formulated in 1986, which was considered to be no longer relevant with BNI’s current and future conditions. This new work culture is an effort to reformulate more relevant work values to achieve the Company’s vision and mission. Values embedded in the new work culture are expected to support the accomplishment of BNI’s vision and mission to remain at the forefront of services and performance at all times as reflected in the genuine aspirations and sound commitment of BNI’s employees in presenting the best for all Stakeholders both internally and externally. Principle 46 encapsulates 4 four BNI’s new work values in addition to 6 six core behaviors for employees. Every value within the work culture entails core behaviors which serve as benchmarks for all BNI employees. BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 268 BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Nilai Profesionalisme dan Integritas berorientasi ke dalam diri individu, sedangkan Nilai Orientasi Pelanggan dan Perbaikan Tiada Henti berorientasi pada aspek di luar diri seperti lingkungan dan pihak lain. Pelanggan dalam hal ini berarti luas yaitu pihak-pihak internal dan eksternal termasuk segenap pemangku kepentingan BNI. Budaya kerja adalah konsep yang abstrak, sehingga diperlukan kerangka agar budaya kerja yang abstrak ini dapat dilaksanakan secara nyata sehingga mengakar dalam kehidupan sehari-hari. Kerangka yang dipakai adalah: 1. Setiap Nilai Budaya Kerja BNI dijabarkan sebagai perilaku utama yaitu konsep yang menunjukan kumpulan perilaku-perilaku sejenis yang mewakili Nilai-nilai Budaya Kerja yang diyakini oleh seluruh insan BNI. 2. Setiap perilaku utama memiliki panduan perilaku yaitu rambu-rambu atau aturan berperilaku yang menjadi acuan untuk dijalankan oleh insan BNI 3. Setiap Panduan perilaku memiliki beberapa contoh perilaku yaitu perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang dalam lingkup pekerjaan dan tanggung jawabnya sebagai insan BNI yang teramati dan terukur secara langsung. Nilai budaya kerja adalah keyakinan atau prinsip-prinsip yang diyakini bersama oleh seluruh insan BNI dalam memandu perilaku-perilaku mana yang diharapkan dan yang tidak diharapkan. SARANA PENGADUAN 1. Whistle Blowing System Untuk mendorong partisipasi Insan BNI memanfaatkan jalur penyelesaian internal dalam pelaporan pelanggaran di lingkungan perusahaan serta mempertimbangkan secara seksama sebelum memutuskan untuk melakukan pemanfaatan jalur eksternal, BNI menyediakan sarana pelaporan pelanggaran yang bersifat independen dan rahasia serta memiliki mekanisme perlindungan Pelapor melalui pembentukan Whistle Blowing System dengan berpedoman pada Peraturan hukum yang berlaku serta Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran – SPP Whistle Blowing System yang dikeluarkan oleh KNKG. BNI mendefinisikan Whistle Blowing System WBS sebagai pelaksanaan penerapan Prinsip Integritas dalam Budaya Kerja BNI Prinsip 46 dalam bentuk partisipasi aktif Insan BNI untuk melaporkan pelanggaran yang terjadi di lingkungan BNI dalam rangka pelaksanaan tata kelola Values on professionalism and integrity are more self-oriented while values on customer orientation and continual improvement focus on external elements of an individual such as the environment and other parties. Customer in this context implies the broadened meaning of both internal and external parties including BNI’s Stakeholders. Work culture is an abstract concept which necessitates an effective framework to ensure that the abstract form of the work culture can be tangibly implemented and eventually rooted in day-to-day conduct. The following framework is applied: 1. Every value of BNI’s Work Culture is spelt out into core behaviors which refer to a set of universal conducts that represent values within the established work culture which all BNI employees adhere to. 2. Every core behavior has guidelines that serve as indicators or rules of conduct for implementation by BNI employees. 3. Every guideline includes several samples of exemplary conduct demonstrated by individuals related to the workplace and the attendant responsibilities of BNI employees which can be observed and measured directly. Work values relate to beliefs or principles which all BNI employees abide by to provide guidance in distinguishing between expected and undesirable behavior. COMPLAINT MECHANISM 1. Whistle Blowing System To encourage the participation of BNI employees in availing themselves to the internal route of reporting on violations within the company setting, and to circumspectly deliberate before opting to follow the external path to a resolution, BNI provides appropriate reporting channels that are independent and confidential in nature with a protection mechanism for the whistle blower through the Whistle Blowing System in accordance with existing regulations and the Guidelines on the Misconduct Reporting System specifically on the whistle blowing system issued by the National Governance Policy Committee KNKG. BNI defines the Whistle Blowing System WBS as the implementation of the principle of integrity incorporated in BNI’s Work Culture Principle 46 through the active participation of BNI employees in reporting wrongdoings that occur within the BNI workplace in order to ensure the application of BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Financial Review Business Review Corporate Social Responsibility Good Corporate Governance Functional Review Corporate Data BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 269 perusahaan yang baik good corporate governance yang dilaksanakan secara sukarela melalui mekanisme pelaporan khusus dan bersifat rahasia. Tujuan฀Penerapan฀WBS฀di฀BNI a. Menerapkan Budaya Kerja BNI secara konsisten khususnya pelaksanaan Nilai Budaya Integritas; b. Memperkuat lingkungan pengawasan upaya preventif dan mendorong pelaporan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian finansial termasuk hal-hal yang dapat merusak citra BNI dalam rangka menjaga serta melindungi aset kepentingan BNI; c. Mempermudah manajemen untuk menangani secara cepat dan efektif pelanggaran yang terjadi di lingkungan BNI sekaligus memberdayakan serta mengoptimalkan penyelesaian secara internal BNI sebelum dilakukannya penyelesaian secara eksternal melalui jalur hukum bila dianggap perlu; d. Meningkatkan reputasi BNI. WBS dibuat dengan bantuan dari Konsultan Profesional yaitu Deloitte, termasuk penerimaan laporan pelanggaran dengan pertimbangan profesionalisme, independensi, kerahasiaan, membangun tingkat kepercayaan dan meningkatkan corporate value di mata stakeholder. Pemberlakuan WBS BNI dilakukan berdasarkan Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi No. KEP019DK2010 dan KP279DIR tanggal 1 Desember 2010 perihal Penerapan WBS dan telah di launching dalam Acara seminar GCG pada tanggal 1 Desember 2010 dan telah disosialisasikan ke kantor- kantor wilayah BNI. Azas-azas฀WBS฀BNI 1. Kerahasiaan BNI melindungi kerahasiaan identitas Pelapor yang beritikad baik, laporan maupun segala data lain yang terkait dengan laporan yang masuk melalui WBS. 2. Tidak Diskriminatif Setiap Insan BNI dapat melaporkan pelanggaran yang dilakukan oleh Insan BNI lainnya yang terjadi di lingkungan BNI sesuai dengan bentuk tindak pelanggaran yang dapat dilaporkan melalui WBS. 3. Perlindungan BNI memberikan perlindungan terhadap pekerjaan, fisik, remunerasi dan fasilitas pekerjaan yang diterima Pelapor yang beritikad baik. Dalam hal tertentu, Pelapor dapat diberikan perlindungan sebagaimana diatur dalam skema Perlindungan Hukum dalam Pelaksanaan Tugas Kedinasan. good corporate governance, carried out voluntarily through a specific and confidential reporting mechanism. The฀establishment฀of฀WBS฀in฀BNI฀is฀intended฀to: a. Consistently implement BNI’s Work Culture specifically the Work Value on Integrity; b. Strengthen the oversight function preventive measure and encourage the reporting of matters which may lead to financial loss, including those that can tarnish BNI’s corporate image as part of an effort to retain and protect BNI assetsinterests; c. Facilitate management in swiftly and effectively handle misconduct within BNI, while empowering and optimizing internal resolutions before resorting to the external avenue through a legal process, if considered necessary; d. Bolster BNI’s reputation. The WBS was established with assistance from Deloitte as the Professional Consultant, including with regard to the receipt of violation reports by taking into account professionalism, independence, confidentiality, building trust and enhancing corporate value before stakeholders. BNI’s WBS is applied in adherence to the Joint Directive of the Board of Commissioners and Board of Directors No. KEP019DK2010 and KP279DIR dated 1 December 2010 concerning the implementation of the Whistle Blowing System launched during the GCG seminar held on 1 December 2010 and has been made known to BNI regional offices. BNI’s฀Principles฀of฀WBS฀ 1. Confidentiality BNI protects the confidentiality of the Whistle Blower’s identity acting in good faith, reports and all other data related to the disclosure reported through the Whistle Blowing System. 2. Non-Discriminatory Every BNI employee can report on any misconduct committed by another BNI employee which occurred at the workplace, providing such wrongdoings fall under the types of misconduct which can be reported through the WBS. 3. Protection BNI provides protection on employment, physical condition, remuneration and facilities received by the Whistle Blower acting in good faith. In certain cases, the Whistle Blower may receive protection as governed in the Legal Protection Scheme on Carrying Out Official Duties. BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 270 BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Struktur฀Pengelolaan฀WBS Penanggung Jawab WBS di BNI adalah Direktur Utama yang dibantu oleh Direktur Kepatuhan. Dalam pelaksanaan tugasnya sebagai penanggung Jawab WBS, Direktur Utama menunjuk Pemimpin Divisi Kepatuhan sebagai Pengelola WBS yang bertanggung jawab atas pelaksanaan WBS BNI. Pengelola WBS adalah penanggung jawab pelaksanaan WBS di BNI yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama melalui Direktur Kepatuhan. Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, Pengelola WBS dibantu oleh Petugas WBS BNI yang mempunyai kompetensi dan integritas yang memadai untuk menjalankan aktivitas harian WBS. Penunjukan pengangkatan Petugas WBS BNI tersebut dilakukan oleh Direktur Utama danatau Direktur Kepatuhan atas usul dari Pengelola WBS. Untuk melaksanakan aktivitas harian WBS, Pemimpin Divisi Kepatuhan menunjuk Personil yang berkompeten dan berintegritas tinggi selaku Petugas WBS BNI. Penunjukan Petugas WBS BNI bersifat individual dan sangat rahasia. Petugas WBS BNI adalah petugas yang berhubungan dengan Petugas WBS Konsultan. Mekanisme฀Pelaporan 1. Pelapor yang menggunakan saluran elektronik telepon, website, dan e-mail akan diberikan suatu kode unik sebagai referensi terhadap tindak pelanggaran yang dilaporkannya. 2. Pengungkapan identitas pelapor terdiri dari 3 tiga alternatif, yaitu: a. Pelapor bersedia mengungkapkan identitas kepada penerima laporan pada Tim WBS Konsultan dan petugas WBS BNI Full Disclosure . b. Pelapor bersedia mengungkapkan identitas hanya kepada penerima laporan pada Tim WBS Konsultan. Dalam hal ini penerima laporan tidak akan meneruskan identitas pelapor kepada BNI Partial Anonymity. c. Pelapor tidak bersedia mengungkapkan identitas dirinya sama sekali Anonymous. 3. Tindak Pelanggaran yang dapat dilaporkan melalui WBS adalah tindak pelanggaran yang dilakukan oleh Insan BNI yang termasuk dalam kategori: a. kecurangan, yaitu perbuatan tidak jujur atau tipu muslihat meliputi antara lain penipuan, pemerasan, pemalsuan, penyembunyian atau penghancuran dokumenlaporan atau menggunakan dokumen palsu yang dilakukan oleh seseorangsekelompok orang yang Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance WBS฀Management฀Structure The President Director is responsible for BNI’s WBS with assistance from the Compliance Director. In the discharging of duties as the person-in-charge of WBS, the President Director appoints the Head of the Compliance Division to manage the system and take responsibility for its effective implementation. The WBS Manager takes charge of the implementation of the WBS within BNI and reports to the President Director through the Compliance Director. In the implementation of this function, WBS Manager is assisted by the WBS Officer with adequate competency and integrity to carry out WBS daily activities. The appointmentassignment of the BNI WBS Officer is under the authority of the President Director andor Compliance Director on the recommendation of the WBS Manager. To implement WBS daily activities, the Compliance Division Head appoints a Staff with the necessary qualifications and of unquestionable integrity to serve as BNI’s WBS Officer. The appointment of the WBS Officer is done on an individual basis and highly confidential. BNI’s WBS Officer liaises with the WBS Consultant Officer. Reporting฀Mechanism 1. A Whistle Blower who reports through the electronic channel telephone, website and email shall be given a special code as reference for the reporting of the alleged misconduct. 2. Disclosure of the informer’s identity consists of the following 3 three alternatives: a. The Whistle Blower is willing to expose his or her identity to the receiver of the report through the WBS Consultant Team and BNI WBS Officer full disclosure. b. The Whistle Blower is willing to expose his or her identity only to the receiver of the report through the WBS Consultant Team. In this case, the recipient of the report shall not pass on the identity of the informer to BNI partial anonymity. c. The Whistle Blower is unwilling to expose his or her identity under any circumstances anonymous. 3. Acts of violation which can be reported through WBS are those committed by BNI Employees, that fall within the following categories: a. dishonest behavior or cunning wiles, including deception, extortion, forgery, concealment or destruction of documentsreports or the use of forged documents by an individualgroup which BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Financial Review Business Review Corporate Social Responsibility Good Corporate Governance Functional Review Corporate Data BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 271 menimbulkan potensi kerugian ataupun kerugian nyata terhadap perusahaan b. tindakanperbuatan pelanggaran hukum yang diancam sanksi menurut ketentuan hukum yang berlaku baik internal maupun eksternal. c. benturan kepentingan yaitu situasi dimana anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, anggota komite, pegawai tetapnon tetap outsourcing Insan BNI karena kedudukan, jabatan atau wewenang yang dimilikinya di BNI mempunyai kepentingan pribadi yang dapat mempengaruhi tugas yang diamanatkan oleh BNI secara objektif, sehingga menimbulkan adanya pertentangan antara kepentingan pribadi danatau kelompok dan atau keluarga dengan kepentingan ekonomis BNI d. penyuapangratifikasi, yaitu menerima sesuatu dalam bentuk apapun dan berapapun jumlahnilainya dari pihak lain terkait dengan jabatanwewenangtanggung jawabnya di BNI e. kelakuan tidak etis perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh Insan BNI yang tidak dapat dibenarkan secara etika yang berlaku seperti pelanggaran kepada Code of Conduct BNI 4. Pelaksanaan penyelesaian terhadap laporan yang masuk melalui WBS mengacu kepada ketentuan yang berlaku termasuk di antaranya ketentuan tentang sanksi administratif. 5. Laporan tindakan pelanggaran akan ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku di antaranya tentang penyelesaian sanksi administratif. 6. WBS mengatur sistem perlindungan terhadap Pelapor dari ancamantindakan yang didapat akibat laporan pelanggaran yang disampaikan. 7. Untuk menjaga kerahasiaan, maka identitas Pelapor beserta laporan yang disampaikannya hanya diketahui oleh Tim WBS Konsultan dan atau Petugas WBS BNI 8. Sanksi dapat diberikan kepada Pelapor apabila terbukti bahwa laporan yang disampaikan ternyata fitnah dan terbukti bahwa laporan yang disampaikan mempunyai tujuan lain yang menyimpang dari maksud dan tujuan Kebijakan WBS. Sanksi dimaksud mengacu pada ketentuan yang berlaku di BNI Saat ini WBS di BNI masih diperuntukkan bagi pihak internal BNI namun demikian untuk selanjutnya BNI akan mengupayakan peruntukkannya bagi pihak eksternal BNI may lead to potential or real losses to the Company. b. acts in violation of the law and liable to sanction according to existing laws and regulations applicable internally and externally. c. conflict of interest where members of the Board of Directors, Board of Commissioners and Committees, as well as permanent non-permanentoutsourced employees BNI personnel due to their status, position, or authority within BNI advance their personal interests which may affect the implementation of duties mandated by BNI in an objective manner, thus escalating into collision between personal andor group andor family interests with BNI’s economic interests. d. briberygratification refers to the acceptance of some form of personal gain in any amount value from another party related to the individual’s positionauthorityresponsibility in BNI. e. unethical behavior refers to actions committed by a BNI employee which cannot be ethically justified such as a breach of BNI’s Code of Conduct. 4. Handling reports lodged through the WBS shall comply with existing policies including those on administrative sanctions. 5. A report on an act of violation shall be followed up in accordance with existing policies among others on those related to the imposition of administrative sanctions. 6. The WBS establishes a protection system for the Whistle Blower from any threatreprisal arising from the lodging of the report on an alleged wrongdoing. 7. To maintain confidentiality, the identity of the Whistle Blower and nature of the lodged report shall only be known to the WBS Consultant Team andor the BNI WBS Officer. 8. Sanctions may be liable to the Whistle Blower when it is proven that the filed report is unfounded and constitutes defamation, and that the reporting had a different motive in contradiction with the purpose and objective of the WBS policy. Sanctions imposed shall refer to policies applicable to BNI. The Whistle Blowing System in BNI is currently still limited to BNI’s internal parties but with possible plans of extending the mechanism to include the Bank’s external parties. BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 272 BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010

2. gcgbni.co.id. serta PO BOX GCG BNI