Kepemilikan Saham Anggota Direksi Kepemilikan Saham Anggota Direksi Mencapai 5 lima persen Share Ownership of Members of the Board of Directors Komite Remunerasi dan Nominasi

BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Financial Review Business Review Corporate Social Responsibility Good Corporate Governance Functional Review Corporate Data BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 201 Tanggal Date PelatihanSeminar TrainingSeminar Tempat Place Direktur Jaringan Layanan Managing Director - Network Services 8-9 July 2010 Socialization of the Implementation of BNI Reformasi 1.0 to new BOD Jakarta 8-9 August 2010 BOD Leadership Alignment Workshop Jakarta 20 August 2010 Workshop Consumer Insight Jakarta 27 September 2010 BNI Inspiring Lecturer with Richard Branson Jakarta 17 December 2010 Leadership Development Program Training Jakarta Direktur Enterprise Risk Management Managing Director - Enterprise Risk Management 8-9 July 2010 Socialization of the Implementation of BNI Reformasi 1.0 to new BOD Jakarta 8-9 August 2010 BOD Leadership Alignment Workshop Jakarta 27 September 2010 BNI Inspiring Lecturer with Richard Branson Jakarta 17 December 2010 Leadership Development Program Training Jakarta

7. Kepemilikan Saham Anggota Direksi

Per 31 Desember 2010, jumlah total kepemilikan saham oleh anggota Direksi berjumlah kurang dari 0,0000378 dari seluruh jumlah saham BNI. Kepemilikan฀Saham฀Anggota฀Direksi Share Ownership of Members of the Board of Directors Nama Name Jabatan Position Jumlah฀Saham Number of Shares ฀Kepemilikan Percentage Ownership Gatot M. Suwondo Direktur Utama President Director 538,000 0.0028849263 Krishna R. Suparto Direktur Director 75,000 0.0004021737 Suwoko Singoastro Direktur Director 36,923 0.0001979928 Sutanto Direktur Director 22,500 0.0001206521 Adi Setianto Direktur Director 17,000 0.0000911594

8. Kepemilikan Saham Anggota Direksi Mencapai 5 lima persen

Per 31 Desember 2010, tidak terdapat anggota Direksi BNI yang memiliki saham mencapai 5 atau lebih dari modal disetor BNI, ataupun di bank lain, di lembaga keuangan bukan bank, maupun perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri.

7. Share Ownership of Members of the Board of Directors

As per December 31, 2010, the amount of shares owned by Board of Directors was less than 0.0036969044 of total shares.

8. Share Ownership of the Board of Directors Reach 5 five percent

As of December 31, 2010, there were no Board of Directors members who own 5 or more than the Bank’s paid-up capital, as well as shares in other banks, in other non-bank financial institutions and in other companies domiciled locally or abroad. BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 202 BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS 1. Komite audit Komite Audit BNI dibentuk berdasarkan ketentuan Bapepam Kep-29PM2004 tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Peraturan Bank Indonesia PBI No. 84 PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8142006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas peraturan Bank Indonesia Nomor 84PBI2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, dan peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-05MBU2006 tanggal 20 Desember 2006 tentang Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara.

a. Susunan Anggota Komite Audit tahun 2010

Ketua : Achil Ridwan Djayadiningrat Anggota : H.M.S Latif 1 Bagus Rumbogo 2 Darminto Independen Setyo Buwono Independen 3 Alexander Zulkarnain Independen 4 Bambang Hendrajatin Independen 5 Keterangan: 1. Berhenti sebagai anggota Komite Audit terhitung sejak tanggal 12 Mei 2010 2. Menjadi anggota terhitung sejak tanggal 22 Juli 2010 3. Berhenti sebagai anggota sejak tanggal 14 Oktober 2010 4. Berhenti sebagai anggota sejak tanggal 30 Juni 2010 5. Menjabat sebagai anggota sejak tanggal 1 Nopember 2010 Anggota Komite Audit tersebut di atas memiliki pengalaman dan kompetensi sebagai berikut: ฀ ฀ ฀ 1.฀Achil฀Ridwan฀Djayadiningrat Komisaris Independen BNI sejak tahun 2008. Berpengalaman di bidang perbankan dan pengawasan perbankan. Meniti karir di Bank Indonesia sejak tahun 1977 dengan jabatan terakhir sebagai Pemimpin Bank Indonesia Kantor Yogyakarta. Pernah menjabat sebagai Komisaris Indover Bank Amsterdam. Terakhir menjabat sebagai Direktur Kepatuhan BNI. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Aplikanusa Lintasarta. ฀ ฀ ฀ 2.฀Bagus฀Rumbogo Komisaris BNI sejak tahun 2010. Berpengalaman di bidang audit dan pengawasan. Berkarir di Departemen Keuangan-BPKP Republik Indonesia sejak tahun 1982 dan berbagai Departemen. Terakhir menjabat sebagai Inspektur UtamaIrjen Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance COMMITTEES UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS

1. Audit Committee

BNI’s Audit Committee was established according to Bapepam Regulation Kep-29PM2004 dated 24 September 2004 on the Establishment and Work Implementation Guidelines of the Audit Committee, Bank Indonesia Regulation PBI No. 84PBI2006 dated 30 January 2006 as amended by PBI No. 8142006 dated 5 October 2006 on changes to PBI No. 84PBI2006 concerning the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks, and State-Owned Enterprise Ministerial Regulation No. PER-05MBU2006 dated 20 December 2006 on the Audit Committee for State-Owned Enterprises.

a. Composition of the Audit Committee in 2010

Chairman : Achil Ridwan Djayadiningrat Members: H.M.S Latif 1 Bagus Rumbogo 2 Darminto Independent Setyo Buwono Independent 3 Alexander Zulkarnain Independent 4 Bambang Hendrajatin Independent 5 Notes: 1. Ceased to be a member of the Audit Committee since 12 May 2010 2. Served as a member since 22 July 2010 3. Ceased to be a member since 14 October 2010 4. Ceased to be a member since 30 June 2010 5. Served as a member since 1 November 2010 Experience and competencies of Audit Committee member: ฀ 1.฀Achil฀Ridwan฀Djayadiningrat An Independent Commissioner of PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk since 2008. Has gained experience in banking, including banking oversight. Initially built a career at Bank Indonesia since 1977 and last served as the Commissioner of Indover Bank Amsterdam. Was previously the Director of Compliance for PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk. Concurrently serves as the President Commissioner of PT Aplikanusa Lintasarta. ฀ ฀2.฀Bagus฀Rumbogo Commissioner of PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk since 2010. Has audit and oversight experience. Initially built a career with the Supreme Audit Agency of the Finance Ministry since 1982 and subsequently with other Departments. Last served as the Inspector BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Financial Review Business Review Corporate Social Responsibility Good Corporate Governance Functional Review Corporate Data BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 203 Kementrian Negara PPNBappenas. Saat ini juga menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementrian BUMN. ฀ ฀ ฀ 3.฀Darminto Bergelar Doktor bidang Manajemen Keuangan dari Universitas Indonesia. Berpengalaman dan memiliki keahlian dalam bidang akuntansi, keuangan dan pasar modal. Pernah menjabat sebagai anggota Komite Audit PT Garuda Indonesia dan sebagai eksekutif di Kantor Akuntan Publik. Saat ini masih aktif sebagai staf pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Menjabat anggota Komite Audit BNI sejak tahun 2008. ฀ ฀ ฀ 4.฀Bambang฀Hendrajatin Berpengalaman di bidang perbankan sejak tahun 1979. Sebelumnya pernah meniti karir sebagai Direktur Corporate Financing Bank Dagang Negara dan sebagai Presiden Direktur Bank Ekspor Indonesia. Terakhir menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper. Menjabat anggota Komite Audit BNI sejak tahun 2010.

b. Independensi Anggota Komite

Seluruh anggota Komite Audit yang berasal dari pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham danatau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi danatau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak independen. Tidak ada anggota Komite audit yang merangkap menjadi anggota Komite lainnya.

c. Piagam Komite Audit

Pada tahun 2010 telah dilakukan penyempurnaan terhadap Piagam Komite Audit BNI Nomor Kep015DK2008 tanggal 15 Desember 2008 dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor Kep002 DK2010 tanggal 10 Maret 2010 tentang Penyempurnaan Piagam Komite Audit BNI, Piagam Komite Audit memuat Struktur Komite Audit, Persyaratan Keanggotaan Komite Audit, Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit, Kewajiban Komite Audit, Wewenang Komite Audit, Rapat Komite Audit serta Pelaporan, Masa Tugas Komite Audit. General of the State Ministry for National Development PlanningBappenas. Currently also serves as the expert staff of inter-agency relations under the Ministry of State-Owned Enterprises. ฀ 3.฀Darminto Earned a doctoral degree in financial management from the University of Indonesia. Gained experience and expertise in accounting, finance and the capital market. Was previously an Audit Committee member of PT Garuda Indonesia and an executive at a public accountant firm. Currently teaches at the Faculty of Economics of the University of Indonesia. Holds office as a member of the Audit Committee of PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk since 2008. ฀ 4.฀Bambang฀Hendrajatin Has accumulated banking experience since 1979. Previously served as the Director of Corporate Financing for Bank Dagang Negara and as President Director of Bank Ekspor Indonesia. Last served as the Deputy President Commissioner for PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper. Elected as Audit Committee member for PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk since 2010.

b. Independence of Committee Members

All members of the Audit Committee are independent parties without any financial, management and family ties andor share ownership with the Board of Commissioners, Board of Directors andor Controlling Shareholders or relations with the Bank which may interfere with the ability to act independently. No member of the Audit Committee has a concurrent position on any other Committees.

c. Audit Committee Charter

In 2010, improvements were made to BNI Audit Committee Charter No. Kep015DK2008 dated 15 December 2008 and Board of Commissioners Directive No. Kep002DK2010 dated 10 March 2010 on Improvements to the Audit Committee Charter of PT Bank Negara Indonesia Tbk. The Audit Committee Charter contains the Audit Committee structure, as well as its membership criteria, duties and responsibilities, obligations, power, meetings, reporting mechanism and tenure. BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 204 BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010

d. Struktur Komite Audit

1. Komite audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. 2. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 3. Komite Audit terdiri dari sekurang- kurangnya 2 dua orang anggota lainnya berasal dari luar Perseroan. 4. Komisaris Independen dan pihak independen yang menjadi anggota Komite Audit paling kurang 51 lima puluh satu persen dari jumlah anggota Komite Audit. 5. Ketua Komite Audit hanya dapat merangkap jabatan sebagai ketua Komite paling banyak pada 1 satu Komite lainnya. 6. Anggota Komite Audit yang merupakan Komisaris Independen bertindak sebagai Ketua Komite Audit. Dalam hal Komisaris Independen yang menjadi anggota Komite Audit lebih dari satu orang maka salah satunya bertindak sebagai Ketua Komite Audit.

e. Masa Tugas Anggota Komite Audit Masa tugas Anggota Komite Audit telah diatur

dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Masa Tugas anggota Komite Audit tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan komisaris dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 satu periode berikutnya. 2. Apabila anggota Dewan Komisaris yang menjadi Ketua Komite Audit berhenti sebelum masa tugasnya sebagai Komisaris Perseroan, maka Ketua Komite Audit digantikan oleh Komisaris Independen lainnya.

f. Kriteria Anggota Komite Audit

1. Memiliki integritas yang tinggi, ahlak, moral, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik. 2. Salah satu dari Anggota Komite Audit memiliki latar belakang pendidikan akuntansi dan keuangan. 3. Salah satu dari Anggota Komite memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan. 4. Memiliki pengetahuan yang cukup untuk membaca dan memahami laporan keuangan. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

d. Audit Committee Structure

1. Audit Committee is accountable to the Board of Commissioners. 2. Audit Committee members are appointed and dismissed by the Board of Commissioners and report to the General Meetings of Shareholders. 3. Audit Committee consists at least of 2 two other members outside of the Company. 4. Independent Commissioners and independent parties serving as Audit Committee members should at least constitute 51 fifty one percent of the entire Audit Committee members. 5. The Chairman of the Audit Committee can only hold concurrent positions as a Chairman for no more than 1 one other Committee. 6. An Independent Commissioner serving as member of the Audit Committee acts as the Chairman of the Audit Committee. When there are more than one Independent Commissioners appointed as Audit Committee members, one of them shall act as the Chairman of the Audit Committee.

e. The Tenure of Members of the Audit Committee

The tenure of members of the Audit Committee is regulated as follows: 1. Audit Committee members shall not serve longer than the tenure of the Board of Commissioners and may be re-elected only for 1 one additional term. 2. In the event that a BOC member no longer serves as the Chairman of the Audit Committee before expiry of tenure as Company Commissioner, the Audit Committee Chair shall be replaced by another Independent Commissioner.

f. Criteria of the Audit Committee Member

1. Demonstrate impeccable integrity and moral character, as well as outstanding ability, knowledge and experience according to the educational background, with excellent communication skills. 2. One of the Audit Committee members must have an accounting and finance educational background. 3. One of the Audit Committee members must have legal or banking expertise. 4. Possess sufficient knowledge to read and understand financial statements. BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Financial Review Business Review Corporate Social Responsibility Good Corporate Governance Functional Review Corporate Data BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 205 5. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang peraturan perundangan di bidang pasar modal dan peraturan perundangan terkait lainnya. 6. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum atau pihak lain yang memberikan jasa audit, non audit dan atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam jangka waktu 6 enam bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris. 7. Bukan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin atau mengendalikan kegiatan Perseroan dalam waktu 6 enam bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris, kecuali Komisaris Independen. 8. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perseroan. Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham akibat suatu peristiwa hukum, maka dalam jangka waktu paling lama 6 enam bulan setelah diperolehnya saham tersebut wajib mengalihkan kepada pihak lain. 9. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, Dewan Komisaris, Direksi, atau Pemegang Saham Utama Perseroan 10. Tidak mempunyai - Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai dengan derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal dengan Dewan Komisaris, Direksi, atau Pemegang Saham Utama Perusahaan, danatau; - Hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan usaha perusahaan.

g. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit

Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris. Tugas Komite Audit tersebut secara rinci adalah: 1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya; 5. Possess sufficient knowledge on legislation related to the capital market and other relevant laws and regulations. 6 Must not be from a Public Accountant Firm, Legal Consultant Firm or other party that provided audit and non-audit services or other consultancy services to the Company within the last 6 six months prior to appointment by the Board of Commissioners. 7. Must not be an individual wielding the authority and responsibility to plan, lead or control Company activities within the past 6 six months prior to appointment by the Board of Commissioners except an Independent Commissioner. 8. Does not have direct or indirect share ownership in the Company. In the event that an Audit Committee member owns shares as a result a legal incident, it is compulsory to transfer these shares to another party no later than 6 six months after gaining them. 9. Must not be affiliated with the Company, Board of Commissioners, Board of Directors or Majority Shareholders. 10. Must not have - Family ties due to marriage and lineage to the second degree, either horizontally or vertically with the Board of Commissioners, Board of Directors or Majority Shareholders, andor; - Business relations, either directly or indirectly, in relation to company business ventures.

g. Duties and Responsibilities of the Audit Committee

The Audit Committee is assigned to offer opinion to the Board of Commissioners on matters related to reports or those forwarded to the Board of Commissioners by the Board of Directors, identify issues that require the attention of the Board of Commissioners, and perform other duties related to the work of the Board of Commissioners. The Audit Committee carries out the following duties: 1. Review financial information published by the Company such as financial reports, projections and other financial information; BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 206 BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 2. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan audit dari auditor ekstern termasuk menelaah independensi dan objektivitas auditor ekstern serta menelaah kecukupan pemeriksaan yang dilakukannya untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan. 3. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan; 4. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Paling kurang dengan melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap: a. pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan Intern SPI. b. pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SPI, akuntan publik dan pengawasan Bank Indonesia. 5. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris; 6. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan; 7. Menelaah laporan pelaksanaan GCG Perseroan; 8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris. Dalam rangka melaksanakan tugasnya, Komite Audit berwenang untuk mengakses catatan atau informasi karyawan, dana, asset serta sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Dalam hal ini Komite audit bekerja sama dengan Satuan Pengawasan Intern. Dalam hal Pelaporan Komite wajib melakukan hal- hal sebagai berikut: 1. Menyampaikan laporan atas aktivitasnya kepada Dewan Komisaris secara berkala sekurang-kurangnya 1 satu kali dalam 3 tiga bulan. 2. Membuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Komite Audit kepada Dewan Komisaris. 3. Membuat pengungkapan dalam Laporan Tahunan mengenai tugas yang telah dilaksanakan. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 2. Evaluate the effectiveness of audit work implemented by the external auditor including on the independence and objectivity of external auditors and adequacy of the audit carried out to ensure that all significant risks have been taken into account. 3. Review Company compliance towards other laws and regulations related to Company activities; 4. Monitor and evaluate audit plans and implementation, and monitor follow up actions to audit results in assessing the adequacy of internal controls including the financial reporting process, or at least monitoring and evaluating the following: a. Implementation of duties assigned to the Internal Audit Unit IAU. b. Implementation of follow-up actions by the Board of Directors on the findings of the Internal Audit Unit, public accountant and Bank Indonesia’s oversight. 5. Provide recommendations on the appointment of the Public Accountant and Public Accountant Firm to the Board of Commissioners; 6. Examine and report to the Board of Commissioners on Company-related complaints; 7. Evaluate the implementation report on Company’s Good Corporate Governance; 8. Perform other duties assigned by the Board of Commissioners. In the implementation of duties, the Audit Committee has the authority to access employee notes or information, funds, assets and other Company resources. With regard to this, the Audit Committee works together with the Internal Audit Unit. In making its report, the Audit Committee shall abide by the following: 1. Submit activity reports to the Board of Commissioners on a periodic basis at least on a quarterly basis. 2. Submit an annual report on its activity implementation to the Board of Commissioners. 3. Provide an annual report on duties carried out. BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Financial Review Business Review Corporate Social Responsibility Good Corporate Governance Functional Review Corporate Data BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 207 4. Membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap penugasan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

h. Rapat Komite Audit

Nama Name Jumlah฀kehadiran Number of Attendance Jumlah฀Rapat Number of Meetings Achil Ridwan Djayadiningrat 37 37 H.M.S Latif 5 37 Bagus Rumbogo 19 37 Darminto 36 37 Setyo Buwono 26 37 Alexander Zulkarnain 16 37 Bambang Hendrajatin 7 37

i. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit

Di tahun 2010 Komite Audit telah melakukan tugas dan tanggung jawabnya sesuai ketentuan yang telah ditentukan, sebagai berikut: 1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang dikeluarkan termasuk laporan akhir tahun Kep-29PM2004 butir 3.c.1 2. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan audit dari auditor ekstern termasuk menelaah independensi dan obyektivitas. 3. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan lainnya yang dikeluarkan perusahaan. 4. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan lainnya yang dikeluarkan perusahaan. 5. Melakukan penelaahan atas laporan kepada Menteri Negara BUMN tentang Pelaksanaan Pengendalian Intern KEP-117M-MBU2002 pasal 14 ayat 5. 6. Membuat Laporan Tahunan kepada Dewan Komisaris mengenai Pelaksanaan Tugas Komite Audit selama tahun 2010. Kep-29PM2004 butir 3.f.2 7. Review atas Laporan Self Assessment GCG untuk Annual Report BNI Kep-29PM2004 butir 3.c. 2 8. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan proses pelaporan keuangan sesuai PBI No. 84PBI06 pasal 43 ayat 1, 2 a.d: a. Melakukan evaluasi atas perencanaan audit oleh SPI dan melaporkan kepada Dewan Komisaris. b. Memantau pelaksanaan RKAT SPI dan melaporkan hasilnya setiap Triwulan kepada Dewan Komisaris. 4. Submit a report to the Board of Commissioners on any other assignment from the Board of Commissioners.

h. Meetings of the Audit Committee

i. Audit Committee Work Plan and its Realization

In 2010, the Audit Committee has performed its duties and responsibilities as follows: 1. Review published financial information including the end-year report Kep-29PM2004 point 3.c.1 2. Evaluate the effectiveness of audit performed by the external auditor including on the external auditor’s independence and objectivity. 3. Evaluate other financial information published by the Company. 4. Evaluate other financial information published by the Company. 5. Review the report submitted to the State Minister for State-Owned Enterprises on the implementation of internal controls KEP-117 M-MBU2002 Article 14 clause 5. 6. Submit Annual Report to the Board of Commissioners on the implementation of the Audit Committee’s duties throughout 2010. Kep-29PM2004 point 3.f.2 7. Review the GCG Self-Assessment Report for BNI’s Annual Report Kep-29PM2004 point 3.c. 2 8. Monitor and evaluate audit plan and implementation, and monitor follow-up actions on audit results to assess the adequacy of the financial reporting process, confirm PBI No. 84PBI06 Article 43 clauses 1, 2 a.d: a. Evaluate audit plan by IAU and report to the BOC. b. Monitor the implementation of IAU’s annual work plan and budget and reported the results to the BOC on a quarterly basis. BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 208 BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 c. Memantau penyiapan laporan Direksi dan Dewan Komisaris tentang pokok-pokok hasil audit. d. Tindak lanjut hasil pemeriksaan SPI. e. Tindak lanjut hasil pemeriksaan BI. f. Tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK g. Tindak lanjut hasil pemeriksaan Kantor Akuntan Publik berupa Management Letter h. Tindak lanjut kasus-kasus yang berkenaan dengan fraud. i. Assessment terhadap Sistem Internal Kontrol BNI 9. Memantau kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku melalui Laporan Direktur Kepatuhan. 10.Memantau Perkembangan Penyelesaian Kasus Pegawai sesuai PBI No. 84PBI06 pasal 43 ayat 2 d. 11. Mengikuti Program Pendidikan dan Pelatihan waktu sesuai keadaan. 12. Mendampingi Dewan Komisaris dalam menghadiri Kaji Ulang Wilayah. 13. Koordinasi antar Komite.

2. Komite Pemantau Risiko KPR

Pembentukan Komite Pemantau Risiko BNI didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia PBI No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum dan PBI No. 8142006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 84PBI2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.

a. Susunan Anggota Komite Tahun 2010

Ketua : Fero Poerbonegoro 1 Suwarsono 2 Peter Benyamin Stok 3 Anggota : Fero Poerbonegoro 4 B.S Kusmuljono 5 Ibrahim Husain 6 Subardiah Setiawan Boedihardjo Erwin Mardjuni 7 Keterangan : 1. Menjabat menjabat sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko terhitung sejak tanggal 22 Juli 2010 2. Berhenti sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko terhitung sejak tanggal 12 Mei 2010 3. Menjadi Ketua Komite sejak tanggal 19 Mei 2010 sampai dengan tanggal 22 Juli 2010 4. Berhenti sebagai anggota sejak tanggal 22 Juli 2010 karena menjabat sebagai Ketua Komite 5. Menjadi anggota Komite sejak tanggal 22 Juli 2010 6. Berhenti menjadi anggota Komite sejak tanggal 30 Juni 2010 7. Menjabat sebagai anggota komite sejak tanggal 1 Nopember 2010 c. Monitor preparation of BOD and BOC reports on key audit findings. d. Follow up on IAU audit results. e. Follow up on BI audit results. f. Follow up on Supreme Audit Agency audit results g. Follow up on KAP audit results in the form of a Management Letter. h. Follow up on fraud cases. i. Assessment of BNI’s Internal Control System 9. Monitor Company compliance of existing laws and regulations through the Compliance Director’s Report. 10. Monitor developments in resolving employee cases confirm PBI No. 84PBI06 Article 43 clause 2 d. 11. Participate in education and training programs time frame adjusted according to situation. 12. Accompany the Board of Commissioners in attending regional reviews. 13. Coordination among Committees.

2. Risk Monitoring Committee

BNI’s Risk Monitoring Committee was established according to Bank Indonesia Regulation PBI No. 84 PBI2006 dated 30 January 2006 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks and PBI No. 8142006 dated 5 October 2006 on Amendments to Bank Indonesia Regulation No. 84 PBI2006 concerning the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks.

a. Composition of Committee Members 2010

Chairman : Fero Poerbonegoro 1 Suwarsono 2 Peter Benyamin Stok 3 Member : Fero Poerbonegoro 4 B.S Kusmuljono 5 Ibrahim Husain 6 Subardiah Setiawan Boedihardjo Erwin Mardjuni 7 Notes: 1. Serves as a Chairman of the Risk Monitoring Committee effective 22 July 2010 2. Ceased to be a Chairman of the Risk Monitoring Committee effective 12 May 2010 3. Served as a Chairman of the Committee from 19 May 2010 until 22 July 2010 4. Ceased to be a member of the Committee effective 22 July 2010 5. Serves as a member of the Committee effective 22 July 2010 6. Ceased to be a member of the Committee effective 30 June 2010 7. Serves as a member of the Committee effective 1 November 2010 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Financial Review Business Review Corporate Social Responsibility Good Corporate Governance Functional Review Corporate Data BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 209 Anggota Komite Pemantau Risiko tersebut di atas memiliki pengalaman dan kompetensi sebagai berikut: 1.฀Fero฀Poerbonegoro Komisaris Independen BNI sejak tahun 2008. Berpengalaman di bidang perbankan khususnya bidang Tresuri. Berkarir di BNI sejak tahun 1981 dan terakhir menjabat sebagai Direktur Treasury Private Banking. Pernah menjabat sebagai Direktur Treasury International di PT Bank Central Asia Tbk. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Swadharma Kerry Satya. 2.฀Bangun฀Sarwito฀Kusmuljono Komisaris Independen BNI sejak tahun 2010. Bergelar Doktor bidang SDA Lingkungan dari Institut Pertanian Bogor. Berpengalaman di bidang perbankan dan keuangan sejak tahun 1974. Pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani Persero, sebagai Komisaris pada PT Bank Niaga dan sebagai Komisaris pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Saat ini masih aktif sebagai staf pengajar di Pasca Sarjana Institut Teknologi Bandung dan Insititut Pertanian Bogor dan menjabat sebagai Dewan Penasehat Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia HIPPI. 3.฀Setyawan฀Budiharjo Berkarir di BNI sejak tahun 1982. Berpengalaman dan memiliki keahlian dalam bidang perbankan, manajemen keuangan dan pemeriksaan perkreditan dan non kredit. Selama di BNI pernah bertugas sebagai pimpinan pada unit operasional kantor cabang dan unit non operasional pengendalian internal. Menjabat anggota Komite Pemantau Risiko BNI sejak tahun 2007. 4.฀Subardiah Berkarir di BNI sejak tahun 1979. Berpengalaman dan memiliki keahlian dalam bidang manajemen risiko. Terakhir di BNI menjabat sebagai Wakil Pemimpin Divisi Manajemen Risiko pada tahun 2008. Menjabat anggota Komite Pemantau Risiko BNI sejak tahun 2009. Experience and competencies of Risk Monitoring Committee members: 1.฀Fero฀Poerbonegoro Independent Commissioner for PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk since 2008. Has gained banking experience notably in the field of treasury. Built a career with PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk since 1981 and most recently served as the Director for Treasury Private Banking. Had earlier held the position of Director for Treasury International at PT Bank Central Asia Tbk. Currently also serves as the President Commissioner of PT Swadharma Kerry Satya. 2.฀Bangun฀Sarwito฀Kusmuljono Independent Commissioner for PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk since 2010. Earned a doctoral degree in natural resources and the environment from the Bogor Institute of Agriculture. Has accumulated banking and finance experience since 1974. Had earlier served as the President Director of PT Permodalan Nasional Madani Persero, as well as the Commissioner of PT Bank Niaga and PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Currently still active as a teaching staff at the post-graduate program of the Bandung Institute of Technology and the Bogor Institute of Agriculture, and serves as a member of the Advisory Board of the Indonesia Native Entrepreneur Association HIPPI. 3.฀Setyawan฀Budiharjo Has built a career with BNI since 1982. Gained experience and expertise in banking, financial management and auditing for credit and non-credit. In his career at BNI, he has been appointed as the head of operational units branch office and non-operational units internal control. Elected as a member of the Risk Monitoring Committee of PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk since 2007. 4.฀ Subardiah Built a career with BNI since 1979. Has accumulated experience and expertise in risk management. Last served as the Deputy Head of the Risk Management Division of BNI in 2008. Elected a member of the Risk Monitoring Committee of PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk since 2009. BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 210 BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 5.฀Erwin฀Marjuni Berpengalaman di bidang perbankan dan keuangan. Pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Perhutani Persero dan Direktur PT Permodalan Nasional Madani Persero. Saat ini masih menjabat sebagai Deputy Head Agribusiness dan Mining Community Development Program PT Astra International Tbk dan Presiden Direktur PT Astra Mitra Ventura. Menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko BNI sejak tahun 2010.

b. Independensi Anggota Komite Pemantau Risiko

Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal dari pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham danatau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi danatau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak independen. Anggota Komite Pemantau Risiko tidak berasal dari Direksi BNI maupun bank lain, dan Ketua Komite Pemantau Risiko tidak merangkap sebagai ketua pada Komite lain.

c. Piagam Komite Pemantau Risiko

Pada tahun 2009 telah dilakukan penyempurnaan Piagam Komite Pemantau Risiko berdasarkan Surat keputusan Dewan Komisaris BNI No. KEP006DK2009 tentang “Penggantian Piagam Komite Pemantau Risiko menjadi Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko”, yang memuat visi misi; Pembentukan, tanggung jawab dan struktur, persyaratan keanggotaan; tanggung jawab, tugas; wewenang, hak dan kewajiban komite rapat Komite Pemantau Risiko serta masa tugas Komite.

d. Struktur Komite Pemantau Risiko

1. Komite Pemantau Risiko dibentuk berdasarkan Keputusan rapat Dewan Komisaris dan didudukan dalam suatu Surat Keputusan Dewan Komisaris 2. Komite Pemantau Risiko bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris 3. Komite Pemantau Risiko terdiri dari seorang ketua dan sekurang-kurangnya 2 dua orang anggota yang mencakup - Seorang Komisaris independen - Seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian bidang manajemen risiko 5.฀Erwin฀Marjuni Has gained banking and finance experience. Previously served as the Finance Director of PT Perhutani Persero and Director of PT Permodalan Nasional Madani Persero. Is still currently the Deputy Head of Agribusiness and Mining Community Development Program of PT Astra International Tbk and President Director of PT Astra Mitra Ventura. Elected as a member of the Risk Monitoring Committee for PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk since 2010.

b. Independence of Committee Members

All members of the Audit Committee are independent parties who do not have any financial, management and family ties andor share ownership with the Board of Commissioners, Board of Directors and or Controlling Shareholders, or have relations with the Bank which may influence the capacity to act independently. Members of Risk Monitoring Committee are not from BNI’s Board of Directors or other banks, while the Chairman of the Risk Monitoring Committee does not hold a concurrent position as the Chair of other Committees.

c. Risk Monitoring Committee Charter

In 2009, improvements were made to the Risk Monitoring Committee Charter based on BNI Board of Commissioners’ Directive No. KEP006DK2009 on “Changing the Risk Monitoring Committee Charter into the Guidelines and Work Procedure of the Risk Monitoring Committee”, which sets forth the vision and mission; the Committee’s establishment, obligations and structure, membership criteria; duties and responsibilities; authority, rights and obligations; Committee meetings; and office term.

d. Risk Monitoring Committee Structure

1. The Committee was established according to the resolution of the BOC meeting and authorized through the Board of Commissioners’ Directive 2. The Committee is directly accountable to the Board of Commissioners 3. The Committee consists of a Chairman and at least 2 two members comprising of: - An independent Commissioner - An independent party with expertise in risk management Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Financial Review Business Review Corporate Social Responsibility Good Corporate Governance Functional Review Corporate Data BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 211 - Seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan 4. Jika dianggap perlu, Komite Pemantau Risiko dengan persetujuan berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris dapat mengangkat seorang Sekretaris Komite. Penetapan tugas, wewenang dan tanggung jawab Sekretaris Komite Pemantau Risiko diatur dan ditetapkan oleh Ketua Komite Pemantau Risiko 5. Jumlah dari anggota Komisaris independen dan pihak independen yang menjadi anggota Komite Pemantau Risiko paling kurang 51 lima puluh satu persen dari jumlah anggota Komite Pemantau Risiko 6. Yang ditunjuk sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko adalah seorang Komisaris Independen yang ditetapkan dalam keputusan Rapat Dewan Komisaris, dan didudukkan dalam suatu Keputusan Dewan Komisaris 7. Ketua Komite Pemantau Risiko tidak dapat merangkap jabatan lebih dari 1 satu Ketua Komite lainnya 8. Anggota Komite Pemantau Risiko tidak boleh merangkap menjadi anggota Komite Audit ataupun anggota Komite Remunerasi dan Nominasi 9. Direksi melaksanakan pengangkatan dan pemberhentian anggota Komite Pemantau Risiko yang bukan anggota Dewan Komisaris dan Sekretaris Komite Pemantau Risiko berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris 10. Ketua Komite Pemantau Risiko berhak mengusulkan penggantian anggota jika salah seorang dari anggota berakhir masa tugasnya, mengundurkan diri atau diberhentikan 11. Anggota Direksi BNI tidak diperbolehkan menjadi anggota Komite Pemantau Risiko

e. Masa tugas Komite Pemantau Risiko

Masa tugas Komite Pemantau Risiko telah diatur dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Anggota Komite Pemantau Risiko yang merupakan komisaris, masa tugasnya adalah sama dengan masa penunjukannya sebagai komisaris yang ditentukan oleh RUPS. 2. Apabila anggota Komite Pemantau Risiko yang merupakan Komisaris berhenti dari jabatannya sebagai Komisaris sebelum masa tugasnya selesai, maka jabatan anggota Komite dimaksud dapat digantikan oleh anggota Komisaris yang lain. - An independent party with expertise in finance 4. If deemed necessary, the Committee may appoint a Committee Secretary with approval through the resolution of the BOC meeting. Duties, responsibilities and authority of the Committee Secretary are determined by the Chairman of the Risk Monitoring Committee 5. The number of Independent Commissioners and independent parties elected as members of the Risk Monitoring Committee is at least 51 fifty one percent of the total number of Risk Monitoring Committee members 6. An Independent Commissioner is appointed as the Chairman of the Risk Monitoring Committee as determined through the resolution of the BOC meeting, and authorized through the BOC Directive 7. The Chairman of the Risk Monitoring Committee must not hold concurrent positions of more than 1 one Chair of other Committee 8. Members of the Risk Monitoring Committee must not hold concurrent positions as a member of the Audit Committee or Remuneration and Nomination Committee 9. The BOD appoints and dismisses members of the Risk Monitoring Committee who is not a BOC member and Secretary of the Risk Monitoring Committee in accordance with the BOC Directive 10. The Chairman of the Risk Monitoring Committee is entitled to propose a replacement committee member when the office term of a member has ended, or in the event of the resignation or dismissal of a member 11. Members of BNI’s Board of Directors shall not be elected as a member of the Risk Monitoring Committee

e. Tenure of Risk Monitoring Committee

Tenure of the Risk Monitoring Committee is regulated as follows: 1. The office term for Commissioners serving as members of the Risk Monitoring Committee is similar to the tenure as Commissioner as laid down by the GMS. 2. In the event that a Risk Monitoring Committee member also a Commissioner no longer holds office as Commissioner before the tenure ends, the position of Committee member can be replaced by another Commissioner. BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 212 BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 3. Bagi anggota Komite Pemantau Risiko yang merupakan pihak independen, masa tugasnya ditentukan oleh Dewan Komisaris dan tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris. 4. Apabila anggota Dewan Komisaris yang menjadi Ketua Komite Pemantau Risiko berhenti sebelum masa tugasnya sebagai komisaris berakhir, maka jabatan Ketua Komite Pemantau Risiko digantikan oleh komisaris independen lainnya. 5. Dewan Komisaris dengan memperhatikan usulan dari Ketua Komite Pemantau Risiko dapat memberhentikan sewaktu- waktu anggota Komite jika dianggap tidak melaksanakan tugasnya sebagai anggota komite sebagaimana yang dituangkan dalam SK penunjukanpengangkatan yang bersangkutan. 6. Anggota Komite Pemantau Risiko yang merupakan pihak independen dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya.

f. Kriteria Anggota Komite Pemantau Risiko

1. Memiliki integritas, akhlak dan moral yang baik 2. Memiliki latar belakang pendidikan, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai tuntutan jabatannya. 3. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik dan menyediakan waktu cukup untuk melaksanakan tugasnya. 4. Memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup mengenai prinsip dan proses penerapan GCG dan manajemen risiko secara umum. 5. Memiliki pengetahuan yang memadai mengenai peraturan perundangan di bidang perbankan, pasar modal, BUMN dan peraturan perundangan lainnya, khususnya yang berkaitan dengan aktivitas operasional BNI, penerapan GCG dan manajemen risiko. 6. Anggota Komite Pemantau Risiko yang merupakan Pihak Independen harus juga memiliki kriteria sebagai berikut: a. Merupakan pihak di luar BNI yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi danatau Pemegang saham Seri A Dwiwarna atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. b. Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha BNI. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 3. For a Risk Monitoring Committee member also an Independent Party, the office term is determined by the Board of Commissioners and shall not last more than the tenure of the Commissioner. 4. In the event that a BOC member elected as the Chairman of the Risk Monitoring Committee no longer holds office before the end of the tenure as Commissioner, the position of the Risk Monitoring Committee Chairman is replaced by another independent commissioner. 5. By taking into account the recommendation of the Chairman of the Risk Monitoring Committee, the Board of Commissioners can at any time discharge a Committee member if judged to have failed to perform duties as set forth in the letter of appointment of the said Committee member. 6. Risk Monitoring Committee member also an independent party can be re-elected for the following period.

f. Membership Criteria

1. Basic Qualifications Demonstrate impeccable integrity and moral character 2. Competence Qualifications Has sufficient educational background, ability, knowledge and experience as required by the position. 3. Has good communication skills and willing to set aside ample time to discharge duties. 4. Possess sufficient knowledge and understanding on the principles and process involved in the implementation of Good Corporate Governance and risk management. 5. Has sufficient knowledge on laws and regulations pertaining to the banking sector, capital market, state-owned enterprises and other legislation, particularly those related to BNI’s operational activities, GCG implementation and risk management. 6. Independent members of the Risk Monitoring Committee shall: a. Be a party from outside of BNI with no family, management and family ties and or share ownership with the Board of Commissioners, Board of Directors andor Dwiwarna Series A shareholders or other relations which may affect the ability to act independently. b. Not have any direct or indirect business relations associated with BNI’s business ventures. BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Financial Review Business Review Corporate Social Responsibility Good Corporate Governance Functional Review Corporate Data BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 213 c. Dalam 1 satu tahun terakhir sebelum menjadi anggota Komite Pemantau Risiko bukan merupakan karyawan kunci BNI d. Dalam 1 satu tahun terakhir sebelum diangkat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik maupun konsultan yang memberikan jasa audit, jasa manajemen risiko danatau konsultasi non audit kepada BNI.

g. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko

1. Melakukan evaluasi atas kebijakan dan strategi manajemen risiko yang disusun oleh manajemen secara tahunan dan memberikan persetujuan atas kebijakan dan strategi manajemen risiko yang telah dievaluasi tersebut. 2. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan tugas Satuan Kerja Manajemen Risiko Divisi Manajemen Risiko dan Divisi Risiko Kredit dan Komite Manajemen Risiko, yang sekurang-kurangnya mencakup: a. Penelaahan atas pelaksanaan masing-masing komponen dari Enterprise Risk Management di dalam perusahaan; b. Penelahaan atas informasi yang berkaitan dengan manajemen risiko dalam laporan- laporan yang akan dipublikasikan perusahaan; c. Pemberian masukan dalam proses pelaksanaan seleksi dan mengusulkan calon konsultan manajemen risiko independen, serta mengawasi pekerjaan konsultan manajemen risiko independen termasuk mengusulkan pemberhentiannya apabila dalam pelaksanaan tugasnya dianggap tidak memenuhi standar atau ketentuan yang berlaku. 3. Melakukan evaluasi atas Kebijakan Perkreditan Bank KPB dan memastikan KPB telah mendapat persetujuan Dewan Komisaris. 4. Melakukan pemantauan atas pelaksanaan KPB dan memberikan masukan kepada Dewan Komisaris atas pelaksanaan KPB 5. Melakukan evaluasi terhadap laporan pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko. 6. Melakukan evaluasi atas Laporan Profil Risiko Triwulanan BNI dan pelaksanaan proses manajemen risiko, untuk selanjutnya memberi masukan kepada Dewan Komisaris atas kondisi risiko yang dihadapi oleh Bank serta usulan langkah-langkah untuk mitigasi atas risiko-risiko tersebut sehingga Dewan Komisaris dapat memberi masukan untuk langkah perbaikan kepada Direksi, apabila diperlukan. c. Not hold a key position in BNI within the last 1 one year prior to becoming a member of the Risk Monitoring Committee d. Not be an employee of a Public Accountant Firm or consultant providing audit services, risk management services andor non-audit consultancy to BNI during the last 1 one year prior to being elected as a member of the Risk Monitoring Committee.

g. Duties and Responsibilities of the Risk Monitoring Committee

As set out in the Guidelines and Work Procedure of the Risk Monitoring Committee, the duties of the Committee are as follows: 1. Evaluate risk management policies and strategies annually prepared by the management and approve these policies and strategies once evaluation has been carried out. 2. Monitor and evaluate the implementation of duties discharged by the Risk Management Unit Risk Management Division and Loan Credit Division and the Risk Management Committee which should at least cover the following: a. Review the implementation of each component of Enterprise Risk Management in the Company; b. Review information related to risk management in reports to be published by the Company; c. Provide input on the selection process of and propose candidates for independent risk management consultants, and oversee the work done by the appointed independent risk management consultant including in recommending for the consultant’s dismissal should the consultant fail to fulfill duties in conformity with existing standards or regulations. 3. Evaluate the Bank Credit Policy KPB and ensure that the policy has gained the approval of the Board of Commissioners. 4. Monitor the implementation of KPB and provide feedback to the Board of Commissioners on KPB implementation. 5. Evaluate the Board of Directors’ accountability report for the implementation of risk management policies. 6. Evaluate BNI’s Quarterly Risk Profile Report and implementation of the risk management process in order to provide input to BOC on the risk situation confronting the Bank as well as recommend mitigation measures against these risks to allow BOC to impart advice on corrective actions to the Board of Directors, when necessary. BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 214 BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 7. Mengevaluasi langkah-langkah yang diambil oleh Direksi terkait pelaksanaan manajemen risiko dalam rangka memenuhi peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian. 8. Mengevaluasi hasil pemantauan Direksi hasil audit Satuan Pengawasan Intern terhadap penerapan manajemen risiko agar tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku aspek-aspek mitigasi risiko yang harus dievaluasi dalam pemberian kredit, BMPK, penerapan risiko operasional, hukum, reputasi, dll. 9. Mengevaluasi hasil pemantauan atas kepatuhan Bank terkait pelaksanaan manajemen yang disampaikan oleh Direksi kepada Bank Indonesia; 10. Mengevaluasi dan memberikan masukan terkait aspek risiko kepada Dewan Komisaris atas transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris misalnya pelepasan investasi, aset, penghapusan kredit bermasalah hapus tagih, penyediaan dana kepada pihak terkait, dll. 11. Melakukan evaluasi dan memberikan masukan dari segi manajemen risiko kepada Dewan Komisaris terhadap permohonan atau usulan Direksi yang berkaitan dengan penyediaan dana, transaksi atau kegiatan usaha yang melampaui kewenangan Direksi untuk dapat digunakan oleh Dewan Komisaris sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. 12. Memberi masukan atas penyusunan Rencana Bisnis Bank RBB dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP terutama dari aspek penerapan manajaemen risiko, penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur-debitur besar tertentu serta aspek- aspek CAMELS. 13. Melakukan pemantauan atas pelaksanaan RBB terutama validitas strategi Bank terkait penerapan aspek-aspek manajemen risiko, penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur-debitur besar tertentu yang telah ditetapkan dalam RBB. 14. Melakukan evaluasi atas struktur organisasi terkait kecukupan efektivitas pelaksanaan manajemen risiko dan memberikan masukan pada Dewan Komisaris dalam rangka pengesahan struktur organisasi. 15. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. 7. Evaluate measures taken by the Board of Directors concerning the implementation of risk management in compliance with Bank Indonesia’s regulations and other existing legislation related to the application of prudent banking principles. 8. Evaluate the BOD’s monitoring results audit findings from the Internal Audit Unit on the implementation of risk management that should not deviate from existing regulations risk mitigation aspects that should be take into consideration with regard to credit approval, legal lending limit, as well as the application of operational, legal and reputation risks. 9. Evaluate the results of compliance monitoring related to the implementation of risk management as reported by the Board of Directors to Bank Indonesia; 10. Evaluate and provide input concerning risk- related aspects to the Board of Commissioners on transactions requiring BOC approval such as on divestments, non-performing loan write-off and provision of funds to related parties. 11. Evaluate and provide input on aspects related to risk management to the Board of Commissioners concerning BOD request or recommendation on the provision of funds, business transactions or activities beyond the authority of the Board of Directors to allow BOC to draw from these feedbacks as the basis for decision making. 12. Provide input on the formulation of the Bank Business Plan and Annual Plan primarily on aspects concerning risk management application, the provision of funds to related parties and major debtors, and those related to CAMELS. 13. Monitor the implementation of the Bank Business Plan particularly the validity of the Bank’s strategy on the implementation of aspects related to risk management, the provision of funds to related parties and certain major debtors as set forth in the Bank Business Plan. 14. Evaluate the organizational structure related to the effectiveness of risk management implementation and provide input to the Board of Commissioners for approval of the organizational structure. 15. Perform other duties assigned by the Board of Commissioners based on existing laws and regulations. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Financial Review Business Review Corporate Social Responsibility Good Corporate Governance Functional Review Corporate Data BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 215 16. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan manajemen risiko dan implementasinya untuk memastikan bahwa BNI telah mengelola risiko-risiko secara memadai. 17. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko Divisi Manajemen Risiko dan Divisi Risiko Kredit, untuk selanjutnya memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris guna peningkatan efektivitas pelaksanaan manajemen risiko BNI.

h. Rapat Komite Pemantau Risiko

Jumlah Kehadiran Attendance Jumlah Rapat Number of Meetings Suwarsono 11 26 Peter B Stok 1 26 Fero Poerbonegoro 25 26 B.S Kusmuljono 11 26 Ibrahim Husain 11 26 Setiawan Boedihardjo 24 26 Subardiah 23 26 Erwin Mardjuni 3 26

i. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya di tahun 2010, Komite Pemantau Risiko memiliki Rencana Kerja yang meliputi: 1. Melakukan evaluasi Buku Pedoman Kebijakan Umum Manajemen Risiko. 2. Melakukan evaluasi Kebijaksanaan Perkreditan Bank disesuaikan Peraturan Bank Indonesia. 3. Melakukan evaluasi Pedoman Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar. 4. Melakukan evaluasi kecukupan perumusan kebijakan Penyertaan Modal. 5. Melakukan evaluasi kecukupan perumusan kebijakan dan strategi TI. 6. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Satuan Kerja Manajemen Risiko Semester II 2009 dan semester I tahun 2010. 7. Melakukan evaluasi Rencana Kerja Satuan Kerja Manajemen RisikoDivisi Manajemen Risiko tahun 2010. 8. Melakukan evaluasi atas realisasi pelaksanaan tugas Satuan Kerja Manajemen Risiko tahun 2010. 16. Evaluate the consistency between risk management policies and the actual implementation of these policies, and provide recommendations to the BOC on risk management policies and their application to ensure that BNI has managed risks accordingly. 17. Monitor and evaluate the implementation of duties incumbent upon the Risk Management Committee and the Risk Management Unit Risk Management Division and Loan Risk Division in order to offer recommendations to the BOC for the purpose of improving implementation effectiveness of BNI’s risk management.

h. Meeting of Risk Monitoring Committee

i. Implementation of the Risk Monitoring Committee Work Plan

In discharging its duties and responsibilities, the Risk Monitoring Committee in 2010 have a work plan as follows: 1. Evaluate the Guidelines on Risk Management Basic Policies. 2. Evaluate the Bank Loan Policies in compliance with Bank Indonesia Regulation. 3. Evaluate the Guidelines on the Provision of Funds for Related Parties and the Provision of Substantial Funds. 4. Evaluate the adequacy of investment policy formulation. 5. Evaluate adequacy of IT policy and strategy formulation. 6. Evaluate implementation of duties carried out by the Risk Management Unit for the Second Semester of 2009 and First Semester of 2010. 7. Evaluate the Work Plan of the Risk Management UnitRisk Management Division for 2010. 8. Evaluate the implementation of duties performed by the Risk Management Unit in 2010. BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 216 BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 9. Melakukan evaluasi hasil pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko tahun 2010. 10. Melakukan evaluasi kecukupan perumusan strategi dan kebijakan risiko Bank. 11. Melakukan evaluasi Kebijakan Penetapan Pengendalian Intern. 12. Melakukan monitoring persiapan dan kesiapan BNI untuk implementasi BASEL II. Atas Rencana Kerja tersebut di atas terdapat beberapa hal yang belum dapat dilaksanakan yaitu: 1. Melakukan evaluasi Pedoman Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar. 2. Melakukan evaluasi atas realisasi pelaksanaan tugas Satuan Kerja Manajemen Risiko tahun 2010. 3. Melakukan evaluasi hasil pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko tahun 2010. 4. Melakukan evaluasi Kebijakan Penetapan Pengendalian Intern. Selain melaksanakan tugas-tugas sebagaimana tertuang dalam Rencana Kerja tersebut, Komite Pemantau Risiko telah mengadakan koordinasi dengan unit-unit terkait mengenai hal-hal sebagai berikut: 1. Memantau secara komprehensif mengenai tingkat kepatuhan BNI berdasarkan data laporan pelaksanaan Direktur Kepatuhan. 2. Evaluasi atas pelaksanaan manajemen risiko khususnya yang terkait dengan tingkat kesehatan bank dan profil risiko BNI termasuk secara konsolidasi dengan anak perusahaan. 3. Melakukan monitoring atas kondisi Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK dan kualitas perkreditan BNI. 4. Melakukan evaluasi atas kualitas sumber daya manusia khususnya sumber daya pada segmen menengah untuk mengetahui akar permasalahan menurunnya kualitas kredit segmen menengah. 5. Risiko yang terkait dengan banyaknya teguran dari Bank Indonesia terkait dengan kesalahan operasional Bank. 6. Secara berkala melakukan pembahasan mengenai implementasi dan pengembangan risiko sesuai ketentuan Basel II.

3. Komite Remunerasi dan Nominasi

Pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi dilakukan dengan Surat Keputusan Komisaris Nomor Kep01DK2002 tanggal 2 Desember 2002 sebagai tindak lanjut dari diterbitkannya Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117M-MBU2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara. 9. Evaluate the implementation results of duties carried out by the Risk Management Committee in 2010. 10. Evaluate the formulation of Bank’s risk strategies and policies. 11. Evaluate the Internal Control Policy 12. Monitor BNI’s preparatory measures and preparedness in implementing BASEL II. With regard to the foregoing work plan, several activities in 2010 have yet to be carried out: 1. Evaluate the Guidelines on the Provision of Funds for Related Parties and the Provision of Substantial Funds. 2. Evaluate the implementation of duties performed by the Risk Management Unit in 2010. 3. Evaluate the implementation results of duties carried out by the Risk Management Committee in 2010. 4. Evaluate the Internal Control Policy. In addition to the implementation of duties laid down in the Work Plan, the Risk Monitoring Committee convened meetings with relevant units on the following aspects: 1. Monitor in a comprehensive manner BNI’s level of compliance based on data from the Compliance Director’s report. 2. Evaluate risk management implementation primarily related to the Bank’s health and risk profile including on consolidation with subsidiaries. 3. Monitor the Legal Lending Limit and quality of BNI loans. 4. Evaluate human resource quality particularly for the middle segment to understand the root cause for declining quality of middle segment loans. 5. Risks associated with frequent warnings from Bank Indonesia on the Bank’s operational errors 6. Periodically discuss risk implementation and developments in accordance with Basel II.

3. Remuneration and Nomination Committee