BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
81
Capacity for Debt Servicing
Throughout 2010, BNI maintained adequate levels of liquidity in Rupiah and in foreign currencies to cover
all of its short-term and long-term liabilities. Total maturing debts in 2010 amounted to USD 150 million
in foreign currencies, and were settled in full by BNI.
Liquidity
In liquidity management, BNI strives at all times to maintain optimum levels of liquidity by keeping excess
liquidity at a minimum, while also ensuring adequate levels of liquidity to support day to day operations as
well as in complying with Bank Indonesia mandatory minimum reserves requirements.
In 2010, BNI maintained an average Rupiah mandatory minimum reserves GWM of 5.6 and average
foreign currency GWM of 1.06, while the Net Open Position as at end of December 2010 was 6.3.
Impact of Changes in Interest Rates and Business Volume on Bank Revenues
Throughout 2010, the Rupiah benchmark interest rate was kept constant, and therefore there was
no impact on the structure of Rupiah cost of funds. Meanwhile, the benchmark interest rates for foreign
currencies and particularly for USD currency were also constant. There was some movements in inter-bank
money market interest rates, for instance for 1 month interest rates that range between 5.8 - 6.6 for
Rupiah and 0.3 - 0.8 for USD. However, these in general have no significant impact on the Bank’s
revenues. The increase in our revenues was more the result of increased business volume and the growth
of our earning assets.
Capital Expenditures
The following are realized capital expenditures in 2009 and 2010 along with the budgeted amounts for the
respective periods:
Material Obligation in Capital Expenditures
Financial Review
Business Review
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
Functional Review
Corporate Data
Kemampuan Membayar Hutang
Selama periode tahun 2010, BNI mempunyai tingkat likuiditas yang cukup, baik dalam mata uang Rupiah
maupun valuta asing sehingga BNI dapat memenuhi seluruh kewajiban jangka pendek maupun jangka
panjang. Hutang yang jatuh tempo pada tahun 2010 sebesar USD 150 juta dalam valuta asing dan telah
diselesaikan pembayarannya oleh BNI dengan baik.
Likuiditas
Dalam pengelolaan likuiditas, BNI selalu menjaga posisi likuiditas yang optimum dengan meminimalisasikan
kelebihan likuiditas serta juga menjaga tingkat kecukupan likuiditas untuk mendukung operasional
harian dan memenuhi ketentuan pencadangan minimum dari Bank Indonesia.
Pada tahun 2010, BNI telah menjaga posisi likuiditas berupa rata-rata GWM Rupiah sebesar 5,6 dan mata
uang asing sebesar 1,06, sedangkan untuk Posisi Devisa Netto pada akhir Desember 2010 mencapai
6,3.
Dampak Perubahan Suku Bunga dan Volume Bisnis terhadap Pendapatan Bank
Sepanjang tahun 2010 tidak terdapat perubahan benchmark
suku bunga Rupiah sehingga tidak mempengaruhi struktur biaya dana Rupiah. Sementara
itu untuk benchmark suku bunga mata uang valuta asing khususnya USD juga tidak mengalami
perubahan. Meskipun suku bunga pasar uang antar bank mengalami sedikit pergerakan, misalnya untuk
jangka waktu 1 bulan berada di kisaran 5,8 - 6,6 untuk Rupiah dan 0,3 - 0,8 untuk USD, namun
hal tersebut secara umum tidak banyak berpengaruh pada pendapatan Bank. Dengan demikian maka
peningkatan pendapatan Bank lebih banyak disebabkan oleh kenaikan volume bisnis dan pertumbuhan aset
produktif BNI.
Belanja Barang Modal
Berikut ini realisasi belanja modal untuk tahun 2009 dan 2010 beserta anggarannya masing-masing periode:
Keterangan 2009
2010 Description
Budget Rp billion
Realization Rp billion
Budget Rp billion
Realization Rp billion
Bangunan Gedung 272,077
221,712 81.5
353,217 166,241
47.1 Buildings
Tanah 47,020
35,693 75.9
15,776 6,261
39.7 Land
Perabotan Otomasi 463,605
321,004 69.2
574,036 276,650
48.2 Automation Equipment
Perabotan Non Otomasi
115,423 84,321
73.1 169,879
118,934 70.0
Non Automation Equipment
Kendaraan 31,346
14,534 46.4
7,665 4,407
57.5 Vehicles
TOTAL 929,471
677,264 72.9
1,120,573 572,493
51.1 TOTAL
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
82
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Ikatan Material atas Barang Modal
BNI memiliki belanja barang modal terkait dengan pembangunan gedung kantor cabang serta pengadaan
perlengkapan komputer dan ATM masing-masing yang belum direalisasikan sampai dengan tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 sebesar Rp 26,7 miliar dan Rp 105,7 miliar. Sumber dana untuk investasi
barang modal berasal dari penyusutan aktiva tetap dan alokasi laba tahun-tahun lalu. BNI tidak melakukan
transaksi investasi barang modal dalam mata uang asing.
Transaksi Benturan Kepentingan
Selama tahun 2009 dan 2010, BNI tidak memiliki transaksi yang bersifat berbenturan kepentingan.
Transaksi dengan Pihak Afiliasi
Dalam kegiatan normal usaha, BNI melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa karena hubungan kepemilikan danatau kepengurusan. Semua transaksi dengan
pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah dilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah
disepakati bersama secara wajar. Berikut ini pihak- pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan
BNI:
Jenis Hubungan Hubungan Istimewa
Related Parties Type of Relationship
Anak perusahaan PT BNI Multifinance
Subsidiary Anak perusahaan
PT BNI Securities Subsidiary
Anak perusahaan PT BNI Life Insurance
Subsidiary Anak perusahaan
BNI Remittance Ltd. Subsidiary
Anak perusahaan PT Bank BNI Syariah
Subsidiary Kepemilikan melalui hak minoritas
Anak Perusahaan PT Mitrayasa Sarana Informasi
Ownership through Subsidiary’s minority interest
Pendiri dan Direksi Koperasi Swadarma
Founder and Board of Directors Dibawah kendali Direksi BNI
PT Finansia Multifinance Under control of BNI’s Director
Kepemilikan melalui Dana Pensiun BNI PT Asuransi Tripakarta
Ownership through BNI Pension Fund Kepemilikan melalui Dana Pensiun BNI
PT Swadharma Duta Data Ownership through BNI Pension Fund
Kepemilikan melalui Dana Pensiun BNI PT Swadharma Sara Informatika
Ownership through BNI Pension Fund Kepemilikan melalui Dana Pensiun BNI
PT Citanduy Perkasa Ownership through BNI Pension Fund
Kepemilikan melalui Dana Pensiun BNI PT Swadharma Kerrysatya
Ownership through BNI Pension Fund Pendiri dan Direksi
Dana Pensiun BNI Founder and Board of Directors
Kepemilikan melalui Dana Pensiun BNI PT Swadharma Propertindo
Ownership through BNI Pension Fund Pendiri dan Direksi
Yayasan Danar Dana Swadharma Founder and Board of Directors
Kepemilikan melalui Dana Pensiun BNI PT Swadharma Garis Dinamika
Ownership through BNI Pension Fund Kepemilikan melalui PT BNI Multifinance
PT Swadharma Surya Finance Ownership through PT BNI Multifinance
BNI has unrealized capital expenditure obligations related to construction of branch offices and
procurement of computers and ATM equipment that amounted to Rp 26.7 billion and Rp 105.7
billion, respectively, at 31 December 2010 and 2009. Funding for capital expenditure is derived from
depreciation of fixed assets and retained earnings from prior years. BNI did not conduct any investment
in capital goods in foreign currency.
Transactions with Conflict of Interest
During 2009 and 2010, BNI did not engage in any transactions with conflict of interest.
Transactions with Related Parties
In the normal course of business, BNI conduct transactions with related parties with ownership
andor management relationships with BNI. All transactions with related parties are conducted
based on fair and agreed upon terms and conditions. Following are details of related parties of BNI:
Tinjauan Keuangan
Financial Review
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
83
Adapun rincian transaksi dengan pihak afiliasi terdiri dari:
2009 2010
Saldo Rp miliar Balance
Rp billion persentase terhadap
konsolidasi to consolidated
Saldo Rp miliar Balance
Rp billion persentase terhadap
konsolidasi to consolidated
Pinjaman 530.2
0.2 513.0
0.2 Loan
Simpanan Nasabah 1,017.3
0.5 75.0
0.0 Customer Deposit
Hutang Nasabah -
- 1.5
0.0 Customer Debt
Garansi Bank 76.5
0.7 4.0
0.0 Bank Guarantee
Irrevocable LC -
- 0.7
0.0 Irrevocable LC
Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi atau Restrukturisasi Hutang
Selama tahun 2010, BNI tidak melakukan kegiatan investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi atau
restrukturisasi hutang.
Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian Luar Biasa
Selama tahun 2010, terdapat kejadian luar biasa yang berpengaruh terhadap keuangan BNI terdiri dari:
1. Implementasi PSAK No. 50 Revisi 2006 dan PSAK No. 55 Revisi 2006
2. Penerbitan Saham Umum Terbatas III.
Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca
Tidak terdapat kejadian penting setelah tanggal neraca yang berpengaruh terhadap posisi keuangan BNI per
tanggal 31 Desember 2010.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang Direvisi
Dewan Standar Akuntansi Keuangan DSAK telah menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
PSAK yang relevan untuk Bank, yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2011 dan 1 Januari 2012
dengan ikhtisar sebagaimana diungkapkan pada Laporan Keuangan Konsolidasian Catatan No. 50 -
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang Direvisi. Bank dan Perusahaan Anak sedang mengevaluasi
dampak dari Standar yang direvisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan
keuangan konsolidasiannya.
Investment, Expansion, Divestment, Acquisition or Debt Restructuring
Throughout 2010, BNI did not engage in any material investment, expansion, divestment, acquisition or
debt restructuring activities.
Financial Information Related to Extraordinary Events
In 2010, there were a number of extraordinary events that impacted on BNI financial condition, as follow:
1. Implementation of SFAS No. 50 2006 Revision and SFAS No. 55 2006 Revision
2. Rights Issue III
Subsequent Events
There were no significant events occurring post balance sheet date that have a material impact on
BNI’s financial position as at 31 December 2010.
Revised Statements of Financial Accounting Standards
The Financial Accounting Standards Board DSAK issued Statements of Financial Accounting Standards
SFAS which are relevant to the Bank, which will be effective on 1 January 2011 and 1 January 2012
with summary as stated in Consolidated Financial Statements Notes 50 - Revised Statements of
Financial Accounting Standards.
The Bank and its Subsidiaries are presently evaluating and have not yet determined the effects
of these revised Standards on their consolidated financial statements.
Financial Review
Business Review
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
Functional Review
Corporate Data
Details transaction with affiliated parties are as follow:
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
84
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Perbankan Konsumer
Consumer Banking
Sepanjang tahun 2010, Perbankan Konsumer BNI memfokuskan pada aktivitas
untuk memperkuat kapabilitasnya dalam mendukung tercapainya pertumbuhan yang
berkelanjutan. Melalui aktivitas tersebut, berbagai pencapaian penting berhasil diraih
selama tahun 2010.
Business Review
Throughout 2010, BNI Consumer Banking concentrated on strengthening its capability in support of sustainable growth. A variety of significant achievements
were made during the year as a result of focused activities in this endeavour.
45.3
PertumbuhanKreditPemilkanRumah Growth of Housing Loan
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
85
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
86
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Kinerja Penting
Sepanjang tahun 2010, Perbankan Konsumer BNI memfokuskan pada aktivitas untuk memperkuat
kapabilitasnya dalam mendukung tercapainya pertumbuhan yang berkelanjutan. Melalui aktivitas
tersebut, berbagai pencapaian penting berhasil diraih selama tahun 2010. Dana pihak ke tiga tumbuh
sebesar Rp 9,1 triliun dari kinerja tahun 2009 sebesar Rp 90,6 triliun menjadi Rp 99,7 triliun, didorong
pertumbuhan jumlah rekening dari 9,7 juta di tahun 2009 menjadi 11,3 juta rekening di 2010.
Kredit konsumer mengalami pertumbuhan sebesar 28,9, dari Rp 18,5 triliun di 2009 menjadi Rp 23,8
triliun di tahun 2010. Kredit perumahan melalui BNI Griya tumbuh sebesar 45,3 menjadi Rp 12 triliun
dan tetap menjadi penyumbang terbesar yaitu 50,2 dari total kredit konsumer. Sisa dari portofolio berasal
dari kredit otomotif kepemilikan mobil dan sepeda motor melalui BNI Oto sebesar Rp 6,2 triliun atau
26,0 dari total portofolio; kredit tanpa agunan melalui BNI fleksi sebesar Rp 0,5 triliun atau 2,4 total kredit;
dan Kartu Kredit sebesar Rp 3,0 triliun atau 12,8 dari keseluruhan kredit.
Performance Highlights
Throughout the year 2010 the Bank’s Consumer Banking business focused its activities to strengthen
its foundation so that it can support the Bank’s aggressive targets of sustainable and profitable
growth. Through such efforts, in 2010 the Bank is pleased to deliver encouraging results. Third party
funds TPF has demonstrated solid growth of Rp 9.1 trillion from 2009 position of Rp 90.6 trillion to become
Rp 99.7 trillion this year, mainly backed by increases in the number of TPF accounts from 9.7 million accounts
in 2009 to 11.3 million account this year.
Consumer loans, on the other hand, grew 28.9 from Rp 18.5 trillion in 2009 to Rp 23.8 trillion in 2010.
Housing loans through BNI Griya grew 45.3 up to Rp 12 trillion, remain the majority of the Bank’s
consumer loans, comprising 50.2 of the total. The remainders of the portfolio are Automotive car and
motorcycle ownership loans through BNI Oto, totaling Rp 6.2 trillion or 26.0 of the total; Unsecured loans
through BNI Fleksi of Rp 0.5 trillion or 2.4 of the total; and Credit Cards of Rp 3.0 trillion or 12.8 of
total loans.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
87
Selain itu, BNI juga berhasil terus mengembangkan usaha Wealth Managementnya. Asset Under
Management AUM tumbuh positif sebesar 13,0
dari Rp 26,4 triliun di 2009 menjadi Rp 29,6 triliun. Portofolio AUM terdiri atas dana pihak ketiga sebesar
Rp 26,1 triliun 88 dari total AUM; investasi Rp 3,0 triliun 10 dari total AUM; dan bancassurane
sebesar Rp 0,48 triliun 2 dari total AUM.
Simpanan Nasabah Individu
BNI senantiasa menawarkan berbagai pilihan produk agar dapat memenuhi kebutuhan nasabah yang
beragam. Selain menawarkan produk Tabungan dan Deposito berjangka, BNI juga menawarkan pilihan-
pilihan inovatif untuk melayani segmen nasabah spesifik. Bagi para pegawai perusahaan misalnya,
BNI memberikan produk TAPPA, atau Taplus Pegawai dan Anggota, yang telah digunakan di lebih dari 100
korporasi dan institusi. Sedangkan produk Tabungan Bisnis, atau Taplus Bisnis, dirancang khusus bagi para
wirausaha, yang kian menjadi salah satu segmen penting dalam peta usaha nasional.
BNI juga terus meningkatkan kualitas dan aksesibilitas layanan perbankannya, agar dapat memberikan
pengalaman transaksi perbankan yang lebih mudah dan nyaman bagi nasabah. Selain melalui jaringan
cabang, BNI terus melakukan perluasan jaringan In other developments, BNI continued to nurture
growth in the Wealth Management business. Assets Under Management AUM posted a strong increase
of 13.0 from Rp 26.4 trillion in 2009 to Rp 29.6 trillion this year. The AUM portfolio consists of third
party funds TPF amounting to Rp 26.1 trillion 88 of total AUM; investments of Rp 3.0 trillion 10 of total
AUM; and bancassurance of Rp 0.48 trillion 2.
Individual Customer Deposits
BNI continued to provide a wide variety of value- added products to fulfill the needs of its diversified
customer base. Besides the basic savings and time deposits accounts, BNI also offers innovative products
designed to serve specific customer segments. For corporate employees, for instance, BNI provides
TAPPA, or Taplus Pegawai dan Anggota, that has reached over 100 corporations and institutions.
While the Bank’s Tabungan Bisnis, or Taplus Bisnis, is especially dedicated to entrepreneurs, a rapidly
growing force in Indonesia’s business landscape.
In addition to its extensive product variety, BNI also continued to enhance the quality and accessibility of
its banking services, making it even easier and more convenient for the customers to do their banking
transactions. Besides the long-standing brick-and-
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
88
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
layanan elektroniknya, melalui pilihan-pilihan Internet Banking, Phone Banking, SMS Banking
dan outlet- outlet
ATM. Hal ini juga diikuti dengan peningkatan jumlah transaksi melalui layanan electronic banking
misalnya melalui SMS Banking dimana jika dilihat dari jumlah transaksi per detiknya maka dari 1,0 transaksi
per detik di 2009 meningkat menjadi 1,2 transaksi per detik di 2010. BNI juga menambah 1.001 mesin ATM
baru, sehingga total jaringan mencapai lebih dari 5.000 mesin ATM di seluruh nusantara. Selain itu, dengan
dukungan dari jaringan Link dan ATM Bersama, para nasabah juga dapat menikmati kemudahan akses
melalui lebih dari 16.000 ATM Link dan lebih dari 25.000 ATM bersama di seluruh Indonesia.
Layanan BNI Layanan Gerak adalah layanan inovatif lainnya yang bersifat mobile untuk lebih mendekatkan
nasabah dengan layanan BNI yang dilengkapi Staf Teller dan layanan nasabah, serta dilengkapi fasilitas
ATM dan Internet Banking. Hingga akhir tahun 2010, BNI telah mengoperasikan sebanyak 46 unit BNI
Layanan Gerak.
Kredit Konsumer
Di sektor usaha kredit konsumer, BNI terus memfokuskan pada ekpansi berbasis nasabah
dan peningkatan kualitas proses bisnis agar dapat meningkatkan kecepatan layanan tanpa mengabaikan
prinsip-prinsip perbankan yang berhati-hati. Upaya perluasan basis nasabah dilaksanakan melalui
program-program promosi seperti BNI Griya Ibu Bijak, BNI Griya Angsuran Bijak dan event-event strategik
untuk meraih nasabah di segmen menengah-atas seperti BNI Gelegar Expo di pusat-pusat perbelanjaan
di kota-kota besar Indonesia. Selain itu, BNI juga terus memperluas kemitraan dengan berbagai partner usaha
seperti perusahaan multifinance dan pengembang properti.
Perbankan Konsumer
Consumer Banking
mortar branch network, BNI has been expanding its electronic channels, through the full array of
Internet Banking, Phone Banking, SMS Banking and ATM outlets. Amongst the improvements achieved
in 2010 is the enhanced transaction frequency in SMS banking, from 1.0 transactionsecond in 2009
to become 1.2 transactions per second this year. During the year, BNI also added 1,000 ATMs, making
a total of more than 5,000 ATMs spread throughout Indonesia. In addition, with the support of the Link
network and ATM Bersama, our customers can also enjoy the ease of access through more than 16,000
ATMs Link and more than 25,000 ATMs Bersama across Indonesia together.
Another innovative channel is the mobile e-Gallery units called “BNI Layanan Gerak”, which enable our
customers to interact directly with our tellers and customer service officers, as well as to perform
banking transactions using the ATMs and internet banking facilities provided in the mobile banking units.
Through the end of 2010, BNI has operated 46 mobile banking units.
Consumer Loans
In the Consumer Loan business, BNI has been focusing its efforts to expand its customer base and
improve the quality business process to make it faster yet with maintaining prudent banking principles.
Expanding the customer base was conducted through mass promotional programs such as BNI Griya Ibu
Bijak, BNI Griya Angsuran Bijak and strategic events to reach the upper-segment customers through BNI
Gelegar Expo held at strategic shopping malls in major cities throughout the country. In addition, the Bank
also continued to foster stronger relationships with various business partners that include multifinance
companies and property developers.
PertumbuhanKartuKredit
BNIFlexi BNIOTO
BNIGriya KartuKredit
KreditKonsumer
JumlahRekeningribu Number of Accounts thousand
SaldoRpmiliar Balance Rp billion
Tabungan Savings Account
2008 2009
2010 66,215
58,821 51,139
10,745 9,361
10,965
Deposito Time Deposits
2008 2009
2010 30,925
29,248 26,184
274 260
259
Giro Current Account
2008 2009
2010 4,749
4,162 3,797
62.2 63.7