BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
165
lembaga keuangan internasional untuk saling berbagi pengalaman dan bertukar pikiran mengenai praktik-
praktik perbankan berwawasan lingkungan. Bank-bank yang telah tergabung dalam UNEP FI memiliki Prinsip-
Prinsip Investasi yang Bertanggung Jawab Principles for Responsible Investment
UNEP FI. BNI menerapkan prinsip tersebut melalui program innovative financing
for sustainability .
Terkait dengan ketersediaan energi di masa depan, melalui Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2006 tentang
Kebijakan Energi Nasional, Indonesia telah mempunyai kebijakan yang berisi strategi untuk menjamin
ketersediaan energi. Kebijakan ini merumuskan konsep bauran energi di tahun 2025 dengan jalan mengurangi
konsumsi energi fosil dan menggantinya dengan energi terbarukan.
BNI mendukung hal tersebut antara lain dengan meningkatkan portofolio kredit di sektor energi
terbarukan, khususnya pembangkit listrik tenaga panas bumi dan air.
Secara internal, BNI membentuk Corporate Sustainability Team
atau CST yang bertugas mengawal tata operasional BNI agar senantiasa berada pada jalur
yang tepat dalam menuju status green bank. CST dibentuk berdasarkan SK Direksi dan
beranggotakan perwakilan seluruh divisi. Untuk mengembangkan kapasitas sumberdaya manusia yang
dimilikinya, CST mengirimkan anggotanya ke berbagai kegiatan pelatihan dan pendidikan yang berkaitan
dengan isu keberlanjutan, seperti misalnya LEAD Leadership Environment and Development.
c. UNEP-FI Signatory Member
Kuatnya komitmen lingkungan hidup BNI dapat terlihat partisipasi aktifnya di berbagai inisiatif atau kegiatan
pelestarian lingkungan hidup dunia. Selain menjadi satu- satunya bank di Indonesia yang menandatangani UNEP
FI sejak tahun 2005, BNI juga terpilih sebagai salah satu Panitia Pengarah Global Global Steering Committee
UNEP FI pada tahun 2007.
Pada tahun 2009, BNI terpilih menjadi Official Bank in the World Ocean Conference
WOC dan Coral Triangle Initiative
CTI yang diselenggarakan di Manado. Sebagai tindak lanjut dari posisinya sebagai bank resmi WOC
dan CTI, maka BNI akan bekerjasama dengan Kelola Mina Laut untuk mengembangkan pelabuhan terpadu
dan pemrosesan ikan di Bali dan Lombok.
d. Biaya yang dikeluarkan
Biaya yang dikeluarkan terkait kepedulian lingkungan selama tahun 2010 adalah sebesar Rp 3.679.931.621.
their experience and exchange their ideas about environmentally-friendly banking practices. The banks
that joined the UNEP FI uphold the principles called the Principles for Responsible Investment. BNI applies
those principles through innovative financing for sustainability programs.
Concerning the future energy availability, through the President Decree No. 5 Year 2006 on the National
Energy Policy, Indonesia already had the policy that contains a strategy to ensure the availability of energy.
The policy is to formulate the concept of energy-mix in 2025 by reducing the consumption of fossil fuels and
replacing them with renewable energy.
BNI is committed to support this strategy, among other things by improving its loan portfolio in
renewable energy sector, particularly geothermal power plants and hydro plants.
Internally, BNI has formed the Corporate Sustainability Team, or CST, tasked with guarding the operational
procedures of BNI so that it will always be on the right track towards the green bank status.
CST was established by the decree of the Board of Directors and consists of representatives of all
divisions. To develop its human resource capacity, CST enrolls its members to various training and
educational activities related to sustainability issues, such as LEAD Leadership, Environment and
Development.
c. UNEP-FI Signatory Member
BNI’s strong environmental commitment is evident in its active participation in various initiatives or activities
of environmental preservation. Besides being the only Indonesian bank to sign the UNEP FI since 2005,
BNI was also appointed as one of the Global Steering Committee, UNEP FI in 2007.
In 2009, BNI was appointed as the Official Bank in the World Ocean Conference WOC and Coral
Triangle Initiative CTI held in Manado. Following the appointment as the official bank of the WOC and CTI,
BNI engaged in collaboration with Kelola Mina Laut to develop an integrated port and fish processing in Bali
and Lombok.
d. Expenses
Total expenses for activities related to environmental awareness in 2010 amounted to Rp 3,679,931,621.
Financial Review
Business Review
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
Functional Review
Corporate Data
Dalam upaya mencapai target usahanya, BNI senantiasa mengutamakan cara-cara
berbisnis dengan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance
In order to reach its business targets, BNI always performs its business by
upholding the principles of Good Corporate Governance.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
BNI•2010AnnualReport
166
BNI•2010LaporanTahunan
167
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
168
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Good Corporate Governance
Awareness and the need for the highest standards of Good Corporate Governance GCG have become a culture at BNI, so that every member of BNI is always trying to realize the principles of GCG in daily work.
The implementation of GCG principles is the fundamental requirement to achieve the business target of BNI.
PERNYATAAN TATA KELOLA BNI
BNI mempunyai komitmen untuk senantiasa menerapkan standar tata kelola yang terbaik
sebagaimana dituangkan dalam misi BNI.
Salah satu misi BNI adalah menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik. Hal
tersebut menunjukkan bahwa BNI sangat menyadari betapa pentingnya peran Good Corporate Governance
GCG sebagai suatu landasan dalam menjalankan bisnis perusahaan serta untuk mempertahankan
kelangsungan eksistensi perusahaan dalam menghadapi tantangan dan persaingan usaha di
masa-masa yang akan datang kususnya dalam sektor industri perbankan.
STATEMENT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE
BNI has a commitment to implement best standards of corporate governance as stated in the BNI mission
statement.
One of the mission statements of BNI is to establish itself as an exemplar of compliance and good
corporate governance. This is an indication of BNI’s awareness of the importance of Good Corporate
Governance GCG as the foundation for the conduct of business activities, as well as to sustain its
continuing existence as a business entity in the face of future challenges and competition, and particularly
in the banking industry.
Kesadaran dan kebutuhan akan standar tertinggi
Good Corporate Governance GCG telah menjadi budaya BNI, sehingga setiap
insan BNI senantiasa berupaya mewujudkan prinsip-prinsip GCG secara nyata dalam
aktivitas kerja sehari-hari. Penerapan prinsip- prinsip GCG menjadi kebutuhan mendasar
untuk mencapai target bisnis BNI.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Financial Review
Business Review
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
Functional Review
Corporate Data
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
169
BNI juga menyadari bahwa berdasarkan pengalaman historis masa lalu, pengabaian implementasi GCG
dan lemahnya kualitas GCG dalam suatu perusahaan telah menyebabkan terjadinya kegagalan perusahaan-
perusahaan besar dalam mempertahankan eksistensinya khususnya pada saat terjadinya krisis.
Upaya Penerapan GCG yang telah dilaksanakan BNI selama ini terbukti telah memberikan kontribusi
yang sangat positif serta memberikan manfaat yang nyata bagi BNI antara lain dengan meningkatnya
daya saing perusahaan, kinerja perusahaan serta menambah kepercayaan para pemangku kepentingan
stakeholder BNI khususnya investor lokal maupun luar negeri.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dan untuk tetap menjaga terpeliharanya kepercayaan dan kepentingan
stakeholder BNI maka sedapat mungkin BNI secara
terus menerus dan konsisten melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan penerapan prinsip-prinsip dan
budaya GCG dalam menjalankan bisnis perusahaan. BNI is also well aware that based on historical
experience, disregard of GCG implementation or poor GCG quality in businesses have led to failure of
even large corporations in sustaining existence, and especially so in times of crisis.
GCG as implemented by BNI has thus far contributed positive and tangible benefits for
the Company, among others by bolstering the Company’s competitive edge and performance, as
well as improving confidence in BNI on the part of stakeholders, notably local and foreign investors.
In view of this, and also for the need to safeguard BNI stakeholder trust and interests, BNI spares
no effort to consistently introduce measures to improve GCG implementation, principles and values
in its day-to-day business activities.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
170
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sebagai wujud komitmen BNI untuk mendukung terciptanya tata kelola yang baik di lingkungan BNI
maka BNI telah membentuk suatu unit Pemantauan GCG berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KP174
DIRR tanggal 26 April 2005 yang merupakan bagian dari Divisi Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan
dengan tugas utama melakukan pemantauan implementasi GCG di perusahaan.
Penegasan komitmen GCG tersebut antara lain diwujudkan dengan penandatanganan “Surat
Pernyataan Komitmen untuk Melaksanakan GCG” oleh seluruh Insan BNI Dewan Komisaris, Direksi dan
pegawai BNI setiap tahun, yang berisi pernyataan untuk:
a. Melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik
dan benar serta penuh tanggung jawab sesuai dengan prinsip-prinsip GCG dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku serta prinsip- prinsip pengelolaan bank yang sehat;
b. Tidak memberikan, menjanjikan danatau menerima imbalan dalam bentuk apapun kepada
atau dari nasabah dana maupun nasabah debitur, vendor
, rekanan, mitra kerja danatau pihak lainnya baik eksternal maupun internal, termasuk
tetapi tidak terbatas dalam kaitannya dengan transaksi pemberian kredit, pemberian jasa
layanan perbankan, pengadaan barang dan jasa, baik sebelum, pada saat atau sesudah transaksi
dilakukan;
c. Melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
d. Bertindak adil dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholder;
e. Menjadi panutan atau teladan bagi segenap pegawai BNI;
f. Bersedia dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku, apabila terbukti melanggar komitmen
tersebut pada huruf a sampai dengan huruf e di atas.
Sebagai salah satu wujud nyata penerapan GCG, BNI telah memiliki Buku Kode Etik BNI sebagai panduan
segenap Insan BNI dalam melakukan kegiatan usaha yang akan diuraikan dalam sub bab tersendiri pada
bagian Kode Etik BNI dari Laporan Tahunan ini. As a manifestation of BNI’s commitment to ensure
good corporate governance within BNI, the Company has established a GCG Monitoring Unit pursuant to
Board of Directors’ Directive No. KP174DIRR dated 26 April 2005. The GCG Monitoring Unit is part of the
Corporate Communication and Secretariat Division principally assigned to monitor the implementation of
GCG in the company.
An affirmation of this commitment is also realized through the signing of an annual Letter of Statement
of the Commitment to implement corporate-wide GCG Board of Commissioners, Board of Directors and
employees which contains the declaration of all BNI personnel to:
a. Discharge duties and obligations accordingly and
responsibly in adherence to the principles of Good Corporate Governance and existing laws and
regulations as well as the management principles of a healthy bank;
b. Refrain from offering, promising andor accepting any form of reward to or from a customer,
debtor, vendor, associate, business partner and or other parties, both external and internal,
including but not limited to transactions related to loan extension, provision of banking services,
procurement of goods and services, before, during or after carrying out the transaction;
c. Perform duties in the best possible manner in accordance with existing terms and conditions;
d. Act in a just and equitable manner in fulfilling stakeholder rights;
e. Serve as an exemplar for all BNI employees; f. Accept the imposition of sanctions in accordance
with prevailing terms and conditions when found to be in breach of the said commitments from the
aforementioned points a to e.
As one of the implementation of GCG, BNI has a Code of Conduct as guidance for all BNI employees in all
of the business activities of the Bank. This will be described separately in sub section Code of Conduct
of this Annual Report.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Financial Review
Business Review
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
Functional Review
Corporate Data
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
171
Untuk mengetahuimengukur pencapaian yang telah dilakukan BNI dalam mengimplementasikan GCG,
BNI ikut serta dalam peratinganpemeringkatan implementasi GCG. yang dilakukan oleh lembaga
pemeringkat independen, yaitu Center for Good Corporate Governance
Universitas Gadjah Mada CGCG UGM, Indonesian Institute for Corporate
Governance IICG dan Indonesian Institute for
Corporate Directorship IICD.
Hasil peratinganpemeringkatan sebagai berikut:
LembagaPemeringkat Rating Company
Skor Score
Predikat Predicate
CGCG UGM 931.31 dari nilai maksimum 1,000
Baik IICG dan Majalah SWA
84.58 80.97 Trusted Company Based on Corporate
Governance Perception Index CGPI 2009 dan Trusted Company based on
Investors and analysis`s Assessment Survey.
IICD 92.06
Best Corporate Governance kategori Responsibility of the Board.
STRUKTUR DAN MEKANISME TATA KELOLA
To track and measure the progress in GCG implementation, BNI participated in the rating on GCG
implementation conducted by independent rating institutions. These include Gajah Mada University’s
Center for Good Corporate Governance CGCG UGM and the Indonesian Institute for Corporate Governance
IICG and Indonesian Institute for Corporate Directorship IICD.
The result of the rating is as follows:
CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE AND MECHANISM
Audit Assessment
Pemantauan
Monitoring
Pengaduan:
Complain:
KotakPosGCGBNI, gcgbni.co.id
WhistleBlowingSystemtoCEO
Sosialisasi
Socialisation
Good Corporate Governance Code Prinsip 46
Principle46
Kode Etik BNI BNICodeofConduct
Implementasi
Implementation
GCG Handbook
Board Manual Komitmen GCG
GCGCommitment
Kebijakan-kebijakan GCG
GCGPolicies
Buku Pedoman PerusahaanSOP
Online
CompanyManual HandbookSOP
Online
Panduan GCG Nasional
NationalGCG Guidance
Hukum Peraturan yang Berlaku
RuleLaw Regulation
Visi, Misi Sasaran Perseroan
Vision,Mission CompanyTarget
CorporateIndustry Best Practice
Internal Best Practice
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
172
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
1. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang
yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi dalam batas yang ditentukan dalam
Undang-undang Perseroan Terbatas danatau anggaran dasar Perseroan.
2. RUPS Tahunan merupakan forum dimana Dewan Komisaris dan Direksi melaporkan
dan mempertanggungjawabkan kinerja BNI kepada pemegang saham. RUPS memiliki
wewenang antara lain untuk mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris dan Direksi,
menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi serta mengevaluasi kinerja Dewan
Komisaris dan Direksi.
3. Pada tahun 2010, BNI menyelenggarakan 1 satu kali RUPS Tahunan untuk Tahun Buku 2009 dan
1 satu kali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB.
a. RUPS Tahunan Tahun Buku 2009,
menghasilkan keputusan sebagai berikut: 1. Menyetujui dan mengesahkan Laporan
Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2009, yang terdiri dari Laporan Direksi, Laporan
Tugas Pengawasan Dewan Komisaris, Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 beserta penjelasannya
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko Sandjaja
Ernst Young.
2. Mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko Sandjaja Ernst Young.
3. Memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya dari tanggung jawab acquit
et de charge kepada seluruh anggota
Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris
atas tindakan pengawasan yang mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2009 termasuk pengurusan dan pengawasan terhadap
Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan, sepanjang:
a Tindakan tersebut bukan merupakan
tindak pidana; dan
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
1. The General Meeting of Shareholders GMS is Company Apparatus holding the authority that is
not delegated to the Board of Directors BOD and or Board of Commissioners BOC with boundaries
set forth in prevailing laws andor Articles of Association.
2. Annual GMS is a forum in which the BOD and BOC present BNI Performance Reports to the
shareholders. Amongst the authority held by the GMS are appointment and release of members of
the BOC and BOD, determining the remuneration for the BOC and BOD and evaluating the
performance of the BOC and BOD.
3. In 2010, BNI held 1 one Annual GMS AGMS and 1 one Extraordinary GMS EGMS.
a. The resolutions of the 2009 Fiscal Year AGMS are as follows:
1. Approve and accept the Company’s Annual Report for the financial year ended on
December 31, 2009, comprise with the Board of Directors Report, the Board of
Commissioners Supervisory Action Report, Financial Statements of the Company for
the financial year ended on December 31, 2009 together with the explanationnotes
thereof which had been audited by the Office of the Registered Public Accountants
Purwantono, Sarwoko Sandjaja Ernst Young for December 31, 2009.
2. Ratify the Annual Report of Partnership Program and Local Community
Development Program for the financial year ended on December 31, 2009, which
had been audited by the Office of the Registered Public Accountants Purwantono,
Sarwoko Sandjaja Ernst Young.
3. Grant full release and discharge acquit et de charge
to all members of the Board of Directors from the management actions
measures and to all members of the Board of Commissioners from the supervisory
actionsmeasures they carried out in the financial year ended on December 31, 2009
including the management and supervisory actions to the Partnership Program and
Local Community Development Program, to the extent that:
a. Such actions do not constitute criminal
offenses; and
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Financial Review
Business Review
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
Functional Review
Corporate Data
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
173
b Tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan
Perseroan serta Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.
4. Menyetujui dan menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2009 yaitu sebesar Rp 2.483.996.484.012 dua triliun empat ratus
delapan puluh tiga miliar sembilan ratus sembilan puluh enam juta empat ratus delapan puluh empat
ribu dua belas rupiah untuk selanjutnya disebut “Laba Bersih Tahun 2009” sebagai berikut:
a. Sebesar 35 tiga puluh lima persen dari
Laba Bersih Tahun 2009 atau sebesar Rp 869.398.769.404,- delapan ratus enam puluh
sembilan miliar tiga ratus sembilan puluh delapan juta tujuh ratus enam puluh sembilan ribu empat
ratus empat rupiah dibagikan sebagai dividen tunai kepada 15.273.940.510 lima belas miliar
dua ratus tujuh puluh tiga juta sembilan ratus empat puluh ribu lima ratus sepuluh saham,
dengan ketentuan sebagai berikut: i. atas dividen tersebut akan diperhitungkan
dengan dividen sementara atau interim dividen tahun buku 2009 sebesar
Rp 9,44 sembilan rupiah koma empat puluh empat sen per saham yang pada tanggal
11 Desember 2009 telah dibayarkan oleh Perseroan kepada para Pemegang Saham
sehingga sisa dividen untuk tahun buku 2009 yang akan dibayarkan oleh Perseroan adalah
sebesar Rp 725.146.329.348,- tujuh ratus dua puluh lima miliar seratus empat puluh
enam juta tiga ratus dua puluh sembilan ribu tiga ratus empat puluh delapan rupiah
sehingga setiap 1 saham berhak untuk menerima sisa dividen sebesar Rp 47,48
empat puluh tujuh koma empat puluh delapan rupiah.
ii. memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi
untuk melakukan pembayaran sisa dividen tunai dan menetapkan tata cara pembagian
serta jadwal pembayaran sisa dividen tunai termasuk untuk hadir dan menghadap
pejabat yang berwenang di Bursa Efek atau instansi lain terkait, serta mengajukan
dan meminta persetujuan atas jadwal pelaksanaan pembayaran sisa dividen tunai
tersebut. Pembayaran sisa dividen dimaksud akan diumumkan dalam 2 dua surat kabar
harian dengan memperhatikan peraturan Bursa Efek.
b. Such actions are reflected in the Company’s Annual Report and Financial
Statements as well as Annual Report of Partnership Program and Local Community
Development Program for the financial year ended on December 31, 2009.
4. Approve and determine the use of the Net Profits of the Company for the financial year
ended on December 31, 2009 amounted Rp 2,483,996,484,012,- two trillion four hundred
eighty three billion nine hundred ninety six million four hundred eighty four thousand and twelve
Rupiah, hereinafter shall be referred to as “the Net Profits of the 2009” as follows:
a. A sum of 35 of the Net Profits of the 2009
or amounting to Rp 869,398,769,404,- eight hundred sixty nine billion three hundred ninety
eight million seven hundred sixty nine thousand four hundred and four Rupiah are distributed
as cash dividends to a total of 15,273,940,510 fifteen billion two hundred seventy three million
nine hundred forty thousand five hundred and ten shares, with the following conditions:
i. thereon will be included with the interim
dividend in Financial Year 2009 amounted to Rp 9.44 nine rupiah forty four cents per
share which has been paid on December 11, 2009 by the Company to the Shareholders so
that the remaining dividend for Financial Year 2009 which will be paid by the company is
Rp 725,146,329,348,- seven hundred twenty five billion one hundred forty six million three
hundred twenty nine thousand three hundred forty eight rupiah, so that every one share
is entitled to receive the remaining stock dividend amounting to Rp 47.48.
ii. to grant power and authority to the Company’s Board of Directors with the substitution rights
to make payment of remaining cash dividends and to stipulate the procedures for distribution
as well as schedule for payment of remaining cash dividends, including to attend and appear
before the authorized official of the Stock Exchange or other related agencies, and to
submit and request approval for the schedule of the implementation of the said remaining
cash dividends payment. The payment of remaining dividends will be announced in 2
two daily newspapers with due observance of the Stock Exchange regulations.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
174
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
b. Sebesar 1 satu persen dari Laba Bersih Tahun 2009 atau Rp 24.839.964.840,- dua
puluh empat miliar delapan ratus tiga puluh sembilan juta sembilan ratus enam puluh
empat ribu delapan ratus empat puluh rupiah digunakan untuk dana Program Kemitraan.
c. Sebesar 3 tiga persen dari Laba Bersih Tahun 2009 atau Rp 74.519.894.520,- tujuh
puluh empat miliar lima ratus sembilan belas juta delapan ratus sembilan puluh empat ribu
lima ratus dua puluh rupiah digunakan untuk dana Program Bina Lingkungan.
d. Sebesar 10 sepuluh persen dari Laba Bersih Tahun 2009 atau Rp 248.399.648.401,- dua
ratus empat puluh delapan miliar tiga ratus sembilan puluh sembilan juta enam ratus
empat puluh delapan ribu empat ratus satu rupiah digunakan untuk cadangan wajib dalam
rangka memenuhi ketentuan Pasal 70 ayat 1 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas.
e. Sebesar 9,41 sembilan koma empat puluh satu persen dari Laba Bersih Tahun 2009 atau
Rp 233.744.069.145,- dua ratus tiga puluh tiga miliar tujuh ratus empat puluh empat juta enam
puluh sembilan ribu seratus empat puluh lima Rupiah digunakan untuk cadangan yang telah
ditentukan penggunaannya.
f Sisa Laba Bersih tahun buku 2009 yang tidak ditentukan penggunaannya ditetapkan sebagai
Laba Ditahan. 5. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan
Komisaris Perseroan untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan
Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 serta menetapkan besarnya
honorarium dan syarat lainnya tentang penetapan Kantor Akuntan Publik dimaksud.
6. Menetapkan gaji anggota Direksi dan honorarium anggota Dewan Komisaris untuk tahun 2010
tidak mengalami kenaikan dan oleh karenanya besarnya gaji dan honorarium tersebut tetap sama
dengan besarnya gaji dan honorarium yang telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan Perseroan yang diadakan pada tanggal 27 Mei 2009. Proporsi gaji masing-masing anggota
Direksi terhadap gaji Direktur Utama ditetapkan oleh Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu
berkonsultasi dengan Direktur Utama. Sedangkan proporsi honorarium anggota Dewan Komisaris
adalah Komisaris Utama sebesar 50, Wakil Komisaris Utama sebesar 47,5 dan anggota
Dewan Komisaris lainnya sebesar 45 dari gaji b. A sum of 1 of the Net Profits of the 2009
or amounting to Rp 24,839,964,840,- Twenty four billion eight hundred thirty nine million
nine hundred sixty four thousand eight hundred forty Rupiah shall be used for Partnership
Program funds.
c. A sum of 3 of the Net Profits of the 2009 or amounting to Rp 74,519,894,520,- Seventy
four billion five hundred nineteen million eight hundred ninety four thousand five hundred
twenty Rupiah shall be used for Local Community Development Program.
d. A sum of 10 of the Net Profits of the 2009 or amounting to Rp 248,399,648,401,- Two
hundred forty eight billion three hundred ninety nine million six hundred forty eight thousand
four hundred and one Rupiah shall be used for reserves within the framework of fulfilling
the provisions of paragraph 1 of Article 70 of Law Number 40 of 2007 on Limited Liability
Company.
e. A sum of 9.41 of the Net Profits of the 2009 or amounting to Rp 233,744,069,145,- Two
hundred thirty three billion seven hundred forty four million sixty nine thousand one
hundred forty five Rupiah shall be used for Appropriated Reserve.
f. The undetermined remaining sum of the Net Profits of the 2009 is determined as the
Retained Earnings. 5. Approve granting power and authority to the
Company’s Board of Commissioners to determine a Registered Public Accountants Office for
the 2010 Financial Year, including to carry out procurement process of audit service over the
Company’s Financial Report for the 2010 Financial Year, and Annual Report of Partnership Program
and Local Community Development Program for the 2010 Financial Year and to determine the
compensation and other requirements regarding the fulfilment of the referred Public Accountants
Office.
6. Determine that the salary of the members of the Board of Directors and the honorarium of the
members of the Board of Commissioner for the year 2010 are not on the increase and therefore
the amount of the salary and the honorarium still remain the same as the amount of the salary
and the honorarium which has been decided in Annual General Meeting of Shareholders held
on May 27, 2009. Proportion of salary of each member of Board of Director salary determined
by the Board of Commissioners with prior consultation with the President Director. While
the proportion of honorarium of members
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Financial Review
Business Review
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
Functional Review
Corporate Data
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
175
Direktur Utama. Selanjutnya memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk
menetapkan honorarium, tunjanganfasilitas, tantiem dan santunan purna jabatan bagi
Sekretaris Dewan Komisaris tahun 2010, dengan memperhatikan besaran honorarium, tunjangan
fasilitas, tantiem dan santunan purna jabatan yang berlaku selama ini.
7 Tantiem sebesar 2,29 dua koma dua puluh sembilan persen gross yang dihitung dari laba
bersih Perseroan periode tanggal 1 Januari 2009 sd 31 Desember 2009 yang telah dianggarkan,
untuk dibayarkan secara proporsional kepada segenap anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris yang menjabat pada tahun 2009. Proporsi besarnya tantiem yang akan diterima
ditetapkan sebagai berikut: Direktur Utama sebesar 100, Wakil Direktur Utama sebesar
95, anggota Direksi lainnya sebesar 90, Komisaris Utama sebesar 50, Wakil Komisaris
Utama sebesar 47,5 dan anggota Dewan Komisaris lainnya sebesar 45.
8. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan fasilitas
dan santunan purna jabatan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dengan ketentuan Dewan
Komisaris harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna
sebelum menetapkan fasilitas dan santunan Purna Jabatan dimaksud. Pemberian kuasa dan
wewenang tersebut berlaku untuk tahun 2010 dan tahun-tahun selanjutnya sampai dengan
keputusan ini diubah atau dicabut oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
9. Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi
Perseroan yang berakhir masa jabatannya terhitung sejak ditutupnya Rapat ini, dan
menyampaikan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya atas pengabdiannya.
10. Menyetujui dan mengangkat anggota Dewan Komisaris, dengan susunan sebagai berikut:
• PeterBenyaminStok,KomisarisUtama Komisaris Independen
• TirtaHidayat,WakilKomisarisUtama • AchilRidwanDjayadiningrat,Komisaris
Independen • FeroPoerbonegoro,KomisarisIndependen
• EkoputroAdijayanto,Komisaris • BagusRumbogo,Komisaris
• B.S.Kusmuljono,KomisarisIndependen of the Board of Commissioners is as follows
the President Commissioner is 50, the Vice President Commissioner is 47.5 and the other
members of the Board of Commissioners for 45 of the salary of President Director. Furthermore,
providing the power and authority to the Board of Commissioners to determine the honorarium,
benefitsfacilities, tantieme and retirement benefit for the Secretary of the Board of Commissioners
in 2010, taking into account the prevailing amount of honorarium, benefitsfacilities, tantieme and
retirement benefit.
7. Approve the budgeted tantieme that is equal to 2.29 Gross of the Company Net Profit
for the Financial Year 2009, to be distributed to all member of the Board of Directors and
the Board of Commissioners, proportionally, according to their length of service during 2009.
The percentage is as follows: President Director 100, Vice President Director 95, other
member of the Board of Directors 90, President Commissioner 50, Vice President Commissioner
47.5 and other member of the Board of Commissioners 45.
8. Approve granting power and authority to the Board of Commissioners to determine facility and
retirement benefit to the Board of Commissioners and the Board of Directors with the provisions that
the Board of Commissioners must first consult with the Seri A Dwiwarna Shareholders before
determining facility and retirement benefit above mentioned. Grant power and authority above
mentioned applicable for the years 2010 and following years until the decision is changed or
revoked by the General Meeting of Shareholders.
9. Approve the discharge of all member of the Company’s Board of Commissioners and the
Board of Directors which expired their term of service commencing from the closing date of the
Meeting, therefore to honorably dismiss and to express gratitude for their contribution of energy
and ideas.
10. Approve the appointment of the member of the Board of Commissioners, with the following
composition: • PeterBenyaminStok,President
CommissionerIndependent Commissioner • TirtaHidayat,VicePresidentCommissioner
• AchilRidwanDjayadiningrat,Independent Commissioner
• FeroPoerbonegoro,Independent Commissioner
• EkoputroAdijayanto,Commissioner • BagusRumbogo,Commissioner
• B.S.Kusmuljono,IndependentCommissioner
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
176
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Pengangkatan anggota Dewan Komisaris tersebut berlaku efektif sejak ditutupnya Rapat ini, kecuali
pengangkatan Tirta Hidayat, Ekoputro Adijayanto, Bagus Rumbogo, dan B.S. Kusmuljono berlaku efektif
setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan fit and proper
test
dan telah memenuhi peraturan perundangan lainnya.
Berakhirnya masa jabatan seluruh anggota Dewan Komisaris yang diangkat tersebut adalah sampai
dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ke-5 kelima sejak pengangkatan
mereka yang diselenggarakan pada tahun 2015.
11. Menyetujui dan mengangkat anggota Direksi, dengan susunan sebagai berikut:
• GatotM.Suwondo,sebagaiDirekturUtama • FeliaSalim,sebagaiWakilDirekturUtama
• KrishnaSuparto,sebagaiDirektur • YapTjaySoen,sebagaiDirektur
• AhdiJumhariLuddin,sebagaiDirektur • SuwokoSingoastro,sebagaiDirektur
• DarmadiSutanto,sebagaiDirektur • HonggoWidjojoKangmasto,sebagaiDirektur
• Sutanto,sebagaiDirektur • AdiSetianto,sebagaiDirektur
Pengangkatan anggota Direksi tersebut berlaku efektif sejak ditutupnya Rapat ini, kecuali pengangkatan
Darmadi Sutanto, Honggo Widjojo Kangmasto, Sutanto, dan Adi Setianto berlaku efektif setelah
mendapat persetujuan Bank Indonesia atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan fit and proper test dan
telah memenuhi peraturan perundangan lainnya. Berakhirnya masa jabatan seluruh anggota Direksi
yang diangkat tersebut adalah sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
yang ke-5 kelima sejak pengangkatan mereka yang diselenggarakan pada tahun 2015.
12. Memberikan kewenangan dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan
segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan-keputusan di atas, termasuk tetapi
tidak terbatas untuk menyatakan keputusan Rapat ini dengan akta tersendiri di hadapan Notaris
dan mendaftarkan susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan sebagaimana disebutkan
di atas dalam Daftar Perusahaan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 tahun 1982
tentang Wajib Daftar Perusahaan. The appointment of the member of the Board of
Commissioners shall be effectively valid commencing from the closing date of the Meeting, except the
appointment of Tirta Hidayat, Ekoputro Adijayanto, Bagus Rumbogo, and B.S. Kusmuljono shall be
effectively valid since the approval from Bank Indonesia has been obtained and has complied with rules and
regulations.
The expiry term of service of all appointed member of the Board of Commissioners are until the closing of
the Annual General Meeting of Shareholders of the 5th fifth since their appointment held in 2015.
11. Approve the appointment of the member of the Board of Directors, with the following composition:
• GatotM.Suwondo,PresidentDirector • FeliaSalim,VicePresidentDirector
• KrishnaSuparto,Director • YapTjaySoen,Director
• AhdiJumhariLuddin,Director • SuwokoSingoastro,Director
• DarmadiSutanto,Director • HonggoWidjojoKangmasto,Director
• Sutanto,Director • AdiSetianto,Director
The appointment of the member of the Board of Directors shall be effectively valid commencing from the
closing date of the Meeting, except the appointment of Darmadi Sutanto, Honggo Widjojo Kangmasto, Sutanto,
and Adi Setianto shall be effectively valid since the approval from Bank Indonesia has been obtained and
has complied with rules and regulations.
The expiry term of service of all appointed member of the Board of Directors until the closing of the Annual
General Meeting of Shareholders of the 5th fifth since their appointment held in 2015.
12. Grant the authority with substitution rights to the Company Board of Directors to take all actions
necessary relating to the above mentioned decisions, including but not limited to state
the Decision of this Meeting in the separate deed before a Notary Public and to register the
composition of the members of the Company Board of Commissioners and Board of Directors as
mentioned above to the Authorities comply with the regulation.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Financial Review
Business Review
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
Functional Review
Corporate Data
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
177
13. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan penyusunan kembali seluruh Anggaran Dasar
Perseroan. 14. Sehubungan dengan perubahan Anggaran
Dasar tersebut, memberi kuasa dan wewenang dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan
baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri untuk memohon persetujuan dan melaporkan
perubahan Anggaran Dasar ini kepada pihak yang berwenang, menyatakan serta menyusun
penyesuaian perubahan atau perbaikan-perbaikan yang diperlukan dengan akta otentik dihadapan
Notaris apabila disyaratkan oleh pihak yang berwenang danatau perundang-undangan yang
berlaku, membuat dan meminta dibuatkan serta menandatangani segala akta-akta, surat-surat
maupun dokumen-dokumen yang diperlukan, hadir dihadapan pihak atau pejabat yang berwenang,
mengajukan permohonan atau melaporkan kepada pihak atau pejabat yang berwenang serta
melakukan tindakan lain yang dipandang perlu sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar
Perseroan dimaksud.
b. RUPS Luar Biasa tahun 2010 menghasilkan keputusan sebagai berikut:
1. Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan melalui Penawaran
Umum Terbatas PUT III dengan penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu HMETD, dengan ketentuan dan persyaratan antara lain sebagai berikut:
a. Setiap pemegang 500.000 lima ratus
ribu saham lama saham seri C yang namanya tercatat dalam Daftar
Pemegang Saham BNI pada tanggal 8 Desember 2010 pukul 16.00 WIB
mempunyai 110.473 seratus sepuluh ribu empat ratus tujuh puluh tiga
HMETD, dan setiap 1 satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya
untuk membeli sebanyak 1 satu saham baru Seri C dalam Perseroan dengan
Harga Pelaksanaan Rp 3.100,- tiga ribu seratus Rupiah setiap saham
yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Pemesanan dan Pembelian
Saham. 13. Approve the changes of Company’s Articles of
Association and recodification of Company’s Articles of Association.
14. With regard to changes in the Articles of Association, give power and authority with
substitution rights to Directors to, individually or jointly, ask approval and report the changes
to the Articles of Association to the relevant authorities, to declare and accommodate
changes or correction with authentic documents before the Notary if required by
relevant authorities or prevailing regulations, to make and sign all letters, deeds or documents,
to be present before the Notary or authorized officials, to propose or to report to authorized
officials and to conduct any other actions which is required in connection with the such changes
to the Articles of Association.
b. The Extraordinary General Meeting of Shareholders in 2010, reached the following
resolutions: 1. Approving the increase of issued and
paid-in-capital through a Rights Issue III PUT III to the issuance Pre-emptive
Rights HMETD under the following terms and conditions:
a. Each owner of 500,000 five hundred
thousand old shares series C shares whose name is registered in
the Register of Shareholders of BNI as of December 8, 2010 at 16:00 pm
is entitled to 110,473 one hundred ten thousand four hundred and
seventy-three rights, where each right entitles the owner to purchase
1 one new share of Series C in the Company with the execution price of
Rp 3,100, - three thousand and one hundred Rupiah per share, which
must be paid in full when submitting reservation and purchase of shares.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
178
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
b. HMETD tersebut dapat diperdagangkan di dalam dan di luar Bursa mulai tanggal
10 Desember 2010 sampai dengan 16 Desember 2010, dengan memperhatikan
ketentuan yang berlaku dibidang pasar modal termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan
mengenai penitipan kolektif efek bersifat ekuitas yang dikeluarkan oleh Kustodian
Sentral Efek Indonesia. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan kebawah
round down.
c. Jika saham baru yang ditawarkan dalam PUT III ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang
HMETD porsi publik atau masyarakat, maka sisanya dialokasikan kepada pemegang
saham publik lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya, secara
proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan. Setelah alokasi pemesanan
saham tambahan, bilamana masih terdapat sisa saham tersebut, maka PT Bahana
Securities selaku penjamin emisi underwiter wajib membeli sisa saham yang bukan
merupakan porsi Negara Republik Indonesia sebanyak-banyaknya sebesar 902.508.430
sembilan ratus dua juta lima ratus delapan ribu empat ratus tiga puluh Saham Biasa
Atas Nama Seri C, dengan memperhatikan bahwa jumlah saham yang dimiliki oleh publik
setelah pelaksanaan PUT III sebesar 40 empat puluh persen dari modal ditempatkan
dan disetor penuh dan saham yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia sebesar 60
enam puluh persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PUT III selesai
dilaksanakan.
d. Negara Republik Indonesia sebagai pemegang saham BNI tidak akan melaksanakan seluruh
HMETD yang menjadi haknya dalam PUT III yaitu sejumlah 2.472.207.630 dua miliar
empat ratus tujuh puluh dua juta dua ratus tujuh ribu enam ratus tiga puluh HMETD
dan HMETD milik Negara Republik Indonesia tersebut akan dijual kepada PT Bahana
Securities dan selanjutnya PT Bahana Securities akan menawarkan dan menjual
saham tersebut, segera setelah saham tersebut diterbitkan oleh Biro Administrasi
Efek yang ditunjuk oleh Perseroan yaitu PT Datindo Entrycom, kepada para investor asing
maupun domestik melalui penawaran terbatas yang akan dilaksanakan melalui transaksi di
BEI pada hari yang sama saat pelaksanaan HMETD milik Negara Republik Indonesia oleh
PT Bahana Securities. b. The rights can be traded at the Stock
Exchange and over the counter starting from December 10, 2010 up to December
16, 2010, with due observance of the prevailing provisions in the field of capital
market, including but not limited to the provisions on collective safekeeping of
equity stock issued by the KSEI. Each rights in fractions forms will be rounded down.
c. If the new shares offered in Rights Issue III are not entirely taken by the
HMETD holders of public portion, then the remaining shares allocated to other public
shareholders who make a reservation more than their rights, proportionately based on
the rights that have been implemented. After the allocation of additional share
subscription, if there are remaining shares, PT Bahana Securities as underwriter shall
purchase the remaining shares which is not a portion of the State of Republic of
Indonesia i.e. a maximum of 902,508,430 nine hundred two million five hundred
eight thousand four hundred thirty Common Shares Series C by observing that
the number of shares held by the Public after the execution of Rights Issue III of
40 forty percent of the issued and fully paid capital, and shares held by the State
of the Republic of Indonesia of 60 sixty percent of the issued and fully paid capital
after Rights Issue III is completed.
d. The Republic of Indonesia as a shareholder of BNI will not be exercising all the rights
that they are entitled to in Rights Issue III in the number of 2,472,207,630 two
billion four hundred seventy two million two hundred seven thousand six hundred thirty
of rights, and such rights of the Republic of Indonesia will be sold to PT Bahana
Securities. Subsequently, PT Bahana Securities will then immediately
offer and sell the shares, after the shares issued by the BAE appointed by the
Company i.e. PT Datindo Entrycom, to foreign and domestic investors through a
limited offering which will be implemented through transactions on the IDX on the
same day as the implementation of rights of the Republic of Indonesia by PT Bahana
Securities.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Financial Review
Business Review
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
Functional Review
Corporate Data
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
179
e. Seluruh dana hasil PUT III ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham, akan
digunakan oleh Perseroan dalam rangka memperkuat struktur permodalan yang
selanjutnya menurut rencana akan digunakan untuk:
i. sekitar 80 delapan puluh persen
akan digunakan untuk penyaluran kredit Korporasi, Usaha Menengah,
Usaha Kecil, dan Konsumer. ii. sekitar 15 lima belas persen akan
digunakan untuk pengembangan infrastruktur pada teknologi informasi,
outlet dan ATM dan lain-lain.
iii. sekitar 5 lima persen akan digunakan untuk pengembangan
perusahaan anak yaitu BNI Life, BNI Syariah, BNI Securities dan BNI
Multifinance, dimana pengembangan perusahaan anak tersebut akan
dilakukan dengan jalan peningkatan penyertaan modal pada perusahaan
tersebut untuk meningkatkan kapasitas bisnisnya.
2. Sehubungan dengan PUT III Perseroan, maka akan dilakukan perubahan ketentuan
Pasal 4 ayat 2 dan 3 Anggaran Dasar Perseroan, dan:
a. memberi kuasa kepada Direksi
Perseroan untuk melaksanakan PUT III Perseroan;
b. memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan dalam akta Notaris
tersendiri mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor hasil
pengeluaran saham baru setelah nama Pemegang Saham yang memperoleh
saham dari PUT III ini tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan,
termasuk untuk mengurus pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dan melakukan segala tindakan yang
diperlukan berkaitan dengan hal tersebut. e. The funds obtained from Rights
Issue III, after being deducted by the issuance costs, shall be used by the
Company within the framework of strengthening the capital structure,
which, according to plan, will be subsequently used to:
i. about 80 will be used for
financing Corporate credit, Medium Business credit, Small
Business credit and Consumer credit.
ii. about 15 will be used for infrastructure development in
information technology, ATM and outlets and others.
iii. about 5 will be used to expand subsidiaries i.e. BNI Life, BNI
Syariah, BNI Securities and BNI Multifinance, in which the
expansion of those subsidiaries will be done by increasing capital
investment, to increase its business capacity.
2. In connection with the Rights Issue III of the Company, there will be changes to
the provisions of Article 4 paragraph 2 and 3 Articles of Association, and:
a. authorize the Board of Directors of
the Company to implement Rights Issue III of the Company;
b. Authorize the Board of Directors of the Company to declare in a separate
notarial deed concerning the increase in issued and paid up the issuance
of new shares after the name of the Shareholders who acquire
shares from the Rights Issue III was registered in the List of Shareholders
of the Company, including to take care of notification to the Minister of
Justice and Human Rights of Republic of Indonesia and all necessary actions
in connection with the matters mentioned above.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
180
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
3. Menyetujui perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan
Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.J.1 yaitu penyesuaian dengan menyebutkan
kegiatan usaha utama dan kegiatan usaha penunjang yang mendukung kegiatan usaha
utama serta memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan dalam akta
Notaris tersendiri mengenai perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan
tersebut, termasuk untuk mengurus persetujuan kepada Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan melakukan segala tindakan yang diperlukan
sehubungan dengan hal tersebut.
DEWAN KOMISARIS 1. Komposisi dan Kriteria Anggota Dewan
Komisaris
a. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan dalam RUPS.
b. Pada RUPS Tahunan BNI tanggal 12 Mei 2010 terjadi perubahan komposisi dan susunan
anggota Dewan Komisaris sehubungan dengan berakhirnya masa jabatan anggota Dewan
Komisaris yang menjabat saat itu. RUPS tersebut memberhentikan dengan hormat
seluruh anggota Dewan Komisaris yang telah berakhir masa jabatannya dan mengangkat
anggota Dewan Komisaris yang akan menjabat untuk periode tahun 2010 sampai dengan
ditutupnya RUPS tahunan yang ke lima sejak pengangkatan tersebut.
Jumlah anggota Dewan Komisaris sampai dengan RUPS Tahunan BNI tanggal 12 Mei 2010 adalah 7
tujuh orang dengan perincian sebagai berikut:
Nama Name
Jabatan Position
Peter Benyamin Stok Komisaris Utama
Komisaris Independen President Commissioner
Independent Commissioner Suwarsono
Komisaris Independen Independent Commissioner
Achjar Iljas KomisarisKomisaris Independen
CommissionerIndependent Commissioner Achil Ridwan Djayadiningrat
KomisarisKomisaris Independen CommissionerIndependent Commissioner
Fero Poerbonegoro Komisaris
Commissioner H.Muh Seniman Latif
Komisaris Commissioner
Parikesit Suprapto Komisaris
Commissioner
Tidak menjabat lagi berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan BNI tanggal 12 Mei 2010 No longer served based on BNI AGMS dated 12 May 2010
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
3. Approving the amendment of Article 3 of the Company’s Articles of Associations
to comply with the Bapepam and LK Regulation Number IX.J.1, the adjustment
by stating the main business activities and supporting business activities that support
core business and to give power to the Company’s Board of Directors to state or
declare in a separate Notarial deed on the amendment above, including to take care
of approval to the Minister of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia and
all necessary actions in connection with the matters mentioned above.
BOARD OF COMMISSIONERS 1. Composition and Criteria of the Board of
Commissioners’ Members
a. Members of the Board of Commissioners BOC are elected during a GMS.
b. In 2010, changes were made to the membership composition and structure of
the Board of Commissioners as based on BNI’s Articles of Association at the closing
of the BNI Annual GMS in 2010, the tenure of BOC members had expired, thus during
BNI’s Annual GMS on 12 May 2010 all BOC members whose office term had ended were
honorably terminated and subsequently elected new BOC members for the 2010 – 2015
tenure.
The Board of Commissioners until BNI’s Annual GMS held on 12 May 2010 consisted of 7 seven members
with the following details:
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
Financial Review
Business Review
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance
Functional Review
Corporate Data
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
181
Jumlah anggota Dewan Komisaris setelah RUPS Tahunan BNI tanggal 12 Mei 2010 adalah 7 tujuh
orang dengan perincian sebagai berikut:
Nama Name
Jabatan Position
Efektif Effective
Peter Benyamin Stok Komisaris Utama
Komisaris Independen President Commissioner
Independent Commissioner 4 Agustus 2009
Tirta Hidayat Wakil Komisaris Utama
Vice President Commissioner 12 Juli 2010
Achil Ridwan Djayadiningrat Komisaris Independen
Independent Commissioner 24 Maret 2008
Fero Poerbonegoro Komisaris Independen
Independent Commissioner 1 Juli 2010
Bagus Rumbogo Komisaris
Commissioner 12 Juli 2010
B.S Kusmuljono Komisaris Independen
Independent Commissioner 12 Juli 2010
Ekoputro Adijayanto Komisaris
Commissioner 12 Juli 2010
c. Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan
yang memadai. d. Seluruh anggota Dewan Komisaris berdomisili
di Indonesia e. Seluruh anggota Dewan Komisaris telah
melalui proses uji kelayakan fit proper test oleh Bank Indonesia dan telah mendapat
persetujuan dari Bank Indonesia f. Seluruh anggota Dewan Komisaris yang
berasal dari mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Bank atau pihak-pihak
yang memiliki hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak independen, dan tidak melakukan fungsi pengawasan serta berasal dari Bank
sendiri, telah menjalani masa tunggu cooling off
paling kurang selama 1 satu tahun. g. Komisaris Independen
- Komisaris Independen BNI berjumlah 4 empat orang. Jumlah tersebut telah
memenuhi ketentuan Peraturan Bank Indonesia Nomor 814PBI2006 tanggal
5 Oktober 2006 yang mengatur bahwa paling kurang 50 limapuluh persen dari
jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen.
- Komisaris Independen tidak ada yang merangkap jabatan kecuali terhadap hal-hal
yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan GCG bagi
Bank Umum. The Board of Commissioners after BNI’s Annual
GMS on 12 May 2010 comprised 7 seven members whose election was carried out in accordance with the
resolutions of the GMS with the following details:
c. All members of the Board of Commissioners must demonstrate integrity, competency and
financial reputation. d. All members of the Board of Commissioners
are domiciled in Indonesia e. All members of the Board of Commissioners
have passed the fit and proper test carried out by Bank Indonesia and gained its approval
f. All members of the Board of Commissioners who were former BOD members or Executive
Officers of the Bank or other parties who have established ties with the Bank and can
influence the capacity to act independently, and do not perform the monitoring function and
come from within the Bank, have undergone a cooling off period for at least 1 one year.
g. Independent Commissioners -
BNI has 4 four Independent Commissioners which complies with Bank
Indonesia’s Regulation No. 814PBI2006 dated 5 October 2006 stipulating that at
least 50 fifty percent of BOC members should be Independent Commissioners.
- Independent Commissioners do not
hold concurrent positions except under certain conditions determined in the
Bank Indonesia Regulation on GCG Implementation for Commercial Banks.
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
182
BNI•2010AnnualReport BNI•LaporanTahunan2010
- Seluruh Komisaris Independen tidak ada yang memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham dan atau hubungan keluarga dengan anggota
Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan atau pemegang saham pengendali atau
hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen
sebagaimana ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor
814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006.
2. Independensi Anggota Dewan Komisaris
a. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan
derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris danatau Direksi.
b. Dewan Komisaris telah mengungkapkan kepemilikan sahamnya, baik pada Perseroan
maupun pada bank dan perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri dalam
suatu laporan yang harus diperbaharui setiap tahunnya.
c. Dewan Komisaris tidak mengambil danatau menerima keuntungan pribadi dari Bank selain
remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS. Untuk memastikan hal tersebut, Dewan
Komisaris menugaskan Komite Audit untuk melakukan pemeriksaan dan kesimpulan hasil
pemeriksaannya dimuat dalam Laporan Tahunan Bank.
d. Kurang dari 50 lima puluh persen anggota Dewan Komisaris yang merangkap jabatan
sebagai anggota Dewan Komisaris pada perusahaan bukan lembaga keuangan dan
2 dua orang anggota Dewan Komisaris merupakan perwakilan dari pemegang saham
yaitu Kementerian BUMN. Rangkap jabatan tersebut tidak melanggar ketentuan pada Pasal
7 ayat 1 PBI No. 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006.
- All Independent Commissioners have no
financial, management and family ties or share ownership with other members of BOC and
BOD, andor other controlling shareholders or relations that may affect the capacity to act
independently as stipulated in Bank Indonesia Regulation
No. 814PBI2006 dated 5 October 2006.
2. Independence of the Board of Commissioners Members
a. All members of the Board of Commissioners have no family ties to the second degree with fellow
members of the Board of Commissioners andor Board of Directors
b. Board of Commissioners has disclosed their share ownership in the Company or other banks
and corporations, both inside and outside of the country, in a report that must be updated annually.
c. Board of Commissioners are prohibited from receiving andor accepting personal gains from the
Bank other than remuneration and other facilities set forth by the GMS. To ensure compliance,
the BOC has assigned the Audit Committee to conduct a review of which its results shall be
published in the Bank’s Annual Report.
d. Less than 50 fifty percent member of the Board of Commissioners who hold concurrent
position as member of the Board of Commissioner in non financial institution and 2
two members of the Board of Commissioners that serve as the representatives of shareholders,
namely the Ministry of State-Owned Enterprises. These concurrent positions are not in breach of
provisions in Article 7 clause 1 of Bank Indonesia Regulation No. 814PBI2006 dated
5 October 2006.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance