Biaya yang Dikeluarkan Cost

BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 160 BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility satu unit mesin ATM, 25 dua puluh lima unit BNI Layanan Gerak BLG, serta membuka 8 delapan Loket Payment Point, yang tersebar di seluruh propinsi Indonesia. Dengan total outlet yang tersebar per tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebanyak 1.148, dan jumlah mesin ATM sebanyak 5.004, diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi nasabah untuk bertransaksi, serta meningkatkan service level BNI. Outlet BNI per 31 Desember 2010 BNI Outlet as of 31 December 2010 Kantor Wilayah Regional Office Kantor Cabang Utama Main Branch Kantor Cabang Pembantu Sub Branch Kantor Kas Cash Office Payment Point Payment Point BNI Layanan Gerak Mobile Outlet Kas Mobil Mobile Kiosk Total Outlet Total Outlet Jumlah ATM Total ATM 12 167 878 18 11 46 16 1,148 5,004 2.฀฀ Standarisasi฀Design Outlet Selain memperluas jaringan untuk mempermudah pencapaian nasabah untuk bertransaksi di BNI, program lain terkait usaha untuk meningkatan layanan bagi nasabah adalah dengan melakukan standarisasi disain untuk eksterior dan interior outlet , serta ATM. Tujuannya, agar nasabah dapat merasa nyaman dan aman dalam bertransaksi di outlet-outlet BNI. Standarisasi dimaksud yaitu standarisasi dari seluruh fungsi yang berada di dalam banking hall dan ATM, seperti standarisasi interior, furnitur, placement unit, dan sebagainya tanpa mengesampingkan identitas Perseroan Corporate Identity. 3.฀฀ Standar฀Pelayanan฀ BNI juga berupaya membangun awareness pegawai yang bertugas di frontliners dengan membangkitkan kepercayaan diri, antusiasme dalam melayani dan memberikan pemahaman-pemahaman standar pelayanan melalui training, workshop, gathering, serta kompetisi seperti Exceeding Customer Expectation ECE dan Branch Service Competition.

c. Biaya yang Dikeluarkan

Rincian realisasi program peningkatan layanan bagi nasabah untuk program-program perluasan jaringan outlet, penambahan unit mesin ATM, serta implementasi standarisasi outlet mengikuti corporate identity , adalah sebagai berikut. Realisasi Anggaran 2010 AnggaranBudget Total Actual Budget 2010 Investasi Rp jutamillion OPEC Rp jutamillion Pembukaan Outlet 33.118 55.698 88.816 Outlet Openings Deployment ATM 2.547 37.338 39.885 ATM Deployment Implementasi Corporate Identity 30.004 15.808 45.812 Corporate Identity Implementation Total 65.669 108.844 174.513 Total one units of ATMs, 25 twenty five units of BNI Layanan Gerak BLG, and 8 eight Payment Point Counters, spread in all provinces of Indonesia. With a total of 1,148 service outlets as per 31 December 2010, and a total of 5,004 ATM units, BNI can provide its customers with more convenience in making transaction as well as improving its service level. 2.฀฀ Standardization฀of฀Outlet฀Design฀ In addition to network expansion to facilitate customers in making transactions with BNI, another program relating to improvement of customer service is the standardization of design for the exterior and interior of outlets, and ATMs. The objective is to make customers feel comfortable and secure while doing transactions at BNI outlets. What is meant by standardization is the standardization of all functions within the banking halls and ATMs, such as interiors, furniture, placement units, and so on, without compromising corporate identity. 3.฀฀ Service฀Standards BNI also seeks to build awareness among its front liners by generating confidence, enthusiasm for serving customers, and providing knowledge on service standards through training, workshops, gatherings, and competitions, such as Exceeding Customer Expectation ECE and Branch Service Competition.

c. Cost

The realized costs of customer service improvement programs, namely outlet network expansion program, ATM expansion, and standardization of outlets conforming to the Corporate Identity are detailed as follows. BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 161 PENGEMBANGAN MASYARAKAT a. Mitra Usaha Binaan Aktualisasi misi perseroan pada butir 4 yaitu meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial, tidak hanya diwujudkan dalam kepedulian kepada lingkungan alam, melainkan juga kepada lingkungan sosial. Hal ini dimanifestasikan pada program-program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL BNI yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat yang kurang membutuhkan. Pelaksanaan PKBL di BNI mengacu kepada peraturan Menteri Negara BUMN No. 052007 tentang PKBL. Ketentuan tersebut mengatur penyisihan laba bersih setelah pajak sebesar maksimum 4 dialokasikan untuk kegiatan PKBL. Berdasarkan RUPS pada Juni 2010, ditetapkan alokasi dana untuk kegiatan program kemitraan sebesar 1 atau sebesar Rp 24,8 miliar sedangkan 3 atau sebesar Rp 74,5 miliar diperuntukkan bagi kegiatan bina lingkungan. Realisasi penyaluran dana program kemitraan tahun 2010 adalah 136,55 dari target sebesar Rp 17 miliar. Sementara realisasi penyaluran dana bina lingkungan tahun 2010 sebesar 74,65 dari target sebesar Rp 76 miliar. Kegiatan program kemitraan diarahkan kepada pengusaha kecil melalui penyaluran kredit kemitraan berbunga rendah. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan memberdayakan mereka agar menjadi pengusaha yang tangguh dan mandiri. Fokus penyaluran tahun 2010 adalah kepada pengusaha yang bergerak di bidang industri kreatif dan industri pangan. Hingga tahun 2010, telah tersalurkan kredit kemitraan dengan rincian sebagai berikut. Sektor Net 2010 Sampai dengan 2010 Up to 2010 Sector Perdagangan 36,967,499,896 164,116,634,294 Manufacture Pertanian 9,632,149,063 36,861,067,716 Agriculture Jasa Dunia Usaha 3,160,478,372 13,417,154,797 Business Service Industri 2,485,693,693 10,693,814,211 Industry Pengangkutan 417,351,247 1,633,948,292 Transportation Konstruksi 84,828,521 287,008,666 Construction Lainnya 2,028,189,665 7,707,342,025 Others Jumlah 54,776,190,457 234,716,970,001 Total Bentuk nyata dari kepedulian kepada masyarakat adalah dengan penyaluran dengan sistem klaster yang dikenal dengan nama “Kampoeng BNI” yang dilakukan di beberapa daerah. Tujuan pembentukan “Kampoeng BNI” adalah untuk mengembangkan suatu kawasan pedesaan melalui pinjaman lunak program kemitraan dalam rangka mengembangkan potensi masyarakat di setiap daerah. Dengan program pemberdayaan ini diharapkan akan berdampak luas terhadap peningkatan derajat hidup masyarakat di sekitar “Kampoeng BNI”. COMMUNITY DEVELOPMENT a. Supervised Business Partner The actualization of corporate mission in point 4, which is to increase awareness and responsibility towards the environment and society, is manifested not only towards the natural environment, but also to the social environment. The mission is manifested in the Partnership and Community Development PKBL program of BNI, which is focused on empowering communities. The implementation of PKBL at BNI refers to the regulation of the Minister of State Enterprises No. 052007, concerning PKBL. The regulation provides that a maximum of 4 of net profits after tax is to be allocated for PKBL activities. Based on the AGMS in June 2010, the allocation of funds for the activities of the Partnership program at 1 or Rp 24.8 billion while 3 or Rp 74.5 billion designated for Community Development activities. Actual fund disbursement in the partnership program in 2010 was 136.55 of the target of Rp 17 billion. Meanwhile, actual funds disbursed in the community development program in 2010 amounted to 74.65 of the target of Rp 76 billion. The activities of BNI partnership program are focused on empowering small businesses through the disbursement of low-interest partnership loans. The activities aim to build capacity and empower them to become strong and independent entrepreneurs. The focus of distribution in 2010 is entrepreneurs engaging in creative industries and food industries. Up to 2010, BNI channeled partnership loans with the following details. BNI’s concern toward community is manifested by establishing the cluster system known as “Kampoeng BNI”, which already exists in some areas. The purpose of establishing “Kampoeng BNI” is to develop rural areas by disbursing soft loans for partnership program with the purpose of developing the unique potential of each community. The empowerment program is expected to have broad impact on the development of quality of life of the community around “Kampoeng BNI”. Financial Review Business Review Corporate Social Responsibility Good Corporate Governance Functional Review Corporate Data BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 162 BNI฀•฀2010฀Annual฀Report BNI฀•฀Laporan฀Tahunan฀2010 “Kampoeng BNI” yang saat ini telah berdiri antara lain: Kampoeng BNI Sapi-Subang, Kampoeng BNI Jagung- Tasikmalaya, Kampoeng BNI Ulat Sutera-Imogiri Yogyakarta, Kampoeng BNI Sapi Nongkojajar Malang dan Kampoeng BNI Tenun Songket-Ogan Ilir Sumatera Selatan. Pembentukan Kampoeng BNI telah dilakukan sejak tahun 2007 dan rencananya akan terus dilakukan di beberapa daerah di seluruh penjuru tanah air. Ke depan, BNI akan kembali menginisiasi pembentukan Kampoeng BNI, seperti Kampoeng BNI Budidaya Pisang - Lumajang Jawa Timur, Kampoeng BNI kerajinan Kain Ulos dengan pewarnaan alam-Pulau Samosir Sumatera Utara, Kampoeng BNI pengolahan hasil laut di Lamongan Jawa Timur, Kampoeng BNI Budidaya Jagung di Solok Sumatera Barat, Kampoeng BNI Pemberdayaan Perempuan di desa Leuwiliang Bogor, industri kreatif di desa Kamasan kabupaten Klungkung-Bali, Kerajinan merangkai Bunga di Kawasan bunga Rawa Belong-Jakarta serta upaya peningkatan kemampuan perajin, peternak dan petani anggota koperasi di Majalengka Cirebon Jawa Barat. Upaya lain dalam penyaluran kredit kemitraan adalah dengan melakukan inisiasi revitalisasi Pasar Tradisional di wilayah kerja PD. Pasar Kota Denpasar. Tahap awal dilakukan dengan merevitalisasi Pasar Ketapian, Denpasar – Bali yang akan dilanjutkan di pasar-pasar lainnya. Hal ini, sama seperti inisiasi pembentukan kampoeng BNI, disinergikan dengan program bina lingkungan.

b. Program Pengembangan Pendidikan