Sekolah Minggu SM yang Memiliki Panggilan

harian koran milik ayahnya. Apa yang dilihat Robert sangat memprihatinkan sebab anak-anak gelandangan itu harus bekerja dari hari Senin sampai Sabtu. Apa yang dilakukan anak-anak pada hari Minggu itu? Hari Minggu adalah satu-satunya hari libur mereka sehingga mereka habiskan untuk bersenang-senang, tapi karena mereka tidak pernah mendapat pendidikan karena tidak bersekolah, anak-anak itu menjadi sangat liar, mereka minum-minum dan melakukan berbagai macam kenakalan dan kejahatan. Melihat keadaan itu Robert Raikes bertekad untuk mengubah keadaan. Ia dengan beberapa teman mencoba melakukan pendekatan kepada anak-anak tersebut dengan mengundang mereka berkumpul di sebuah dapur milik Ibu Meredith di kota Scooty Alley. Di sana selain anak-anak mendapat makanan, mereka juga diajarkan sopan santun, membaca dan menulis. Tapi hal paling indah yang diterima anak-anak di situ adalah mereka mendapat kesempatan mendengar cerita- cerita Alkitab. Pada mulanya pelayanan ini sangat tidak mudah. Banyak anak-anak itu datang dengan keadaan yang sangat bau dan kotor. Namun dengan cara pendidikan yang disiplin, kadang dengan pukulan rotan, tapi dilakukan dengan penuh cinta kasih, anak-anak itu akhirnya belajar untuk mau dididik dengan baik, sehingga semakin lama semakin banyak anak datang ke dapur Ibu Meredith. Semakin banyak juga guru disewa untuk mengajar mereka, bukan hanya untuk belajar membaca dan menulis tapi juga Firman Tuhan. Perjuangan yang sangat sulit tapi melegakan. Dan dalam waktu 4 tahun sekolah minggu itu semakin berkembang bahkan ke kota-kota lain di Inggris, dan jumlah anak-anak yang datang ke sekolah hari minggu terhitung mencapai 250.000 anak di seluruh Inggris. Mula-mula, gereja tidak mengakui kehadiran gerakan Sekolah Minggu yang dimulai oleh Robert Raikes ini. Tetapi karena kegigihannya menulis ke berbagai publikasi dan membagikan visi pelayanan anak ke masyarakat Kristen di Inggris, dan juga atas bantuan John Wesley pendiri gereja Methodis, akhirnya kehadiran Sekolah Minggu diterima oleh gereja. Mula-mula oleh gereja Methodis, akhirnya gereja-gereja protestan lain. Ketika Robert Raikes meninggal dunia thn. 1811, jumlah anak yang hadir di Sekolah Minggu di seluruh Inggris mencapai lebih dari 400.000 anak. Dari pelayanan anak ini, Inggris tidak hanya diselamatkan dari revolusi sosial, tapi juga diselamatkan dari generasi yang tidak mengenal Tuhan. Gerakan Sekolah Minggu yang dimulai di Inggris ini akhirnya menjalar ke berbagai tempat di dunia, termasuk negara-negara Eropa lainnya dan ke Amerika. Dan dari para misionaris yang pergi melayani ke negara-negara Asia, akhirnya pelayanan anak melalui Sekolah Minggu juga hadir di Indonesia.

0022000: Sekolah Minggu SM yang Memiliki Panggilan

Memulai sebuah SM yang asal-asalan tidaklah sulit, karena secara praktis yang dibutuhkan adalah seorang guru yang bisa bercerita, beberapa anak untuk menjadi murid, lalu sebuah ruangan dengan fasilitas minimum, mis. papan tulis dan kursi untuk anak-anak duduk. Tetapi untuk memiliki sebuah SM yang memiliki panggilan, visi dan misi tidaklah mudah. Berikut ini adalah beberapa hal penting yang harus dimiliki agar Sekolah Minggu anda menjadi SM yang berhasil dan memiliki panggilan. 1. Visi Sekolah Minggu Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat Amsal 29:18. Pertanyaan: apakah maksud yang mendasari didirikannya SM di tempat anda melayani? SM tidak didirikan karena keinginan manusia saja. Allahlah yang menggerakkan manusia yang dikasihiNya untuk memiliki kerinduan menjangkau jiwa-jiwa kecil bagi kerajaanNya. Visi SM adalah melihat jauh ke depan kepada kerinduan Allah untuk bersekutu dengan manusia, di antara mereka adalah anak- anak yang masih muda belia, supaya melalui mereka kasih dan kuasa Tuhan dinyatakan. 2. Misi Sekolah Minggu Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepadaKu; Mat.19:14 Pertanyaan: apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan SM di tempat anda melayani? Melalui kegiatan SM kita ingin agar anak-anak dapat dengan bebas datang kepada Tuhan Yesus dan menerima Dia menjadi Juruselamat pribadi mereka. 3. Tujuan Sekolah Minggu Gembalakanlah domba-domba kecil KU. Yoh. 21:18 SM bertujuan untuk: a. menjadi sarana yang dapat dipakai Allah untuk mengumpulkan anak-anak dan memberitakan Firman Tuhan kepada mereka. b. menjadi sarana agar anak-anak mendapat siraman kasih Allah melalui persekutuan yang diadakan. c. menjadi sarana agar anak-anak dimuridkan dan menjadi alat bagi pelebaran kerajaanNya. Pokok-pokok di atas diaplikasikan tidak hanya untuk SM, tetapi juga untuk semua bentuk pelayanan anak, meskipun masing-masing mungkin memiliki penekanan dan metode yang berbeda. Jika anda telah lama terlibat dalam pelayanan Sekolah Minggu atau pelayanan anak secara umum, periksalah kembali apakah pelayanan anda memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas? Dan apakah sampai saat ini tetap setia melaksanakannya? Apakah hasilnya adalah seperti yang diharapkan. Jika pelayanan anak yang anda lakukan mulai mengalami kejenuhan, periksalah lagi ketiga hal itu, adakah yang kurang? Perlukah pelayanan anda disegarkan agar kembali ke visi, misi dan tujuan yang benar? Pakailah pertanyaan-pertanyaan ini untuk menjadi bahan diskusi di antara para guru yang terlibat dalam pelayanan anak di mana anda berada. Kiranya bahan ini bisa menjadi bahan pergumulan agar pelayanan sekolah minggu anda dibangunkan kembali. 0032000: Mengapa Melayani Dan Membina Anak-Anak?