Pelayanan Dan Pertumbuhan Rohani

membereskan rumah sebelum tamu tiba. Senantiasalah memberikan pujian dan penghargaan untuk bantuan-bantuan semacam ini. Doronglah anak Anda yang masih di Sekolah Dasar untuk sewaktu-waktu secara sukarela membersihkan ruang kelas atau dengan sengaja melakukan tugas-tugas yang kurang disukai, semata-mata untuk melayani. Hal ini dapat menolong untuk mengimbangi pandangan yang sudah merembes ke dalam kebanyakan sekolah yang sangat menekankan persaingan dan yang meremehkan nilai dari suatu pelayanan. Sertakan anak Anda dalam program kepramukaan. Di sini tekanan kawan sebaya akan mengokohkan betapa besar nilai suatu pelayanan itu. Pola berpikir dan bertindak ini dapat berakar dan membentuk sifat-sifatnya untuk seumur hidup. Dengan anak-anak Anda yang lebih besar, yang sudah duduk di Sekolah Dasar, bicarakanlah tentang peranan melayani dan sifat tidak mementingkan diri sendiri dalam membina persahabatan. Pikirkanlah bersama anak Anda suatu bentuk pelayanan tertentu bagi seorang kawan. Mintalah ia melaporkan tentang bagaimana tanggapan teman itu terhadap hal ini. Jika tidak memuaskan, cobalah cari di mana letak kekeliruannya dan sarankanlah untuk mencoba sekali lagi. Dengan anak yang remaja atau yang menjelang remaja, selidikilah ayat-ayat Alkitab tentang menjadi pelayan untuk mengerti apa artinya: Orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus. Beberapa ayat Alkitab yang patut dibicarakan yaitu, Matius 20:26-28; Markus 9:35; Yohanes 13:12-15; Roma 15:1-3; Galatia 6:10; dan Filipi 2:3-8. Buatlah foto tentang anak Anda yang sedang melayani. Berusahalah untuk memuji setiap kali foto itu dilihat atau slidenya dipertunjukkan. Ajaklah keluarga Anda untuk memilih suatu proyek pelayanan kelompok yang dapat dilakukan bersama-sama - mungkin menolong seorang tetangga yang lanjut usia dalam membereskan rumahnya, surat-menyurat dengan orang yang merasa kesepian karena tugas belajar atau karena tugas lainnya, atau menjadi orang tua asuh. Atau menghubungi suatu lembaga sosial yang ada di daerah Anda yang membutuhkan tenaga sukarela sehingga Anda bisa mendapat informasi mengenai kemungkinan untuk dapat ikut melayani. Setiap bulan, buatlah semacam penilaian dengan memberikan angka untuk pelayanan yang dilakukan anak Anda maupun Anda sendiri. Usahakanlah agar pelayanan menjadi pokok yang sering dibicarakan di meja makan. Sadarkanlah anak Anda bahwa seorang yang matang atau dewasa yang sudah cukup mantap untuk dapat melayani orang lain itu pasti akan menjadi seorang pemimpin dalam arti kata yang sebenarnya.

2692006: Pelayanan Dan Pertumbuhan Rohani

Artikel ini dapat Anda uraikan kembali dalam bahasa yang sederhana untuk mengajarkan tentang pentingnya arti pelayanan kepada anak. Selain Anda dapat belajar, murid-murid Anda pun mendapatkan berkat yang sama. Pada suatu malam yang bersalju di musim dingin, saya mengumpulkan kayu bakar untuk tempat perapian kami. Malam itu amat dingin, tetapi segera setelah saya menaruh kayu itu dalam api, ruangan menjadi hangat. Kayu itu sendiri monggol dan berwarna kelabu karena dibiarkan di luar dan termakan cuaca selama beberapa musim. Tidak ada keindahan atau kehangatan dari kayu itu. Tetapi ketika dibakar, kayu-kayu itu menghangatkan rumah dan keluarga kami, dan kami senang akan nyala apinya yang bertahan cukup lama. Pada saat kita melayani orang lain, kita menjadi seperti kayu bakar yang menyala itu. Kita sendiri tidak menarik, tetapi kita memperlihatkan kemuliaan Tuhan sewaktu kita dipakai untuk Dia. Pada musim gugur, saya dan istri saya menanam beberapa umbi bunga tulip dan bunga bakung. Jika saudara pernah menanam bunga ini, saudara ingat betapa tidak menariknya umbi-umbi itu. Tetapi pada musim semi, gumpalan-gumpalan buruk ini mengeluarkan keindahannya, dan orang- orang kagum pada rupanya yang berwarna-warni. Ketika kita melayani orang lain, kita menjadi seperti umbi-umbi bunga itu. Walaupun kita sendiri tidak menarik, kita memperlihatkan keindahan Yesus ketika kita dipakai untuk Dia. Kedua ilustrasi ini menunjukkan betapa kehangatan dan keindahan muncul ketika hal-hal biasa dimanfaatkan. Tetapi ilustrasi tersebut tidak lengkap. Orang Kristen yang melayani lebih beruntung daripada kayu bakar atau umbi bunga itu. Kayu dan umbi itu, bila memakai dirinya sendiri untuk menimbulkan kehangatan dan keindahan, tidak menjadi lebih menarik. Sedangkan orang Kristen akan menjadi lebih menarik. Pelayanan Kristen membawa Kristus - keindahan-Nya dan kehangatan-Nya - kepada mereka yang dilayani. Pelayanan Kristen juga mendatangkan pemberian Kristus kepada orang yang melayani. Melayani Allah dan melayani orang lain adalah laksana menghadiri suatu jamuan makan. Dalam kesenangan pesta itu kita mendapatkan kekuatan dari makanan kita. Anak-anak kami semua melayani sebagai konselor atau anggota staf dalam berbagai pekan kegiatan Kristen. Sepanjang tahun-tahun ini saya telah mengamati mereka dan kawan-kawan mereka bertumbuh melalui pelayanan. Saya yakin bahwa para konselor anggota staf menerima jauh lebih banyak dari pengalaman pekan kegiatan itu daripada yang diterima oleh para peserta pekan kegiatan, walaupun para peserta pekan kegiatan juga sangat tertolong. Pertumbuhan timbul karena melayani, bukan karena dilayani. Sama seperti kekuatan tubuh bertambah dengan olahraga, iman bertumbuh saat kita memakainya. Meskipun demikian, motif kita melayani Allah dan orang lain jangan sekali-kali untuk memperoleh sesuatu dari pelayanan itu. Jika itu yang menjadi motif kita, berarti kita tidak memberi dengan hati yang bersih, dan Tuhan tidak akan memberi kita upah dengan berkat yang penuh. Tetapi jika kita melayani sebab kita ingin memberi, kita akan mendapatkan sesuatu yang jauh lebih besar daripada yang kita berikan. Kita akan semakin mengenal Kristus dan semakin mampu untuk melayani dengan lebih efektif lagi. Perumpamaan tentang talenta memberi tahu kita banyak tentang upah bagi mereka yang melayani dengan efektif Matius 25:14-30. Hamba yang tidak setia tidak diberi upah. Talenta yang tidak ia pakai diambil daripadanya, dan ia diusir dari hadapan tuannya. Tetapi hamba- hamba yang setia diberi upah, bukan dengan kekayaan yang besar untuk mereka simpan sendiri, melainkan dengan kesempatan yang lebih besar untuk melayani. Orang yang memiliki hati yang suka melayani akan menghargai upah semacam ini. Ia menyadari bahwa upah paling baik yang ia terima karena melayani Tuhan kita Yesus Kristus adalah kesempatan yang lebih besar untuk melayani. Ini disebabkan karena melalui pelayananlah kita bisa bertumbuh secara rohani dan menjadi alat yang lebih besar lagi untuk memberitakan firman- Nya kepada mereka yang membutuhkan. Jikalau kita melayani hanya karena upah, upah kita tidak akan berupa pelayanan yang lebih besar, karena kita tentu melayani dengan motif yang rendah. Tetapi jika kita melayani Kristus oleh karena kita ingin menyenangkan Dia, Ia akan memberi kita upah yang terbesar, yaitu kesempatan untuk melayani Dia dengan lebih efektif. Dalam melayani Dia, kita sendiri akan bertumbuh secara rohani. Kita akan menjadi hamba yang lebih efektif, yang dipersiapkan untuk pelayanan lebih besar yang akan Ia berikan kepada kita. Pertumbuhan rohani bukan berarti jumlah kesalehan yang lebih besar, melainkan kemampuan yang lebih besar untuk melayani Yesus. Waktu kita melayani, kita menjadi lebih menyerupai Dia, diperlengkapi secara lebih baik untuk melaksanakan Amanat Agung-Nya. Sesuatu yang indah terjadi ketika kita menjadi alat yang lebih efektif untuk membawa berkat Tuhan kepada orang lain. Karena diciptakan menurut gambar-Nya, kita bertumbuh semakin menyerupai Dia waktu kita melakukan pekerjaan-Nya. Orang yang dewasa rohaninya akan bersifat menawan dan menarik, dengan membawa ciri-ciri Kristus. Tidak ada upah yang lebih besar daripada hal ini. 2702006: Apakah Artinya Mempersembahkan Kepada Tuhan?