Anak Pemalu publikasi e-binaanak artikel e binaanak

perubahan anak tidak banyak dan tidak mencapai sasaran. Penyebab utamanya adalah ketidaksamaan antara keluarga dan gereja. Dengan adanya kendala ini tidak berarti penginjilan terhadap anak dihentikan. Malahan sebaliknya untuk memperoleh hasil yang baik, harus ada kerja sama dengan orangtua anak itu, yaitu dengan mengusahakan pelbagai cara untuk membawa orangtua mereka datang ke gereja dan perlahan-lahan mempelajari firman Allah, sehingga nilai- nilai Kristiani yang ditanamkan melalui gereja dapat pula disesuaikan dengan peraturan dan pendidikan di rumah. Dari eksperimen Elizabeth Hurlock disimpulkan bahwa jika ada dua orang yang mengumumkan beberapa peraturan yang isinya sama, maka anak akan lebih mudah menaatinya; akan tetapi jika peraturan yang diberikan berbeda -- dalam kasus ini berbeda antara gereja dan keluarga -- anak akan ragu dalam memberikan respon serta bingung harus menaati yang mana. Pengaruh yang lebih berbahaya ialah bagi kelas Tunas Remaja atau Remaja, yaitu bukan saja mereka bingung harus menaati yang mana, tetapi mereka malah tidak mau menaati dan menghiraukan nilai-nilai yang sudah ditanamkan dari kedua belah pihak tersebut. Perolehan hasil yang sama diperoleh dari penyelidikan Dr. Meier. Dalam satu keluarga yang ketat, bila ada kerja sama antara kedua orangtua, anak masih dapat bertumbuh dengan sehat. Bahkan dalam suatu keluarga yang tidak memiliki disiplin dengan ketat, tetapi ada kerja sama antara kedua orangtua, anak masih dapat menjadi warga yang baik. Hal ini juga berlaku untuk menanamkan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan anak. Jika gereja dan keluarga dapat bekerja sama dalam menerapkan nilai-nilai tersebut, maka anak-anak pun dapat dengan cepat mengerti dan tidak bingung dalam menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya. Sikap dan tindakan keluarga maupun gereja yang konsisten merupakan dasar keberhasilan dalam menanamkan nilai-nilai kristiani kepada anak-anak. Penerapan nilai-nilai yang tidak seragam, tidak akan dapat mengembangkan fungsi hati nurani anak dan mereka tidak akan dapat belajar hal yang benar dan yang salah atau baik dan buruk.

1462003: Anak Pemalu

Pengertian Masalah Perasaan malu adalah perasaan gelisah yang dialami seseorang terhadap pandangan orang lain atas dirinya. Ada yang mengartikannya sebagai sesuatu yang aneh, hati-hati, curiga dan sebagainya. Pada umumnya sejak lahir manusia telah memiliki sedikit perasaan malu, namun bila perasaan itu telah berubah menjadi semacam rasa takut yang berlebihan, maka hal itu akan menjadi suatu fobia, yaitu takut mengalami tekanan dari orang lain atau takut menghadapi masyarakat. Anak yang pemalu selalu menghindar dari keramaian dan tidak dapat secara aktif bergaul dengan temannya yang lain. Guru tidak mudah mengetahui apakah muridnya seorang pemalu, sebab pada umumnya mereka tidak suka berbuat kegaduhan atau masalah. Sifat pemalu dapat menjadi masalah yang cukup serius sebab akan menghambat kehidupan anak, misalnya dalam pergaulan, pertumbuhan harga diri, belajar, dan penyesuaian diri. Umumnya ciri anak pemalu ialah terlalu sensitif, ragu-ragu, terisolir, murung, dan juga sulit bergaul. Jadi mereka perlu diberi bantuan. Penyebab Masalah 1. Unsur Keturunan Hal ini merupakan faktor yang tidak langsung dan belum pasti. Sejak lahir anak tersebut terlihat agak sensitif dan kemungkinan hal itu terjadi karena pembawaan saat ibu yang ketika sedang mengandung mengalami tekanan jiwa maupun fisik. Namun ini juga belum dapat menjadi suatu bukti yang kuat apakah kelak anak yang sensitif itu akan menjadi seorang pemalu. 2. Masa Kanak-kanak Kurang Gembira Ada sebagian anak yang mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan pada masa kanak-kanaknya. Misalnya orangtua sering berpindah- pindah, orangtua bercerai, orangtua meninggal, dipaksa pindah sekolah atau dihina oleh teman dan sebagainya. Semua pengalaman itu mengakibatkan terganggunya hubungan sosial mereka dengan lingkungan, suka menghindar atau mundur, dan tidak berani bergaul dengan orang yang tidak dikenal. 3. Kurang Bermasyarakat Sifat pemalu akan terjadi bila anak hidup dengan latar belakang di mana ia diabaikan oleh orangtuanya, atau dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang mengasingkan diri, terlalu dikekang sehingga mereka tidak dapat mengalami hubungan sosial yang normal dengan masyarakat. 4. Perasaan Rendah Diri Mungkin perasaan malu itu timbul karena anak bertubuh pendek, bersikap kaku atau punya kebiasaan yang jelek, lalu berusaha untuk menutupinya dengan cara menyendiri atau menghindari pergaulan dengan orang lain. Karena kurang rasa percaya diri dan beranggapan dirinya tidak sebanding dengan orang lain, ia tidak suka memperlihatkan diri di keramaian. 5. Pandangan Orang Lain Banyak anak yang menjadi pemalu karena pandangan orang lain yang telah merasuk ke dalam dirinya sejak kecil. Mungkin orang dewasa sering mengatakan bahwa ia pemalu, bahkan guru dan teman-teman juga berpendapat sama, sehingga akhirnya ia benar-benar menjadi seorang pemalu. Penyelesaian Masalah 1. Memerlukan Instrospeksi Apakah orangtua atau orang dewasa telah memberikan rasa aman yang cukup kepada anak-anak dan mengasihi mereka dengan tanpa pamrih? Apakah anak diberi kesempatan untuk mengungkapkan isi hatinya? Atau selama ini yang dinyatakan hanyalah hak, kuasa, dan otoriter orangtua? Bila hanya itu yang ditonjolkan secara serius, maka akan timbul masalah dalam emosi dan kurangnya perhatian. Eleanor Maccoby berkata,Bila anak terlalu bergantung, itu disebabkan karena dua hal, yaitu diremehkan atau diperlakukan secara kasar misalnya dihadapi dengan tanpa perasaan, diperlakukan kasar, diberi tanggung jawab atau ditolak. Sifat ketergantungan itu sangat erat hubungannya dengan sifat pemalu. 2. Memberikan Kepercayaan Bagaimana caranya menghilangkan ketakutan yang ada pada diri anak bila sifat pemalunya itu disebabkan oleh perasaan takut? Cara yang terbaik ialah dengan membangun rasa percaya dirinya terhadap orang lain. Orangtua harus mempercayai dia, supaya dengan semakin dipercayai, anak belajar semakin percaya kepada orang lain. Kepercayaan adalah dasar dari pendekatan. Anak menjadi pemalu karena ia tidak dapat mempercayai orangtua dan juga tidak dapat mempercayai orang lain. 3. Memperluas Hubungan Sosial Bila anak pemalu karena sejak kecil tidak mempunyai kesempatan bergaul, maka sebaiknya orangtua memperhatikan kebutuhan di segi ini. Dengan membawa anak ke rumah sanak saudara akan memberi kesempatan kepada anak untuk bergaul dengan orang lain atau dengan membawanya ke Sekolah Minggu, yang merupakan tempat yang baik baginya. Sebagai langkah awal sebaiknya membawa mereka ke tempat yang tenang dan terhindar dari lingkungan yang banyak menimbulkan persaingan, agar dengan banyaknya pengalaman yang diterima, anak terdorong untuk maju dalam pergaulannya. 4. Membangun Rasa Percaya Diri Orangtua sebaiknya memberikan perhatian ini, yaitu apabila anak sedang menghadapi masalah, janganlah terlalu cepat membelanya agar jangan sampai perkembangan percaya diri anak mengalami gangguan.

1472003: Anak Suka Mencuri