Persiapan Materi publikasi e-binaanak artikel e binaanak

Mengapa cerita ini disampaikan? Dengan kata lain, hasil apa yang diharapkan dari cerita tersebut? Bagaimana cerita ini akan disampaikan? Apakah dengan cara yang biasa, dengan panggung boneka, ataukah dengan kombinasi bentuk lain. Tentukan jadwal dan alokasi waktu yang dibutuhkan karena hal itu akan menentukan kuantitas dan kualitas dari materi yang akan disampaikan serta alat bantunya. Langkah selanjutnya adalah menganalisa calon pendengar Anda. Ini merupakan langkah yang paling dominan dalam persiapan dasar karena merekalah yang harus menjadi pusat perhatian dalam menyiapkan dan menyampaikan bahan. Terlebih jika kita bercerita ke gereja lain, hal ini sangat penting. Beberapa pertanyaan, seperti siapa pendengarnya, berapa jumlahnya, dan sebagainya, perlu Anda buat analisanya.

2. Persiapan Materi

Dalam persiapan materi, beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah perumusan tujuan, penyusunan outlinestruktur, pengumpulan bahan, dan penyusunan cerita. Tahap pertama atau penyusunan tujuan biasanya sudah ditetapkan oleh pihak individu atau gereja seperti yang tertulis dalam buku panduan. Tahap kedua, yaitu dengan menyusun struktur cerita yang terdiri dari tahap permulaan cerita, inti pembicaraan, dan kesimpulan cerita. Pendahuluan cerita sangat penting sebagai pengantar ke dalam inti cerita dan memengaruhi sikap pendengar apakah serius untuk menyimak cerita selanjutnya atau tidak. Kemudian lanjutkan dengan mengemukakan inti atau isi cerita yang dapat Anda bagi menjadi beberapa bagian kecil jika waktu yang diberikan panjang. Tahap terakhir adalah penutup atau kesimpulan cerita yang digunakan untuk menekankan apa yang ingin dicapai atau pelajaran apa yang diperoleh dari cerita tersebut. Tahap yang ketiga, guru atau pengajar sekolah minggu harus mengumpulkan atau menyelidiki materi. Penyelidikan ini akan menjadi kisi-kisi cerita. Kumpulkan perlengkapan yang diperlukan, seperti Alkitab, buku panduan kurikulum, konkordansi, alat tulis, dan lainnya. Berikut ini adalah beberapa hal yang terkait dengan penyiapan bahan ini. Menyediakan waktu persiapan untuk menyelidiki materi yang akan disampaikan. Membaca untuk mendapatkan pengertian yang lebih lengkap. Baca juga teks sebelum dan sesudahnya, karena biasanya suatu perikop dalam Alkitab memunyai kaitan dengan bagian sesudah atau sebelumnya. Perhatikan tokoh yang terkait dalam cerita, seperti jenis kelamin, rupa, bentuk badan, kedudukan, watak, hubungan dengan orang lain, maupun persoalan yang dihadapi. Sampaikan lokasi atau tempat berlangsungnya peristiwa agar nuansa cerita dapat ditangkap oleh pendengar. Perhatikan waktu terjadinya cerita itu. Tempat dan waktu yang disampaikan dengan jelas akan membantu pendengar atau anak-anak memahami situasi, keadaan, serta kesulitan yang berkaitan dengan peristiwa atau kejadian yang dihadapi oleh tokoh dalam cerita itu. Perhatikan peristiwa, tentukan pemeran utama, dan jangan lupa perhatikan kata-kata sulit yang perlu Anda perhatikan sesuai dengan tingkat pemahaman anak-anak. Sebisa mungkin, pakailah kata-kata yang sederhana. Bila tidak ada padanan dari kata-kata yang sulit itu, berikan arti kata itu sehingga anak-anak dapat mengerti. Setelah bahan atau materi cerita telah siap, sekarang waktunya untuk menyusun cerita. Tentunya cerita yang akan disusun mengikuti struktur yang telah dipilih pada tahap sebelumnya, yakni pendahuluan atau permulaan cerita, isi cerita, dan kesimpulan atau penutup. Pendahuluan Bagian ini bisa diisi dengan menceritakan apa yang akan disampaikan, menanyakan, atau mengulang sebentar cerita yang lalu, atau memberi awal pada cerita yang baru. Permulaan harus pendek, dibuat menarik, dan bervariasi tidak selalu sama setiap minggu. Beberapa contoh permulaan cerita adalah penyampaian persoalankesulitan misalnya, Zakheus yang pendek mengalami kesulitan di antara orang banyak, penjelasan istilah baru arti pemungut cukai, orang Farisi, paskah, dll., peragaan alatbenda misalnya bunga. Isi cerita Isi cerita perlu dibuat atau ditulis dengan alur yang jelas dan sederhana untuk mempermudah pemahaman anak-anak terhadap kisah yang disampaikan. Dalam penyusunan ini, konsentrasi yang dimiliki anak-anak perlu diperhatikan juga. Kesimpulanpenutup Kesimpulan harus mencakup setidaknya dua hal penting, yaitu rangkuman dari inti pembicaraan dan rangsangan untuk melakukan tindakan seperti tujuan cerita. Misalnya: Adik-adik, perempuan itu pulang dengan sukacita. Dosanya telah diampuni dan ia memulai hidup yang baru. Siapa di antara adik-adik yang mau diampuni dosanya oleh Yesus? Siapa yang mau hidup benar di hadapan Tuhan? Mari kita berdoa ....

3. Persiapan Alat Bantu