Persekutuan Dengan Allah publikasi e-binaanak artikel e binaanak

Berdoa itu memberi pertolongan ilahi yang menjadikan Saudara pemimpin seperti yang dikehendaki Allah. Apabila Tuhan memberi kesuksesan, maka hati Saudara akan penuh dengan pujian atas bukti kebaikan-Nya itu. Apabila Tuhan menunjukkan suatu bidang yang perlu ditingkatkan, carilah pertolongan Tuhan dalam membuat penyesuaian yang tepat. Carilah senantiasa bimbingan Roh Allah dan pemberian kuasa-Nya untuk pekerjaan sekolah Minggu. Juga pembacaan Alkitab dalam ibadat pribadi setiap hari adalah penting untuk pemeliharaan batin pribadi. Hal itu akan tetap menguatkan kehidupan rohani. Pembacaan itu adalah untuk manfaat Saudara sendiri. Itu lain dengan persiapan pelajaran sekolah Minggu atau bentuk-bentuk lain dari pelayanan Kristen. Itu adalah penyelidikan Alkitab dalam suasana berdoa untuk mendorong penyerahan dan untuk merasakan lebih jelas kenyataan kehadiran Allah. Allah memberi kita Alkitab untuk makanan kita sehari-hari. Itu akan menguatkan dan memelihara batin kita. Pembacaan itu harus sistematis, tak boleh serampangan. Kalau tidak, Saudara mungkin akan memakai waktu Saudara untuk membaca pasal-pasal yang Saudara senangi berulang-ulang dan tak pernah memikirkan Firman Allah yang kurang dikenal. Kita harus ingat bahwa, Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap- tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. 2Timotius 3:16,17 Pakailah daftar pembacaan Alkitab yang sudah tercetak atau buatlah sendiri daftar pembacaan yang teratur. Panjang bacaan harus sesuai dengan waktu yang Saudara luangkan agar dapat Saudara baca tanpa merasa terburu-buru. Manfaatnya akan sedikit sekali apabila Saudara membaca dengan memikir-mikir apakah Saudara dapat menyelesaikan itu sebelum Saudara diharuskan melakukan tugas lain. Lebih baik membaca selusin ayat dua kali dengan relaks daripada membaca bagian yang lebih panjang tapi terburu-buru karena hendak menyelesaikan pada waktunya. Kualitas adalah lebih penting daripada kuantitas. Renungkanlah ayat-ayatnya. Ini perlu untuk pembacaan yang memberi manfaat. Renungan adalah mengambil beberapa ayat Alkitab dan menimbang-nimbangnya, melihatnya dari satu segi, dan kemudian dari segi lain. Berharaplah Allah berbicara melalui Firman-Nya. Sekilas penerangan menjadi vitamin rohani. Pembacaan semacam itu mengarah pada persekutuan yang lebih akrab dengan Allah. Pelayanan Kristen adalah penting sekali, namun kita tak boleh melakukannya dengan mengorbankan kehidupan rohani kita. Pelayanan kita akan efektif hanya bila ibadat kita kepada Tuhan kita perdalam.

1332003: Persekutuan Dengan Allah

Ahli-ahli ilmu jiwa modern menyatakan kepada kita bahwa kita sangat memperhatikan usaha- usaha untuk mengendalikan tingkah laku kita. Apa yang kita perhatikan menentukan siapa kita ini. Inilah kebenaran yang dinyatakan kepada manusia yang diberi ilham 3.000 tahun yang lalu, dan dinyatakan pada seluruh bagian-bagian Alkitab. Secara singkat hal itu dinyatakan, Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia. Amsal 23:7a Kita dapat mengenakan ini kepada kehidupan rohani kita sendiri, yang ditafsirkan oleh Alkitab sebagai berikut ini: Doa-doa kita, seperti yang dinyatakan oleh Kristus menentukan keadaan kita. Alkitab menyatakan hal ini sebagai berikut: Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku. Mazmur 51:8 Doa yang sejati merupakan keinginan hati yang terbesar. Kita merasa lapar dan dahaga akan doa- doa yang sejati. Karena doa adalah percakapan dengan Allah, hal itu harus mendapat tempat yang utama di dalam kehidupan setiap orang Kristen. Hal itu merupakan pertimbangan yang paling penting bagi setiap saksi Kristen. Dengan kebenaran dasar ini di dalam pikiran kita, marilah secara singkat kita mengulangi hal doa sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Guru Agung kita. Sungguh istimewa bahwa para murid memohon Guru itu untuk mengajar mereka berdoa. Mereka melihat kebutuhan akan pengalaman doa seperti yang dialami oleh Kristus sendiri dan dijalankan di dalam kehidupan- Nya di hadapan mereka. Para murid mengetahui bahwa doa Kristus tidak semata-mata dilakukan dengan berlutut atau mengangkat tangan-Nya ataupun mengulangi kata- kata di hadapan Allah. Hal ini merupakan satu hubungan yang hakiki di dalam kehidupan-Nya, dari hari ke hari, bahkan juga di malam hari. Doa-Nya sangat berbeda -- hal paling istimewa yang dilakukan-Nya. Di dalam arti sebenarnya Kristus berdoa tanpa berkeputusan. Tetapi para murid-Nya mengetahui akan saat-saat tertentu yang dipakai-Nya untuk berdoa -- pada pagi hari, siang hari, dan pada malam hari. Mereka mengetahui, walaupun mungkin secara samar-samar, bahwa kehidupan Guru mereka merupakan satu doa. Kebenaran paling hakiki yang saya abaikan di masa muda saya adalah kebutuhan setiap orang Kristen untuk mengikuti teladan Yesus di dalam hal doa. Betapa inginnya saya memperoleh kesadaran itu lebih awal daripada ini. Tetapi sebagian besar para pembaca mungkin jauh lebih muda dari saya. Saudara dapat menjadikan hal ini sesuatu yang paling utama di dalam kehidupan saudara. Kita harus ingat, tanpa memperhatikan umur kita, bahwa belumlah terlambat bagi setiap orang yang beriman kepada Kristus untuk berubah. Kita dapat diubah dan jangan menyesuaikan diri dengan kehidupan yang lama. Bila kita sungguh-sungguh menginginkan hal itu, Allah dapat mulai dan melakukan mujizat perubahan ini kepada satu kehidupan doa yang berkelimpahan. Seorang pendeta yang terkemuka pernah menyatakan: Saya lebih suka mengajar satu orang untuk berdoa daripada sepuluh untuk berkhotbah. Ada tiga syarat hakiki bagi suatu doa yang sejati sesuai dengan ajaran Kristus. Bila kita secara hati-hati membaca Perjanjian Baru, kita dapat menemukannya serta mendapatkannya beratus- ratus bagian Alkitab yang menyatakan ketiga hal itu. Kita dapat menemukan hal itu di dalam Perjanjian Lama, di dalam kehidupan pria dan wanita yang beriman, serta pada sebagian besar Kitab Mazmur. PERTAMA, doa yang sejati harus didasarkan kepada tujuan hidup Kristen yang sejati. Kehendak Allah harus memegang kendali yang utama -- hidup untuk meluaskan kerajaan-Nya di mana pun kita berada, serta mengabdikan hidup demi nama Kristus. Contoh doa Kristus, Datanglah kerajaanMu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga Matius 6:10, harus menjadi keinginan hati kita. Hal itu harus mengendalikan jalan pikiran, perencanaan, dan tingkah laku kita. Bila hal ini benar, doa-doa kita akan diucapkan demi nama-Nya -- apakah kita memakai kata-kata itu ataupun tidak. Hanya mengatakan kata-kata demi nama- Nya tidak dapat memenuhi syarat pokok yang hakiki ini. KEDUA, Kristus menjelaskan bahwa Allah tidak suka mendengar banyaknya perkataan. Ia mendengar akan keinginan hati. Sudah tentu, kita perlu merumuskan segala keinginan hati kita ke dalam kata-kata yang diucapkan. Dengan cara inilah roh-Nya dapat mengajar kita untuk merenungkan pendapat-Nya. Kecuali satu keinginan dapat dinyatakan dengan kata-kata, maka hal itu bersifat kabur. Tetapi Allah seringkali mendengar keinginan-keinginan kita sebelum kita dapat menyatakan kepada-Nya. Bila kita memenuhi syarat-syarat-Nya, maka Roh kasih-Nya akan tinggal di dalam hati kita dan senantiasa bersekutu dengan roh kita. Syarat KETIGA yang diajarkan di dalam Perjanjian Lama dan dilaksanakan serta diajarkan oleh Kristus, ialah iman. Kita harus yakin bahwa Ia dapat dan akan menjawab doa-doa kita. Kepada mereka yang percaya, dan berdoa sesuai dengan kehendak Kristus dari dalam hatinya, maka doa- doanya akan senantiasa terjawab. Kadang-kadang, kita mendapatkan bahwa permintaan kita itu salah. Kadang-kadang, Allah menunda sampai kita siap bagi satu jawaban yang tepat. Kadang- kadang, Ia menunda agar iman kita dikuatkan. Kadang-kadang, Ia berkata, Tidak. Kadang- kadang Ia memiliki hal yang lebih baik daripada permohonan kita sendiri. Bersaksi bagi Kristus di saat mengajar atau kesaksian perseorangan lainnya harus dilakukan dengan: 1. Penuh doa berkenaan dengan tujuan pelajaran langsung dan terutama. 2. Penuh doa di dalam rancangan bagi pertumbuhan iman, pengetahuan, dan keahlian mengajar seseorang. 3. Penuh doa di saat mempersiapkan pelajaran. 4. Penuh doa menjelang saat pelajaran. 5. Penuh doa di saat mengajarkan pelajaran itu. 6. Penuh doa di saat memimpin dan membimbing kelas. 7. Penuh doa di saat melayani setiap anggota kelas secara perseorangan. Doa dapat dinyatakan melalui pujian, kebaktian, pengucapan syukur, pengampunan, perjuangan, permohonan, persekutuan, renungan, cita- cita, keinginan yang bernyala-nyala, dan pengabdian. Kita menipu diri kita dan orang-orang lain bila kita tidak memakai doa bagi setiap tujuan ini.

1342003: Karakteristik Seorang Pendidik