Konsep Diri Yang Positif

dengan begitu hormat? Jika ada anjing mau menggigit kita, kita tidak lari mencari polisi, kita mencari ibu, meskipun anjing itu lebih besar dari ibu, kita tetap yakin ibu bisa memberikan pengharapan bagi kita, ibu pasti akan menyelesaikan problema kita. Hargailah diri Saudara, karena Saudara sedang menggarap diri orang lain. Salah satu hal yang paling besar yang ada dalam diri dan hidup kita adalah: pengaruh pribadi kepada pribadi lain. Pengaruh pribadi kepada pribadi ini kurang dibahas di dalam bidang-bidang ilmu yang sedang berkembang pesat saat ini. Di situlah Tuhan memberikan sesuatu kemungkinan bahwa melalui apa yang Saudara lihat dan ketahui, Saudara dapat mendidik apa yang tidak kelihatan. Hal seperti ini sangat tegas di dalam Alkitab. Paulus menegaskan bahwa setiap orang yang bisa dipelajari dan menjadi teladan bagi hidup kita, harus diperhatikan sampai ke titik akhir hidup mereka. Paulus menuntut untuk jemaat saling melihat, apakah apa yang mereka lakukan seumur hidup mereka cukup konsisten. Jikalau seseorang mengajar sesuatu sedemikian muluk, tetapi kemudian apa yang ia lakukan sama sekali berlawanan dengan apa yang ia ajarkan, itu hanya ucapan yang kosong belaka. Tetapi, jika seseorang melayani Tuhan selama berpuluh- puluh tahun dengan semangat yang sama, sungguh-sungguh berkorban, sungguh-sungguh berjerih lelah untuk orang lain, dan sungguh-sungguh mengabdi kepada Tuhan, maka ia adalah orang yang patut dihormati. Ia sungguh-sungguh seorang hamba Tuhan, dan ia sungguh-sungguh boleh menjadi guru. Saya terus berharap agar ketika anak-anak saya telah bertumbuh menjadi dewasa, mereka tetap dapat menganggap saya sebagai ayah yang dapat mendidik mereka dengan baik. Demikian juga, saya berharap agar murid-murid saya, ketika mereka telah menjadi pendidik- pendidik, mereka tetap bisa mengaku bahwa saya bisa mendidik mereka. Saya berharap setiap Saudara juga mempunyai tekad yang sama seperti saya, tetap konsisten dan berkesinambungan semangatnya dari awal sampai akhir, seperti Paulus berkata: Lihatlah titik akhir hidup orang-orang itu. Di dalam peribahasa Tionghoa dikatakan: Setelah peti mati itu ditutup, barulah terjadi kritik atau pujian yang betul-betul adil. Sebelum seseorang meninggal, jangan terus-menerus dipuji, karena mungkin ia akan jatuh di titik akhirnya. Sebelum ia meninggal juga jangan terus-menerus dikritik, karena mungkin sebelum meninggal ia bisa bertobat dan menjadi lebih baik dari pengritiknya. Itu berarti masalah kesinambungan, waktu menjadi suatu saksi yang setia. Time is the most faithful witness to your personality. Itu sebabnya, satu peribahasa kuno mengatakan, Jalan yang panjang akan menguji kekuatan kuda. Untuk mengetahui kuda yang baik, tidak dengan melihat tubuhnya saja, tetapi dengan melihat ketika kuda itu berlari jauh. Demikian juga, hari dan tahun-tahun yang lama akan menguji kesetiaan kawan. Kita harus menghormati diri kita, menghormati pekerjaan yang diberikan oleh Tuhan, menghormati profesi sebagai pendidik yang begitu berharga yang dimandatkan oleh Tuhan kepada kita.

1342003: Konsep Diri Yang Positif

Salah satu indikator dari kedewasaan karakter seorang pendidik Kristen adalah memiliki konsep diri yang positif. Untuk mengetahui apakah kita mempunyai konsep diri yang positif simaklah artikel berikut ini. Modal dasar yang juga sangat perlu bagi kesuksesan tugas mengajar ialah konsep diri yang positif dari guru itu sendiri. Seorang guru dengan konsep diri yang baik akan mampu memandang dirinya dimiliki atau diterima oleh Allah tanpa syarat sebab ia yakin bahwa darah Yesus Kristus yang tercurah pada kayu salib merupakan bukti kuat akan kasih Allah terhadap dirinya lihat Roma 5:6,8; Ibrani 9:14. Penghargaan terhadap dirinya sendiri tidak didasarkan atas faktor fisik, materi dan prestis, ataupun prestasi, melainkan oleh karena perhargaan yang diterima guru itu dari Allah, yakni kasih sejati. Bagi Allah guru memandang dirinya berharga karena telah ditebus oleh kasih Kristus serta dipanggil menjadi rekan sekerja-Nya Efesus 2:10; 2Korintus 5:17. Dengan dasar konsep diri positif semacam itu, guru dapat memiliki perasaan mampu dan dimampukan oleh kuasa serta kehadiran Allah. Dengan begitu pula ia dapat bebas dari rasa kurang percaya diri. Ada banyak dampak yang dihasilkan oleh konsep diri positif dalam kehidupan dan pekerjaan seorang guru. PERTAMA, guru dapat berkembang secara sehat dalam relasi dengan orang lain, termasuk anak didik dan rekan sekerjanya. Ia mampu menerima orang lain sebagaimana adanya, sadar bahwa ia pun memiliki kelebihan dan kekurangan Roma 14:1; 15:1-3. Kemampuan semacam ini amat perlu mengingat guru menghadapi peserta didik yang senantiasa mencari konsep diri lebih baik. Patut kita catat bahwa lemahnya konsep diri yang dimiliki peserta didik sering berakibat kurang menyenangkan bagi kelangsungan kegiatan belajar mengajar. Boleh dikata salah satu tugas penting dari guru ialah meningkatkan konsep diri secara positif, selain membimbing peserta didiknya ke arah pengenalan dan penerimaan diri secara sehat. KEDUA, dengan konsep diri yang baik guru dapat bertumbuh dalam penerimaan akan dirinya, akan potensi-petensi positif dan negatif kelemahan yang dimilikinya. Ia akan berupaya bertumbuh dalam karakter-karakter positif dan berusaha memerangi karakter-karakter negatif di dalam dirinya. Dengan kata lain ia mengembangkan persepsi diri yang sehat, tidak dilanda prasangka negatif Roma 12:3,16; Filipi 4:8. Sebab prasangka buruk terhadap peserta didik dan rekan sekerja selalu menimbulkan gangguan bagi kesuksesan mengajar. Perlu ditambahkan bahwa prasangka buruk sering muncul dalam diri orang adalah karena hadirnya perasaan takut, seperti takut tersaingi, takut tidak dihormati, dan takut dianggap tidak berwibawa. KETIGA, dengan konsep diri positif guru dapat mengembangkan dirinya dalam segi kesediaan berkorban demi orang lain, serta menempatkan kepentingan orang lain terlebih dahulu altruism. Kita tahu bahwa sikap sedia berkorban demi kemajuan peserta didik sangatlah penting dimiliki oleh seorang guru. Dengan sikap mental demikian guru bersedia tidak memaksakan kehendaknya, apalagi yang berkaitan dengan hal-hal yang peserta didik sendiri tidak mampu mengikuti atau melaksanakan. Dalam pengalaman, sering guru harus berkorban dalam segi perasaan, rela disepelekan, dianggap sepi oleh peserta didiknya sambil menunggu waktu untuk memperlihatkan kualitas diri yang sebenarnya. Sudah tentu upaya demikian harus diungkapkan dengan cara yang sehat lemah lembut. Seorang guru dapat melihat teladan Yesus dalam kesediaan berkorban ini, di mana Ia bersedia untuk menyerahkan nyawa-Nya sekalipun Yohanes 10:17,18; 1Yohanes 4:8-10. Yesus juga telah memberitahukan prinsip hidup utama yang harus didemonstrasikan oleh murid-murid- Nya. Ia berkata bahwa tidak salah menjadi besar dan terkemuka di hadapan orang lain, tetapi cara yang tepat untuk sampai ke tujuan itu haruslah dengan menjadikan diri sebagai pelayan atau penolong bagi orang lain Matius 20:26-28; Markus 10:45. Keempat, dengan konsep diri yang sehat, seorang guru akan mampu mengembangkan kemampuan dan ketrampilan pelayanannya dengan sikap percaya diri. Apalagi bila ia terus menunaikan tugasnya dengan motto: Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan kepadaku Filipi 4:13. Artinya, persekutuan hidup dengan Kristus dapat membuahkan kemampuan baru dalam pribadi seorang guru. Justru perkara inilah yang akan dinyatakan Yesus sehingga Ia mengemukakan dengan tegas, Barangsiapa tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa- apa. Yohanes 15:5 Kemampuan memang tidak datang begitu saja tanpa upaya belajar dan latihan untuk meningkatkan diri. Yang perlu ditegaskan juga di sini ialah bahwa kemampuan tidak saja menyangkut segi ketrampilan berbuat, tetapi juga segi kedewasaan pikiran dan perasaan. Rasa mampu atau tepatnya percaya diri inilah yang akan semakin dinyatakan Yesus di dalam diri seorang guru yang sepenuhnya bersedia bersandar kepada-Nya. Hal demikian dapat terjadi karena Roh Kudus senantiasa menyatakan kehadiran Yesus, yang mampu membuat guru tidak merasa kesepian lagi dalam menunaikan tugasnya Yohanes 16:11-13; 1Yohanes 2:20,27; 3:24; 4:4

1352003: Pengetahuan Kebenaran