Karakter Kristen Anak Sekolah Minggu

mengatur hal ini. Namun demikian drama tetap bisa dilangsungkan dengan lampu yang ada, kemudian pada saat pergantian antar babak, lampu di atas panggung dimatikan. 8. Sound System Sediakan sound system yang memadai, dan beberapa mikrofon di panggung agar anak tidak perlu berteriak dalam mengucapkan dialognya. Salah satu cara yang bagus untuk menghindarkan masalah sound system atau anak lupa dialognya adalah: a. Dengan merekam terlebih dahulu semua dialog dan musik latar belakang drama ini. Pada waktu pementasan para pemain hanya mengikuti dan melakukan gerakannya saja. b. Dialog drama dibacakan orang lain di belakang panggung, atau dengan narator. sehingga pemain drama hanya melakukan gerakan pantomim sesuai dengan cerita tersebut. 9. Latihan Usahakan latihan sebanyak mungkin agar anak semakin mahir dalam melakukannya jangan kuatir bahwa anak akan bosan latihan, karena anak suka mengulang-ulang adegan, khususnya jika mereka senang dengan ceritanya. Dalam latihan yang perlu diperhatikan: a. latihan menghafal naskah dab=n urutan-urutan adegan b. latihan suara, khususnya intonasi suara c. latihan ekspresi wajah dan sikap d. latihan akting adegan yang sulit-sulit Pada awal latihan sebaiknya ada guru yang memberikan contoh lebih dahulu, selanjutnya anak menirukannya. Pada akhir latihan adakan gladi resik, di tempat yang sesungguhnya, termasuk dengan kostumnya dan sound systemnya supaya anak tidak canggung pada waktu pementasan. 10. Pementasan Pada saat pementasannya, pastikan anak-anak tidak tegang jika guru tegang kemungkinan anak akan ikut tegang. Berikan waktu persiapan extra supaya tidak terburu-buru, khususnya dalam mendandani anak dan memakaikan kostumnya. Akan lebih baik jika anak sudah siap 10-15 menit sebelum pementasan. Jika pada pementasan anak lupa dialoglupa urutan adegan, maka berikan kata-kata bantuan dari belakang untuk menolongnya mengingat apa yang harus dilakukan. Nah... mudah-mudahan ulasan kami ini membantu guru mengetahui apa yang harus dipersiapkan untuk mementaskan drama Natal di Sekolah Minggu anda.

0492001: Karakter Kristen Anak Sekolah Minggu

Pendahuluan Kita sering mendengar dan memakai kata karakter, apakah artinya? Berikut ini adalah sebagian dari definisi kata karakter menurut beberapa kamus bahasa Inggris: a. Karakter adalah suatu kualitas yang dimiliki oleh seseorang yang membedakan dirinya dengan orang lain. b. Karakter adalah kualitas moralmental seseorang yang menunjukkan identitasnya. c. Karakter juga digunakan untuk menunjukkan orang macam bagaimana dia. Dari definisi di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan Karakter Kristen adalah kualitas yang dimiliki orang Kristen yang membedakannya dengan orang yang bukan Kristen. Kualitas ini tidak muncul dengan sendirinya dalam diri orang Kristen. Lalu darimana dan bagaimana karakter Kristen ini kita dapatkanperoleh? Karakter Umum Sebelum melanjutkan pembahasan tentang Karakter Kristen, ada baiknya kita membicarakan lebih dahulu faktor-faktor apa yang membentuk kita menjadi sebagaimana kita adanya sekarang. Faktor- faktor yang membentuk karakter kita secara umum, antara lain: faktor keturunan, faktor lingkungan faktor kebiasaan. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang sama serupa. Masing-masing kita adalah unik karena setiap kita lahir dari keturunan yang berbeda, dibesarkan dari lingkungan yang berbeda dan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang berbeda. Faktor-faktor inilah yang akhirnya membentuk sebagian besar karakter umum atau pribadi kita. Sebagai contoh, jika seseorang dilahirkan dari keturunan baik-baik, dibesarkan dalam lingkungan baik-baik dan memiliki kebiasaan yang baik-baik maka pada umumnya ia akan menjadi orang yang baik, memiliki karakter sebagai orang yang baik. Bagaimana dengan Karakter Kristen? Karakter Kristen Mari kita kembali pada pembahasan sebelumnya, yaitu darimana dan bagaimana kita, sebagai orang Kristen, mendapatkan karakter Kristen? Sama halnya dengan karakter umum, karakter Kristen juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, namun faktor-faktor tsb. adalah faktor-faktor yang bersifat rohani. 1. Kelahiran Baru Yohanes 3:16 Karakter Kristen didapatkan dari faktor keturunan rohani, yaitu ketika kita dilahirkan dalam Roh sehingga kita memiliki benih rohani yang siap bertumbuh dalam diri kita. Benih ini adalah benih dari Allah, di dalamnya terkandung sifat-sifat dan karakter Allah yang menurun pada kita, anak-anak-Nya. 2. Persekutuan dengan saudara-saudara seiman Filipi 2:1-5 Namun benih rohani yang tertanam dalam hati kita tidak akan bertumbuh dengan baik kalau tidak berada di tanah dan lingkungan rohani yang baik. Oleh karena itu seorang yang sudah dilahirkan baru harus hidup dalam persekutuan orang-orang beriman agar benih itu bertumbuh dengan subur dan memancarkan karakter Allah dengan dengan cemerlang di dunia sekitarnya. 3. Persekutuan pribadi dengan Allah Kolose 2:6-7 Lingkungan yang baik saja tidak cukup menolong seorang Kristen untuk memiliki karakter Kristen, karena ia perlu memiliki kebiasaan-kebiasan rohani yang akan meneguhkan karakter rohaninya. Kebiasaan-kebiasaan rohaninya ini dibentuk dari persekutuannya yang teratur dan kehidupan yang dekat dan taat dengan Tuhan. Sampai di sini kita dapat melihat bahwa karakter Kristen memang adalah anugerah dari Allah tapi tidak dengan sendirinya akan bertumbuh, diperlukan lingkungan dan usahakerjasama manusia. Nah... sebagai guru Sekolah Minggu, pertanyaan yang perlu kita ajukan sekarang adalah: bagaimana kita dapat menolong anak-anak Sekolah Minggu kita untuk memiliki karakter Kristen? Karakter Kristen Anak Sekolah Minggu Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa karakter Kristen atau karakter rohani harus lahir dari manusia yang rohani. Oleh karena itu tugas utama dari seorang guru Sekolah Minggu adalah membawa anak- anak untuk menerima keselamatan dalam Kristus Yesus. Kecuali anak SM menerima kelahiran baru dan keselamatan di dalam Yesus maka tidak mungkin akan ada karakter rohani dalam hidup mereka. Tapi, sangat mungkin seorang anak SM belajar karakter- karakter Kristen seperti kasih, kesucian, kebajikan, keadilan, keberanian, kedisiplinan dan sebagainya, namun hal ini hanya sebatas perubahan luarnyatingkah lakunya behaviour saja dan bukan perubahan dari dalam, yaitu perubahan hatinya. Pertanyaan yang mungkin timbul adalah, bagaimana guru SM mengetahui apakah seorang anak SM sudah mengalami lahir baru atau belum? Memang guru SM mungkin tidak tahu, karena kelahiran baru terjadi di dalam hati dan kadang tidak dapat dilihat seketika dari luarnya Yohanes 3:8. Namun bukan berarti bahwa guru SM tidak dapat melakukan apa- apa. Di tengah keadaan seperti ini sangat penting untuk diingat bahwa tugas kita sebagai guru SM adalah dua bagian: Pertama, melayani pemberitaan Injil. Setiap guru SM harus memegang keyakinan seperti Rasul Paulus: Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya Roma 1:16. Setiap anak yang datang ke SM merupakan sasaran PI dimana kuasa Injil akan dinyatakan. Tugas pemberitaan ini tidak dilakukan satu atau dua kali tapi berkali-kali dan berulang-ulang tidak akan pernah berhenti karena tidak setiap anak akan menerima benih Injil pada saat yang sama. Ada yang cepat tapi ada juga yang lambat. Kedua, memelihara benih Injil yang jatuh di tanah yang subur. Setiap usaha pemberitaan Injil akan menghasilkan dua akibat, Injil diterima atau Injil ditolak Yesaya 55:11. Bagi mereka yang menerima Injil, maka guru SM harus melanjutkan tugasnya untuk menyirami dan memelihara benih itu agar terus bertumbuh. Di dalam pertumbuhannya inilah anak akan sedikit demi sedikit belajar mengembangkan karakter-karakter Kristen agar ia bertumbuh menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, Yesus Kristus Roma 8:29. Sumber Referensi: 1. Cobuild, Collins, English Dictionary, Harper Collins Pulbishers, London: 1995. 2. Hornby, A.S. Oxford Advanced Learners Dictionary of Current English, Oxford University Press, London: 1974. Judul buku: Seni Membentuk Karakter Kristen Pembicara : Pdt. Dr. Stephen Tong Penerbit : Lembaga Reformed Injili Indonesia LRII, Jakarta: 1995. [[Sebagai lanjutan dari pembahasan karakterpribadi Kristen ini, maka kami kutipkan di bawah ini satu bagian kecil yang diambil dari buku ARSITEK JIWA II, catatan seminar yang dibawakan oleh Pdt. Dr. Stephen Tong:]] Watak Kristen Dan Kepribadian Yang Sesuai Alkitab Berbicara tentang bagaimana mempunyai watak hidup kekristenan yang sesuai dengan Alkitab merupakan pembahasan yang sangat luas. Hal ini merupakan tugas dan fungsi akhir dari pendidikan Kristen. Mengapa kita mendirikan Sekolah Kristen? Mengapa ada Sekolah Minggu? Mengapa ada guru-guru agama Kristen dan guru-guru Sekolah Minggu? Justru kita sebagai seorang Kristen, selain memberikan hidup kepada orang- orang yang kita didik, selain kita mengharapkan mereka memiliki hidup di dalam inward life yang sudah dilahirkan kembali, mereka juga membentuk karakter di luar outward character. Hidup itu merupakan pekerjaan Roh Kudus melalui Firman yang kita kabarkan, melalui Injil yang kita tegakkan sebagai pusat iman, kita melahirkan mereka melalui kuasa Injil dan Firman oleh Roh Kudus di dalam kuasa Allah. Setelah itu kita mendidik mereka di dalam karakter Kristen. Mendidik karakter kekristenan merupakan hal yang sangat penting. Saudara perlu memiliki kasih, perlu memiliki kesucian, kebajikan, keadilan. Ada beberapa prinsip yang penting di dalam membentuk karakter seorang murid, yaitu: 1. Kasih 2. Keadilan 3. Bijaksana 4. Kebajikan 5. Keberanian 6. dan beberapa yang lain. Kasih dan keadilan yang dilakukan secara benar dan seimbang akan menghasilkan bijaksana. Hasil dari keseimbangan ini akan mendatangkan kuasa yang sangat luar biasa. Bijaksana adalah satu rahasia untuk memberikan keseimbangan antara cinta kasih dan keadilan, dan hasil daripada keseimbangan ini akan memberikan pengaruh yang luar biasa dalam hidup kita. Kebajikan dan keberanian menjadi dasar untuk hidup dan berjuang di dalam masyarakat. Pembentukan karakter Kristen membutuhkan kasih yang sungguh-sungguh, keadilan yagn tegas, bijaksana untuk mengatur keduanya dan kebajian serta keberanian untuk meneruskan seluruh kehidupannya.

0502001: Peran Sekolah Minggu Dalam Membentuk Karakter Anak