Keamanan publikasi e-binaanak artikel e binaanak

Muncul kecemburuan, sampai-sampai hampir terjadi pembunuhan. Kasih seperti ini sering menyebabkan kesulitan di dalam pendidikan dan pembentukan karakter anak. Hal ini adalah kasih yang kurang tepat. Kasih Yang Tepat: Kasih Kristus Lalu bagaimanakah KASIH YANG TEPAT? Kasih yang tepat adalah kasih yang agung. Sebenarnya kita tidak mengerti dan tidak mengetahui metode kasih Allah seperti itu. Tetapi ketika kita menerima kasih Kristus, maka seluruh cara pandang kita berubah. Kita akan melihat wajah-wajah yang ada di hadapan kita sebagai orang- orang yang dikasihi oleh Tuhan. Saya menjadi ingin sekali berkobar-kobar mengabarkan Injil kepada mereka. Allah telah mengasihi kita dan menyatakan kasih itu secara jelas kepada kita di dalam Yohanes 3:16. Saya sangat senang dengan ungkapan: Sedemikian Allah mencintai dunia ini ....[sic] Allah begitu mencintai dunia ini sehingga rela menyerahkan diri-Nya untuk berkorban di atas kayu salib demi menyelamatkan umat manusia. Tanpa karya Kristus di kayu salib, kita tidak mungkin mengerti apa itu kasih yang sejati. Kasih itu adalah kasih yang tanpa syarat. Allah telah mengasihi kita, Kristus telah mati untuk kita, bahkan ketika kita masih berdosa Roma 5:8. Bukan karena adanya syarat- syarat atau tingkah laku tertentu di dalam diri kita yang menjadikan Allah mengasihi kita. Kasih ini adalah kasih yang tanpa syarat. Kasih yang menjadikan kita rela memberi, memberi diri kita untuk mereka; kasih yang menjadikan kita rela berkorban nyawa seperti Yesus Kristus. Mungkin di zaman seperti ini, Tuhan tidak sampai menuntut Saudara untuk berkorban nyawa, tetapi istilah ini dapat juga dimengerti sebagai penyangkalan diri sendiri. Mungkin bisa mengorbankan waktu, mengorbankan uang, sampai mengorbankan perasaan bila perlu. Kasih juga menjadikan kita bisa melihat anak tidak secara lahiriah, tetapi melihat anak sebagai jiwa yang berharga. Maka kita menerobos hal lahiriah dari anak itu, lalu melihat jiwa yang bernilai kekal di dalam diri anak itu. Pada saat saya bertobat, saya begitu mencintai jiwa anak-anak dan ingin memberitakan Injil kepada mereka. Saya menjadi anak muda pertama di gereja saya yang dipercayakan untuk turut serta mengajar Sekolah Minggu. Bagi saya mereka adalah jiwa-jiwa yang sangat berharga di mata Tuhan. Kasih seperti ini memang tidak sesempurna kasih Allah, tetapi biarlah kita memiliki sebagian dari kasih Allah ini untuk bisa kita bagikan kepada anak-anak dan murid-murid kita. Kalau kita tidak pernah mengalami kasih Allah dan menghayatinya, maka tidak ada metode apapun yang bisa memberikan kasih yang tepat seperti demikian.

1132003: Keamanan

Artikel pertama ini akan menolong kita mengerti pentingnya hubungan antara memberikan rasa aman kepada anak-anak dan doktrin Tritunggal yang diajarkan dalam Alkitab. Sebagai guru atau orangtua, kiranya pengetahuan ini akan semakin meluaskan wawasan pendidikan kita. Anak memerlukan rasa aman di dalam perlindungan kita sebagai orang- tua. Saya mengetahui ada suami istri yang suka bertengkar dan piring-piring beterbangan, kaca dipecahkan, gunting atau pemukul besi dilemparkan dan sebagainya. Anak yang masih kecil selalu bersembunyi di balik lemari karena takut akan apa yang terjadi. Anak yang selalu hidup di dalam ketakutan dan kehilangan rasa aman akan mengalami sakit jiwa. Demi anak-anak Anda, perhatikanlah apa yang Anda lakukan Perhatikanlah hubungan suami istri. Keamanan tercipta dari suatu kestabilan pada hubungan ayah-ibu. Keamanan bukan pula didirikan dari suatu situasi yang tenang tanpa kesulitan. Bayi tidak selalu harus diistimewakan dan dirawat di tempat yang tenang, agar dia bertumbuh dengan sehat, karena kalau benar demikian, maka semua orang dari lingkungan yang bising dan kurang memadai, pasti tidak mempunyai anak yang sehat. Justru anak yang dari kecil ada dalam lingkungan yang kurang memadai dan kurang memberikan ketenangan, tetapi memiliki ayah ibu yang memberikan jaminan ketenangan, dapat menjadi anak yang sehat. Kalau seorang selalu dalam suasana tenang, pasti akan cepat menjadi frustasi pada waktu dewasa bila menghadapi sedikit kekacauan. Tetapi juga bukan berarti kita harus menciptakan suasana sehingga anak kita selalu diletakkan dalam situasi keributan. Biasakan anak untuk bisa menghadapi segala situasi, tidak perlu memanjakan dia. Dan kesempurnaan dari jaminan itu adalah ajaran tentang Allah Yang Mahakuasa. Jikalau kita bisa menanamkan pikiran yang semakin lama semakin tebal dan sempurna di dalam hati mereka, bahwa hidup ada di dalam tangan Allah Yang Mahakuasa, maka ia akan menerima jaminan yang sungguh-sungguh aman. Pendidikan Agama Kristen tidak bisa lepas dari doktrin. Di dalam doktrin Tritunggal, kita mempunyai kaitan dengan Pendidikan Agama Kristen, paling tidak dalam beberapa hal: 1. Mengenal Allah Bapa. Seumur hidup kita berada di dalam tangan Dia, maka Dia akan menjamin dan akan menghukum anak, sehingga hidupnya akan diarahkan dengan baik. Mendidik pengenalan akan Allah Bapa yang Mahakuasa, Mahaadil, Mahasuci, dan Mahakasih. Semua ini sepertinya saling berlawanan. Dia yang Mahakuasa, juga adalah Allah yang terkadang membiarkan kita berjuang sendiri seolah-olah Dia tidak memelihara kita. Dia adalah Allah yang Mahakasih, tetapi terkadang Dia begitu keras di dalam memberikan penghukuman, sehingga kita bertobat sungguh-sungguh. Ini pengenalan akan sifat Ilahi yang betul-betul perlu dipupuk, sehingga anak-anak sejak kecil mengetahui bahwa di bawah kolong langit dan alam semesta, dirinya berada di bawah penguasaan Allah yang Mahatinggi. Pada umur 3 tahun saya menjadi seorang yatim karena ayah saya meninggal. Saya belum pernah mengomel atau bersunggut-sunggut. Ibu saya menjadi janda. Sejak kecil saya sudah tidak mengenal papa, saya hanya tahu papa ada di sorga. Sejak kecil mama menanam otoritas Allah Bapa sebagai Pelindung, Penghakim dan Pengasih saya. Pada waktu saya berusia 18 tahun, ibu saya berkata; Saya tahu jelas bahwa engkau sudah mempunyai perasaan takut kepada Tuhan Allah. Kalau sekarang saya melepas engkau kemanapun, aku tidak kuatir, karena kamu sudah mempunyai rasa takut akan Tuhan. 2. Mendidik tentang pengenalan kepada Allah Anak. Di dalam Kristus ada keselamatan, anugerah, yang boleh kita terima, sehingga melalui pertobatan dan pendamaian di dalam Kristus, kita kembali kepada Allah Bapa. Melalui Allah Anak yang menyelamatkan manusia, yang mati bagi kita, dan yang mengalirkan darah dan memperdamaikan kita dengan Bapa, Ia menjadi Pengantara kita. Di dalam Oknum Kedua, Kristus, menjadi Juruselamat bagi anak sehingga dosa-dosanya diampuni, dan keselamatan telah diberikan. 3. Mendidik tentang Roh Kudus yang memberikan kekuatan, penghiburan, bimbingan, pengajaran, dan pengertian kepada firman Tuhan. Di dalam Oknum Ketiga, Roh Kudus yang menjadi Penghibur, Guru dan Pemberi iluminasi kebenaran. Dengan demikian anak kita dipimpin selama-lamanya ke dalam prinsip-prinsip kebenaran Allah yang diwahyukan. Di situ anak Anda mendapatkan wadah yang seluruhnya, sehingga hidupnya beres. Kalau ketiga hal ini sudah lengkap tertenun bersama, maka pendidikan itu tidak terlalu sulit. Saat ini begitu banyak orang berani membuka gereja, sekolah Kristen, tetapi tidak mempunyai pendidikan yang mempunyai sasaran yang beres. Saya sudah mengunjungi dan berkhotbah di banyak gereja dan banyak sekolah atau universitas, tetapi saya melihat banyak yang belum sadar akan tujuan mengadakan sekolah Kristen. Di dalam pendidikan kekristenan hanya ada satu sasaran yang paling besar, yaitu membangun dan mencetak karakter dan kepribadian Kristen yang memuliakan Tuhan di atas bumi dengan pengertian kepada Allah Bapa, Allah anak, dan Allah Roh Kudus. 1132003: Apa Yang Membentuk Rasa Aman?