Selamat Tahun Baru publikasi e-binaanak artikel e binaanak

Dalam cerita mana lagi kita bisa melihat orang-orang majus pergi dengan unta untuk memberikan hadiah mewah kepada Putra Raja yang tidak dikenal, atau melihat keputusan besar diambil berdasarkan impian, atau ketergesaan pelarian di tengah malam dari pedang berdarah raja yang kurang waras? Dalam cerita mana lagi kita menemukan kasih yang lebih lembut? Cerita Natal mengandung semuanya. Sisihkan waktu pada masa Natal ini untuk membacanya lagi dari awal sampai akhir. Baca dengan bersuara. Baca perlahan-lahan. Baca bersama keluarga atau sendirian. Baca dari berbagai terjemahan yang berbeda dengan yang biasa Anda baca atau pelajari bahasa indonesia: TB, BIS, FAYH, KSI, TL,..., atau dalam bahasa lain. Mulailah dengan Lukas 1:1 dan kalau Anda sudah sampai ke Lukas 1:56, bacalah Matius 1:18 dan baca sampai Matius 1:25. Kembali ke Lukas dan baca Lukas 1:57 sampai Lukas 2:38, lalu kembali lagi untuk membaca seluruh Matius 2. Tidak peduli berapa sering Anda sudah membaca cerita ini, Anda akan mendapatkan pengertian baru -- saya jamin Itu memang keunikan Alkitab, mengajak kita melihat sesuatu yang baru tentang Tuhan dan hubungan kita dengan-Nya dalam setiap pembacaan. Tidak ada cerita lain yang menawarkan emosi yang lebih luas, plot yang dijalin lebih rumit dan penting, atau tokoh-tokoh yang lebih menarik. Nikmatilah cerita ini -- ini adalah cerita yang ditulis khusus untuk Anda.

1592004: Selamat Tahun Baru

Artikel berikut ini berisi beberapa pokok penting dalam kehidupan guru sehubungan dengan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan para guru dapat membuat penilaian bagi perkembangan diri sendiri maupun murid-muridnya. Nah, silakan dipraktekkan, kami yakin Anda akan mendapatkan manfaatnya. Biasanya pada akhir tahun orang merenungkan kembali hari-hari yang telah lalu. Perbuatan ini dapat menolong sekali bagi para pengerja Sekolah Minggu. Berdasarkan penilaian ini kita dapat mengetahui banyak hal mengenai diri kita sendiri sebagai pengerja-pengerja, mengenai kebiasaan mengajar, dan mengenai murid-murid kita. Bagaimana Dengan Diri Saya? Pertama-tama Saudara harus menilai pertumbuhan Anda sendiri sebagai seorang Kristen. Tanyailah diri Saudara sendiri: Apakah dalam tahun yang lama setiap hari saya bersekutu dengan Yesus Kristus melalui doa dan pembacaan Alkitab? Apakah kelakuan saya membawa kehormatan bagi Tuhan, bilamana saya bersama-sama dengan murid saya dan bilamana saya tidak bersama mereka? Apakah dengan tetap saya mengikuti kebaktian-kebaktian dalam gereja dan mendukung program- program serta pemimpin-pemimpinnya dalam doa dan pembicaraan serta membantu dengan pemberian? Apakah saya telah memanfaatkan kesempatan- kesempatan untuk menjadi pengerja yang lebih baik dengan menghadiri rapat-rapat pengerja dan kursus pendidikan, dan melalui satu program bacaan dan belajar sendiri? Bagaimana Dengan Pengajaran Saya? Apakah persiapan pelajaran disertai dengan doa dan keterbukaan terhadap pimpinan Roh Kudus? Apakah saya telah merencanakan tujuan- tujuan tertentu untuk setiap pelajaran sesuai dengan keperluan murid-murid? Apakah saya telah menggunakan barmacam-macam metode dan bantuan mengajar? Apakah saya telah merencanakan pendekatan pelajaran yang menarik guna menawan perhatian para pelajar? Apakah saya telah menolong mereka untuk mengerti bahwa dalam pelajaran itu terdapat hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan mereka pribadi dan merencanakan bersama dengan mereka cara-cara untuk bertindak sesuai dengan kebenaran pelajaran itu? Apakah saya telah mendorong pendatang-pendatang baru untuk mendaftarkan diri sebagai anggota- anggota kelas? Apakah saya dengan tetap mengunjungi murid-murid yang tidak hadir dan menjenguk pengunjung-pengunjung? Apakah saya telah menyatakan perhatian terhadap murid-murid saya melalui kegiatan- kegiatan yang tetap dan hubungan di luar kelas? Apakah setiap hari saya telah berdoa untuk setiap murid saya? Bagaimana Dengan Murid-Murid Saya? Apakah mereka sedang memperlihatkan pertumbuhan rohani? Apakah murid-murid yang belum selamat menerima Kristus di kelas saya? Apakah murid-murid saya setia menghadiri kebaktian- kebaktian dan kegiatan-kegiatan lain di gereja? Apakah murid-murid saya tertarik pada pelajaran-pelajaran dan apakah mereka ikut serta dengan aktif dalam pelajaran? Apakah murid- murid saya bertambah dalam pengetahuannya mengenai Alkitab? Untuk menentukan hal ini Saudara dapat mengadakan tanya jawab yang singkat mengenai pelajaran dari beberapa triwulan yang baru lalu.

1602004: Arti Penting Dari Belajar Berdoa