Acara Kebangunan Rohani Undangan

Jelas bahwa banyak variasi dalam mengadakan kebangunan rohani. Itu indah sekali karena tidak semua anak akan mengalami hal yang sama pada saat yang sama. Jadi, seandainya setiap tahun kita mengadakan kebangunan rohani, kita tidak akan kehabisan bahan. Bahkan sampai anak sudah besar pun, kita masih memunyai pokok-pokok kebangunan rohani yang menarik.

4. Acara Kebangunan Rohani

Pada waktu kita menyusun acara untuk kebangunan rohani, kita tetap perlu mengingat bahwa tujuan cerita menjadi poros dari seluruh kegiatan. Bila kita akan menyampaikan satu cerita yang membawa anak percaya kepada Tuhan Yesus, maka hal yang sama juga mendasari pilihan atas ayat mas dan lagu pujian yang akan dinyanyikan. Contoh Susunan Acara Pokok: Menerima Dia Menyanyi: Lagu pujian yang sudah diketahui oleh anak. Nyanyian baru: Ada Tempat bagi Yesus Ayat mas: Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya. Yohanes 1:12 Menyanyi: Lagu pujian yang telah diketahui oleh anak. Cerita: Zakheus menerima Tuhan Yesus. Undangan: Anak dapat menerima Tuhan Yesus. Menyanyi: Mari Masuk Hatiku Ya Yesus. Penutup: Pengumuman dan Selamat Sore Pelayanan pribadi: Anak yang tinggal di ruangan, dilayani.

5. Undangan

Sesudah kita menyampaikan cerita Alkitab, tibalah waktunya untuk memberi kesempatan kepada anak agar mereka bertindak. Ini berarti kita memberikan undangan dengan penjelasan yang teliti bagaimana anak dapat menjawab firman Tuhan yang disampaikan. Melalui undangan yang disampaikan, anak harus tahu bahwa: ia boleh datang kepada Tuhan Yesus dalam keadaan yang ada; ia dapat mengakui dosanya dan menerima Tuhan Yesus; dan anak harus tahu kapan ia dapat melakukannya. Undangan dapat dilakukan dengan meminta anak mengangkat tangannya dan maju ke depan. Anak-anak yang memberi respons diminta tinggal di ruangan untuk berdoa dengan seorang pembimbing, dan yang lainnya boleh pulang. Anak suka meniru. Jikalau anak diajak maju ke muka, meskipun guru telah menjelaskan sejelas- jelasnya, ada saja anak yang ikut temannya maju ke muka atau mengangkat tangan tanpa tahu mengapa ia melakukannya. Karena itu, kita harus lebih teliti memikirkan cara mengundang anak daripada orang dewasa. Sesudah menyampaikan undangan, kita meneruskan dengan nyanyian atau doa, dan menutup acara dengan mengucapkan selamat sore kepada anak tanpa mengulangi undangan lagi. Ini menolong anak agar tidak tinggal secara ikut-ikutan saja. Untuk melihat betapa wajar kita dapat berbicara kepada anak dan betapa teliti undangan diberikan, maka sekarang kita akan membaca contoh cerita kebangunan rohani yang telah disiapkan. Pertama, cerita kebangunan rohani untuk sehari, yaitu tentang Sida-sida dari Etiopia. Kedua, dua cerita kebangunan rohani yang berlangsung selama dua hari, yaitu Ular Tedung dan Perumpamaan Perjamuan Kawin.

3892008: Persiapan Guru