Memberikan Bobot Dalam Komunikasi

3. Mengepal-ngepal tangan, memutar-mutar cincin, mencoret-coret sesuatu, menggaruk- garuk kepala, menarik-narik kancing atau perhiasan, atau memandang ke sekeliling ruangan; semua ini menunjukkan adanya perasaan-perasaan dan sikap-sikap yang tidak diucapkan, seperti kegelisahan, kebosanan, atau amarah. Waspadalah terhadap isyarat- isyarat seperti ini yang terdapat pada diri Anda dan pada anak Anda. 4. Tolonglah anggota keluarga Anda supaya mereka dapat menafsirkan sikap diam; sikap diam ini dapat mengungkapkan sejumlah perasaan; dari marah sampai sedih, sampai perasaan terkejut yang hebat. Jika Anda merasa bahwa anak Anda telah menyalahtafsirkan sikap diam Anda, pakailah beberapa kata untuk menjelaskan perasaan Anda. Umpamanya, jika Anda bersikap diam karena pikiran Anda dikuasai oleh rasa prihatin atas sanak keluarga yang sakit, jelaskan hal itu supaya anak Anda tidak menyangka Anda sedang marah kepadanya karena suatu alasan yang tidak diketahuinya. Tolonglah anak Anda yang masih kecil agar dapat menafsirkan peristiwa yang terjadi sehari-hari dan juga menafsirkan perasaannya sendiri ketika menanggapi segala peristiwa itu. 5. Jadikanlah suatu permainan atau teka-teki untuk mengungkapkan pesan-pesan terselubung yang ada dalam poster-poster dan iklan-iklan di media massa dan sarana- sarana lainnya. 6. Terapkan kemampuan Anda untuk dapat mendengarkan sesuatu dan mengenali sesuatu dalam cara-cara komunikasi di dalam keluarga Anda. Anjurkanlah untuk bersikap terus terang. Mintalah suami atau istri Anda untuk menolong Anda supaya dapat lebih peka terhadap perasaan dan pesan yang Anda komunikasikan. 7. Jadilah teladan agar selalu bersikap konsisten dalam berkomunikasi. Mengakui bagaimana perasaan Anda yang sebenarnya walaupun mungkin perasaan Anda itu tidak sebagaimana yang Anda harapkan, merupakan hal yang penting jika Anda ingin anak Anda nantinya akan berbuat yang serupa. 8. Janganlah bersikap memaksa anak Anda agar ia menunjukkan perasaan sebagaimana yang seharusnya ia rasakan. Hal ini hanya akan membuat anak itu bersikap tidak konsisten dalam berkomunikasi. 9. Jika anak Anda minta penjelasan tentang sesuatu pesan yang terselubung, ungkapkanlah. Kejujuran dan keterbukaan jauh lebih tidak menakutkan jika dibandingkan dengan pesan terselubung yang disalahartikan. Suatu cara berkomunikasi yang jelas dan lengkap dapat merupakan ciri yang istimewa dari cara hidup keluarga Anda, jika Anda cukup menaruh perhatian untuk menolong setiap anggota keluarga Anda agar dapat mendengarkan seluruh pesan yang disampaikan secara lengkap.

3592007: Memberikan Bobot Dalam Komunikasi

NOMOR 1: Anak-anak membutuhkan perhatian, diajak berbicara, kebenaran, kepercayaan, sentuhan, ucapan terima kasih, waktu, pengajaran, dan Trinitas. Tidaklah mungkin membesarkan anak dengan menggunakan setengah dari waktu kita. Membesarkan anak membutuhkan perhatian, kasih, kepedulian, disiplin, usaha, dan sikap kita yang sepenuh waktu. Terlalu sering kita menyelipkan usaha kita untuk membesarkan anak ke dalam jadwal pekerjaan, rekreasi, pengembangan pribadi, hiburan kita yang terburu-buru dan penuh tekanan, serta aktivitas kita yang tumpang-tindih. Kita menimbulkan kekacauan dengan mengambil alih tempat anak-anak kita dan melibatkan mereka dalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang meliputi membesarkan anak. Ya, bagian dari membesarkan anak adalah menyertai mereka dalam kegiatan mereka. Namun, membesarkan anak adalah soal hubungan bukan sekadar lari-lari bersama anak-anak. Seperti apakah hubungan dengan anak yang sehat, bermanfaatkah itu? Dasar untuk melatih anak-anak Anda menurut jalan yang patut baginya, namun tidak terbatas pada hal-hal berikut ini. Sepuluh Latihan Terbaik 1. Memerhatikan Perhatikanlah pakaian, gaya rambut, komunikasi yang tidak lisan, teman-teman, minat, perubahan dalam kebiasaan, temperamen, perasaan, musik, program TV, video game, e- mail, perkataan, sikap, tingkah laku, kenaikan kelas, ke mana mereka pergi, dan sebagainya. Dengan kata lain, perhatikanlah semua. 2. Berbicara Berbicaralah termasuk banyak mendengarkan mengenai perasaan, pikiran, pendapat, sukacita, luka batin, hal-hal biasa, seksualitas, keuangan, benar dan salah, dsb.. Tidak ada batasnya. Berbicara yang disertai banyak mendengarkan akan mengomunikasikan kehangatan, kepedulian, minat, keprihatinan, kasih, dan empati. 3. Kebenaran Sampaikanlah kepada anak-anak Anda kebenaran mengenai Allah, moralitas, diri Anda sendiri, dan dunia di sekitar mereka. 4. Kepercayaan Percayailah anak-anak Anda dan bersikaplah konsisten sehingga mereka dapat belajar bagaimana memercayai seseorang dari memercayai Anda. 5. Kebersamaan Biarlah anak Anda mengetahui bahwa Anda beserta mereka, bukan melawan mereka. Anda dan mereka bukanlah musuh. Sebagai keluarga, Anda bekerja bersama, bukan memisahkan diri. 6. Sentuhan Anak-anak Anda membutuhkan sentuhan jasmani, pelukan, ciuman, dekapan, dan segala macam sentuhan yang tepat. 7. Ucapan terima kasih Suatu sikap yang berterima kasih bermanfaat bagi kedua belah pihak. Katakanlah kepada anak Anda betapa Anda berterima kasih untuk adanya mereka, dan mereka juga akan mulai mengatakan hal yang sama kepada Anda. 8. Waktu Anak-anak membutuhkan Anda. Kehadiran Anda tidak dapat digantikan oleh barang. 9. Pengajaran Anda adalah guru utama bagi anak Anda, bukan sekolah, gereja, klub, tutor, atau pelatih. 10. Trinitas Bagi seorang anak, gambar pertama mengenai Allah dilukis oleh orang tuanya. Didiklah seorang anak menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari jalan itu. Amsal 22:6 NOMOR 2: Ucapkanlah kehidupan, bukan kematian, kepada anak-anak Anda. Maafkan ayah. Ayah tidak benar-benar mau mengatakan itu. Dalih-dalih yang kita kemukakan setelah kita mengucapkan kematian tidak akan menghilangkan kerusakan dari racun yang kita masukkan dalam hati si anak. Yesus mengingatkan kita bahwa apa yang ada dalam hati kita, kita ucapkan melalui mulut kita. Bila kita tidak bermaksud begitu, jangan mengatakannya. Berpikirlah sebelum Anda berbicara. Pastikanlah bahwa Anda mengucapkan perkataan yang membangun, bukan meruntuhkan hidup seorang anak. Jagalah diri Anda agar tetap menjadi orang yang bertanggung jawab. Selama seminggu, catatlah dalam jurnal harian Anda semua pernyataan positif dan negatif yang Anda ucapkan kepada anak Anda. Apakah yang negatif lebih banyak daripada yang positif? Menurut hitungan jari saya, dibutuhkan sekurang-kurangnya sepuluh pernyataan yang positif untuk memperbaiki satu perkataan yang negatif. Apakah perkataan Anda yang mengkritik menguras habis kehidupan dalam diri anak Anda dan membuatnya kosong, kesepian, telantar, dan mengalami luka batin? Mengucapkan kehidupan ke dalam diri seorang anak dimulai dengan penerimaan dan mendengarkan, serta melimpah dengan peneguhan, membesarkan hati, membangun, mendukung, dan mengucapkan hal-hal yang berarti dalam kehidupan si anak setiap hari. Daripada terus- menerus menyampaikan kritik, cobalah menyampaikan koreksi yang positif dan pujian supaya anak dapat bertumbuh dan menjadi matang. Kehidupan berbicara mengenai jati diri, penampilan positif, dan potensi seorang anak. Kematian terus-menerus menunjukkan kegagalan, kesalahan dan pikiran, perasaan serta sikap yang menyimpang dari seorang anak. Anda bukanlah pendakwa, hakim, atau jaksa anak Anda. Anda adalah guru, pendukung, pembesar hati, dan orang tua yang saleh bagi anak Anda. Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakan, akan memakan buahnya Amsal 18:21. NOMOR 3: Katakanlah saja apa yang Allah Bapa suruh Anda katakan; lakukanlah saja apa yang Allah Bapa suruh Anda lakukan. Dari manakah asal perkataan ini? Pernahkah Anda bertanya-tanya dalam hati di manakah sumber perkataan Anda? Saya sering kali mendapati diri saya mengatakan kepada anak saya perkataan yang berulang kali diucapkan orang tua saya kepada saya. Beberapa di antaranya positif, namun perkataan lainnya lebih merugikan daripada mendatangkan kebaikan. Yesus memberikan sebuah teladan yang baik untuk kita ikuti. Ia hanya melakukan dan mengatakan apa yang Bapa suruh Ia lakukan dan katakan. Dalam seminar-seminar mengenai membesarkan anak yang kami selenggarakan bagi para remaja, kami sering kali memberikan kesempatan kepada orang tua dan orang-orang muda untuk bertanya, Apakah Allah Bapa menyuruh kamu mengatakan hal itu? atau Apakah Allah Bapa menyuruh kamu melakukan hal itu? Kita perlu mulai lebih banyak mendengarkan suara Allah dan lebih sedikit mendengarkan suara kita pada masa lampau, kaset-kaset milik orang tua, atau sindiran-sindiran duniawi. Bila firman- Nya makin banyak tertanam dalam diri kita, makin besar kemungkinan bagi firman-Nya untuk keluar dari mulut kita. Bila kita terlebih dahulu mendengarkan suara Allah, kecil kemungkinannya bagi kita untuk menyebarkan perkataan tolol kepada anak kita yang melukai hati dan menghancurkan semangat. Bila kita mengetahui apa yang Allah ingin kita lakukan, kita akan menghindari tindakan dan reaksi yang muncul dari amarah dan emosi yang tertekan. Bila kita sulit mendengar suara Allah, kita perlu menyediakan lebih banyak waktu bersama Allah -- dengan membaca Alkitab, berdoa, merenungkan firman Allah, melakukan kontemplasi, menyembah, memuji, berdiam diri, dan berdoa syafaat. Tidakkah hebat bila anak-anak kita tahu bahwa kita baru saja bersama Allah sebelum kita berbicara kepada mereka? Tidakkah memesona bila anak-anak kita tahu bahwa sentuhan, ekspresi kata-kata, dan tindakan kita hanyalah kepanjangan dari sentuhan, ekspresi, kata-kata, dan tindakan Allah? Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku Yohanes 12:50.

3592007: Percakapan Yang Sesuai Menurut Kristus