Mengapa Bercerita Itu Penting?

Meskipun Daud adalah seorang yang besar dan baik hati, dan juga seorang raja yang baik, hari itu ia belajar tentang kekuatan yang besar dalam menipu diri. Ia telah meyakinkan dirinya sendiri bahwa raja adalah kebal hukum. Nathan mengeluarkan dia dari ilusinya dan membantunya untuk melihat kenyataan. Dia melakukanya dengan menggunakan sebuah cerita. Cerita memberi sukacita Mungkin daya tarik yang paling besar dan yang paling jelas terlihat dalam bercerita adalah bahwa bercerita itu pada umumnya merupakan pengalaman yang menyenangkan. Hampir semua cerita yang disampaikan dengan baik akan membuat pendengarnya senang. Apakah ini karena kebanyakan cerita berakhir dengan kehidupan orang yang bahagia selamanya? Apakah ini karena seperti yang telah dikatakan oleh J.R.R Tolkien, bahwa cerita dan dongeng pada umumnya menyangkali kekalahan universal dan memberi kita kebahagiaan tertinggi yang palsu? Apakah ini karena cerita yang baik membiarkan kita menggunakan kekuatan fantasi kekanak- kanakan kita dan menjauhi dunia di mana kita hidup sekarang ini? Apakah ini karena cerita berhubungan dengan misteri dan kekaguman sesaat di mana orang-orang praktikal mengaguminya dengan menyingkirkan alasan yang ada. Putri hidup kembali karena untuk pertama kalinya dicium oleh kekasihnya; pekerja yang dibayar pada petang hari menerima upah yang sama dengan mereka yang bekerja sepanjang hari dan seorang penjahit yang kurus. Ada karunia yang aneh dan ajaib yang bekerja dalam dunia cerita, dan karunia ini bahkan cukup memberi alasan untuk berharap bagi alasan orang yang paling tidak menyukai cerita sekalipun. Mungkin, semua alasan itu karena kita memandangnya sebagai seni dalam bercerita. Pada saat kita mendengar suatu cerita dan kita memahami cerita itu, cerita itu menjadi menyenangkan bagi kita; menimbulkan pengharapan. Dalam dunia yang dibuat gelap oleh karena ketakutan, mungkin cukup beralasan bila kita mulai berbicara melalui cerita. tRatri 3482007: Mengapa Bercerita Itu Penting? Ada banyak alasan untuk bercerita, dan kita perlu menghilangkan anggapan seolah-olah bercerita itu hanya sebagai kegiatan anak-anak. Secara tradisional, hal itu belum pernah terjadi. 1. Cerita-cerita menegaskan identitas kelompok. Mereka memenuhi kebutuhan untuk mengetahui dan merasakan keberadaan kita sebagai bagian dari suatu keluarga, bersatu melawan kesepian dan kerasnya kehidupan. 2. Cerita membantu untuk menjawab pertanyaan fundamental kehidupan: Siapakah saya? Di mana Tuhan berada? Mengapa saya berada di sini? Bagaimana saya bisa menyesuaikan diri dengan dunia ini? Kapan keberhasilan datang? Apa yang terjadi sesudah saya meninggal nanti? 3. Cerita mengobarkan emosi dan membantu untuk mengungkapkan perasaan. 4. Cerita membantu kita memahami dunia dan membuka mata kita terhadap ide-ide baru dari dunia luar. 5. Cerita bisa memperjelas aturan-aturan dalam suatu kelompok masyarakat dan membantu anggota masyarakat dalam bersosialisasi. 6. Cerita memunyai tempat yang penting, setara dengan makanan, minuman, air, udara, cinta, harapan, dan kepercayaan. Sungguh, orang dewasa sangat memerlukan cerita untuk mengungkapkan kesedihan, kebanggaan, kekhawatiran, dan ketakutan mereka. 7. Cerita memiliki kekuatan untuk menyembuhkan penyakit karena ia menghilangkan segala prasangka dan kebencian. 8. Cerita memengaruhi cara berpikir. 9. Cerita membantu pendengar untuk memahami siapa si penutur cerita karena sesungguhnya mereka mengungkapkan jati diri mereka sendiri dengan bercerita. 10. Cerita membantu pendengar seakan-akan merasa selalu dijaga oleh penutur cerita sebagai bagian dari kelompok atau keluarga. 11. Cerita menghibur kita dan bisa juga menjadi sarana untuk belajar. 12. Cerita memungkinkan segala kesusahan atau hal yang tabu dapat diekspresikan oleh para penutur cerita. 13. Cerita merangsang pikiran, imajinasi, percakapan, pemecahan, dan tindakan. 14. Jika dikisahkan dengan penuh perasaan, suatu cerita bisa meninggalkan kesan yang mendalam bagi pendengarnya dalam waktu yang lama. 15. Cerita mendorong pendengar untuk terlibat di dalamnya dan menjadi bagian dari cerita itu. 16. Cerita mengizinkan pendengarnya untuk mau mengakui dan mengekspresikan emosi mereka dengan aman dalam suatu kelompok. 17. Cerita adalah sarana untuk menyampaikan informasi. 18. Cerita membantu kita untuk mengenali situasi orang lain dan mau peduli, serta berempati dengan mereka. 19. Cerita dapat digunakan untuk menyiapkan orang dalam menghadapi suatu peristiwa yang sulit atau tantangan hidup, misalnya migrasi, perang, penyakit, dan kematian. Serta secara efektif memperbaiki mental, fisik, dan kemampuan untuk menguasai emosi. 20. Cerita memberikan kesenangan. 21. Cerita memungkinkan si pencerita makin percaya diri dan memiliki perasaan puas karena sudah memberikan yang terbaik bagi para pendengarnya, apalagi kalau dikisahkan di hadapan banyak orang. Cerita Biblis 1. Cerita dalam Kitab Suci menunjukkan bagaimana Tuhan berkarya dalam kehidupan manusia dan akibat dari keterlibatan Tuhan tersebut. 2. Cerita dalam Kitab Suci memungkinkan kita untuk menguji kehidupan kita sendiri dan menghubungkannya dengan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita tersebut. 3. Cerita dalam Kitab Suci menunjuk pada Tuhan. 4. Cerita dalam Kitab Suci membantu kita untuk memahami kehidupan abadi dengan suatu cara yang khas, hal yang tidak bisa ditemukan dalam jenis cerita yang lain. 5. Cerita dalam Kitab Suci dapat menyentuh jiwa kita dan mendorong perubahan dan pertumbuhan. 6. Cerita dalam Kitab Suci menyampaikan kebenaran biblis. 7. Cerita dalam Kitab Suci membantu memperdalam iman kepercayaan kita kepada Tuhan yang menguasai dunia ini. 8. Cerita dalam Kitab Suci menawarkan harapan akan keselamatan. 9. Cerita dalam Kitab Suci mendorong kita untuk selalu memuji dan memuliakan Tuhan. 10. Cerita dalam Kitab Suci meningkatkan semangat doa. 11. Cerita dalam Kitab Suci itu memiliki kekuatan karena berasal dari Tuhan sendiri. 12. Cerita dalam Kitab Suci selalu mengundang respons kita.

3492007: Mengajar Cerita Alkitab