Percakapan Yang Sesuai Menurut Kristus

Saya sering kali mendapati diri saya mengatakan kepada anak saya perkataan yang berulang kali diucapkan orang tua saya kepada saya. Beberapa di antaranya positif, namun perkataan lainnya lebih merugikan daripada mendatangkan kebaikan. Yesus memberikan sebuah teladan yang baik untuk kita ikuti. Ia hanya melakukan dan mengatakan apa yang Bapa suruh Ia lakukan dan katakan. Dalam seminar-seminar mengenai membesarkan anak yang kami selenggarakan bagi para remaja, kami sering kali memberikan kesempatan kepada orang tua dan orang-orang muda untuk bertanya, Apakah Allah Bapa menyuruh kamu mengatakan hal itu? atau Apakah Allah Bapa menyuruh kamu melakukan hal itu? Kita perlu mulai lebih banyak mendengarkan suara Allah dan lebih sedikit mendengarkan suara kita pada masa lampau, kaset-kaset milik orang tua, atau sindiran-sindiran duniawi. Bila firman- Nya makin banyak tertanam dalam diri kita, makin besar kemungkinan bagi firman-Nya untuk keluar dari mulut kita. Bila kita terlebih dahulu mendengarkan suara Allah, kecil kemungkinannya bagi kita untuk menyebarkan perkataan tolol kepada anak kita yang melukai hati dan menghancurkan semangat. Bila kita mengetahui apa yang Allah ingin kita lakukan, kita akan menghindari tindakan dan reaksi yang muncul dari amarah dan emosi yang tertekan. Bila kita sulit mendengar suara Allah, kita perlu menyediakan lebih banyak waktu bersama Allah -- dengan membaca Alkitab, berdoa, merenungkan firman Allah, melakukan kontemplasi, menyembah, memuji, berdiam diri, dan berdoa syafaat. Tidakkah hebat bila anak-anak kita tahu bahwa kita baru saja bersama Allah sebelum kita berbicara kepada mereka? Tidakkah memesona bila anak-anak kita tahu bahwa sentuhan, ekspresi kata-kata, dan tindakan kita hanyalah kepanjangan dari sentuhan, ekspresi, kata-kata, dan tindakan Allah? Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku Yohanes 12:50.

3592007: Percakapan Yang Sesuai Menurut Kristus

Berikut ini petunjuk-petunjuk dari seorang guru yang memberkati saya mengenai teknik berkomunikasi saat mengajar. 1. Jangan pikirkan mengenai kesan apa yang Saudara berikan. Pikirkan untuk menyatakan pandangan Saudara kepada para pendengar Saudara. Pikirkan keadaan mereka itu. 2. Jangan khawatir mengenai gerakan-gerakan tangan Saudara. 3. Persiapkan diri Saudara. Pelajarilah bahan itu sebaik-baiknya. Pikirkanlah itu seluruhnya. Jadikanlah hal itu sesuai dengan pribadi Saudara. Hiduplah sesuai dengan itu. 4. Bersikaplah wajar, tetapi lupakanlah diri Saudara saat menyampaikan pandangan- pandangan Saudara. Berusahalah sebaik-baiknya agar Saudara didengar dan dipahami. Saran-saran praktis ini sangat berharga bagi guru-guru sekolah minggu. Akan tetapi, ada beberapa hal lainnya yang sama pentingnya. Untuk merumuskannya, saya perlu kembali mengingatkan pengaruh yang paling besar atas kehidupan saya kepada guru-guru. Satu hal yang sama mereka miliki yaitu cara berbicara mereka menyatakan bahwa mereka itu milik Kristus dan sedang bertumbuh kepada-Nya dalam segala hal. Inilah rumusan singkat dari ciri-ciri percakapan mereka yang sesuai dengan Kristus. Kehidupan dan perbuatan mereka menyokong percakapan mereka. Mereka tidak menjadikan kami merasa seolah-olah mereka itu sempurna, tetapi orang-orang berdosa yang diselamatkan oleh Kristus. Mereka mengakui kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangannya. Di dalam sikap rendah hati serta penuh pertobatan, mereka memiliki satu keyakinan akan Kristus. Mereka tidak membatasi perhatian mereka kepada ruangan kelas atau gereja saja, tetapi pada segala segi kehidupan. Mereka senantiasa berusaha keras untuk bersaksi bagi Kristus sebagai Jalan, Kebenaran, dan Hidup. Mereka menyadari bahwa sama seperti Kristus harus diterima dengan iman sehingga kita memiliki keselamatan yang kekal, demikian juga kita harus menerima-Nya dengan iman. Bersama-sama Paulus, mereka melaksanakan hal melupakan segala perkara yang di belakang dan berlari-lari kepada sasaran yang di atas di dalam Kristus Yesus. Mereka tidak pernah meninggalkan jalan lurus dan sempit untuk menyeleweng ke samping atau menyeberang kepada tafsiran khusus atas azas kepercayaan yang disenanginya saja. Dengan kata-kata lain, untuk mengutip dari Paulus, mereka memunyai kesetiaan yang sejati kepada Kristus 2Korintus 11:3. Tingkah laku mereka nyata di dalam percakapan mereka -- kasih dari kehidupan Kristen, semangat bagi hal itu sebagai hidup yang berkelimpahan, kewaspadaan, kesabaran, kejujuran untuk mengakui bila mereka sungguh-sungguh tidak mengetahui sesuatu, pengakuan atas kegagalan mereka sendiri, sikap yang penuh pengorbanan. Mereka tidak pernah berbantah-bantahan saat mengemukakan kebenaran itu, tetapi penuh dengan kasih dan menarik hati. Mereka tidak pernah menjatuhkan orang, tetapi menghormati kepribadikan dari para pendegarnya. Mereka sungguh-sungguh mirip dengan Kristus karena mereka memiliki-Nya di dalam hati mereka.

3602007: Mengajarkan Yesus Kepada Anak-Anak Melalui Natal