Anak Agresif publikasi e-binaanak artikel e binaanak

harus dicegah, kemudian tentukan suatu standar yang sesuai dengan kebenaran. Perlu ada kesabaran untuk mengajarkan hal ini, walaupun harus dilakukan berulang-ulang. Bila orangtua tidak putus asa, anak akan mempunyai harapan untuk disembuhkan. Didiklah mereka selalu, untuk berdoa kepada Tuhan dan bersandar pada pertolongan-Nya. Jika mereka berbuat dosa, mohonlah pengampunan kepada Allah karena Ia telah berjanji, Jika engkau mengaku dosa, Allah itu setia dan adil, Ia akan mengampuni dosa kita menyucikan segala kesalahan kita 1Yohanes 1:19. Maka sejauh mereka mampu mengendalikan perilaku mereka, kebenaranlah yang harus menjadi dasar yang harus mereka tuntut.

1502003: Anak Agresif

Dari penyebab masalah anak yang suka menyerang di atas, orangtua harus mengupayakan cara pencegahan, dengan menghindari dan menyembuhkan masalah perilaku tersebut. Langkah berikut ini diharapkan dapat menolong mengurangi perilaku anak yang agresif dan suka menyerang. 1. Membangun diri sebagai modelcontoh. Apabila kelakuan anak itu disebabkan karena meniru orang dewasa yang suka memaki, orangtua yang suka memukul atau guru yang agresif, maka sebaiknya dilakukan introspeksi diri. Dengan menjaga serta membangun diri menjadi teladan yang baik, akan menolong anak mengatasi perilakunya itu. 2. Menasihati dengan benar. Disiplin di dalam rumah tangga harus dipertegas untuk membantu anak mengendalikan diri agar tidak bertindak sewenang-wenang. Sebenarnya anak yang suka menyerang ini mempunyai rasa takut yang amat kuat dalam dirinya. Apalagi ketika anak melempari ibunya dengan sebuah botol, ia amat ketakutan dan segera mencari pertolongan dari gurunya untuk membantu mengatasi pergumulan emosinya itu. Ia akan berkata, Ketika saya marah dan melempar ibu dengan botol, saya amat ketakutan, apa yang terjadi bila saya benar-benar marah dan mencekik ibu, saya terlalu takut membayangkannya. Anak memerlukan bantuan orang lain dalam mengatasi ketidakmampuan mengendalikan dirinya. Ia membutuhkan nasihat dan ajaran yang benar. 3. Membatasi tontonan beradegan keras. Bila anak memiliki kecenderungan bertindak agresif dan suka menyerang, orangtua perlu dengan bijaksana mendampingi anak dalam memilih acara tontonan di teve. Sebaiknya kepada anak hanya diperbolehkan menonton acara atau film yang sesuai untuk anak. Kecenderungan sifat manusia adalah pada hal-hal yang berdosa dan jahat sehingga anak sangat mudah dipengaruhi untuk meniru apa yang dilihatnya. Larangan untuk jangan melakukan kekerasan atau melukai orang lain bukanlah suatu ajaran yang baru. Dalam Alkitab ada banyak contoh orang-orang yang berbuat seperti itu. Demikian juga melalui drama dari Shakespeare, atau dongeng yang menceritakan binatang aneh yang memakan manusia. Oleh sebab itu, tanggapilah masalah ini dengan sikap yang wajar dan tenang. Yang kita lakukan hanyalah usaha membatasi acara tontonan anak di teve. 4. Tanamkan kebenaran bahwa tidak memiliki musuh itu adalah kasih. Cara yang paling baik untuk mencegah anak melakukan kekerasan adalah dengan kasih. Anak yang sejak kecil terampas kasih sayangnya akan merasa mempunyai banyak musuh dan ia akan melakukan banyak kekerasan. Seorang pembunuh atau yang suka melukai orang lain, jiwanya sakit dan gelisah. Mereka dapat melakukan kejahatan itu karena tidak menikmati kehangatan kasih. Menghadapi anak yang berperilaku demikian hanya ada satu cara, yaitu dengan mengasihi dan menyayanginya. Daripada membuang waktu untuk mencegah anak terpengaruh, lebih baik menyediakan waktu untuk meningkatkan hubungan dengannya. Dengan demikian kita mengalihkan perhatian mereka untuk bisa memperhatikan dan berbelas kasihan kepada orang lain. Anak yang dibesarkan dalam kasih akan memiliki jiwa yang sehat, hati yang penuh damai terhadap orang lain, dan tidak pernah memendam perasaan dendam kepada siapa pun.

1502003: Mengatasi Tingkah Laku Agresif Pada Anak