Bermain Musik publikasi e-binaanak artikel e binaanak

Mula-mula, biarkan ia menggunting secara sembarangan tanpa terarah, karenya yang terpenting ia bisa melakukan aktivitas menggunting dan terbiasa dengan alat itu. Media yang digunting pun sebaiknya yang mudah dulu semisal kertas. Setelah lancar menggunakan gunting, terutama untuk anak usia 5 tahun, barulah diajarkan menggunting terarah, entah menggunting bentuk suatu benda atau menggunting pola binatang. Dari sini anak pun dilatih kemampuan kognisnya. Bukankah saat menggunting, ia sambil berpikir bagaimanan caranya agar bisa menggunting sesuai pola atau garis yang ada di atas kertas? Namun, kita tetap harus mendampingi sekalipun si kecil sudah mahir menggunting. Soalnya, gunting adalah benda tajam yang bisa melukai anak jika cara penggunaannya tak tepat. Sambil melatih menggunting, kita bisa sekaligus mengajarkan menempel apa yang diguntingnya. Selain mengasah keterampilan motorik halusnya, anak pun dibangkitkan sisi estetikanya. Misal, kita ajarkan menghias cangkir atau menghias bukunya dengan tempelan- tempelan. Malah jika bakat estetikanya sudah muncul, ia akan punya pendapat dan keinginan sendiri gambar apa saja yang akan ditempelnya, hingga tak jarang ia akan protes, Bu, enggak bagus kalau warna buku dikasih tempelan bunga warna hijau. Seperti menggunting, dalam menempel pun kita harus tetap mendampinginya, karena lem yang digunakan adalah bahan kimiawi yang sangat berbahaya. Ajarkan pula untuk mencuci tangan dengan sabun setelah menempel dan jelaskan mengapa ia harus melakukannya. Dengan begitu, ia memperolah kosa kata dan pemahaman baru, Oh, kalau lem itu bahan kimia. Bahan kimia itu beracun. Jadi, enggak boleh masuk ke mulut. Nanti aku bisa sakit. Manfaat lain dari kita selalu mendampingi kala anak atau murid-murid kita menggunting dan menempel adalah mempererat hubungan dan komunikasi kita dengan si anak, sekaligus melatih kesabarannya. Bukankah dalam melakukan aktivitas ini anak dituntut kesabaran cukup tinggi?

1782004: Bermain Musik

Sejak bayi, kenalkan anak dengan musik. Dari kebiasaan mendengarkan musik, anak tertarik untuk bermain musik. Manfaatnya pun banyak. Buat balita, segala benda bisa dijadikan alat musik, dari kaleng- kaleng bekas hingga sapu ijuk. Ketertarikan anak pada permainan musik berawal dari mendengarkan musik. Sebaiknya, sejak bayi sudah dikenalkan dengan musik. Apalagi, penelitian mengungkap, musik bisa meningkatkan kecerdasan dan membuat anak jadi kreatif. Soalnya, dengan mendengarkanbermain musik akan melatih fungsi otak, yaitu yang berhubungan dengan daya nalar dan intelektual. Tahap Kemampuan Musik Pada bayi, musik merangsang pengindraannya, terutama indra pendengaran. Selain membuatnya mampu mengenali bunyi, ia pun lebih peka terhadap bunyi-bunyian. Pasalnya, dalam mendengarkan musik, bukan hanya melalui telinga, tapi juga lewat perasaan hingga tergugah kepekaannya. Setelah terbiasa mendengarkan nada-nada, biasanya ia ingin menghasilkan nada-nada tersebut. Itu sebab, balita senang memukul- mukul kaleng atau piring di rumah. Ini merupakan langkah awal kemampuan musikalnya. Kemampuan musikal, entah vokal maupun instrumental, dijumpai di usia 2 tahun dan mencapai puncaknya di usia 5 tahun bagi anak perempuan dan 10 tahun bagi anak lelaki. Ini berarti, usia prasekolah saat yang tepat untuk memacu kemampuan musik pada anak. Di usia 3 tahun, biasanya anak sudah bisa menyenandungkan la-la-la dan mengikuti irama, juga menyenandungkan hingga not ke-3. Di usia 4- 5 tahun sudah mengenal ritme, artinya bisa mengikuti irama dengan goyangan badannya; sudah mengenal accord; bahkan, mampu menganalisis nada sampai not ke 5 Tentu lagunya disesuaikan kemampuan anak seusianya, yakni sesuai wilayah nada untuk anak yang usianya tak lebih dari wilayah nada ke 5 Lain hal jika si anak berbakat sekali dan bisa cepat maju, mampu meningkat sampai lagu-lagu yang wilayah nadanya lebih tinggi. Manfaat Bermain musik melatih koordinasi motorik dan indra, semisal kala memencet tuts piano atau organ, memukul mukul gendang, dan lainnya. Ia pun terlatih peka terhadap bunyi, hingga mampu menyelaraskan irama dengan gerakan tubuh. Terlebih bila vokalnya juga dilatih dengan baik, akan tercipta suara yang merdu. Sebaiknya, beri juga wawasan musik seluas-luasnya. Lagu berbahasa asing atau musik klasik pun boleh dikenalkan, asal sesuai wilayah nadanya hingga bisa diikuti. Manfaat lain, memberi kesenangan dan membantu anak mempelajari berbagai keterampilan yang perlu dikuasainya. Secara fisik pun, musik yang baik bisa merangsang anak berkembang lebih baik. Anak juga mampu mengendalikan emosinya karena ia bisa mencurahkan perasaannya lewat musik dan lagu Peran Orangtua Sebaiknya ibu yang mengenalkan musik pada anak, entah vokal ataupun instrumental, karena anak umumnya lebih percaya pada ibu. Tak masalah bila suara ibu sumbang, anak tetap senang. Dengan mengajak anak menyanyi bersama diiringi tepukan tangan saja sudah mengajarkan birama. Jika si prasekolah ingin dikursuskan atau dipanggilkan guru musik, boleh saja. Yang penting, si guru bisa mengajarkan musik sesuai tahapan kemampuan anak Sebab, pelajaran musik pada anak tak boleh menimbulkan beban. Jadi, mengajarkannya harus dengan cara bermain. Lama belajar tak lebih dari 45 menit, seminggu 1-2 kali, tergantung kemampuan anak. Umumnya, anak lebih semangat jika belajar secara kelompok. Ia pun bisa belajar disiplin dan bekerja sama dengan teman. Untuk instrumen musik, yang bisa dimainkan anak prasekolah adalah pianika. Sebaiknya yang bertenagakan baterai. Kalau ditiup, anak jadi malas karena harus pakai media nafas. Atau, piano betulan pun boleh. Tapi kalau harmonika dan gitar, jangan dulu, karena agak susah buat anak.

1792004: Bermain Sambil Belajar