Program Pendidikan Kristen Dalam Gereja Pengarahan Penyembahan Persekutuan

mengikutsertakan ruangan untuk menyesuaikan diri demi tujuan ke depannya. Peningkatan dapat berarti menghilangkan tembok yang ada dan bukannya membangun tembok tambahan lagi. Perkirakan ruangan mana yang dapat dipakai untuk barang-barang yang tidak digunakan seperti meja-meja guru, lemari penyimpanan, dan piano. Jika ada satu area yang hanya berfungsi sebagai tempat pertemuan pembukaan untuk anak untuk kemudian tidak dipakai lagi, hentikan program pertemuan tersebut dan gunakan ruangan itu sebagai kegiatan belajar Alkitab selama jam SM. Beberapa kegiatan anak-anak SM tidak membutuhkan meja. Jika hal ini menjadi masalah, cobalah ganti ruangan berkarpet itu dengan kursi. Pertimbangkanlah tempat tidur susun untuk anak-anak usia pra sekolah. Karena anak-anak kecil membutuhkan ruangan yang lebih luas untuk bertumbuh dan belajar daripada anak-anak remaja dan dewasa, kebutuhan mereka harus menjadi prioritas. Jika ruangan bagi orang dewasa ternyata lebih luas dan menarik, mereka harus rela pindah ke belakang gereja dan memberikan ruangan mereka untuk anak-anak balita yang berjejal-jejal di ruangan yang sempit. Meskipun bergabung menjadi satu dalam suatu gereja adalah yang terbaik, kelas bagi orang dewasa mungkin perlu diadakan di rumah terdekat, kantor atau restoran. Rencana Yang Terlalu Sedikit Beberapa gereja kecil akan tetap selalu kecil. Batasan-batasan dan pengaruh-pengaruh mungkin meliputi masalah demografi setempat, lokasi yang tidak jelas, fasilitas yang terlalu banyak, atau suatu pelayanan yang tidak memenuhi kebutuhan komunitasnya. Beberapa dari batasan dan pengaruh ini berada dibawah kendali gereja, sedangkan yang lainnya tidak. Seringkali, kemampuan gereja untuk melampaui segala keterbatasannya terletak pada doa dan perencanaan. Untuk merencanakan pertumbuhan dalam pelayanan anak, para guru harus menyimpan baik-baik daftar kehadiran siswa. Dengan daftar yang akurat tersebut, perencana dapat memperkirakan pertumbuhan di tahun- tahun yang akan datang. Misalnya, sebelum ruangan penuh terisi maka ruangan ekstra harus disediakan dan kelas-kelas harus dibagi. Ruangan yang terlalu ramai membuat guru frustasi dan memecah perhatian orangtua serta menyebabkan anak berperilaku nakal. Sebelum kebutuhan muncul, sebuah gereja harus merekrut dan melatih pekerja yang telah siap ketika anak-anak datang. Beberapa denominasi dapat memberikan sumber-sumber tenaga kerja untuk membantu gereja dalam proses perluasan dan pertumbuhannya. Jemaat lainnya mungkin membutuhkan suatu komite untuk mencari ahli- ahli yang dapat membantu membuat perencanaan jangka panjang. Banyak penerbit kurikulum menyediakan konsultan-konsultan yang dapat memberikan nasihat, sedangkan sebuah sekolah Alkitab lokal atau seminari mungkin memiliki seorang staf pengajar yang dapat memberi evaluasi program di suatu gereja kecil. Ketika jemaat gereja kecil telah memahami perlunya pelayanan anak, maka mereka akan mencurahkan waktu, usaha, dan dana untuk mengembangkannya. Dengan komitmen seperti itu, gereja tersebut akan tumbuh baik dalam jumlah maupun dalam pelayanan. tRat

2512005: Program Pendidikan Kristen Dalam Gereja

Ada empat unsur pendidikan Kristen yang penting sebagaimana tercermin dalam kehidupan jemaat mula-mula yang tertulis dalam Kisah Para Rasul 2:42-47, dan semuanya harus ada dalam program pendidikan Kristen di gereja saat ini.

1. Pengarahan

Pengarahan, lewat khotbah dan pengajaran, terutama berhubungan dengan kecerdasan dan melibatkan penyampaian informasi, doktrin, serta kebenaran Alkitab. Proses ini juga meliputi pelatihan, seperti pengembangan ketrampilan mengajar atau kepemimpinan. Karena mengajar dan berkhotbah praktis berhubungan dengan proses melatih dan mengembangkan kecerdasan, maka pengarahan akan memberikan dasar yang juga meliputi pengajaran kabar baik tentang keselamatan dalam pertumbuhan menuju kedewasaan dalam Kristus sebagai manusia yang bertumbuh dalam pengetahuan akan Dia dan Firman-Nya.

2. Penyembahan

Penyembahan artinya mengekspresikan pikiran kita tentang Tuhan kepada Tuhan. Penyembahan dalam bahasa Inggris kuno berasal dari kata worthship yang menunjuk pada kelayakan seseorang dalam menerima pujian dan hormat. Sikap yang benar dimana kita mengakui siapa Tuhan itu serta hak-Nya untuk menerima pujian dan kekaguman kita adalah unsur penting dalam penyembahan. Walau penyembahan atau ekspresi hati terutama melibatkan perasaan emosi seseorang, hal itu harus dilakukan berdasar pengenalannya akan Tuhan. Lois E. LeBar mengatakan, Penyembahan adalah pemujaan kepada Tuhan saja, bersyukur pada Dia untuk segala kebaikan- Nya bagi kita, dan menyerahkan segala keinginan kita menjadi kehendak-Nya dalam hadirat-Nya. Ketika pengarahan berhubungan dengan akal, maka penyembahan menantang perasaan dan keinginan kita. Dan dengan dasar yang Alkitabiah, tingkah laku kita akan dibentuk menurut kesukaan-Nya.

3. Persekutuan

Unsur ketiga yang harus menjadi bagian penting dalam program pendidikan Kristen di gereja adalah persekutuan. Seorang percaya tidak hanya merindukan persekutuan dengan Juruselamat dan Tuhannya, namun ia juga mencari pendidikan moral lewat gereja selaku tubuh Kristus Efesus 4:15-16, 1Yohanes 1:3. Persekutuan yang benar tentu lebih dari sekedar aktivitas sosialisasi atau rekreasi atau sebatas sebagai kegiatan kumpul-kumpul yang membuat anggotanya merasa nyaman berada dalam kelompok, namun juga sebagai sarana saling membangun satu sama lain lewat perhatian, doa, sharing, pemanfaatan talenta dan kemampuan serta pengembangan pertemanan Kristen yang hangat. Persekutuan semacam ini dapat dilakukan oleh berbagai kelompok umur. Bahkan anak-anak juga dapat membangun atmosfer komunitas lewat kegiatan yang menawarkan kerjasama daripada persaingan. Dalam konteks pelayanan dewasa, LeBar mengatakan, Kedalaman persekutuan mereka dengan Tuhan dan sesamanya akan memunculkan kualitas penyembahan dan penginjilan dalam gereja.

4. Pelayanan Nyata