Mengajar Cerita Alkitab Persiapan Dasar

9. Cerita dalam Kitab Suci mendorong kita untuk selalu memuji dan memuliakan Tuhan. 10. Cerita dalam Kitab Suci meningkatkan semangat doa. 11. Cerita dalam Kitab Suci itu memiliki kekuatan karena berasal dari Tuhan sendiri. 12. Cerita dalam Kitab Suci selalu mengundang respons kita.

3492007: Mengajar Cerita Alkitab

Diringkas oleh: Kristina Dwi Lestari Mengajar cerita Alkitab merupakan suatu usaha untuk menyampaikan berita sukacita Tuhan kepada anak-anak. Karena kemampuan anak untuk memahami dan berkonsentrasi belum sebaik orang dewasa, pengajar harus dapat menyampaikan cerita secara menarik. Itu sebabnya, pelayanan terhadap anak menuntut kreativitas yang lebih besar daripada pelayanan terhadap orang dewasa. Secara garis besar, ada dua tahap utama dalam mengajar cerita Alkitab, yaitu persiapan dan penyampaian. Keberhasilan pengajaran sangat bergantung pada penguasaan pengajar terhadap materi yang disampaikan dan pada persiapan yang matang. Persiapan Banyak orang mungkin menganggap remeh masa persiapan. Padahal untuk dapat menyampaikan cerita Alkitab dengan efektif, persiapan merupakan langkah yang mutlak diperlukan. Pentingnya sebuah persiapan ditujukkan oleh slogan 5p, proper preparation prevent poor performance, yang berarti persiapan yang baik mencegah penampilan yang buruk. Berikut adalah tiga jenis persiapan bercerita yang harus dilakukan oleh seorang pelayan anak. 1. Persiapan dasar, meliputi: analisis acara dan analisis calon pendengar. 2. Persiapan materi, meliputi: perumusan tujuan, penyusunan outlinestruktur presentasi, pengumpulan bahan, dan penyusunan cerita. 3. Persiapan alat bantu, meliputi: pemilihan alat bantu, pembuatan alat bantu, dan latihan menggunakannya.

1. Persiapan Dasar

Penyusunan cerita memang harus dipersiapkan dengap cermat, tetapi setiap pengajar perlu tahu hal-hal di sekitar cerita dan kepada siapa cerita itu akan disampaikan. Tahapan selanjutnya akan sangat bergantung pada hasil analisis tahap ini. Misalnya, menyampaikan cerita kepada anak sekolah minggu di kelas kecil atau batita tentu akan berbeda dengan di kelas besar. Langkah awal atau dasar yang bisa dilakukan yaitu dengan membuat analisis acara dan analisis siapa calon pendengar, yang dapat dilakukan dengan memerhatikan pertanyaan berikut. Mengapa cerita ini disampaikan? Dengan kata lain, hasil apa yang diharapkan dari cerita tersebut? Bagaimana cerita ini akan disampaikan? Apakah dengan cara yang biasa, dengan panggung boneka, ataukah dengan kombinasi bentuk lain. Tentukan jadwal dan alokasi waktu yang dibutuhkan karena hal itu akan menentukan kuantitas dan kualitas dari materi yang akan disampaikan serta alat bantunya. Langkah selanjutnya adalah menganalisa calon pendengar Anda. Ini merupakan langkah yang paling dominan dalam persiapan dasar karena merekalah yang harus menjadi pusat perhatian dalam menyiapkan dan menyampaikan bahan. Terlebih jika kita bercerita ke gereja lain, hal ini sangat penting. Beberapa pertanyaan, seperti siapa pendengarnya, berapa jumlahnya, dan sebagainya, perlu Anda buat analisanya.

2. Persiapan Materi