Bahan Untuk Kebangunan Rohani Istilah-Istilah

Jikalau seseorang menyadari dua hal itu, yaitu dosanya dan kasih Allah yang begitu besar, maka ia digerakkan untuk bertindak. Apakah yang dapat ia perbuat? Manusia dapat datang kepada Tuhan Yesus, mengakui dosa satu per satu dengan namanya dan percaya bahwa darah Tuhan Yesus menyucikan dari segala dosa. Firman Tuhan berjanji, Jikalau kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. 1 Yohanes 1:9. Pernyataan itu begitu besar dan sederhana. Melaluinya, hidup seseorang mendapat arah yang baru sehingga anak pun dapat mengerti dan melaksanakannya. Menerima Tuhan Yesus Pengalaman menerima pengampunan, menimbulkan kasih kepada Tuhan Yesus dalam hati orang yang mengalaminya. Ia tidak dapat hidup tanpa Yesus lagi. Memang benar, hati yang disucikan harus ditempati. Karena itu, selanjutnya anak dapat mengundang Tuhan Yesus menjadi Tuan Rumah di hatinya, atau dengan kata lain ia menerima Tuhan Yesus. Semua orang yang menerima-Nya diberi kuasa supaya menjadi anak-anak Allah. Yohanes 1:12 Allah memberi kehendak bebas kepada manusia. Itu berarti setiap orang menentukan kepada siapa ia takluk, kepada dosa dan iblis atau kepada Tuhan Yesus dan Allah. Meskipun hal ini merupakan langkah yang besar sekali, anak pun dapat melakukannya. Mengucap Syukur Tibalah saatnya untuk mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yesus karena kasih dan pengampunan-Nya atas dosa serta atas hidup yang telah menjadi milik-Nya. Boleh jadi, setelah seseorang mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yesus, barulah ia mengalami sukacita. Tetapi pengalaman setiap orang berbeda-beda dan kenyataan tidak dapat didasarkan pada perasaan. Kepastian Keselamatan Kepastian keselamatan hanya terjadi sesuai firman Tuhan saja. Apa yang dilakukan dan dialami dapat dipastikan dengan firman Tuhan. Dengan kata lain, kita dikasihi karena Allah mengatakan itu dalam firman-Nya. Dosa kita diampuni karena firman Tuhan berkata, jika kita mengaku, maka dosa kita akan diampuni. Anak menjadi milik Tuhan karena firman Tuhan menyatakan demikian. Dasar untuk setiap pengalaman rohani adalah firman Tuhan.

2. Bahan Untuk Kebangunan Rohani

Inti berita yang baru kita pelajari terwujud dalam banyak cerita Alkitab. Cerita yang kita pilih tergantung kesempatan yang diberikan kepada kita dalam kebangunan rohani tersebut. Bahan untuk Satu Hari Jikalau kita diberi kesempatan satu hari saja, sebaiknya kita memilih satu cerita yang berisi sebanyak mungkin pokok dari inti pemberitaan yang baru kita selidiki, umpamanya: Cerita Zakheus dalam Lukas 19:1-10 . Ia seorang yang menipu -- kesadaran akan dosa. Ia diperhatikan oleh Tuhan Yesus, bahkan Tuhan Yesus menumpang di rumahnya -- kasih Tuhan Ia mengaku dosanya dan bersedia mengembalikan apa yang bukan miliknya -- pengakuan. Ia menerima keselamatan -- kepastian keselamatan. Cerita lainnya dalam garis yang sama: Domba yang Hilang -- Lukas 15:4-7 Anak yang Hilang -- Lukas 15:11-24 Perempuan Samaria -- Yohanes 4:1-25, 39-42 Sida-Sida dari Etiopia -- Kisah Rasul 8:26-40 Nikodemus -- Yohanes 3:1-20 Bahan untuk Dua Hari Hari pertama: Ular tedung Bilangan 21:4-9 Pokok: Kesadaran akan dosa, percaya Hari kedua: Perumpamaan perjamuan kawin Pokok: Mengaku, menerima Bahan untuk Tiga Hari Hari pertama : Adam dan Hawa Kejadian 3:1-9 Pokok : Kesadaran akan dosa Hari kedua : Tuhan Yesus disalibkan Pokok : Kasih Allah Hari ketiga : Kepala penjara di Filipi diselamatkan -- Kisah Para Rasul 16:16-40 Pokok : Menerima Dia

3. Istilah-Istilah

Firman Tuhan sangat kaya dalam menceritakan orang-orang yang mengalami pembaharuan melalui Tuhan Yesus. Baiklah kita memerhatikan, bahwa tidak selalu istilah yang sama dipakai untuk hal itu. Firman Tuhan berbicara mengenai: kelahiran baru, Yohanes 3:3 , percaya akan Dia, Kisah Para Rasul 16:31, menerima Dia, Yohanes 1:12 , datang kepada-Nya, Yohanes 6:37 , dan membuka pintu, Wahyu 3:20 . Jelas bahwa banyak variasi dalam mengadakan kebangunan rohani. Itu indah sekali karena tidak semua anak akan mengalami hal yang sama pada saat yang sama. Jadi, seandainya setiap tahun kita mengadakan kebangunan rohani, kita tidak akan kehabisan bahan. Bahkan sampai anak sudah besar pun, kita masih memunyai pokok-pokok kebangunan rohani yang menarik.

4. Acara Kebangunan Rohani