Mengumpulkan Bahan Pelajaran publikasi e-binaanak artikel e binaanak

dan memiliki taman-taman yang indah sekali. Ketika saya mau berkotbah, saya melihat ratusan kepala yang gundul-gundul begitu banyak. Di sekeliling mereka penuh dengan Polisi Militer yang berjaga begitu ketat dengan bayonet terhunus, karena anak-anak ini sangat nakal. Baru sebulan sebelumnya, mereka memberontak dan menghancurkan satu piano konser. Lalu saya minta semua Polisi ke pinggir semua ketika saya mulai berkotbah. Muka mereka memang lain. Pepatah Tinghoa kuno mengatakan bahwa daging orang yang baik seratnya vertikal, tetapi daging orang yang jahat seratnya semua melintang. Kalimat pertama saya mengatakan: Saya tahu bahwa kalian semua anak-anak yang pandai, kalian mempunyai pikiran yang berlainan. Kalian mungkin sangat benci karena ayah dan ibumu bercerai, engkau dilahirkan dalam satu keluarga yang tidak berbahagia seperti keluarga yang lain. Dan kesulitan-kesulitanmu tidak dimengerti oleh orang lain, sehingga akhirnya engkau berontak. Saya sangat mengerti dan memahami kesulitan di dalam jiwamu. Di dalam dua menit, wajah mereka berubah, dan mereka telah menjadi kawan saya, bersedia mendengarkan kotbah saya. Setelah berkotbah, lebih dari 270 anak bertobat, menangis dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat mereka. Saya datang bukan menjadi guru yang galak, atau menjadi pendidik yang mau menguasai, tetapi saya datang sebagai kawan. Murid adalah faktor ketiga. Bagaimana menjadikan murid orang- orang yang bisa bekerja sama dengan Saudara di dalam sistem pendidikan untuk bersama-sama mengejar kebenaran, merupakan hal yang sangat penting. Sebagai guru yang baik, adalah guru yang dapat mencairkan diri dengan murid, dan mendapat murid yang baik adalah jika mereka dapat secara maksimal menerima apa yang Saudara berikan. Dengan demikian sistem pendidikan itu sukses.

0152000: Mengumpulkan Bahan Pelajaran

Oleh: Clarence H. Benson Gereja dewasa ini memerlukan guru-guru yang terlatih, yang mencurahkan seluruh perhatiannya kepada persiapan, seluruh hatinya kepada penyajiannya, serta seluruh hidupnya pada pelajaran. Seorang guru yang terlatih mengetahui bahwa dia memerlukan persiapan. Sikap tenang di depan kelas tidak bisa dipertahankan tanpa menguasai bahan pelajaran dan pengetahuan cadangan tentang kebenaran Alkitab. Persiapan yang matang menghendaki rencana tertentu, sedang rencana tertentu meliputi pilihan bahan yang cocok. Sumber Bahan Seorang guru yang cakap memakai bahan dari berbagai sumber untuk meningkatkan mutu pelajarannya. A. Alkitab Alkitab adalah sumber bahan yang utama bagi guru, dan merupakan dasar utama bagi pengajarannya. Karena Alkitab adalah Firman Allah yang diilhami, maka ia diakui sebagai buku pegangan dalam gereja. Setiap guru harus mempelajari Alkitab dengan sungguh- sungguh. Guru akan belajar, menafsirkan, merencanakan dan menerapkannya sampai dia menguasai inti berita yang disampaikan- nya itu serta meresapkan Firman itu di dalam hidupnya. Alkitab sendiri merupakan tafsirannya yang terbaik. Saling membandingkan nas-nas Alkitab akan memberi pengertian tentang bagian-bagian yang sukar. Ada juga banyak bahan tambahan yang berharga, yang menolong guru untuk menguasai Alkitab yang adalah Firman Allah. 1. Keterangan Ada Alkitab yang berisi catatan-catatan yang berharga mengenai ilmu bumi, sejarah, dan arkeologi. Bahan bantuan yang lebih lengkap dapat dibeli dalam buku-buku yang terpisah. 2. Penafsiran Ada Alkitab yang mempunyai catatan serta tafsiran mengenai berbagai bagian Alkitab. Dalam Alkitab seperti itu ayat- ayatnya disertai tafsiran. Keterangan demikian itu sangat berharga bagi guru yang tidak mempunyai pendidikan khusus. 3. Penyelidikan Guru yang bijaksana akan menolong muridnya mengadakan penyelidikan secara mandiri. Tapi Hal ini tidak mungkin dilakukan kalau guru sendiri tidak memperkembangkan kemampuan dan tekniknya dalam penyelidikan. Sebuah Alkitab yang mempunyai petunjuk ayat-ayat dapat menolong guru maupun murid untuk mencari ayat-ayat yang serupa dan lain keterangan yang melukiskan kebenaran yang sedang diselidiki. B. Kamus Alkitab Kamus Alkitab memberikan makna dan pengertian tentang banyak kejadian, orang, tempat serta kata-kata yang dipakai di dalam Alkitab. C. Konkordansi Alkitab Sebuah konkordasi yang lengkap mencantumkan semua penunjukan mengenai kata-kata dalam Alkitab dan mungkin juga memberi arti serta keterangan yang berkaitan. Dalam bahasa Inggris konkordansi karangan Strong, Cruden, dan Young dipakai secara luas. Dalam bahasa Indonesia ada konkordansi karya Dr. D.F. Walker untuk Alkitab terjemahan baru dan konkordasi karya Howard M. Gering. D. Tafsiran Alkitab Setelah penyelidikan yang saksama dan penuh doa tentang ayat- ayat Alkitab, guru mencari tafsiran bagian-bagian yang sulit di dalam buku tafsiran Alkitab. Buku-buku tafsiran yang baru dan bisa dipercaya telah ditulis oleh sarjana-sarjana Alkitab yang terkenal, yang memahami perkembangan dewasa ini dalam literatur dan arkeologi alkitabiah. Buku-buku ini harus ada dalam tiap perpustakaan gereja. Namun demikian, buku tafsiran jangan diterima sebagai jawaban yang menentukan. Ada penafsir-penafsir yang berbeda pendapatnya. Pemakaian beberapa kitab tafsiran yang baik akan memberikan penafsiran dari beberapa segi pandangan. E. Buku Pedoman Guru Dalam mempelajari pelajarannya, seorang guru akan membaca Alkitab, mula-mula untuk mengetahui ceritanya; kemudian untuk mengetahui kejadian-kejadiannya, berikutnya untuk orang-orang yang disebutkan di dalam cerita itu, kemudian doktrin dan ajarannya yang praktis; dan akhirnya untuk mengetahui inti cerita itu. Setelah penyelidikan yang dilakukannya sendiri, guru harus mencari keterangan tambahan dari buku pedoman guru dan sumber lain. Dengan mengikuti urutan ini, dia secara pribadi menemukan banyak fakta yang disebutkan di dalam sumber-sumber lain itu dan merasa puas telah meletakkan dasar bagi pengajarannya. Buku pedoman guru harus melengkapi pengetahuan guru. Buku itu harus dipakai bersama dengan Alkitab, jangan sebagai pengganti Alkitab. Setiap guru yang memakai buku pedoman guru tanpa menelaah ayat-ayat Alkitab terlebih dahulu mungkin tidak akan menyajikan pikiran-pikiran atau pengajaran yang telah ditemukannya sendiri. Buku-buku lain dapat menjelaskan ayat-ayat yang sukar, memberikan contoh dan lukisan yang cocok, dan memberikan keterangan yang diperlukan tentang tata cara dan kebiasaan kuno. Guru hendaknya memakai buku-buku yang berpusat pada Alkitab serta menghormati Kristus sehingga dia bisa memperoleh pengertian, penafsiran, dan penerapan yang benar dari nas Alkitab. Buku pedoman guru adalah modal yang berharga karena menyediakan bahan pelajaran Alkitab dan keterangan untuk bisa mengerti hubungan bahan ini dengan kelompok usia yang akan diajar. 1. Bahan Pelajaran Alkitab Buku pedoman guru dapat merupakan sumber penelaahan Alkitab yang bermanfaat, yang berkaitan secara langsung dengan pelajaran. Meskipun pedoman guru itu harus dipelajari, tidaklah perlu membatasi pengajaran dengan isinya. Bacaan Injili bagi program pendidikan di gereja biasanya berisi bahan keterangan alkitabiah yang baik untuk memberikan kepada guru suatu dasar yang luas untuk mengerti isi pelajaran. 2. Memperhatikan Kelompok Usia Melayani murid-murid berarti memenuhi kebutuhan mereka yang mendalam. Buku pedoman guru dapat menolong guru mengerti murid-muridnya dan kelompok usianya serta melihat bagaimana pengetahuan Alkitab dapat memenuhi masalah kehidupan masa kini. Seringkali dalam buku pedoman diketengahkan masalah- masalah yang sama dengan masalah yang terdapat dalam suatu kelas tertentu. Karenanya pelajaran dapat disesuaikan dengan suatu kebutuhan yang telah diketahui. Seorang guru yang sudah siap tidak perlu melihat ke buku pedoman selama jam pelajarannya. Dengan mengajar dari Alkitab, dia mengingatkan murid- muridnya bahwa pengajaran Kristen berasal dari Firman Allah yang diilhami. Sikapnya terhadap Alkitab menyatakan dengan jelas betapa penting Alkitab bagi hidupnya. F. Sumber-sumber yang Ada Dewasa Ini Banyak sekali sumber yang dapat memperkaya pelajaran: pengalaman guru dan murid; kejadian-kejadian masa kini yang terdapat dalam majalah, surat kabar, buletin, radio dan televisi. Guru yang tahu akan kejadian-kejadian yang mutakhir, yang mengerti pokoknya dengan baik, dan yang mengerti murid-muridnya akan mengajar dari kelimpahan hidupnya. Karena guru itu sendiri panjang akal, maka dia akan mendorong sifat ini di dalam murid- muridnya.

0162000: Prinsip Dasar Dalam Metode Mengajar