Kerja Sama Antara Keluarga Dan Gereja: Menanamkan Nilai-Nilai Kehidupan Kristiani

Percakapan dengan anak mengenai pengalamannya di gereja menolong memperkuat apa yang dialami anak, yang di dalamnya terkandung makna bahwa bagi orangtua, gereja itu penting. Daripada hanya bertanya, Apa yang kamu pelajari di gereja hari ini? Orangtua dapat memperkaya saat-saat anak di gereja dengan komentar-komentar dan pertanyaan-pertanyaan seperti: Coba nyanyikan satu lagu yang tadi dinyanyikan di Sekolah Minggu. Coba ceritakan satu hal yang kamu senangi di gereja hari ini. Tadi ibu guru bercerita tentang apa? Ayo ceritakan ya? Gumamkan bagian salah satu lagu yang kamu nyanyikan tadi. Mama akan tebak, lagu apa itu Beritahu Mama nama pertama atau huruf depan tiga orang yang bercakap-cakap denganmu selama di gereja. Mama akan menebak siapa mereka. Siapakah tokoh yang paling kamu ingat dari pelajaran yang kamu dapat hari ini, baik tokoh yang dulunya kamu belum tahu maupun yang sudah tahu tetapi lupa dan kini sudah diingatkan kembali. Pusatkan pada satu pengalaman khusus anak, daripada banyak tetapi bersifat umum. Ini akan menolong anak mengingat peristiwa-peristiwa khusus. Jika anak membawa pulang sebuah gambar atau lukisan dari Sekolah Minggu tanyakanlah, Ceritakan pada Mama tentang gambar ini. Percakapan-percakapan yang tampak sepintas ini akan mendorong anak untuk menceritakan pengalaman-pengalamannya, dan bahkan seringkali memberikan kesempatan bagi orang dewasa untuk membetulkan suatu kesalahan konsep -- jika ada. Gunakan kurikulum Sekolah Minggu yang disediakan gereja Anda untuk mengadakan kegiatan di rumah yang dapat memperluas pemahaman anak akan apa yang dipelajarinya di gereja. Sangatlah diperlukan adanya pertemuan antara orangtua dan guru untuk membahas kegiatan- kegiatan seperti nyanyian, permainan yang menggunakan tangan berpuisi dengan gerakan jaritangan dan permainan kreatif lainnya. Karena kebanyakan anak tidak menyadari perlunya belajar, sebab ia menganggap sudah tahu segala sesuatu, percakapan wajar tentang apa yang terjadi amatlah bermanfaat untuk merangsang pikiran dan minat.

1452003: Kerja Sama Antara Keluarga Dan Gereja: Menanamkan Nilai-Nilai Kehidupan Kristiani

Keluarga dan gereja harus bekerja sama dalam menanamkan konsep nilai yang harus diajarkan kepada anak supaya anak bersemangat dan akhirnya tahu membedakan mana yang benar dan yang salah. Di Amerika Serikat banyak gereja menjemput anak-anak dari keluarga yang belum percaya untuk datang ke Sekolah Minggu, kemudian mendidik anak-anak itu dengan konsep nilai yang diajarkan Alkitab, akhirnya terjadi perkembangan yang sangat lambat.Namun, kadang perubahan anak tidak banyak dan tidak mencapai sasaran. Penyebab utamanya adalah ketidaksamaan antara keluarga dan gereja. Dengan adanya kendala ini tidak berarti penginjilan terhadap anak dihentikan. Malahan sebaliknya untuk memperoleh hasil yang baik, harus ada kerja sama dengan orangtua anak itu, yaitu dengan mengusahakan pelbagai cara untuk membawa orangtua mereka datang ke gereja dan perlahan-lahan mempelajari firman Allah, sehingga nilai- nilai Kristiani yang ditanamkan melalui gereja dapat pula disesuaikan dengan peraturan dan pendidikan di rumah. Dari eksperimen Elizabeth Hurlock disimpulkan bahwa jika ada dua orang yang mengumumkan beberapa peraturan yang isinya sama, maka anak akan lebih mudah menaatinya; akan tetapi jika peraturan yang diberikan berbeda -- dalam kasus ini berbeda antara gereja dan keluarga -- anak akan ragu dalam memberikan respon serta bingung harus menaati yang mana. Pengaruh yang lebih berbahaya ialah bagi kelas Tunas Remaja atau Remaja, yaitu bukan saja mereka bingung harus menaati yang mana, tetapi mereka malah tidak mau menaati dan menghiraukan nilai-nilai yang sudah ditanamkan dari kedua belah pihak tersebut. Perolehan hasil yang sama diperoleh dari penyelidikan Dr. Meier. Dalam satu keluarga yang ketat, bila ada kerja sama antara kedua orangtua, anak masih dapat bertumbuh dengan sehat. Bahkan dalam suatu keluarga yang tidak memiliki disiplin dengan ketat, tetapi ada kerja sama antara kedua orangtua, anak masih dapat menjadi warga yang baik. Hal ini juga berlaku untuk menanamkan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan anak. Jika gereja dan keluarga dapat bekerja sama dalam menerapkan nilai-nilai tersebut, maka anak-anak pun dapat dengan cepat mengerti dan tidak bingung dalam menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya. Sikap dan tindakan keluarga maupun gereja yang konsisten merupakan dasar keberhasilan dalam menanamkan nilai-nilai kristiani kepada anak-anak. Penerapan nilai-nilai yang tidak seragam, tidak akan dapat mengembangkan fungsi hati nurani anak dan mereka tidak akan dapat belajar hal yang benar dan yang salah atau baik dan buruk.

1462003: Anak Pemalu