Untuk anak usia 6 -- 10 tahun.

3. Untuk anak usia 6 -- 10 tahun.

Anak-anak usia awal sekolah ini mulai berpikir secara logis tentang Tuhan, ide-ide untuk mengujinya adalah dengan menanyakan hal-hal berikut. Apakah Allah yang membuat kematian? Apakah Allah tahu apa saja yang aku kerjakan? Orang tua harus berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, membantu anak untuk percaya dan berpaling kepada Tuhan adalah hal yang penting. Itulah tujuan Jane Anne Ferguson, pendiri sekolah gereja dan direktur Church of Christ di Yale University, saat ia mencoba membantu Colin, anaknya yang berusia enam tahun, yang saat itu cemas karena ia akan mulai masuk sekolah untuk pertama kalinya. Setelah hari ketiga, Ferguson mendapatinya di halaman sekolah dan kemudian berjalan pulang dengannya. Anak itu berkata, Aku kesepian dan takut. Allah ada di sana, bersamamu di sekolah, katanya. Apakah ibu sudah bilang pada Tuhan? tanya Colin. Malam itu Colin mengatakan hal ini kepada ayahnya dan ayahnya menyarankan supaya Colin menyerahkan ketakutannya kepada Allah, membuangnya di tempat sampah Allah. Bagi Colin, dua percakapan itu adalah suatu titik balik: tampaknya ia memahami bahwa untuk menghadapi rasa takutnya, ia hanya perlu mengenal Tuhan. Keesokan harinya, ia bilang kepada ibunya bahwa ia akan menuruti nasihat ayahnya saat di sekolah. Saya menyerahkan rasa takut kepada Tuhan untuk dibuang-Nya. Cara lain untuk mengajar anak-anak kecil tentang hubungan pribadi mereka dengan Tuhan adalah dengan membacakan kisah-kisah Alkitab pada mereka. Anak-anak dapat menerapkan prinsip-prinsip dari kisah-kisah itu dalam kehidupan mereka, terutama jika Anda mengajak mereka berdialog dan bertanya kepada mereka. Pilih kisah-kisah Alkitab yang menyiratkan bahwa Tuhan ada bersama kita di sepanjang kehidupan kita, saran Ferguson. Anda ingin mengatakan kepada anak-anak bahwa Tuhan selalu hadir saat kita mencari atau dalam kesusahan. Kisah Yunus dan ikan besar, misalnya, mengandung pesan seperti itu. Anda dapat berbicara dengan anak umur 6 -- 10 tahun tentang hubungan mereka dengan Tuhan dengan membawa mereka ke gereja ketika tidak ada orang lain dalam gereja itu. Jendela, mimbar, dan altar dapat menciptakan kesan keagungan dan kesucian yang dapat membangkitkan sebuah percakapan.

5. Masa praremaja.