Kebangunan Rohani Anak Inti Pemberitaan Dalam Kebangunan Rohani

kegiatan yang paling sering dilakukan antara lain, memainkan musik, bernyanyi, atau menggerakkan anggota tubuh. Meskipun acaranya bersifat santai, tekankanlah agar setiap kelompok terus mengingat bagaimana Allah berbicara kepada kita saat ini. G. Permainan kekompakan. Selama pertemuan berlangsung, gunakan strategi membentuk kelompok kecil yang terdiri atas orang-orang yang tertarik pada tindakan-tindakan tertentu. Mintalah tiap kelompok untuk menggali lebih dalam lagi dan membagikan hasilnya dalam kelompok besar. Berdiri, menghadap ke kanan atau ke kiri dan garuk punggung orang di depan Anda ini hanya untuk kelompok yang tidak keberatan dengan sentuhan secara pribadi. Dengan berpasang-pasangan, bagikan tentang suatu topik, dapat berupa pertanyaan pribadi yang membantu kelompok Anda untuk saling mengenal lebih dalam lagi atau berkaitan dengan acara saat itu. Berdoa, bersukacita kadang-kadang sangat efektif melakukan hal ini satu persatu dengan sebelahnya daripada dalam kelompok besar. Minta seseorang untuk menceritakan suatu humor. H. Implementasi. Sebelum acara dimulai, undanglah beberapa anggota untuk memimpin beberapa hal dalam program ini. Jangan menunjuk seseorang untuk memimpin seluruh program ini bila orang tersebut tidak mampu. Biarkan orang lain belajar menjadi pemimpin rohani Bila Anda membutuhkan bantuan dalam program-program tertentu, permainan, musik, materi penyembahan, dll., ketua dan panitia kamp akan senang membantu Anda Kiranya Tuhan memberkati kamp Anda dengan sukacita yang melimpah dan Roh yang selalu menuntun tRatri

3882008: Kebangunan Rohani Anak

Pendahuluan Jikalau kita mengisi sebuah gelas dengan air secara terus-menerus, gelas itu akan penuh dengan air, bahkan sampai tumpah. Begitu pula dengan hati anak, jikalau kita mengisinya dengan berita tentang kasih Tuhan yang tertulis dalam Alkitab, maka pada suatu hari akan ada jawaban yang mengalir keluar dari hatinya, yaitu ia mengasihi Tuhan Yesus. Kita telah menyelidiki dasar mengajar anak yang diberikan oleh Allah pada masa Perjanjian Lama. Kita juga telah memahami arti percaya yang diletakkan oleh Tuhan Yesus dalam Perjanjian Baru. Dua pokok ini saling melengkapi. Anak harus diajar sehingga mengenal Allah. Tetapi pengetahuan tentang Allah saja belum cukup. Anak perlu membuka diri kepada Tuhan Yesus dan menerima Dia melalui keputusan untuk percaya kepada-Nya. Hal itu dapat terjadi dalam keluarga melalui renungan tiap-tiap hari atau dalam sekolah minggu. Tetapi sebaiknya juga diadakan hari yang khusus, seperti pekan anak atau kebangunan rohani anak, di mana anak diberi pengertian yang khusus mengenai keselamatan dan memunyai kesempatan khusus untuk menerima Tuhan Yesus secara pribadi.

1. Inti Pemberitaan Dalam Kebangunan Rohani

Rasul Paulus meringkaskan pemberitaan Injil dengan kalimat sebagai berikut: Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu? Galatia 3:1b . Kepribadian Tuhan Yesus adalah inti pengabaran Injil. Bagaimana hubungan kita dengan-Nya dan bagaimana hubungan Tuhan Yesus dengan kita? Hal ini menentukan kehidupan seseorang. Marilah kita menyelidiki inti pemberitaan kepada anak itu langkah demi langkah. Keadaan Manusia Sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, tidak seorang pun hidup dengan tidak berbuat dosa. Ini terjadi secara menyeluruh, termasuk anak. Firman Tuhan berkata, Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Roma 3:23 . Meskipun begitu, sikap terhadap dosa sangat berlainan. Ada anak yang acuh tak acuh. Ada yang membenarkan diri. Ada juga yang berusaha hidup dengan baik, tetapi sering gagal dan putus asa. Kesadaran akan dosa yang membawa kepada pertobatan, datang dari firman Tuhan yang disampaikan. Firman Tuhan begitu jujur dalam menyebut dosa manusia dan dalam menunjukkan akibatnya. Misalnya ketakutan, kehilangan kemuliaan Allah, bahkan maut. Tetapi dalam keadaan ini, manusia hanya dapat menghadapi kenyataan bahwa ia dikuasai oleh dosa dan menuju kepada kebinasaan. Karena itu, sebenarnya setiap manusia menantikan berita mengenai jalan keluar dari kuasa dosa. Kasih Allah Jauh sebelum manusia berbalik dari Allah dan menuruti kehendak dirinya sendiri, bahkan menaati Iblis, Allah telah memikirkan jalan keluar. Allah kasih adanya. Ia tidak membiarkan manusia dalam keberdosaannya tanpa menawarkan keselamatan. Allah sendiri menanggungkan dosa manusia atas Anak-Nya. Tuhan Yesus mati di salib menanggung segala akibat dosa manusia, bahkan menanggung maut. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal .... Yohanes 3:16 . Hal yang ajaib sekali, Tuhan Yesus mengasihi orang berdosa, orang yang menyebabkan Ia tersalib Mengaku Dosa Jikalau seseorang menyadari dua hal itu, yaitu dosanya dan kasih Allah yang begitu besar, maka ia digerakkan untuk bertindak. Apakah yang dapat ia perbuat? Manusia dapat datang kepada Tuhan Yesus, mengakui dosa satu per satu dengan namanya dan percaya bahwa darah Tuhan Yesus menyucikan dari segala dosa. Firman Tuhan berjanji, Jikalau kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. 1 Yohanes 1:9. Pernyataan itu begitu besar dan sederhana. Melaluinya, hidup seseorang mendapat arah yang baru sehingga anak pun dapat mengerti dan melaksanakannya. Menerima Tuhan Yesus Pengalaman menerima pengampunan, menimbulkan kasih kepada Tuhan Yesus dalam hati orang yang mengalaminya. Ia tidak dapat hidup tanpa Yesus lagi. Memang benar, hati yang disucikan harus ditempati. Karena itu, selanjutnya anak dapat mengundang Tuhan Yesus menjadi Tuan Rumah di hatinya, atau dengan kata lain ia menerima Tuhan Yesus. Semua orang yang menerima-Nya diberi kuasa supaya menjadi anak-anak Allah. Yohanes 1:12 Allah memberi kehendak bebas kepada manusia. Itu berarti setiap orang menentukan kepada siapa ia takluk, kepada dosa dan iblis atau kepada Tuhan Yesus dan Allah. Meskipun hal ini merupakan langkah yang besar sekali, anak pun dapat melakukannya. Mengucap Syukur Tibalah saatnya untuk mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yesus karena kasih dan pengampunan-Nya atas dosa serta atas hidup yang telah menjadi milik-Nya. Boleh jadi, setelah seseorang mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yesus, barulah ia mengalami sukacita. Tetapi pengalaman setiap orang berbeda-beda dan kenyataan tidak dapat didasarkan pada perasaan. Kepastian Keselamatan Kepastian keselamatan hanya terjadi sesuai firman Tuhan saja. Apa yang dilakukan dan dialami dapat dipastikan dengan firman Tuhan. Dengan kata lain, kita dikasihi karena Allah mengatakan itu dalam firman-Nya. Dosa kita diampuni karena firman Tuhan berkata, jika kita mengaku, maka dosa kita akan diampuni. Anak menjadi milik Tuhan karena firman Tuhan menyatakan demikian. Dasar untuk setiap pengalaman rohani adalah firman Tuhan.

2. Bahan Untuk Kebangunan Rohani